Tabel Ringkasan Metoda Studi AMDAL
NO
1
2
DAMPAK PENTING HIPOTETIK
METODE PRAKIRAAN DAMPAK
KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI RELEVAN
Keresahan Masyarakat
Kesepakatan Ahli
Penggunaan Lahan Jumlah masyarakat yang mengusahakan lahan di lokasi rencana kegiatan Mata pencaharian penduduk Tingkat pendapatan masyarakat Monografi Sumber air bersih masyarakat Pemanfaatan air permukaan oleh masyarakat
Gangguan Lalu Lintas
Matematis dengan formula berikut : V = L/t
Volume lalu lintas Jenis kendaraan angkut yang akan digunakan untuk
METODE PENGUMPULAN DATA UNTUK PRAKIRAAN
Wawancara berstruktur Focus Group Discussion (FGD) Lokasi pendataan meliputi Kecamatan dan Kelurahan di wilayah rencana kegiatan
Pendataan volume lalu lintas Lokasi pendataan meliputi
METODE ANALISIS UNTUK PRAKIRAAN
METODE EVALUASI DAMPAK (KESELURUHAN)
Perbandingan jumlah anggota masyarakat yang menyatakan kesediaan pembebasan lahan bagi rencana kegiatan Pertimbangan jumlah masyarakat yang menyatakan dukungan Pertimbangan kekhawatiran masyarakat setempat Kesepakatan para ahli
Leopold Modifikasi
Perhitungan kecepatan mengambang
Leopold Modifikasi
mobilisasi material
3
4
Kerusakan Ruas Jalan Lingkungan
Timbulan Sampah
Kecamatan dan Kelurahan di wilayah rencana kegiatan
Kesepakatan Ahli
Pendataan kualitas Kualitas ruas jalan permukaan ruas lingkungan eksisting jalan lingkungan – aspal penetrasi, eksisting perkerasan atau Pendataan volume jalan tanah lalu lintas Volume lalu lintas Lokasi pendatan Jenis kendaraan meliputi angkut yang Kecamatan dan digunakan untuk Kelurahan di mobilisasi material wilayah rencana kegiatan
Kesepakatan Ahli
Asumsi volume Volume sampah dari sampah dari rumah tangga pada rumah tangga wilayah rencana setempat kegiatan Asumsi sampah Jumlah timbulan volume dari baraksampah pada barak barak kerja kerja berdasarkan Jumlah tenaga kerja jumlah tenaga pendatang kerja pendatang
Perbandingan kualitas permukaan ruas jalan tanpa rencana kegiatan degan pelaksanna rencana kegiatan Pertimbangan kekhawatiran masyarakat setempat terkait rencana kegiatan Kesepakatan Tenaga Ahli Perbandingan volume sampah pada barak – barak tenaga kerja dengan dengan volume sampah dari rumah tangga setempat Kesepakatan Tenaga Ahli
Leopold Modifikasi
Leopold Modifikasi
Penurunan Kualitas Air Permukaan
Matematis dengan formula berikut : ΔC = (Cdp – Ctp) QC + ∑nj=1(Q1)j ∑nj=1(C1)j 𝐶= Q0 + ∑nj=1(Q1)j
Kualitas fisika kimia dan mikribiologi badan perairan Debit aliran permukaan setempat Jumlah limbah cair dari workshop
5 Kualitas Fisika – Kimia dan Mikrobiologi badan Qs = 0,0864 x C x Q Edp – Etp = R x k x Ls x (CPdp – perairan CPtp) Debit aliran permukaan setempat
6
Kesempatan Kerja
Matematis dengan formula berikut : KS = TK/AK x 100%
Mata pencrian penduduk Jumlah angkatan kerja Monografi – profil nagari
Pengambilan contoh badan perairan dan pemeriksaan kualitas Pengukuran debit aliran badan air Lokasi contoh badan perairan setempat Pengambilan sampel kualitas air permukaan Lokasi contoh badan perairan hulu dan hilir Aia Dingin serta mata air sumber broncaptering Wawancara berstruktur Focus Gruop Discussion (FGD) Lokasi pendataan meliputi Kecamatan dan Kelurahan di wilayah rencana kegiatan
Perbandingan dengan klasifikasi mutu air kelas 2 dari peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 5 tahun 2008, tentang Penetapan Kriteria Mutu Air Sungai di Propinsi Sumatera Barat Peluang fluktuasi perubahan kualitas air permukaan linear dengan peningkatan laju erosi permukaan lahan akibat pembersihan lahan –perubahan tutupan lahan Perbandingan jumlah kebutuhan tenaga kerja dengan jumlah angkutan kerja di wilayah rencana kegiatan Harapan yang dikemukakan masyarakat seiring
Leopold Modifikasi
Leopold Modifikasi
Leopold Modifikasi
7
8
Gangguan Aksesibilitas Masyarakat
Gangguan Habitat Biota Aquatis
Kesepakatan Ahli
Aksesibilitas masyarakat menuju atau dari kebun campuran di sekitar lokasi saluran induk dan saluran sekunder Jumlah masyarakat yang mengusahakan sawah dan kebun campuran di lokasi rencana kegiatan
Matematis dengan formula berikut : ΔH = Hdp – Htp H = -∑[{Ni/N}. Log {Ni/N}]
Pendataan jenis Skala kehadiran jenis ikan ikan Analisa struktur Indeks komunitas keanekaragaman plankton dan jenis plankton benthos Indeks Wawancara bebas keanekaragaman dengan jenis benthos masyarakat terkait ikan yang
Wawancara berstruktur lokasi pendataan meliputi kampung dan nagari di wilayah rencana kegiatan
dengan pelaksanaan rencana kegiatan Perbandingan tingkat kesulitan, volume beban bawaan atau waktu tempuh dari masyarakat petani untuk menuju atau dari kebun campuran sebelum adanya rencana kegiatan grngan setelah rencana kegiatan berlangsung Kesepakatan Tenaga Ahli Peluang fluktuasi perubahan kualitas permukaan air linear dengan laju erosi permukaan lahan akibat pembersihan lahan – perubahan tutupan lahan
Leopold Modifikasi
Leopold Modifikasi
dikonsumsi Lokasi contoh badan perairan setempat
9
Penurunan Kualitas Udara dan Kebisingan a. Penurunan Kualitas Udara
Matematis dengan formula berikut : Emisi Gas dan Debu Transportasi - Load Gas Buang NO2 Q (NO2) = (fN1 x N1 + fN3 x N3) NO2 x L - Load Gas Buang CO Q(CO) = (fN1 x N1 + fN3 x N3) CO x L - Emisi Debu = b x p x V - Emisi SO2 = 2 x a x p x V C (x, y) =( 2𝑄/𝐿 exp. (-z2/2𝜎2) 1
Panjang jalan Jenis kendaraan angkut material Kecepatan kendaraan angkut material Kecepatan angin Kualitas udara ambien (debu, gas SO2, NO2, CO )
(2𝜋)2 𝜇𝜎2
b. Penurunan Kualitas Kebisingan
Matematis dengan formula berikut : L2 = L1 – 10 log R2/R1 – Ae (bising bergerak) L2 = L1 – 20 log R2/R1 – Ae (bising diam )
Panjang jalan Jenis kendaraan angkut yang digunakan Kualitas udara lingkungan hunian Tingkat kebisingan lingkungan hunian
Pengukuran kualitas udara di lingkungan hunian Lokasi pengukuran
Perbandingan kualitas udara akibat rencana kegiatan dan tanpa ada rencana keiatan mengacu Baku Mutu Udara Ambien sesuai muatan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Leopold Modifikasi
Perbandingan tingkat kebisingan Pengukuran akibat rencana tingkat kebisingan kegiatan dan tanpa di lingkungan ada rencana Leopold hunian kegiatan mengacu Modifikasi muatan dari Lokasi Keputusan Menteri pengukuran Negara Lingkungan Hidup No. Kep48/MENLH/11/1996,
10
11
Penurunan Debit Pengaliran Mata Air
Perubahan Musim Tanam
Matematis dengan formula berikut : ΔC = (Qdp – Qtp)
Debit aliran permukaan setempat Rencana debit pengambilan broncaptering Sumber air bersih masyarakat Pemanfaatan air permukaan oleh anggota masyarakat
Pengukuran debit aliran badan air Wawancara berstruktur Focus Group Discussion (FGD) Lokasi pendataan meliputi Kampuang dan Nagari di wilayah rencana kegiatan
Analogi
Musim tanam yang berlangsung di areal sawah dengan irigasi teknis sebelumnya Jumlah masyarakat petani yang mengikuti musim tanam serentak pada areal sawah teknis
Wawancara berstruktur Focus Group Discussion (FGD) Lokasi pendataan meliputi Kampuang dan Nagari di wilayah rencana kegiatan
tentang Baku Tingkat Kebisingan Perbandingan debit aliran parit atau alur alarm di bagian hilir lokasi broncaptering tanpa rencana kegiatan dengan pelaksanaan rencana kegiatan Pertimbangan kekhawatiran masyarakat setempat terkait rencana kegiatan Kesepakatan Tenaga Ahli Perbandingan jumlah masyarakat petani yang mengikuti Musim Tanam Serentak dengan jumlah masyarakat petani yang belum mengikuti Musim Tanam sesuai jadwal yang ditentukan –
Leopold Modifikasi
Leopold Modifikasi
masayarakat petani yang telah mengusahakan sawah tadah hujan
12
Konflik Pemakaian Air
Analogi
Sumber air sawah yang dimanfaatkan oleh masyarakat petani sebelumnya Jumlah masyarakat petani yang mengolah lahan sawah irigasi teknis sebelumnya
Wawancara berstruktur Focus Group Discussion (FGD) Lokasi pendataan meliputi Kampuang dan Nagari di wilayah rencana kegiatan
Perbandingan antara jumlah masyarakat petani yang memanfaatkan air untuk areal sawah berasal dari irigasi teknis dengan air yang berasal dari sumber lain – anak sungai atau air hujan
Leopold Modifikasi
13
14
Peningkatan Populasi Gulma
Jaminan Ketersediaan Air
Analogi
Jenis dan kelimpahan gulma padi sawah di areal persawahan dengan irigasi teknis sebelumnya Jenis pupuk dan dosis pemakaian pupuk oleh petani untuk padi sawah
Pendataan jenis gulma padi sawah Pendataan jenis pupuk dan pestisida yang digunakan petani di areal persawahan Pendataan dosis pupuk dan pestisida yang digunakan petani di areal persawahan Lokasi pendataan meliputi areal persawahan di wilayah Kampung dan Nagari rencana kegiatan
Perbandingan jenis dan populasi gulma padi sawah di areal perssawaahan yang memperoleh air secara teknis dengan jenis dan populasi gulma pada areal sawah non teknis atau tadah hujan
Leopold Modifikasi
Kesepakatann Ahli
Struktur komunitas pohon pada kawasan hutan Daerah Aliran Sungai Aktifitas masyarakat pada kawasan hutan
Analisis vegetasi kawasan hutan Daerah aliran Sungai Pendataan pemanfaatan hutan dan
Perbandingan perubahan tutupankawasan huutan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Palangai Ketek selama 10
Leopold Modifikasi
Daerah Aliran Sungai Tutupan lahan atau Citra Satelit kawasan hutan Daerah Aliran Sungai
penggunaan hasil hutan oleh masyarakat pada kawasan hutan Daerah Aliran sungai Wawancara berstruktur Focus Group Discussion (FGD) Lokasi pendataan meliputi di Kecamatan dan Kelurahan di wilayah rencana kegiatan
(sepuluh) tahun terakhir Aktivitas ekonomi masyarakat pada kawasan hutan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Palangai Ketek Kesepakatan Tenaga Ahli