STANDAR KOMPETENSI GURU BAGIAN : KOMPONEN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN WAWASAN KEPENDIDIKAN & KOMPONEN PENGEMBANGAN PROFESI
Kembali ke halaman depan >>>
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam
rangka
mencapai
tujuan
Pendidikan
Nasional
yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya maka sangat dibutuhkan peran pendidik yang profesional. Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jabatan guru sebagai pendidik merupakan jabatan profesional. Untuk itu profesionalisme guru dituntut agar terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat termasuk kebutuhan terhadap sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kapabilitas untuk mampu bersaing baik di forum regional, nasional maupun internasional. Berbagai masalah yang berkaitan dengan kondisi guru, antara lain: (1) adanya keberagaman kemampuan guru dalam proses pembelajaran dan penguasaan pengetahuan, (2) belum adanya alat ukur yang akurat untuk mengetahui kemampuan guru, (3) pembinaan yang dilakukan belum
mencerminkan kebutuhan, dan (4) kesejahteraan guru yang belum memadai. Jika hal tersebut tidak segera diatasi, maka akan berdampak pada rendahnya kualitas pendidikan. Rendahnya kualitas pendidikan dimaksud antara lain: (1) kemampuan siswa dalam menyerap mata pelajaran yang diajarkan guru tidak maksimal, (2) kurang sempurnanya pembentukan karakter yang tercermin dalam sikap dan kecakapan hidup yang dimiliki oleh setiap siswa, (3) rendahnya kemampuan membaca, menulis dan berhitung siswa terutama di tingkat dasar (hasil studi internasional yang dilakukan oleh organisasi International Education Achievement, 1999). Sehubungan dengan itu, Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional yang berisi perintisan pembentukan Badan Akreditasi dan Sertifikasi Mengajar di daerah merupakan bentuk dari upaya peningkatan kualitas tenaga kependidikan secara nasional. Berdasarkan uraian di atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Departemen
Pendidikan
Nasional
menerapkan
standar
kompetensi guru yang berhubungan dengan (1) Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan; (2) Komponen Kompetensi
Akademik/Vokasional
sesuai
materi
pembelajaran;
(3)
Pengembangan Profesi. Komponen-komponen Standar Kompetensi Guru ini mewadahi kompetensi profesional, personal dan sosial yang harus dimiliki oleh seorang guru. Pengembangan standar kompetensi guru diarahkan pada peningkatan kualitas guru dan pola pembinaan guru yang terstruktur dan sistematis. Untuk
menindaklanjuti
ketentuan
tersebut,
Direktorat
Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional mengembangkan standar kompetensi guru pada setiap satuan dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
B. Dasar Hukum Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai landasan hukum penetapan Standar Kompetensi Guru adalah:
1.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional.
3.
Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
4.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) Tahun 2000 –2004 (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 206)
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan (Lembaran negara Tahun 1992 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3484) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000 (Lembaran negara Tahun 2000 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3974)
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah
dan
Kewenangan
Provinsi
sebagai
Daerah
Otonom
(Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 7.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000.
8.
Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
9.
Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Nomor : 0433/P/1993, Nomor : 25
Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 10. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 025/O/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 11. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No : 031/O/2002
tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah. C. Pengertian Standar Kompetensi Guru Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Arti lain dari kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai dengan standar kinerja yang dibutuhkan oleh lapangan. Dengan demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kualitas guru yang sebenarnya. Kompetensi tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan maupun sikap profesional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. Berdasarkan pengertian tersebut, Standar Kompetensi Guru adalah suatu pernyataan tentang kriteria yang dipersyaratkan, ditetapkan dan disepakati bersama dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan dan sikap bagi seorang tenaga kependidikan sehingga layak disebut kompeten.
D. Tujuan dan Manfaat Standar Kompetensi Guru Tujuan adanya Standar Kompetensi Guru adalah sebagai jaminan dikuasainya
tingkat
kompetensi
minimal
oleh
guru
sehingga
yang
bersangkutan dapat melakukan tugasnya secara profesional, dapat dibina
secara efektif dan efisien serta dapat melayani pihak yang berkepentingan terhadap proses pembelajaran, dengan sebaik-baiknya sesuai bidang tugasnya. Adapun manfaat disusunnya Standar Kompetensi Guru ini adalah sebagai acuan pelaksanaan uji kompetensi, penyelenggaraan diklat, dan pembinaan, maupun acuan bagi pihak yang berkepentingan terhadap kompetensi guru untuk melakukan evaluasi, pengembangan bahan ajar dan sebagainya bagi tenaga kependidikan.
BAB II STANDAR KOMPETENSI GURU
A. Proses Pengembangan Proses pengembangan Standar Kompetensi Guru dirumuskan secara sistematik melalui langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Melakukan analisis tugas guru, studi kepustakaan baik dalam negeri maupun luar negeri maupun meminta masukan dari para pakar pendidikan.
2.
Mengidentifikasi kompetensi guru.
3.
Menyusun buram Standar Kompetensi Guru.
4.
Melakukan sosialisasi buram Standar Kompetensi Guru.
5.
Melaksanakan uji coba Standar Kompetensi Guru.
6.
Menganalisis hasil uji coba Standar Kompetensi Guru.
7.
Menetapkan Standar Kompetensi Guru.
B. Komponen Standar Kompetensi Guru Standar Kompetensi Guru meliputi tiga komponen yaitu : (1) Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan; (2) Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional sesuai materi pembelajaran; (3)
Pengembangan
Profesi.
Masing-masing
komponen
kompetensi
mencakup seperangkat kompetensi. Selain ketiga komponen kompetensi tersebut, guru sebagai pribadi yang utuh harus juga memiliki sikap dan kepribadian yang positip dimana sikap dan kepribadian tersebut senantiasa
melingkupi dan melekat pada setiap komponen kompetensi yang menunjang profesi guru.
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DAN WAWASAN KEPENDIDIKAN KOMPETENSI AKADEMIK/ VOKASIONAL PENGEMBANGAN PROFESI
Gbr : Komponen Standar Kompetensi Guru
C. Rumusan Standar Kompetensi Guru Telah dinyatakan bahwa Standar Kompetensi Guru meliputi 3 (tiga) komponen kompetensi dan masing-masing komponen kompetensi terdiri atas beberapa unit kompetensi. Secara keseluruhan Standar Kompetensi Guru adalah sebagai berikut : •
Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran dan Wawasan Kependidikan, yang terdiri atas, Sub Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran : 1. Menyusun rencana pembelajaran 2. Melaksanakan pembelajaran 3. Menilai prestasi belajar peserta didik. 4. Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik.
Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan : 5. Memahami landasan kependidikan 6. Memahami kebijakan pendidikan 7. Memahami tingkat perkembangan siswa 8. Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya 9.
Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan
10. Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan •
Komponen Kompetensi Akademik/Vokasional, yang terdiri atas : 11. Menguasai keilmuan dan keterampilan sesuai materi pembelajaran
•
Komponen Kompetensi Pengembangan Profesi terdiri atas : 12. Mengembangkan profesi.
D. Indikator Kompetensi Untuk memperoleh gambaran yang lebih terukur pada pemberian nilai untuk setiap kompetensi, maka perlu ditetapkan kinerja setiap kompetensi. Kinerja kompetensi terlihat dalam bentuk indikator, sebagai terlihat pada lampiran.
LAMPIRAN :
Komponen Kompetensi Kependidikan :
Pengelolaan
Pembelajaran
dan
Wawasan
Sub Komponen Kompetensi Pengelolaan Pembelajaran : KOMPETENSI 1.
Menyusun rencana pembelajaran
INDIKATOR a.
Mendeskripsikan tujuan pembelajaran
b.
Menentukan materi sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan
c.
Mengorganisasikan materi berdasarkan urutan dan kelompok
d.
Mengalokasikan waktu
e.
Menentukan metode pembelajaran yang sesuai
f.
Merancang prosedur pembelajaran
g.
Menentukan media pembelajaran/peralatan praktikum (dan bahan) yang akan digunakan
h.
Menentukan sumber belajar yang sesuai (berupa buku, modul, program komputer dan sejenisnya)
i.
Menentukan teknik penilaian yang sesuai
2.
Melaksanakan Pembelajaran
a. b. c. d.
3.
Menilai prestasi belajar.
Membuka pelajaran dengan metode yang sesuai Menyajikan materi pelajaran secara sistematis Menerapkan metode dan prosedur pembelajaran yang telah ditentukan Mengatur kegiatan siswa di kelas
e.
Menggunakan media pembelajaran/peralatan praktikum (dan bahan) yang telah ditentukan
f.
Menggunakan sumber belajar yang telah dipilih (berupa buku, modul, program komputer dan sejenisnya)
g.
Memotivasi siswa dengan berbagai cara yang positif
h.
Melakukan interaksi dengan siswa menggunakan bahasa yang komunikatif
i.
Memberikan pertanyaan dan umpan balik, untuk mengetahui dan memperkuat penerimaan siswa dalam proses pembelajaran
j.
Menyimpulkan pembelajaran
k.
Menggunakan waktu secara efektif dan efisien
a.
Menyusun soal/perangkat penilaian sesuai dengan indikator/kriteria unjuk kerja yang telah ditentukan
b.
Melaksanakan penilaian
c.
Memeriksa jawaban/memberikan skor tes hasil belajar berdasarkan indikator/kriteria unjuk kerja yang telah ditentukan
d.
Menilai hasil belajar berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan
e.
Mengolah hasil penilaian
f.
Menganalisis hasil penilaian (berdasarkan tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas)
g.
Menyimpulkan hasil penilaian secara jelas dan logis (misalnya : interpretasi kecenderungan hasil penilaian, tingkat pencapaian siswa dll)
h.
Menyusun laporan hasil penilaian
i.
Memperbaiki soal/perangkat penilaian
4.
Melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik
a.
Mengidentifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil penilaian
b.
Menyusun program tindak lanjut hasil penilaian
c.
Melaksanakan tindak lanjut
d.
Mengevaluasi hasil tindak lanjut hasil penilaian
e.
Menganalisis hasil evaluasi program tindak lanjut hasil penilaian
Sub Komponen Kompetensi Wawasan Kependidikan : KOMPETENSI 5.
6.
Memahami landasan kependidikan
Memahami kebijakan pendidikan
INDIKATOR a.
Menjelaskan tujuan dan hakekat pendidikan
b.
Menjelaskan tujuan dan hakekat pembelajaran
c.
Menjelaskan konsep dasar pengembangan kurikulum
d.
Menjelaskan struktur kurikulum
a.
Menjelaskani visi, misi dan tujuan pendidikan nasional
b.
Menjelaskan tujuan pendidikan tiap satuan pendidikan sesuai tempat bekerjanya
c.
Menjelaskan sistem dan struktur standar kompetensi guru
d.
Memanfaatkan standar kompetensi siswa
e.
Menjelaskan konsep pengembangan pengelolaan pembelajaran yang diberlakukan (Misal : life skill, BBE/Broad Based Education, CC/Community College, CBET/CompetencyBased Education and Training dan lain-lain).
f.
Menjelaskan konsep pengembangan manajemen pendidikan yang diberlakukan (Misal : MBS /Manajemen Berbasis Sekolah, Dewan Pendidikan, Komite Sekolah dan lainlain)
g.
Menjelaskan konsep dan struktur kurikulum yang diberlakukan (Misal : Kurikulum berbasis kompetensi)
7.
8.
9.
Memahami tingkat perkembangan siswa
Memahami pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya
Menerapkan kerja sama dalam pekerjaan
a. b.
Menjelaskan tingkat-tingkat perkembangan mental siswa
c.
Mengidentifikasi tingkat perkembangan siswa yang dididik
a.
Menjelaskan teori belajar yang sesuai materi pembelajarannya
b.
Menjelaskan strategi dan pendekatan pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya
c.
Menjelaskan metode pembelajaran yang sesuai materi pembelajarannya
a. b.
10. Memanfaatkan kemajuan IPTEK dalam pendidikan
Menjelaskan psikologi pendidikan yang mendasari perkembangan siswa
a.
Menjelaskan arti dan fungsi kerjasama dalam pekerjaan Menerapkan kerjasama dalam pekerjaan
Menggunakan berbagai fungsi internet, terutama menggunakan e-mail dan mencari informasi
b.
Menggunakan komputer terutama untuk word processor dan spread sheet (Contoh : Microsoft Word, Excel)
c.
Menerapkan bahasa Inggris untuk memahami literatur asing/memperluas wawasan kependidikan.