Tabel Modul Nyeri Sendii.docx

  • Uploaded by: otaku123
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Tabel Modul Nyeri Sendii.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 889
  • Pages: 6
NYERI SENDI DEFINISI

EPIDEMIOLOGI

LOKASI

ETIOLOGI

Osteoarthritis Penyakit DEGENERATIF pada persendian terjadi karena kerusakan pada kartilago, hilangnya hyaline kartilago articular, disetai penebalan dan skeloris subkondral tulang. OA genu simtomatik Pria 40% Wanita 47% Prevalensi pada usia > 45 tahun : 19% Risiko OA meningkat pd usia diatas 50 thn

- DIP Joint - PIP joint - MCP-1 - Servical vertebrate - Lower lumbal vertebrate - Panggul - MTP-1 Kerusakan kartilago karena : - Trauma - Infeksi sendi - Gangguan neuromuscular - Gangguan metabolik - Riwayat peradangan sendi

Arthritis Gout/pirai Peradangan sendi karena METABOLIK, adanya endapan Kristal monosodium urat (MSU), yang terkumpul di dalam sendi akibat tingginya asam urat di dalam darah (hiperurisemia) 1. Pria > 45 thn 2. Wanita usia lanjut dan postmenopause Insiden : 0,6-2,1 per 1000/thn Prevalensi : 9,5-13,5 per 1000/thn

-

Akut : MTP-1, Sendi tarsal, ankle, dan genu.

Abnormalitas kadar asam urat dalam serum darah dengan akumulasi endapan KMU yg terkumpul dlm sendi. Produksi asam urat yang berlebih menurunkan eksresi asam urat dlm ginjal atau bisa dua-duanya

Rheumatoid arthritis Penyakit AUTOIMUN serta bisa juga karena INFLAMASI kronik, melibatkan destruksi, sendi SIMETRIS, polyarthritis, adanya pembentukan PANNUS pada sendi yang terlibat. - Di dunia, 3 kasus per 10.000 penduduk, prevalensi 1%. - Biasanya trj pd wanita 3 : 1 - Insidensi meningkat pada usia 25-55 thn. - Puncaknya usia 50-75 thn. - MCP - Wrist (pergelangan tangan)

1. Genetika 2. Lingkungan organisme mycoplasma, virus rubella meningkatkan predisposisi peningkatan RA 3. Hormonal 4. Imunologi

Osteoporosis

PATOGENESIS

MANIFESTASI KLINIK

FAKTOR RISIKO

Terjadi dalam 3 fase : 1. Penipisan kartilogo 2. Destruksi kartilago 3. Pelepasan proteoglikan dan fragmen kolagen ke dalam cairan synovia TANDA - Ada tanda2 peradangan pada sendi GEJALA - Sendi terasa kaku dan nyeri saat atau setelah beraktivitas - Nyeri bersifat kontinu, memburuk pada pagi hari - Memburuk jika dibiarkan - Membaik jika diistirahatkan - Biasanya dirasakan saat bangun pagi. Sendi kaku >30 menit

Peningkatan usia biasanya pada usia lanjut, dan

Akut gout arthritis : - Nyeri sendi hebat, onset malam hari - Edema - Sendi hangat, nyeri tekan mirip selulitis - Membaik 3-10 hari - Nodus herberden dan nodus bouchard yang mengalami inflamasi

TANDA - Poliartikular : 60% pada sendi kecil, 30 % pada sendi besar - Swan Neck deformity : Hiperekstensi PIP dan Flexi DIP - Boutonniere deformity : flexi dan hiperekstensi DIP GEJALA - kaku dipagi hari > 1 jam - membaik dengan beraktivitas - Nyeri sendi ditahap awal biasanya di sendi jari tangan dan kaki, edema, fungsi terganggu - Hallmark ; flexor tendon synovitis, penurunan ROM, penurunan kekuatan genggaman, trigger fingers - Gejala sistemik : demam, BB turun, lemas

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN PENUNJANG

jarang terjadi dibwh umur 40thn Obesitas Karena sendi sambungan tulang bekerja lebih berat Jenis kelamin wanita Faktor genetic lahir dngn kelainan sendi lebih mdh terkena OA 1. Krepitasi (bunyi gemertak) 2. Deformitas (kelainan bentuk sendi/tulang) 3. Efusi (Penimbunan cairan)

1. Radiodiagnostik : X-Ray adanya OSTEOFIT pada batas sendi, penurunan ruang sendi, asimetris sendi, sclerosis subkondral, krista subkondral 2. Lab. Pemeriksaan kadar leukosit, laju endap darah dan CRP.

1. Inspeksi 2. Palpasi

Radiodiagnostik : - Deteksi adanya erosi pada permukaan sendi dan kapsul sendi - Mendeteksi adanyanya kalsifikasi sendi - Melihat adanya TOPHUS (bisa di intra/ekstra articular) - Efusi sendi - Cartilage involment

1. Inspeksi Adanya tanda2 peradangan, pembengkakkan, efusi 2. Palpasi Ada kehangatan dan penurunan rentang gerak 3. Adanya deformitas yng bersifat permanen yang khas yaitu deviasi ulnar jari-jari pergelangan tangan, serta valgus lutut dan sendi

Pemeriksaan cairan synovia melalu artrosentesis u/ detect ada nya arthritis sepsis

Lab. -

-

-

-

KOMPLIKASI

-

Pada kaki misalnya : Varus (kaki O) Valgus ( kaki X)

PENATALAKSANAAN NON FARMAKO 1. Edukasi hindari aktivitas berat Upaya turunin BB 2. Terapi fisik dengan melatih otot2 agar otot quadriceps nya gak atrofi

Edema Pemeriksaan cairan synovia > Kristal monosodium urat intraseluler Aspirasi cairan sendi : jumlah leukosit 200060000/mikroliter, cairan sendi kental dan seperti banyak kapur Urinalisis asam urat >800 mg/24 jam Pem. Kimia darah u/ detect fungsi ginjal, hati, hipertrigloseridemia, tinggilnya LDL (low density-Lipoprotein), DM. Serum asam urat meningkat > 7 mg/dL

1. Pembentukan tofus 2. Pembentukan batu ginjal 3. Artropati destruktif NON FARMAKO 1. Diet - Pembatasan purin - kalori sesuai kebutuhan - Saran makan tinggi karbohidrat - Rendah protein (protein plng banyak ada

3. Kompres hangat/dingin bisa mengurangi nyeri 4. Operasi -Artroskopi -Osteotomi -Fusion -Penggantian sendi 5. Transplantasi kondrosit FARMAKO 1. NSAID hambat COX2 : kurangi nyeri. natrium diklofenak, acetaminophen, ibuprofen (600-800 mg 3-4x/hari, aspirin. NSAID bisa menyebabkan Perdarahan pada gastrointestinal 2. Injeksi intraartikular : glukokortikoid atau asam hyaluronat utk kurangin sakit 3. Obat analgetik : tramadol

di jeroan) - Makan rendah lemak - Tinggi cairan untuk membuang asam urat melalui urin. Bisa jg buah2an - Tanpa alcohol FARMAKO 1. NSAID ibuprofen 800 mg t.i.d diclofenac 50 mg t.i.d 2. Colchicine (loading 1,5 mg, lalu lanjut 0,5 mg/jam hingga 6 jam sampai nyeri hilang) gak untuk jangka panjang, digunakan hanya untuk mencegah serangan gout. 3. Corticosteroid : menghilangkan gejala gout akut dan untuk mengontrol serangan 4. Allopurinol : menurunkan asam urat. Dosis awal 100 mg, lalu dosis harian 200-300 mg. lebih baik jika Allupurinol + uricosuric. Allupurinol tidak dianjurkan untuk pengobatan hiperurisemia

asimtomatik dan gout yang aktif 5. Indomethacine 25-50 mg t.i.d 6. Naproxen 500 mg bid 7. Celecoxib 800 mg lalu lanjut 400 mg 12 jam kemudian, lalu 400 mg bid.

Related Documents

Modul I - Nyeri Sendi.docx
December 2019 12
Nyeri
August 2019 75
Nyeri
April 2020 48

More Documents from "Ruslan Muchtar"