RINGKASAN MATERI KULIAH TEORI AKUNTANSI SAP 4 “TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN DAN KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI AKUNTANSI”
OLEH :
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA 2018/2019
1. SFAC No.1 (The Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises) Tujuan Pelaporan Keuangan oleh Entitas Bisnis Laporan keuangan merupakan bentuk utama dari pelaporan keuangan . laporan keuangan yang sering disajikan dan dikomunikasikan kepada pihak luar antara lain, Neraca atau laporan posisi keuangan, laporan laba rugi atau laporan penerimaan, laporan laba ditahan, laporan perubahan modal dan laporan perubahan posisi keuangan. Pelaporan keuangan tidak hanya menyangkut laporan keuangan, tetapi juga pengertian lain dari komunikasi informasi yang berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan bentuk informasi yang disediakan oleh system akuntansi, yaitu informasi tentang sumber daya, kewajiban, laba suatu entitas bisnis dan sebagainya. Pelaporan keuangan sendiri bukanlah suatu tujuan, tetapi pelaporan dimaksudkan untuk menyajikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bisnis dan ekonomik sebagai suatu pilihan rasional diantara alternatif yang ada dengan kendala kelangkaan sumber daya. Disamping itu, tujuan pelaporan keuangan tidak bersifat kebal (immutable), tetapi sangat dipengaruhi oleh lingkungan ekonomik, hokum, politis dan social serta dipengaruhi juga oleh karakteristik dan keterbatasan jenis informasi yang dapat disajikan oleh laporan keuangan tersebut antara lain : a. Informasi yang dihasilkan hanyalah kualitatif yang diwujudkan dalam bentuk uang yang mengarah ke entitas bisnis individual. b. Informasi yang disediakan hanya merupakan hasil dari pendekatan dan estimasi, bukan murni atas kejadian transaksi masa lalu (historis). c. Informasi yang diediakan hanya merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan, sehingga tidak mencakup seluruh informasi yang dibutuhkan. d. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam pelaporan keuangan adalah mereka yang
memerlukannya untuk pengambilan keputusan ekonomik. Fokus dan tujuan utama pelaporan keuangan Fokus utama pelaporan keuangan adalah informasi mengenai prestasi suatu entitas bisnis
yang diukur dengan laba dan komponen-komponennya. Pada umumnya informasi ini memberikan indikasi yang lebih baik tentang kemampuan entitas tersebut sekarang dan seterusnya untuk menghasilkan arus kas yang menguntungkan dari pada informasi yang terbatas pada pengaruh keuangan dari penerimaan dan pembayaran kas.
Kegunaan umum pelaporan keuangan eksternal adalah mengarahkan pada kepentingan umum dari berbagai pengguna potensial sesuai kemampuan entitas bisnis tersebut untuk menjeneralisir arus kas yag menguntungkan. Tujuan Pelaporan keuangan oleh suatu entitas bisnis sebagai berikut : a. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi yang berguna untuk investor sekarang dan investor potensial dan kreditur dan pengguna lain dalam memutuskan investasi yang rasional, kredit dan keputusan sejenis. Pernyataan ini digunakan dalam kondisi investor dan kreditor secara umum. Investor perorangan, kreditor, dan pengguna potensial lain informasi keuangan harus memahami keragaman tingkat lingkungan bisnis dan ekonomi, aktivitas bisnis, pasar sekuritas, dan permasalahan lainnya. b. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi untuk membantu para investor saat ini dan yang potensial, kreditor dan pengguna lain dalam mengetahui jumlah, waktu dan ketidakpastian dari penerimaan kas prospektif atas deviden atu bunga dan prosed (proceed) atas penjualan atau jatuh temponya sekuritas suatu pinjaman. Persetujuan masyarakat dalam menginvestasikan, meminjamkan dan kegiatan lain yang sejenis terutama untuk meningkatkan sumber daya kas mereka. Uji kesuksesan (kegagalan) dari aktivitas tersebut adalah pengambilan lebih banyak (lebih sedikit) daripada biaya badan usaha, seperti investor dan kreditor menginvestasikan kas dalam sumber daya nonkas untuk menghasilkan lebih banyak kas/uang. c. Pelaporan keuangan seharusnya menyediakan informasi tentang sumber daya ekonomi suatu entitas, klaim atas sumber daya tersebut dan efek transaksi dan kegiatan yang mengubah sumber daya dan klaim atas sumber daya tersebut. Pelaporan keuangan harus menyediaan informasi tentang sumber daya ekonomis, kewajiban dan ekuitas suatu entitas. Infomasi tersebut membantu investor, kreditor dan pihak lainnya mengidentifikasi kekuatan keuangan entitas dan kelemahannya serta mengetahui likuiditas dan solvabilitasnya. 1. SFAC No.2 (Qualitative Characteristics of Accounting Information ) Karakteristik Kualitatif dari Informasi Keuangan FSAB dalam SFAC No. 2 menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif dimaksudkan untuk memberikan kriteria dasar (karakteristik kualitas) yang harus dimiliki oleh informasi akuntansi sehingga tersebut menjadi lebih bermanfaat dalam memilih : alternatif metoda
akuntansi dan pelaporan keuangan dan persyaratan pengungkapan (disclosure). Karakteristik Kualitatif Dari Informasi keuangan adalah sebagai berikut : 1. Relevan Informasi dikatakan relevan apabila informasi tersebut memiliki manfaat, sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan oleh pemakai laporan keuangan. Atau dengan kata lain, relevan merupakan kemampuan dari suatu informasi untuk mempengaruhi keputusan manajer atau pemakai laporan keuangan lainnya sehingga keberadaan informasi tersebut mampu mengubah atau mendukung harapan mereka tentang hasil-hasil atau konsekuensi dari tindakan yang diambil. 2. Ketepatan waktu (timeliness) Timeliness adalah aspek pendukung relevansi. Ketika informasi tidak tersedia saat dibutuhkan atau tersedia setelah sekian waktu setelah pelaporan maka informasi tersebut tidak memiliki nilai untuk tindakan masa depan. Informasi tersebut memiliki relevansi dan manfaat yang rendah. Timeliness berarti tersedianya informasi dalam pengambilan keputusan sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas pengaruhnya dalam mempengaruhi keputusan. 3. Keandalan (reliablelity) dan Representational Faithfulness Keandalan merupakan kualitas informasi yang menyebabkan pemakaian informasi akuntansi sangat tergantung pada kebenaran informasi yang dihasilkan. Keandalan bertujuan untuk menggambarkan, memberikan jaminan kepada pemakai melalui verifikasi bahwa hal tersebut menggambarkan kualitas informasi. Jadi penting untuk memahami mengenai sifat dari klaim yang harus dibuat untuk angka akuntansi sehingga dapat di deskripsikan secara Andal. Keandalan suatu informasi sangat tergantung pada kemampuan suatu informasi untuk menggambarkan secara wajar keadaan/peristiwa yang digambarkan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya (representational faithfulness). 4. Materialitas Materialitas merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam mengakui suatu informasi akuntansi. Pertimbngan utama dalam konsep ini adalah apakah penyajian informasi tertentu akan mempengaruhi secara signifikan terhadap keputusan yang diambil. Masalah yang timbul dalam menentukan tingkat materialitas suatu informasi adalah tidak adanya
aturan terhadap konsep tersebut. Sampai saat ini tidak ada konsep umum terhadap materialitas. Penentuan tingkat materialitas suatu informasi akhirnya diserahkan pada pertimbangan profesional. 2. SFAC No.8 (Conseptual Framework for Financial Reporting) Kerangka Kerja untuk Pelaporan Keuangan SFAC No.8 ini diterbitkan oleh FASB pada tahun 2010 yang merupakan pengganti dari SFAC No. 1 dan 2. Langkah awal dari diterbitkannya statement ini adalah sebagai hasil dari kerjasama yang dilakukan antara FASB dan IASB sejak tahun 2004 sebagai sebuah tambahan terhadap Norwalk Agreement, dimana kerjasama tersebut merupakan
suatu upaya untuk
melakukan konvergensi masing-masing kerangka konseptual FASB-IASB (Wolk, et al. 2013). Lebih jelasnya didalam konsep SFAC No.8 ini terdiri dari 2 sub bab pokok bahasan mengenai: 1. Tujuan Utama dari Pelaporan Keuangan SFAC No.8 merumuskan 3 tujuan pelaporan keuangan secara umum : Menyediakan informasi keuangan tentang pelaporan entitas yang bermanfaat bagi investor, pemberi pinjaman dan kreditor yang sudah ada maupun potensial dalam membuat keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor. Keputusan tersebut meliputi membeli, menjual, atau menahan instrumen ekuitas dan
hutang dan menyediakan atau menyelesaikan pinjaman dan kredit dalam bentuk lain. Untuk menilai prospek arus kas bersih yng dimiliki oleh suatu entitas, oleh investor yang sudah ada maupun oleh calon investor, kreditur, atau kreditur lainnya yang membutuhkan informasi tentang sumber daya entitas, klaim atas entitas tersebut, dan seberapa efisien maupun efektif manajemen entitas melakukan pengelolaan dan komisaris yang telah
menyelesaikan tanggung jawab mereka untuk menggunakan sumber daya entitas. Tujuan umum laporan keuangan menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas, yaitu informasi tentang sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya ekonomi tersebut dalam pelaporan entitas. Selain itu memberikan informasi tentang dampak transaksi dan peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi suatu
entitas dan klaim atas sumber daya tersebut dalam pelaporan. 2. Karakteristik Kualitatif Fundamental SFAC No.8 menetapkan unsure karakteristik Kualitatif Fundamental adalah Relevansi dan Representasi yang tepat (Faithful Representation).
a.
Relevan (Relevance) Informasi menjadi relevan jika informasi tersebut memiliki kriteria unsure kualitas sebagai berikut: Nilai Prediksi(Predictive Value) ; Informasi keuangan dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat digunakan sebagai masukan bagi proses yang digunakan oleh pengguna untuk
mempreiksi hasil masa depan. Nilai Konfirmatori (Konfirmatory Value) ; informasi keuangan dikatakan memiliki nilai konfirmasi jika itu memberikan umpan balik (menegaskan atau perubahan) tentang
evaluasi sebelumnya atau keduanya. b. Representasi yang tepat (Faithful Representation). Terdapat 3 karakteristik untuk menjadi nilai informasi yang representasi sempurna, yaitu: Lengkap (Completeness) ; Lengkap mencakup semua informasi yang diperlukan bagi pengguna untuk memahami fenomena yang sedang digambarkan, termasuk semua
deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya. Netral (Neutrality) ; Netral akan menggambarkan seleksi atau penyajian informasi keuangan yang tanpa bias. Sebuah penggambaran netral tidak miring, tertimbang, menekankan, memakai perlombaan, atau dimanipulasi untuk meningkatkan probabilitas
bahwa informasi keuangan akan diterima baik atau tidak baik oleh pengguna informasi. Bebas dari kesalahan (free from error) ; bebas dari kesalahan tidak berarti bahwa informasi keuangan akurat dari berbagai aspek. Yang dimaksudkan bebas dari kesalahan berarti tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi fenomena, dan proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan dengan tidak ada kesalahan dalam proses. DAFTAR PUSTAKA
Astika,Dr, I.B.Putra SE., Msi., AK. 2011. Konsep-Konsep Dasar Akuntasi Keuangan. Denpasar : Udayana Press. http://mas-dhar.yolasite.com/rerangka-konseptual.php (diakses tanggal 28 September 2015)