Tak Pstw.doc

  • Uploaded by: Yuniatini mahayanti
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tak Pstw.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,041
  • Pages: 10
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK A. JUDUL “Terapi Okupasi: Menghias Kotak Tisu Pada Lansia” B. LATAR BELAKANG Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian (Hutapea, 2005). Usia lanjut adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari (Azwar, 2006). Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994). Proses menua merupakan proses yang terus menerus (berlanjut) secara alamiah dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua makhluk hidup (Nugroho Wahyudi, 2000). Seiring dengan pertambahan usia, lansia akan mengalami proses degeneratif baik dari segi fisik maupun segi mental. Menurunnya derajat kesehatan dan kemampuan fisik akan mengakibatkan orang lanjut usia secara perlahan menarik diri dari hubungan dengan masyarakat sekitar. Hal ini dapat menyebabkan interaksi sosial menurun (Fitria 2011). Padahal, partisipasi sosial dan hubungan interpersonal merupakan bagian yang cukup penting untuk kesehatan fisik, mental, dan emosional bagi lansia. Penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan sosial mempunyai efek yang positif pada kesejahteraan emosional lansia dan kesehatan fisik serta diprediksi dapat menurunkan resiko kematian. Lansia sering kehilangan kesempatan partisipasi dan hubungan sosial. Interaksi sosial cenderung menurun disebabkan oleh kerusakan kognitif, kematian teman, fasilitas hidup atau home care (Estelle, Kirsch, & Pollack, 2006). Kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain akan dimiliki oleh individu sampai akhir hayat. Namun, sebagian dari individu masih merasa kesepian ketika tidak memiliki lawan interaksi untuk berbagi masalah (Annida, 2010). Kesepian merupakan masalah psikologis yang paling banyak terjadi pada lansia, merasa terasing (terisolasi), tersisihkan, terpencil dari orang lain karena merasa berbeda dengan orang lain (Probosuseno, 2007).

Melihat pentingnya masalah psikologi yang dialami oleh lansia khususnya pada lansia di PSTW Wana Seraya Denpasar maka akan diadakan terapi aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan rasa percaya diri, keterampilan, produktivitas dan harga diri pada lansia sehingga lansia mampu melakukan produktivitas dengan kemampuan terbatas yang dimiliki. Kegiatan tersebut akan dilakukan melalui kegiatan terapi okupasi membuat kotak tisu. Terapi okupasi adalah salah satu jenis terapi kesehatan yang merupakan bagian dari rehabilitas medis. Penekanan terapi ini adalah pada psikomotorik dan proses neurologi dengan cara memanipulasi, memfasilitasi dan menginhibisi lingkungan, sehingga tercapai peningkatan, perbaikan, dan pemeliharaan kamampuan klien, dengan memperhatikan asset (kemampuan) dan emitasi (keterbatasan) yang dimiliki klien, terapi ini bertujuan untuk membantu meningkatkan kemandirian klien dalam melakukan aktifitas serta pertumbuhan dan perkembangan psikososial klien. C. TUJUAN : 1. Tujuan Umum : Lansia mampu melatih dan mengembangkan kreativitas. 2. Tujuan Khusus : a. Lansia dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki b. Lansia mampu menggunakan bahan bekas menjadi kotak tisu c. Lansia mampu meningkatkan produktivitas d. Lansia mampu meningkatkan ekspresi kreatif dalam sebuah karya D. TEMPAT Terapi okupasi dilaksanakan di Wisma 6 Panti Sosial Tresna Werdha Wana Sraya Denpasar

E. WAKTU Hari : Rabu, 4 Februari 2015 Waktu : 09.00 Wita F. SASARAN 1. Peserta : 2. Jumlah

:

Lansia di PSTW Wana Seraya yang mampu mobilisasi dan bersedia mengikuti kegiatan terapi okupasi: membuat kotak tisu. 10 orang lansia yang terdiri dari 5 orang laki – laki dan 5 orang perempuan

G. METODE Metode yang digunakan dalam terapi okupasi yaitu diskusi dan demonstrasi. H. MEDIA 1. Kertas karton 2. Koran bekas 3. Lem 4. Pita 5. Gunting 6. Selotif I. PEMBAGIAN KELOMPOK 1. Ketua : Dewa Ayu Desijayanti Tugas : a. Memimpin jalannya terapi okupasi b. Menyusun rencana aktivitas kelompok c. Memberikan penjelasan tentang peraturan d. Mengatasi masalah dalam terapi okupasi e. Menyampaikan tujuan kontrak waktu dan peraturan.

2. Pemandu : Dwi Fini Aryantini Tugas : a. Membantu pelaksanaan jalannya terapi okupasi b. Memotivasi peserta agar lebih aktif dalam terapi okupasi 3. Observer : Kadek Ayu Maya Rosita Dewi Tugas : a. Mengamati dan mencatat proses terapi okupasi b. Mengidentifikasi isu penting dalam proses terapi okupasi c. Mengidentifikasi strategi kritis yang digunakan Leader d. Memprediksi respon anggota kelompok pada sesi berikutnya e. Menyampaikan hasil observasi selama proses terapi okupasi 4. Fasilitator : a. Eka Ria Rasnawati b. I Made Surya Mahardika c. Gusti Ayu Yulia Pratini Tugas : a. Mengutuhkan kehadiran klien dalam kelompok terapi okupasi b. Memfasilitasi dan membantu dalam proses terapi okupasi c. Menyediakan alat yang dibutuhkan dalam proses terapi okupasi

F . SETTING TEMPAT

Keterangan : : Ketua

: Observer

: Pemandu

: Klien

: Fasilitator

K . RENCANA PELAKSANAAN No. 1.

Kegiatan Persiapan :

Waktu 2 menit

a. Memilih klien sesuai dengan kriteria yang telah ditetukan. b. Membuat kontrak dengan klien c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan 2.

Orientasi : a. b. c. d. e.

Salam terapeutik Perkenalan terapis Evaluasi atau validasi Menanyakan perasaan klien saat ini Kontrak Menjelaskan aturan main berikut : 1) Jika ada klien yang akan meninggalkan

8 menit

kelompok harus meminta ijin kepada terapis 2) Lama kegiatan 45 menit 3) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai 3.

Tahap kerja :

30 menit

a. Kotak tisu yang sudah disediakan diberikan lem pada bagian luarnya b. Tempelkan potongan-potongan koran pada permukaan kotak yang telah diisi lem c. Tempelkan sesuai dengan kreasi masingmasing d. Lakukan hal yang sama pada tutup kotak tisu e. Stelah semua sisi dari kotak tisu ditempel dengan potongan koran, berikan hiasan dengan pita yang tersedia f. Pita-pita tersebut bisa dipasang dimanapun 4.

sesuai dengan kreasi yang diinginkan Tahap terminasi :

4 menit

5.

a. Minta respon klien b. Pemberian pujian atas keberhasilan klien Rencana tindak lanjut:

1 menit



Menganjurkan untuk membuat kerajinan setelah kegiatan

M. EVALUASI a. Evaluasi Struktur 1. Sarana dan prasarana serta tempat sudah siap. 2. kontrak waktu sudah dilakukan pada lansia sehari sebelum kegiatan. b. Evaluasi Proses 1. kegiatan dimulai tepat waktu 2. 80% dari 10 orang lansia mengikuti kegiatan Terapi Okupasi. 3. 80% dari 10 orang lansia mampu mengikuti Terapi Okupasi. 4. 80% dari 10 orang lansia mengikuti kegiatan sampai selesai. c. Evaluasi Hasil 1. 80% lansia mengatakan senang setelah mengikuti kegiatan

LEMBAR EVALUASI TAK Petunjuk pengisian: 1. Tulis nama lansia pada kolom yang tersedia 2. Berikan tanda centang (√) sesuai dengan respon yang ditunjukkan oleh lansia

Mengikuti No

Nama Lansia

kegiatan dengan aktif

Aspek yang Dinilai Menyatakan Mengikuti senang kegiatan mengikuti sampai selesai kegiatan

Memberi tanggapan tentang karya lansia lain

DAFTAR HADIR PESERTA TERAPI OKUPASI: MENGHIAS KOTAK TISU DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA WANA SERAYA DENPASAR NO

NAMA

TANDA TANGAN

Related Documents

Tak
May 2020 44
Tak Jiwa.docx
October 2019 38
Tak Terbalas
November 2019 42
Tak Jiwa.docx
April 2020 16
Tak Kuh.doc
June 2020 19
Tak Pstw.doc
June 2020 17

More Documents from "Yuniatini mahayanti"

Tak Pstw.doc
June 2020 17