Ta Bab 14,15.docx

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ta Bab 14,15.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,988
  • Pages: 15
PERAN PENELITIAN AKUNTANSI Bab 14

Bab ini meneliti peran penelitian akuntansi. Penelitian akuntansi dipandang sebagai barang ekonomi. Dalam bab ini diberikan perhatian khusus kepada penjelasan pengaruh permintaan alasan-alasan. Penjelasan itu membantu memahami pengaruh regulasi pada literatur akuntansi. Bab ini juga menjelaskan peran FASB dan peran penelitian akuntansi yang diproduksi sebagai bagian dari proses penetapan standar. Permintaan penelitian akuntansi harus dianalisa terlebih dahulu, disusul dengan analisis suplai. Untuk mengilustrasikan dampak regulasi pada literatur akuntansi, sejarah bagian literatur akuntansi yang dipilih sebagai respon terhadap permintaan alasan-alasan yang kemudian diinterpretasikan. Bagian akhir bab ini mempresentasikan sebuah ringkasan. PERMINTAAN PENELITIAN AKUNTANSI Bagian ini menganalisa permintaan literatur akuntansi dalam sebuah perekonomian tanpa regulasi dan permintaan tambahan dari regulasi pemerintah. Permintaan Penelitian Akuntansi dalam Perekonomian Tanpa Regulasi Penelitian akuntansi menjadi tiga overlapping fungsi dalam perekonomian yang tanpa regulasi. 1. Tuntutan Informasi Inilah tuntutan teori positif yang dijelaskan dalam Bab 1. Ada tuntutan oleh manajer, auditor, pemberi pinjaman, investor, dan analis keuangan untuk memahami dan memprediksi pengaruh pilihan akuntansi mengenai kesejahteraannya. Misalnya, manajer dan pihak lain pada perusahaan ingin memahami dan memprediksi pengaruh berlawanan prosedur beda akuntansi mengenai insentif manajer dan dari sinilah nilai perusahaannya. Juga, tuntutan pelayanan auditor tertentu adalah fungsi efisiensi auditor dalam proses pemonitoran kontrak. Dari sini, auditor memiliki insentif untuk memahami bagaimana pilihan prosedur akuntansi manajemen mempengaruhi biaya kontrak.

2. Tuntutan Pedagoging (Aturan Pokok) Prosedur akuntansi diupayakan untuk mereduksi biaya kontrak. Bila biaya ini berbeda pada perusahaan-perusahaan, maka prosedur akuntansi akan berbeda, memberi peningkatan keragaman prosedur dan format. Tetapi, keragaman prosedur akuntansi meningkatkan kesulitan mengajarkan praktek akuntansi. Untuk respon terhadap tuntutan ini, para peneliti menguji sistem akuntansi yang ada dan meringkas perbedaan dan persamaannya. Deskripsi praktek ini menyoroti kecenderungan perusahaan dengan atributatribut tertentu untuk mengikuti prosedur akuntansi tertentu. Teks dan artikel akuntansi abad kesembilan belas menunjukkan bahwa para peneliti akuntansi pada waktu itu mengakui keberagaman praktek dan berusaha menyaring kecenderungan umum dari keberagaman itu. 3. Tuntutan Justifikasi Teks awal akuntansi mengakui bahwa manajer mengajukan perubahan depresiasi untuk meningkatkan "keuntungan" dan kompensasinya sendiri, pada biaya pemegang saham dan/atau pemegang bond (Matheson, 1893, hal. Vii dan viii). Teks dan artikel akuntansi memberi argumen yang siap digunakan oleh auditor melawan argumen manajer. Di tingkat awal teks atau artikel itu mengajukan tuntutan depresiasi, mereka juga mempresentasikan argumen yang siap digunakan oleh manajer. Baik auditor maupun manajer meminta argumen yang memiliki kesejahteraan pemegang saham sebagai tujuannya. Dalam kasus manajer, paling tidak, argumen yang merupakan asalan-alasan, karena motivasi untuk meningkatkan kompensasi manajer. Manajer menghindari argumen kepentingan diri karena direktur di luar perusahaan lebih tertarik kepentingan pemegang saham daripada kepentingan manajer. Tuntutan atau permintaan pedagogic dan informasi untuk teori positif akuntansi teori yang memprediksi dan menjelaskan tingkat akuntansi dan praktek audit. Tetapi, tuntutan justifikasi, dapat mencakup tuntutan alasan-alasan. Karena biaya informasi, manajer bisa mengajukan prosedur akuntansi (yakni, bukan tuntutan depresiasi) atas dasar kesejahteraan pemegang saham ketika mereka meninginkan prosedur alasan-alasan kepentingan diri. Permintaan Penelitian Akuntansi dalam Regulasi Ekonomi Analisis terdahulu tentang tuntutan penelitian akuntansi sekarang diperluas untuk mencakup pengaruh pemerintah.

Justifikasi tuntutan penelitian juga meluas bersama dengan regulasi. Para politisi dan birokrat menuntut penelitian tidak hanya untuk memberi informasi kepadanya tentang perdagangan, tetapi juga untuk digunakan menjustifikasi tindakannya kepada pers dan konstituennya. Dukungan para politisi dan birokrat lebih dimungkinkan ketika metodenya didasarkan kepada rasional kepentingan publik disamping rasional kepentingannya sendiri. Justifikasi "kepentingan publik" prosedur akuntansi seringkai diamati dalam penetapan nilai untuk utilitas publik. Regulasi pemerintah meningkatkan tuntutan metode akuntansi menggunakan argumen kepentingan publik (untuk alasan-alasan) yaitu, tulisan untuk menunjukkan bahwa prosedur akuntansi tertentu seharusnya digunakan karena mereka mengarah kepada keputusan yang lebih baik oleh investor. Pernyataan bahwa teori merupakan alasan sangat berguna dalam proses politik adalah konsisten dengan informasi positif dan biaya koalisi. SUPLAI PENELITIAN AKUNTANSI Selama ada sejumlah besar individu yang bisa mensuplai penelitian akuntansi dengan biaya relatif murah, maka suplai itu akan merespon permintaan. Penelitian akuntansi positif sangat mahal sampai pertengahan tahun 1960, dan sehingga tidak ada banyak respon suplai terhadap permintaan teori positif untuk tujuan pedagogic dan informasi. 1. Suplai Alasan-alasan Permintan terhadap alasan-alasan muncul baik dalam proses politik maupun pasar. Konsumen ("kepentingan pribadi") menentukan produksi penelitian akuntansi melalui permintaannya tentang metode akuntansi. Semakin besar prestis dan keterampilan artikulasi peneliti akuntansi, semakin memungkinkan para praktisi, pembuat undangundang. Kontroversi muncul dalam akuntansi ketika kepentingan pribadi tidak sepakat kepada standar akuntansi. Misalnya, kontroversi LIFO muncul pada tahun 1930 ketika Mahkamah Agung mencabut metode persediaan dasar penilaian inventaris terhadap tujuan pajak dan American Petrolium Institte merekomendasikan LIFO untuk menggantinya. Internal Revenue Service menolak karena pengaruhnya kepada keuntungan pajak. Para peneliti akuntansi seringkali mencantumkan rekomendasi kebijakan sebagai bagian penelitiannya. Rekomendasi itu, menjadi dasar bagi beberapa tujuan yang diasumsikan oleh peneliti, mungkin tak pernah bermaksud menjadikan sebagai "alasan" bagi manajer badan usaha, praktisi, atau politisi yang memilih prosedur yang

direkomendasikan karena alasan kepentingan diri. Namun demikian, temuan penelitian akan dikutip secara baik oleh kepentingan pribadi. Perbedaan rasional dan ketidak konsistenan pada standar akuntansi, karena sebuah standar merupakan hasil tindakan politik. Hasil tersebut bergantung kepada biaya relatif berbagai pihak yang terlibat ingin berusaha mencapai tujuannya. Selanjutnya, kepentingan pribadi (yakni, perusahaan asuransi) tidak dibatasi memberi raisional yang konsisten pada isu-isu.

2. Suplai Teori Positif Permintaan teori positif berasal dari partisipan baik dalam proses pasar maupun politik. Birokrat mungkin ingin memahami dan memprediksi konsekuensi tindakantindakannya hanya seperti yang dipahami dan diprediksi manajer. Permintaan itu juga berasal dari para pendidik (permintaan pedagogic). Serangkaian waktu penelitian akuntansi positif ini dipengaruhi oleh permintaan alasan-alasan dan juga tuntutan pedagogic. Khususnya, yang dipengaruhi oleh kontroversi regulasi akuntansi. Peneliti teori akuntansi positif menghadapi insentif untuk menulis topik-topik yang kontroversial seperti peneliti metode literatur. FASB dan SEC mengakui keberadaan regulasi (Securities and Exchange Commission, 1977). Tetapi, pengakuan itu memiliki pengaruh kecil pada hasil proses politik. Kepentingan pribadi dapat menggunakan kritik konsep itu dengan akademi di lembaga lain yang prestisius menurut pandangan publik. Dan keragaman hasil empiris di antara studi-studi dan informasi biaya pengidentifikasian studi kualitas memungkinkan kelompok kepentingan yang bersaing menemukan studi-studi dengan hasil yang diinginkan. TIGA CONTOH PENGARUH REGULASI LITERATUR AKUNTANSI 1. Undang-Undang Perkeretaapian Pertumbuhan perkeretaapian memiliki dampak penting pada literatur akuntansi. Perkembangan perkeretapaian baik di Amerika Serikat maupun United Kindom mempengaruh depresiasi literatur akuntansi, termasuk pertanyaan mengenai depresiasi tuntutan sebagai biaya (Holmes, 1975, hal. 18). Teori kami tentang literatur akuntansi memunculkan perkeretaapian?

pertanyaan,

mengapa

perdebatan

depresiasi

ini

muncul

pada

Sebelum

muncul perkeretapian, korporasi-korporasi

tidak memperlakukan

depresiasi sebagai biaya tahunan, biaya sistematis untuk keuntungan. Sepanjang keuntungan yang cukup yang diperoleh di masa lampau menutup depresiasi asset tetap pada waktu sekarang, tidak ada kepentingan mendeduksi depresiasi secara sistematis setiap tahun. Pada waktu pertama kali regulasi pemerintah tentang perkeretaapian muncul, harga perkeretapian telah dituntut dan nilai ini harus dikaitkan dengan keuntungan. Piagam perkeretaapian pertama AS memuat ketentuan penyesuaian nilainya berdasarkan atas keuntungan (Dodd, 1954, hal. 260). Metode akuntansi untuk tambahan modal, depresiasi, perbaikan, dan pengaruh pembaharuan melaporkan keuntungan dan laju dan nilai pasar perkeretapian. Dengan demikian, ada tuntutan rasionalisasi alternatif prosedur. Bukti ini menyarankan bahwa regulasi laju perkeretapian menciptakan tuntutan untuk merasionalisasi derpesiasi sebagai sebuah biaya. Selanjutnya, metode yang lebih populer ini seharusnya menekankan bahwa dalam "kepentingan publik" depresiasi bisa diperlakukan sebagai biaya. Tanpa regulasi, tidak ada alasan bagi depresiasi menjadi sebuah ongkos, secara sistematis yang dideduksi setiap tahun dalam menentukan pendapatan bersih. Tetapi, karena regulasi bunga dibenarkan dalam istilah membatasi keuntungan ekonomi monopolis atau mengeliminasi persaingan "ruinous", regulasi menciptakan tuntutan justifikasi yang mengajukan depresiasi bisa diperlakukan sebagai suatu biaya tahunan terhadap keuntungan.

2. Undang-Undang Pajak Pendapatan Pengaruh hukum pajak pendapatan kepada praktek pelaporan keuangan sudah menyebar. Pengaruh itu nyata dalam praktek depresiasi pembiayaan pendapatan bersih, dari pada memperlakukannya sebagai alokasi keuntungan (Saliers, 1939, hal. 17 – 18). Hukum pajak juga nampak mempengaruhi literatur akuntansi, khususnya berkenaan dengan depresiasi. Berkenaan dengan depresiasi sebagai biaya yang diadakan terutama dalam literatur akuntansi perkeretapian sampai 1880. Dalam dekade itu, sejumlah artikel journal UK dan buku teks ditulis pada pertanyaan depresiasi untuk korporasi umum. Kekawatiran yang sama ini tidak ditemukan di Amerika Serikat pada waktu itu. Hal ini memunculkan pertanyaan mengapa UK dan bukan AS yang berkepentingan dengan depresiasi, tidak hanya untuk perusahaan yang diregulasi tetapi untuk semua korporasi.

Hukum pajak pendapatan badan usaha AS yang paling efektif adalah Excise Tax Act 1909 (yang sudah berpengaruh sebelum ia didedklarasikan tidak konstitusional). Dengan demikian, pada tahun 1880, tidak ada motivasi pajak federal yang menggerakkan perdebatan mengenai depresiasi. Di Amerika Serikat pada tahun 1880, masalah agen pemonitoran kontrak masih ada yang tidak memerlukan tambahan depresiasi tahunan. Hukum pajak tidak hanya mempengaruhi waktu pembahasan depresiasi, tetapi juga hasil konsep depresiasi dan pendapatan akuntansi. Dalam kasus hukum, di mana dividen hanya dapat dibayar di luar keuntungan, depresiasi dianggap sebagai prosedur penilaian. Apakah jumlah depresiasi itu cukup akan diputuskan dalam peristiwa perselisihan. Pemberian hukum pajak tidak sulit jika penilaian periodik diganti dengan proporsi yang berubah-ubah biaya sejarah. Penghematan ini diakui pada awal literatur dan merupakan kemungkinan alasan baik untuk penghargaan pajak pendapatan AS maupun UK pada depresiasi yang didasarkan atas biaya sejarah. Tuntutan rasionalisasi prosedur ini dan tambahan lainya dalam hukum pajak akhirnya menghasilkan konsep pendapatan berdasarkan atas penyesuaian dan konsep realisasi (Storey, 1959, hal. 232).

3. Undang-Undang Sekuritas Undang-undang sekuritas 1933 dan 1934 menciptakan SEC dengan kewenangan untuk mengatur pembukaan keuangan korporasi yang diperdagangkan secara umum dan hak untuk menjelaskan prosedur akuntansi yang digunakan oleh perusahaan yang diregulasi ini. SEC secara konsisten telah memilih tidak menggunakan hak-hak ini; meskipun mendasarkan kepada sektor swasta dan jalan kerja pernyataan resmi, SEC Accounting Series Releases, mengatur aturan akuntansi. Antara tahun 1934 dan 1938, komisi mempertimbangkan pertanyaan tentang bagaimana menstandarkan praktek akuntansi. Pada 25 April 1938, komisi mengeluarkan ASR 4, yang menyatakan bahwa "laporan keuangan yang dipersiapkan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang mana tidak ada otoritas substansial yang mendukung akan dianggap salah arah." Sekalipun komisi tersebut tidak, dan belum menjelaskan apa yang merupakan otoritas substansial yang mendukung, sesuatu lebih dari kesesuaian dengan praktek baru yang telah dimaksudkan (Zeff, 1972, hal. 133 – 134). Sejak tahun 1938 AICPA dan sekarang FASB telah mengeluarkan pengumuman akuntansi yang bertujuan memberi "dukungan otoritas substansial." Tetapi disamping, AICPA dan FASB telah mencari teori normatif atau kerangka konseptual untuk mensuplai

"dukungan otoritas". Disamping bentuk profesional ini, akademi telah menyusun metode akuntansi yang memberi "dukungan otoritas yang substansial". Mayoritas penelitian di antara tahun 1940 dan pertengahan 1960an tidak diarahkan pada upaya menjelaskan mengapa akuntansi seperti itu, tetapi bagaimana seharusnya akuntansi. Yaitu, sebagian besar penelitian setelah tahun 1940 adalah metode melawan positif. Tulisan metode diarahkan menuju pemberian petunjuk pembuat kebijakan, FASB dan SEC, dituntut dengan menetapkan standar akuntansi dan dengan membetulkan kerusakan dalam praktek baru. RINGKASAN Teori positif bukan satu-satunya pandangan teori dalam literatur accuunting. Literatur preskriptif tidak menekankan pengujian teori-teori positif yang tersirat untuk membangun mereka yang paling menonjol. Literatur preskriptif meningkatkan bagiannya dari literatur akuntansi setelah tindakan sekuritas mencapai tingkat dominan pada jurnal akuntansi terkemuka pada pertengahan 1960-an. Sejak itu, pangsa ruang teori akuntansi positif di jurnal-jurnal top telah meningkat dan pangsa literatur literatur preskriptif menurun. Dominasi sebelumnya dari literatur preskriptif dan pergeseran ke teori akuntansi positif adalah produksi dari dua faktor: permintaan untuk alasan dan pengurangan biaya penelitian positif pada 1960an. Literatur akuntansi memenuhi permintaan pedagogik, permintaan informasi, dan permintaan alasan. Dua tuntutan pertama adalah tuntutan untuk teori yang menjelaskan dan memprediksi praktik akuntansi (teori positif). Permintaan alasan terutama dari proses politik dan muncul karena informasi cosus. Mengingat biaya-biaya tersebut, adalah optimal bagi individu untuk mengklaim bahwa peraturan diperlukan untuk alasan kepentingan publik, padahal sebenarnya dituntut untuk alasan kepentingan pribadi. Peneliti Akuntansi tidak selalu berniat untuk memasok alasan. Pasokan datang melalui proses insentif yang halus. Para peneliti memiliki insentif untuk menulis tentang topik kontroversial. Jika seorang peneliti menulis makalah preskriptif tentang topik standar yang diusulkan atau regulasi kontroversial, kemungkinan akan digunakan oleh salah satu pihak yang terkena dampak dari standar atau regulasi yang diusulkan. Studi perhitungan positif tentang efek dari standar yang diusulkan juga dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terpengaruh oleh standar jika menemukan, atau gagal menemukan, efek penting dari standar.

Oleh karena itu, permintaan alasan mempengaruhi jenis studi penelitian yang dihasilkan oleh literatur preskriptif dan oleh literatur teori positif. Pada 1960-an, ketersediaan komputer, basis data, dan teori ekonomi dan keuangan digabungkan untuk mengurangi biaya teori positif. dan itu menjadi terkenal di jurnal akademik terkemuka. Bahwa tradisi teori tidak memilih fungsi obyektif dan membuat resep mengurangi konten preskriptif dari literatur akuntansi.

TEORI AKUNTANSI POSITIF: RINGKASAN, EVALUASI, DAN PROSPEK Bab 15 Bab ini mengevaluasi nilai potensial teori akuntansi. Bab ini mulai dengan ringkasan pendahuluan evolusi teori dan temuan empiris besarnya. Kemudian mengevaluasi potensi nilai teori dan keterbatasannya. RINGKASAN Bab satu menjelaskan sifat teori positif, perannya, dan metodologinya. Bab dua menjelaskan hipotesis pasar yang efisien dan model penetapan harga asset modal, baik yang mengarah kepada pengenalan teori positif ke dalam literatur akuntansi. Kemudian bab empat (Bab 3 – 6) menjelaskan uraian tentang penelitian akuntansi positif yang berkembang dari pengenalan EMH dan CAPM. Penelitian yang mengambil EMH seperti yang digambarkan dan pandangan peran akuntansi sebagai suplai informasi kepada pasar modal. Saat ini, para peneliti masih mencari suplai informasi uraian penelitian. Uraian penelitian suplai informasi memberi beberapa temuan penting. Informasi bahwa keuntungan melaporkan informasi suplai pada pasar modal (Bab 3). Lainnya tentang sejumlah akuntansi lain yang mencerminkan variabel CAPM (yakni resiko) dan sehingga dapat mensuplai informasi mengenai sekuritas yang tidak diperdagangkan (Bab 5). Temuan ketiga adalah keuntungan tahunan yang dijelaskan dengan baik oleh perjalanan acak dan keuntungan per kwartal yang dijelaskan dengan proses musiman. Sedangkan analisis sekuritas dapat memprediksi serangkaian waktu model keuntungan, superioritasnya tidak ditandai (Bab 6). Berusaha menggunakan reaksi harga saham pada pergantian akuntansi untuk membedakan antara EMH dan hipotesis mekanistis (Bab 4), apabila tidak sukses, menimbulkan pertanyaan tentang alasan pergantian prosedur akuntansi. Studi-studi itu memunculkan kemungkinan bahwa prosedur akuntansi netral pajak memiliki pengaruh cash flow. Aplikasi EMH pada rasional pembukaan regulasi tradisional juga mengarah kepada realisasi prosedur akuntansi netral pajak yang dapat memiliki pengaruh cahs flow melalui proses politik (Bab 7). Keberadaan pengaruh cash flow memungkinkan teori akuntansi berdasarkan ekonomi yang menjelaskan dan memprediksi perbedaan praktek akuntansi lintar perusahaan dan industri. Perkembagan teori itu dijelaskan dalam paroh kedua buku ini.

Teori praktek akuntansi didasarkan kepada dan tumbuh dari dua teori berdasarkan ekonomi: tepri perusahaan (Bab 8) dan teori regulasi (pemerintah) (Bab 10). Teori ekonomi perusahaan mengkonseptualisasikan perusahaan sebagai hubungan kontrak yang mereduksi biaya yang disusun oleh pihak-pihak (kepentingan diri) kepada perusahaan (biaya agen). Kontrak formal dan informal mempersyaratkan pemonitoran dan penguatan, dengan demikian memberi peningkatan tuntutan bagi audit dan akuntansi. Dua kontrak formal diuji detail : manajemen rencana kompensasi dan kontrak hutang (Bab 9). Kedua kontrak ini menggunakan angka akuntansi. Biaya agen berbeda dengan prosedur yang digunakan untuk mengkalkulasi angka akuntansi, dan sehingga prosedur memiliki pengaruh cash flow. Sekelompok prosedur optimal (peminimalan biaya agen) diterima untuk tujuan kontrak yang berkembang dan berbeda pada lintas industri. Manajer dapat memilih prosedur dari dalam kelompok yang diterima itu, dan seleksi manajer mempengaruhi nilai sekuritas perusahaan karena ia mengganti istilah kontrak hutang dan rencana kompensasi. Teori regulasi ekonomi mengkonseptualisasikan proses politik sebagai persaingan di antara kepentingan diri individu untuk transfer kekayaan. Prosedur akuntansi mempengaruhi angka akintansi yang dilaporkan dan sehingga mempengaruhi kemampuan lawan korporasi untuk membuka regulasi padanya. Dalam cara itu, prosedur akuntansi mempengaruhi cash flow perusahaan. Studi empiris yang meneliti implikasi teori positif praktek akuntansi menemukan tiga regulariotas umum dalam pilihan prosedur akuntansi (Bab 11): (1) manajer perusahaan dengan rencana kompensasi berdasarkan keuntungan lebih dimungkinkan memilih prosedur yang meningkatkan keuntungan bonus (hipotesis bonus): (2) semakin besar rasio hutang/ekuitas perusahaan semakin dimungkinkan manajer memilih prosedur yang menurunkan keuntungan baru (hipotesis ukuran). Tiga regularitas empiris ini dapat menjadi faktor dari yang dihipotesiskan. Tetapi, uji lebih kuat pilihan prosedur rencana kompensasi yang menggunakan detail rencana bonus (Healy, 1985) menemukan bukti yang konsisten dengan teori positif. Bukti yang kurang konsisten bisa diperoleh dari uji pengaruh pilihan prosedur kontrak dan ukuran hutang. Studi pengaruh harga saham dari pergantian akuntansi menemukan bahwa perubahan yang dimandatkan (standar akuntansi) berhubungan dengan perubahan harga saham (Bab 12). Tetapi, berbagai studi menggunakan variabel hutang yang berbeda. Dan signifikansi statistik variabel hutang berbeda dari studi ke studi. Perbedaan ini mungkin akibat dari kolinieritas

dan masalah ekonometrik lain yang mengkhususkan studi-studi ini. Sebua studi pergantian sukarela tidak menemukan pengaruh harga saham. Dengan menengok ke belakng, hasil ini diantisipasi karena pasar seharusnya mengarapkan perubahan pasar. Keputusan audit berhubungan dengan variabel kontrak hutang (Bab 13). Disamping, ada hubungan signifikan antara posisi auditor pada standar yang diajukan dan posisi manajer kliennya dan hubungan yang berbeda dengan variabel kontyrak. Akhirnya, pergantian auditor berhubungan dengan posisi manajer dan auditor kliennya pada standar akuntansi. EVALUASI Nilai Teori Bab 1 menjelaskan dimensi nilai teori: menjelaskan cara dunia bekerja dan pengaruh prediksi teori pada kesejahteraan user. Akhirnya, user yang menilai alternatif daya tarik intuisi penjelasan dan memberikan biaya dan keuntungan dari prediksi teori, akan menentukan suksesnya teori yang diuraikan dalam buku ini. Bagian ini memberi penilaian potensi nilai teori. PENJELASAN Teori memberi konsep untuk menginterpretasikan akuntansi dan audit yang sangat berguna bagi banyak orang. Misalnya, manajer dan auditor secara tidak ragu memiliki pemahaman implisit bagian-bagian dari penomena akuntansi dan audit, tetapi kami ragu jika mereka memiliki gambaran menyeluruh. Teori tersebut memberi konsep yang di dalam pohon tersebut bisa dipandang sebagai bagian hutan. PREDIKSI Dalam pernyataan barunya, teori memberi beberapa prediksi yang seharusnya berguna bagi user akuntansi: investor dan analis keuangan, auditor, manajer, dan penentu standar. Tetapi potensinya dalam memberi prediksi berguna adalah lebih besar, khususnya jika kita bisa menyusun prediksi tentang sekelompok prosedur akuntansi yang diterima. Teori tersebut memberi investor dan analis keuangan dengan model prediksi yang sangat berguna dari prosedur akuntansi yang mendasari laporan keuangan. Menggunakan teori, para investor atau analis tidak menginterpretasikan neraca dan jumlah keuntungan sebagai perkiraan tidak bias dari nilai perusahaan dan pergantian nilai perusahaan.

Pemberi pinjaman dan manajer akan menemukan teori yang sangat berguna jika peneliti bisa memprediksi dan menjelaskan lintas perbedaan prosedur akuntansi yang diterima. Yang akan membantu mereka memprediksi bagaimana biaya agen kontrak hutang berbeda dengan penggunaan prosedur akuntansi yang berbeda. Hal ini, pada gilirannya, memungkinkan pemberi pinjaman dan manajer mendesain kontrak yang mengurangi biaya agen dan membuat lebih baik. Auditor juga dapat menggunakan kemampuan prediksi baru teori. Misalnya, mereka dapat memprediksi manipulasi lebih banyak akuntansi (dan transaksi) dan meningkatkan intensitas audit ketika keuntungan yang dilaporkan dekat dengan batas khusus rencana kompensasi atau dalam kontrak hutang. Keterbatasan Teori Keterbatasan besar pada tahap ini dalam pengembangan teori akuntansi positif : 1.

Mengembangkan wakil variabel yang secara aktual mewakili biaya kontrak dan politik.

2.

Mengkhususkan lintas model.

3.

Kolinieritas di antara variabel kontrak. Keterbatasan ini dibahas dalam Bab 11 dan 12. dua pertama pembatasan ini hasil dari

kurangnya teori akuntansi positif yang dikembangkan dengan baik (dibahas secara singkat). Keterbatasan selanjutnya akan menjadi bukti sebagai penelitian yang berkembang dan masalah metodologis yang muncul. Proses yang sama yang menyoroti kerusakan penelitian positif awal akan membuka kerusakan dalam karya baru. Sangat kecil diketahui tentang bentuk fungsional pengaruh angka akuntansi pada biaya kontrak dan biaya politik atau perdagangan antara biaya-biaya itu. Sebagian besar studi dalam Bab 11 mengkhususkan variabel sebagai pengganti pengaruh itu dan secara sewenangwenang mengkhususkan bentuk fungsional linear. Demikian pula, standar akuntansi mempengaruhi harga saham melalui pengaruh kontraknya dan biaya politiknya. Sekalipun jika variabel ukuran mengukur biaya tanpa kesalahan dan spesifikasi linear adalah benar, maka variabel independensi dalam studi yang dilaporkan dalam Bab 11, 12, dan 13 seringkali koliniar. Hal ini membuat isolasi pengaruh variabel sulit tertentu (lihat Christie, Kennelley, King, dan Schaefer, 1984).

BIDANG-BIDANG MENGUNTUNGKAN BAGI PENELITIAN Aplikasi EMH kepada akuntansi menjadi punya bentuk dan bahkan studi-studi mengenai pergantian prosedur akuntansi tumbuh subur pada awal tahun 1970an. Tetapi, ketika disadari bahwa hal ini sulit membangun uji kuat efisiensi pasar menggunakan prosedur penggantian akuntansi yang tidak diharapkan mempengaruhi cash flows, seperti peristiwa studi menjadi kurang populer. Tetapi, penggunaan EMH dan metodologi studi peristiwa bukan tidak nampak. Meskipun, para peneliti menerapkan EMH dan pendeklatan metodologi studi peristiwa untuk mengganti pengaruh cash flow mana yang harus diprediksi (perpindahan LIFO). Ketika teori kontrak (Bab 8 dan 9) dan teori politik (Bab 10) menyarankan pergantian akuntansi memiliki pengaruh cash flow, metodologi studi peristiwa diterapkan lagi pada pergantian akuntansi. Sangat meragukan bahwa penjelasan kontrak dan politik pada praktek akuntansi akan diganti seluruhnya oleh alternatif penjelasan. Kegunaan penjelasan kontrak dan politik menyarankan bahwa mereka akan survive. Kami berharap penelitian yang menguntungkan terus berlangsung pada penjelasan itu. Tergambar kurangnya teori ekonomi kontrak dan politik yang dapat menjelaskan bagaimana biaya kontrak dan politik berbeda dengan prosedur akuntansi, pendekatan paling menjanjikan adakah bagi peneliti akuntansi untuk meneliti perbedaan itu sendiri. Contoh cara penelitian itu diberikan di bagian selanjutnya. Contoh itu dipilih atas kegunaan hasil dan juga kemungkinan hasil. Penelitian Biaya Kontrak Seperti dijelaskan dalam Bab 8, 9, 11, 12, dan 13, prosedur akuntansi yang digunakan dalam kontrak perusahaan adalah bagian integral teknologi kontrak. Bab 9 membedakan antara (1) penentuan sekelompok prosedur yang diterima untuk tujuan kontrak dan (2) pilihan manajer dari diantara kelompok itu. Kelompok yang diterima berkembang sebagai bagian dari teknologi kontrak dan memaksimalkan nilai perusahaan (memaksimalkan ukuran bagian yang tersedia pada pihak-pihak yang melakukan kontrak). Manajer bebas memilih di antara prosedur di dalam kelompok yang diterima. Uji teori telah memfokuskan kepada perilaku oportunistis manajer (pilihan di dalam kelompok yang diterima) dan bukan pada pilihan kelompok prosedur yang diterima.

Tetapi, prediksi dan penjelasan sekelompok prosedur yang diterima daripada pilihan manajer dari antara kelompok itu memungkinkan bisa produktif. Hal ini akan memungkinkan desain kontrak yang lebih baik. Hubungan di antara struktur modal perusahaan, tingkat kompensasi ekskutif, tipe rencana kompensasi, dan kelompok kesempatan investasi diteliti oleh Smith dan Watts (1984). Hasil mereka dapat menghasilkan penjelasan alternatif bagi hubungan antara rasio hutang/ekuitas dan penggunaan peningkatan keuntungan prosedur akuntansi yang diamati dalam Bab 11. Penjelasan ini adalah contoh pendekatan sederhana pertama dan didasarkan atas perbedaan metode yang diterima, bukan perbedaan perilaku oportunistis manajer. Smith dan Watts (1984) mengamati korelasi negatif kuat di antara rasio hutang/ekuitas perusahaan dan tingkat kompensasi pimpinan ekskutif (setelah mengontrol ukuran perusahaan). Mereka menghipotesiskan bahwa korelasi itu diperoleh dengan kelompok kesempatan investasi perusahaan. Perusahaan dengan kesempatan pertumbuhan (kesempatan menginvestasikan nilai keuntungan pasar di atas) harus dihipotesiskan memiliki rasio hutang/ekuitas rendah dan tingkat kompensasi manajemen yang tinggi. Memegang ukuran konstan, pertumbuhan perusahaan dengan dengan banyak kesempatan investasi yang menguntungkan dan proporsi relatif kecil asset mereka yang dilangsungkan memerlukan lebih banyak kebijakan manajerial (lebih banyak kebebasan manajerial untuk membuat keputusan) dibanding perusahaan dengan kesempatan investasi yang menguntungkan lebih kecil. Produk marginal manajer harus dihipotesiskan menjadi lebih tinggi, semakin tinggi kebijakannya, dan sehingga kompensasinya lebih tinggi. Semakin kecil kebijakan manajer yang memiliki kesempatan investasi besar, semakin rendah agen biaya hutang dan semakin tinggi rasio hutang/ekuitas. Dari sini, pertumbuhan perusahaan memiliki rasio hutang/ekuiast lebih kecil dan kompensasi manajemen lebih tinggi dibanding perusahaan yang sudah matang. Ada beberapa cara menguji hubungan antara sekelompok prosedur akuntansi yang diterima dan variabel kontrak. Satu metode adalah survey prosedur akuntansi dan struktur kontrak (rasio hutang/ekuitas dan keberadaan rencana bonus) yang digunakan dalam industr yang berbeda. Perusahaan dalam industri yang sama menghadapi masalah insentif serupa dan menggunakan struktur kontrak yang sama dan prosedur akuntansi yang sama. Pendekatan kedua adalah untuk menguji lintas perbedaan kontrak dan prosedur akuntasni lintas negara. Perbedaan internasional perpajakan, regulasi, hukum kontrak, dan

biaya kontrak seharusnya mempengaruhi secara sisteamtis kelompok prosedur akuntansi yang diterima (Zimmerman, 1982). Penelitian Biaya Politik Ukuran perusahaan adalah pengganti pada biaya politik dalam studi yang dilaporkan dalam Bab 11 dan 12. Seperti dibahas dalam bab itu, ukuran dapat menjadi pengganti untuk banyak variabel lain. Hal ini menyarankan penelitian tambahan hubungan yang dihipotesiskan di antara biaya politik dan ukuran perusahaan. Zimmerman (19830 menemukan bahwa nilai pajak efektif, yang merupakan satu komponen biaya politi, bebeda dengan ukuran perusahaan. Bukti ini konsisten dengan yang dilaporkan dalam Bab 11. Tetapi, studi ini menyarankan bahwa industri minyak mendominasi hubungan antara prosedur ukuran dan akuntansi. Hal ini menyarankan bahwa faktor-faktor lain dari Zimmerman adalah sukses baru perusahaan. Keuntungan baru lebih dimungkinkan habis dalam proses politik daripada kekayaan lain. Dari sini, besarnya perubahan keuntungan (katakanlah, lebih lima tahun) adalah sebuah alternatif, tetapi berkorelasi secara lintas bagian; wakil variabel pada ukuran perusahaan. Faktor lain yang dapat mempengaruhi biaya politik seharusnya juga diteliti. Misalnya, peningkatan harga produk konsumen lebih mudah diamati oleh pemilih dibanding penurunan harga produk produsen. Hal ini menyarankan bahwa perusahaan produk konsumen dengan peningkatan cepat harga produk lebih rentan secara politik dibanding perusahaan lain dan karena itu lebih dimungkinkan mengubah prosedur akuntansi untuk mengurangi keuntungan yang dilaporkan.

Related Documents

Ta Bab 3.docx
December 2019 22
Ta Bab 14,15.docx
June 2020 15
Bab I - Ta Dendy.docx
April 2020 29
Bab I Ta Dias_oks_2
May 2020 11
Bab 1 Ta Erna.docx
December 2019 9
Ta Ta
August 2019 56