Spo Ketuban Pecah Dini.docx

  • Uploaded by: Muhammad Fikrie
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Spo Ketuban Pecah Dini.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 269
  • Pages: 2
KETUBAN PECAH DINI No. Dokumen No. Revisi Tgl. Terbit Halaman

RS PRATAMA TALISAYAN KABUPATEN BERAU

: : : : 1-2

Standar Prosedur Operasional

DIREKTUR RSPT

Drg.Nursyamsi PenataTK.I/IIId NIP.19770201.200501.2.001 PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN

PROSEDUR

Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan atau dimulainya tanda inpartu. Sebagai acuan penanganan persalinan dengan ketuban pecah dini 1. Seluruh pelayanan keperawatan dan kebidanan di Instalasi Rawat Bersalin berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien 2. Keputusan Menteri Kesehatan No 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit a. Lakukan Anamnesa b. Periksa vital sign berkala c. Lakukan pemeriksaan laboratorium dan usg d. Pastikan bahwa: Cairan tersebut adalah cairan amnion dengan memperhatikan: • Bau cairan ketuban yang khas. • Tes Nitrazin: lihat apakah kertas lakmus berubah dari merah menjadi biru. Harap diingat bahwa darah, semen, dan infeksi dapat menyebabkan hasil positif palsu Tidak ada tanda-tanda in partu e. ≥ 34 minggu  Lakukan induksi persalinan dengan oksitosin bila tidak ada kontraindikasi f. 24-33 minggu  Bila terdapat amnionitis, abrupsio plasenta, dan kematian janin, lakukan persalinan segera.  Berikan deksametason 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam atau betametason 12 mg IM tiap 24 jam selama 48 jam  Lakukan pemeriksaan serial untuk menilai kondisi janin.  Bayi dilahirkan di usia kehamilan 34 minggu, atau diusia kehamilan 32-33 minggu, bila dapat dilakukan pemeriksaan kematangan paru dan hasil menunjukan

UNIT TERKAIT REFERENSI

bahwa paru sudah matang (komunikasikan dan sesuaikan dengan fasilitas perawatan bayi preterm). g. <24 minggu  Pertimbangan dilakukan dengan melihat risiko ibu dan janin.  Lakukan konseling pada pasien. Terminasi kehamilan mungkin menjadi pilihan Jika terjadi infeksi (karioamnionitis), lakukan tatalaksana korioamnionitis. Kamar Bersalin

Related Documents


More Documents from "Aini Doank"