PENENTUAN HARGA TRANSFER
DAFTAR NAMA KELOMPOK: EVI SURYANINGRUM
BRENDA SEPTIANA
ANDRE GUSYANTO
YUSTINUS AL
YOLANDA TANTIANINGSIH
JULALIAH
B1031161059
B1031161073
B1031161074
B1031161075
B1031161085
B1031161088
PENENTUAN HARGA TRANSFER Merupakan mekanisme untuk mendistribusikan pendapatan dua atau lebih pusat laba bertanggung jawab bersama atas pengembangan, pembuatan, dan pemasaran suatu produk. Tujuan harga transfer : - Memberikan informasi yang relevan - Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita - Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual -Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola
METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER 1.PRINSIP DASAR bahwa harga transfer sebaiknya serupa dengan harga yang akan dikenakan seandainya produk tersebut dijual ke konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
2. SITUASI IDEAL Harga transfer berdasarkan harga pasar akan menghasilkan keselarasan cita-cita jika kondisi- kondisi di bawah ini ada. Namun sangat jarang ada sehingga daftar tersebut sebagai saran untuk memandang suatu situasi. Orang-orang yang berkompeten
Admosfer yang baik Harga Pasar Kebebasan memperoleh sumber daya
Informasi penuh Negosasi
3. HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PEROLEHAN SUMBER DAYA situasi manajer pusat laba tidak memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan dan akibat-akibat yang terjadi dengan adanya hambatan. a. Pasar yang terbatas. alasannya : 1. kapasitas eksternal mungkin membatasi pengembangan internal 2. jika perusahaan produsen tunggal yang terdeferensiasi, tidak ada sumber daya dari luar. 3. perusahaan telah melakukan invetasi yang besar.
4. Harga Transfer Berdasarka n Biaya
Jika harga kompetitif tidak tersedia, maka harga transfer dapat ditentukan berdasarkan biaya ditambah laba, meskipun harga transfer semacam ini sangat rumit untuk dihitung dan hasilnya kurang memuaskan dibandingkan dengan harga berdasarkan pasar. Dua keputusan yang harus dibuat dalam sistem harga transfer berdasarkan biaya: (1)
bagaimana menentukan besarnya biaya, (2) bagaimana menghitung markup laba.
1.
Dasar Biaya. Dasar biaya yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor inefisiensi produk akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan laba tersebut.
2.
Markup Laba. Dalam menghitung markup laba, juga terdapat dua keputusan: (1) apa dasar markup laba tersebut, dan (2) tingkat laba yang diperbolehkan.
3. HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PEROLEHAN SUMBER Cara perusahaan mengetahui tingkat harga kompetitif (perusahaan tidak DAYA membeli atau menjual produknya ke pasar bebas) yaitu : 1. Harga pasar yang diterbitkan sebagai penentuan harga transfer 2. Harga pasar mungkin berdasarkan penawaran(bid) 3. Menjual produk dengan meniru harga kompetitif berdasarkan harga di luar. 4. Membeli produk dan meniru harga kopetitif untuk produk eksklusif
b.Kelebihan atau Kekurangan Kapasitas Industri jika tidak menjual seluruh produk ke pasar bebas, kapasitas berlebih dan jika membeli produk dari luar namun, produksi memadai dan sebaliknya sehingga laba tidak optimal
5. BIAYA TETAP DAN BIAYA HULU Penetapan harga transfer dapat menimbulkan permasalahan yang cukup serius dalam perusahaan
yang terintegrasi. Pusat laba yang pada akhirnya menjual produk ke pihak luar mungkin tidak menyadari jumlah biaya tetap dan laba bagian hulu yag terkandung dalam harga pembelian internal. Bahkan, Jika pusat laba terakhir menyadari adanya biaya tetap dalam laba tersebut, pusat laba itu mungkin enggan untuk mengurangi laba nya guna mengoptimalkan laba perusahaan. www.gianttemplate.com
1. Persetujuan Antar-unit Usaha. Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil- wakil dari unit pembelian dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan ke pihak luar dan pembagian laba untuuk produk-produk dengan biaya tetap dan laba bagian hulu yang signifikan.
2.
5. BIAYA TETAP DAN BIAYA HULU
Dua Langkah Penentuan Harga. Cara lain untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat harga transfer yang meliputi dua beban. Pertama, untuk setiap unit yang terjual, pembebanan biaya dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya variabel standar produksi. Kedua, pembebanan biaya berkala (biasanya setiap bulan) dilakukan dalam jumlah yang sama dengan biaya tetap yang berkaitan dengan fasilitas yang disediakan untuk unit pembelian. Salah satu atau kedua komponen tersebut harus memasukkan margin laba.
5. BIAYA TETAP DAN BIAYA HULU 3.Dua Kelompok Harga. Dalam metode ini, pendapatan unit produksi akan dikreditkan pada harga jual ke luar dan unit pembelian dibebankan dengan total biaya standar. Selisihnya dibebankan kedalam akun kantor pusat dan di eliminasi ketika laporan keuangan unit usaha dikonsolidasikan. Metode penentuan harga transfer ini terkadang digunakan ketika ada konflik antara unit pembelian dan penjualan yang tidak dapat diselesaikan oleh metode yang lain. Baik unit pembelian maupun penjualan memperoleh manfaat dari metode ini. www.gianttemplate.com
4. Jika sistem penentuan harga dua langkah yang baru saja diperlihatkan tidak dapat digunakan, maka sistem pembagian laba (profit sharing) dapat digunakan untuk memastikan keselarasan antara kepentingan unit usaha dan perusahaan. Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai berikut: Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variabel standar. Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan, yang merupakan harga penjualan dikurangi harga variabel produksi dan pemasaran.
TITLE HERE
6. PRAKTIK BISNIS
Jika seluruh biaya dibebankan, maka itu semua biaya tsb akan dialokasikan, dan alokasi tidak memasukkan komponen laba. Alokasi juga bukan merupakan harga transfer. Terdapat dua jenis transfer: • Untuk dapat jasa pusat yang harus diterima oleh unit penerima dimana unit penerima dapat mengendalikan jumlah yang digunakan paling tidak secara parsial. • Untuk jasa pusat yang dapat diputuskan oleh unit usaha apakah akan digunakannya atau tidak.
7. PENGENDALIAN ATAS JUMLAH • Teori pertama menyatakan bahwa JASA suatu perusahaan harus menbayar biaya variabel standar dari jasa yang diberikan. Jika menbayar kurang dari itu, maka unit akan menggunakan jasa-jasa dalam jumlah yang lebih banyak daripada yang dibenarkan secara ekonomis, dipihak lain jika para manajer unit usaha diharuskan untuk membayar lebih dari biaya variabelnya, maka mereka mungkin tidak akan menggunakan jasa-jasa yang dipandang perlu oleh menejer senior.
Ada 3 teori yaitu:
Teori kedua menyarankan harga yang sama dengan biaya variabel standar ditambah bagian yang wajar dan biaya tetap standar yaitu biaya penuh (full cost).
•Teori ketiga menyarankan harga yang sama dengan harga pasar, atau biaya penuh standar (standard full cost) ditambah dengan margin labanya. Harga pasar akan digunakan jika memungkinkan. Jika tidak, maka harga sebesar biaya penuh ditambah ROI yang akan digunakan.
8. PILIHAN PENGGUNAAN JASA
pihak manejemen mungkin memutuskan bahwa unit-unit usaha dapat memilih menggunakan unit jasa sentral atau tidak. Unit bisnis dapat memperoleh jasa tersebut dari pihak luar, mengembangkan kemampuan mereka atau tidak menggunakan sama sekali.
9. KESEDERHANAAN DARI MEKANISME HARGA
harga yang dibebankan untuk jasa korporat tidak akan Mencapai tujuan yang dimaksud kecuali jika metode untuk Menghitungnya dapat dimengerti dan dipahami dengan cukup mudah oleh menejer unit usaha.
Kadang ada kecendrungan untuk membebani para pengguna berdasarkan peraturan yang begitu rumit, sehingga para pengguna tidak dapat mengerti apa dampaknya terhadap biaya, jika mereka memutuskan untuk menggunakan komputer untuk aplikasi tertentu atau, arternatif lainnya menghentikan aplikasi yang sekarang. Peraturan semacam ini merupakan sesuatu yang kontraproduktif
•menegosiasikan harga transfer •hasil kompromi
NEGOSIASI
•tidak boleh banyak menghabiskan waktu
Arbitrase dan Penyelesaian Konflik www.gianttemplate.com
• Arbitrase • Tingkat formalitas • Sistem formal • Sistem formal • Sistem lain selain arbitrase
KLASIFIKASI PRODUK 1) Kelas I meliputi seluruh produk untuk manajemen senior ingin mengendalikan perolehan sumber daya, yang biasanya merupakan produk bervolume besar, yang tidak dimiliki simber dari luar, serta demi alasan tertentu 2) Kelas II meliputi produk lain dari Kelas I. Perolehan sumber daya untuk produk Kelas I dapat diubah oleh manajeman pusat sedangkan produk Kelas II dapat ditentukan oleh unit-unit usaha yang terlihat.
THANK YOU