PT JASAMARGA BALIKPAPAN SAMARINDA Gedung Graha Simatupang Wing 2B Jl. T.B. Simatupang No.38, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
SPESIFIKASI KHUSUS (Sebagai Referensi)
JASA PEMBORONGAN (DESIGN AND BUILD) PEKERJAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL BALIKPAPAN – SAMARINDA SEKSI 2, SEKSI 3, DAN SEKSI 4
JULI 2016
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
D I R E K T O R A T J E N D E R A L B I N A MA R G A
SPESIFIKASI KHUSUS JALAN BEBAS HAMBATAN DAN JALAN TOL
Edisi 2015 (Revisi 1)
SPESIFIKASI KHUSUS Divisi SK 1.09 Kantor dan Fasilitas Lapangan Divisi SK 1.16 Pengaturan Lalulintas Divisi SK 1.20 Mobilisasi Divisi SK 4.13 PVD dengan Metode Vakum
DAFTAR ISI SPESIFIKASI KHUSUS SPESIFIKASI TEKNIS JALAN BEBAS HAMBATAN DAN JALAN TOL DIVISI SK 1.09 KANTOR DAN FASILITAS LAPANGAN SK 1.09 Kantor dan Fasilitas Lapangan ............................................................ SK.1.09.1 Umum................................................................................................... SK.1.09.2 Kantor .................................................................................................. SK.1.09.3 Detail Kantor ....................................................................................... SK 1.09.3.1 Komputer. ............................................................................................ SK 1.09.3.2 Dasar Pembayaran ............................................................................... SK.1.09.4 Kendaraan ............................................................................................ SK 1.09.4.1 Umum .................................................................................................. SK.1.09.5 Dasar Pembayaran ............................................................................... SK.1.09.6 Contoh Rencana Kantor Lapangan ......................................................
SK1.09-2 SK1.09-2 SK1.09-2 SK1.09-7 SK1.09-7 SK1.09-7 SK1.09-8 SK1.09-8 SK1.09-8 SK1.09-9
DIVISI SK 1.16 PENGATURAN LALULINTAS SK 1.16 Pengaturan Lalulintas (Pengaturan Lalulintas Sementara) ..................... SK1.16-1 SK.1.16.1 Penjelasan ............................................................................................... SK1.16-1 SK.1.16.2 Jumlah Lajur ........................................................................................... SK1.16-2 SK.1.16.3 Metode Pengukuran ................................................................................ SK1.16-2 SK.1.16.4 Dasar Pembayaran .................................................................................. SK1.16-2
DIVISI SK 1.20 MOBILISASI DAN PEKERJAAN PERSIAPAN SK 1.20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan ..................................................... SK1.20-1 SK.1.20.1 Program Mobilisasi .............................................................................. SK1.20-1 SK.1.20.2 Jadwal Konstruksi ................................................................................ SK1.20-2 SK.1.20.3 Network Analysis ................................................................................. SK1.20-2 SK.1.20.4 Jadwal Terperinci ................................................................................. SK1.20-3 SK.1.20.5 Laporan dan Dokumentasi................................................................... SK1.20-3 SK 1.20.5.1 Rencana Awal, dll. .............................................................................. SK1.20-3 SK.1.20.6 Laporan Rutin Kepada Konsultan Pengawas ...................................... SK1.20-3 SK.1.20.7 Peninjauan ulang Berkala .................................................................... SK1.20-3 SK.1.20.8 Pengukuran untuk Pembayaran ........................................................... SK1.20-4
SU - vi
DIVISI SK 4.13 PVD DENGAN METODE VAKUM SK 4.13 PVD DENGAN METODE VAKUM……………............................….... SK4.13-1 SK4.13.1 Umum………………………………………...………...............………. SK4.13-1 SK4.13.2 Persyaratan……………………………………….......................……… SK4.13-7 SK4.13.3 Bahan………………………………………………………...............… SK4.13-9 SK4.13.4 Pelaksanaan …………………………………….....................……….... SK4.13-14 SK4.13.5 Pengendalian Mutu……………………………….........................……. SK4.13-17 SK4.13.6 Pengukuran dan Pembayaran………………................................…….. SK4,13-18 SK4.13.7 Dinding Kedap (Sealing Wall)……………………….............………... SK4.13-19
SU - vii
SK 1.09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
SK 1.09 SK.1.09.1 SK.1.09.2 SK.1.09.3 SK 1.09.3.1 SK 1.09.3.2 SK.1.09.4 SK 1.09.4.1 SK.1.09.5 SK.1.09.6
Kantor dan Fasilitas Lapangan ..................................................................................... 1.09-2 Umum .............................................................................................................................. 1.09-2 Kantor .............................................................................................................................. 1.09-2 Detail Kantor .................................................................................................................... 1.09-7 Komputer. ........................................................................................................................ 1.09-7 Dasar Pembayaran ........................................................................................................... 1.09-7 Kendaraan ........................................................................................................................ 1.09-8 Umum .............................................................................................................................. 1.09-8 Dasar Pembayaran ............................................................................................................ 1.09-8 Contoh Rencana Kantor Lapangan ................................................................................... 1.09-9
SK 1.09.i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
SK 1.09
Kantor dan Fasilitas Lapangan Berikut ini menjelaskan kewajiban tambahan Kontraktor menurut ketentuan S1.09 dari Spesifikasi Umum.
SK.1.09.1
Umum Kantor dan kendaraan sebagai bawah ini rinci harus diserahkan kepada Pengguna Jasa selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal Dimulainya Pekerjaan. Jika, setelah periode waktu yang disebutkan di atas, Kontraktor belum menyelesaikan kantor, menyediakan dan memasang dengan cara yang cocok untuk pekerjaan, atau belum menyediakan kendaraan tertentu, Pengguna Jasa berhak untuk mengambil tindakan yang tepat dan untuk membebankan semua biaya yang terkait dengan Kontraktor. Kantor, dan perlengkapan seperti AC, toilet, fasilitas dapur seperti yang dijelaskan dalam nomor 1.1 pada Tabel SK.1.09-1 diberikan secara sewa dalam keadaan baru dan harus dikembalikan kepada Kontraktor selambat-lambatnya 30 hari setelah akhir dari Sertifikat Bulanan Sementara atau Sertifikat Pembayaran Akhir untuk Penyesuaian Harga. Peralatan lainnya harus dibeli baru, kecuali dinyatakan lain pada Tabel SK.1.09-1. Kontraktor akan bertanggungjawab untuk semua perbaikan, pelayanan dan pemeliharaan bekerja untuk semua bangunan, jalan, fasilitas, peralatan, perlengkapan dan kebutuhan rumah tangga, termasuk fasilitas yang ada dimanfaatkan dalam pasal ini, dan termasuk yang tidak dapat dipelihara.. Tanggungjawab Kontraktor untuk perbaikan kantor selama masa konstruksi akan mencakup penyediaan dan pembayaran, semua saluran telepon, gas, air, saluran TV kabel, jaringan komputer, koneksi internet, dan biaya listrik untuk kantor yang relevan. Semua peralatan baru harus dilindungi oleh garansi produsen untuk jangka waktu minimum 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pengiriman ke Pengguna Jasa. Setelah pengemabalian kantor kepada Kontraktor, Kontraktor harus membongkar dan menghapus kantor dan mengembalikan lahan sesuai kondisi aslinya.
SK.1.09.2
Kantor Sebuah kantor ber-AC harus disediakan oleh Kontraktor untuk Pengguna Jasa dan staf dan ukuran, perlengkapan dan peralatan harus seperti yang diberikan pada Tabel SK.1.09-1. Lahan tidak akan disediakan oleh Pengguna Jasa, dan penyediaan lahan tersebut harus menjadi tanggungjawab Kontraktor. Namun bila ada tempat yang tersedia Pengguna Jasa dapat memberikan ijin untuk membangun kantor dalam ruang milik jalan proyek. Mendapatkan semua ijin bangunan atau persetujuan lain yang diperlukan akan menjadi tanggungjawab Kontraktor. Atau alternatif sewa kantor dapat disediakan oleh Kontraktor setelah mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa.
SK 1.09-2
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan Table SK.1.09-1 Kantor dan Fasilitas Lapangan Kuantitas untuk setiap item terdapat pada bagian…. Formulir Penawaran, Nomor
Keterangan
1
Kantor
1.1
Bangunan Kantor dengan air conditioning dan perlengkapannya
1.2.
Bangunan Tempat Tinggal
2.
Fasilitas
Spesifikasi (Persyaratan Minimum)
Kuantitas
Luas lantai 300 m2 dengan 3 ruang eksekutif, 3 ruang pengawas, ruang tamu dan ruang tunggu, ruang konfrensi, ruang rapat, ruang staf, ruang penyimpanan arsip, ruang ibadah (musholla), dapur, 4 toilet , 2 ruang kosong, dan area parkir. Persyaratan yang tepat yang harus diberikan setelah penandatanganan kontrak (lihat contoh rencana di akhir spesifikasi ini) Bangunan tempat tinggal, minimal 50 m2, terdiri dari 3 ruang tidur lengkap dengan tempat tidur dan lemari pakaian, berpenyejuk udara (AC), 1 kamar mandi dan wc di dalam, 1 kamar mandi dan wc di luar. 1 kamar tamu dilengkapi 1 set meja kursi tamu untuk 5 orang.
300 m2
50 m2
2.1 Komputer, perangkat keras dan perangkat lunak 2.1.a
Komputer PC dengan monitor layar sentuh 23 inci termasuk UPS, stabilizer, dan aksesoris
Intel® Core™ i7-4790T Processor (2.7 GHz, 8M Cache) sampai 3.90 GHz, NVIDIA GeForce 830A 2GB DDR3, 2TB HDD 7200 RPM, Win 8.1 Home, termasuk UPS, stabilizer dan rujuk SK1.09.3.1
2
2.1.b
Notebook dengan mobile broadband unlimited (modem) dan aksesoris
Notebook: Intel Core i7-4600U - 13", 8GB DDR3, 256GB SSD, DVD±RW, 23" QHD (2560x1440) Touch Screen, WiFi, Bluetooth, Fingerprint, Ms. Win 8.1 PRO, termasuk Modem, dan rujuk SK1.09.3.1.
4
2.1.c
Printer A3 laser jet
2
2.1.d
Printer A4 colour laser jet
2.1.e
2.1.f
External hard disk kapasitas 2 Terabyte Scanner
A3, Print Resolution 600 × 600 dpi, Print Speed Black/Color 27/27 ppm, NIC, Duplex, Parallel and USB, A4, Print Resolution 1200 × 600 dpi, Print Speed Black/Color 30/30 ppm, USB USB 3.0, 2TB, Windows, international brand.
2.1.g
Projector
2.2
color
A3, Color, 600 dpi, 60 ppm, Automatic Document Feeder (ADF), USB WXGA(1280 × 800),WUXGA (1920 x 1200), Lumens 4000 ANSI
2 6
1
2
Camera dan Handycam
SK 1.09-3
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan Nomor
Keterangan
Spesifikasi (Persyaratan Minimum)
2.2.a
Digital Professional Camera (type A) termasuk bag, lens, Lens Cap, Rear Cap, Lens Hood, Lens Case, Snap-On Lens Cap, dan tripod. The lens and flash equipment shall be of the same brand name as the camera
1
2.2.b
Camera Poket Termasuk Tas
2.2.c
Handycam termasuk tas
Camera: Digital SLR ,24 Megapixels, Full HD, Memory Card, 3.2" LCD, CF Card Slot, memory 64 GB, Body Only Lens: Telephoto Zoom Lens, Focal length 18-200mm f/3.55.6G Zoom ratio with magnification of 11.1x Zoom lock switch Equipped with a compact Silent Wave Motor (SWM) Built-in Vibration Reduction. Integrated Coating (SIC) adopted Lens Construction (Elements/Groups) 16 elements/12 groups (2 ED glasses, 3 aspherical lenses) Minimum f/stop 22 - 36 Closest focusing distance 0.5m Maximum reproduction ratio 0.22x Filter Attachment Size 72 mm Lens Cap Snap-on. Flash : Flash coverage auto 24-85mm extendable to 14mm; flash shooting distance range (in TTL auto flash mode) 0.6 to 20m (2 to 65.6 ft.); power SW OFF/STBY ON; Recycling time Approx. 4 sec maximum; Display LCD Segment type, 1-year Limited Warranty by Authorized 18.2 Megapixel, 20x Optical Zoom, 3.0" LCD, Wi-Fi, Optical Steady Shot Image Stabilizer, BIONZ X Image Processor, termasuk Memory Card 32 Gb 1" Exmore R CMOS Sensor, 20,9 Megapixels Pixels Gross (14,2 Megapixels Effective Pixels), 12x Optical Zoom, 24x Intelligent Zoom, 160x Digital Zoom, Memory Stick Pro Duo (Mark 2), Memory Stick XC-HG Duo, SD/SDHC/SDXC, 3.5" LCD, Built-in Wi-Fi, termasuk tripod.
2.3
Elektronik
2.3.a
Photocopy and network document sharing machine
1
2.3.d
SMART TV LED FULL HD 40 inch include wall mount bracket with water pass and TV cable line
Rental basis, during construction period Network/Printing Features: A3 Color Copy / Print / Scan / Fax Support application IOS & Android, Real 2,400 dpi print at full speed, Push Scan (with optional Network Scanning Kit), Copy Features: Continuous Copy Speed, A4 / B4 / A3 / B5 LEF / B5, B / W : 20 ppm, Color : 20 ppm Output Tray Capacity : 250 sheets (A4) 40” Full HD 1080p, Quad Core Processor, 1920 x1080, Port HDMI and USB, Smart Hub Technology, digital support broadcast DVB-T2
2.3.e
Closed Circuit Television (CCTV) System with 4 camera
Camera: 1/3" 3 Megapixel progressive scan CMOS 3 Megapixel Smart IR up to 20 mtr Color: 0. 1Lux/F1.2, B/W: 0.01Lux/F1.2; 0Lux/F1.2(IR on) 2.7 -12mm Varifocal IP 66. DVR: 4ch 1080P/8ch 720P preview and playback, 1 RJ45(100M), 2 USB. WD 500 GB for CCTV.
Kuantitas
3 1
1
1
SK 1.09-4
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan Nomor 2.3.f
Keterangan
Spesifikasi (Persyaratan Minimum)
Drone CameraProfessional Quad copter Drone flying HD Action Video Camera
A Airplanes Remote Control Electronic with 4 Set Propeller and there Video Camera Action HD, controlled by Remote Control Technology Naza, Advanced GPS-based navigation and programmable features. Camera 14 megapixels, 4K 1920x1080p Video Recording, 5.8 GHz ISM Frequency, 30 Minutes Flying Time, Smartphone Mounts to Controller for FPV, Supports Dual Flight Control Modes, auto return base home, rechargeable Li-ion battery.
2.4
Perabotan
2.4.a
Kursi kantor, meja tulis, dan book case untuk ruang Kursi kantor, meja tulis, dan book case untuk ruang Manager Standard office Standard writing desk Sofa and table
2.4.b 2.4.c 2.4.d 2.4.e 2.4.f
2.4.h
Meja dan kursi rapat Meja dan kursi konfrensi Meja Keamanan
2.5
Alat Komunikasi
2.5.a
Handy talkie
2.5.b
Base station rig power include Mobile rig power include license Telepon - faksimil A4
2.4.g
2.5.c 2.5.d
High Quality, desk dimension 1.60m×0.80m×0.75
Kuantitas 1
3
High Quality, desk dimension 1.60m×0.80m×0.75
3
High Quality, non-folding type High Quality, dimension 1.60m×0.80m×0.75
30 10
High Quality
2
Medium Quality, for 6 person
2
High Quality, for 20 person
1
Kualitas Baik
1
all band transceiver power 5 VA include long stick antenna 25 VA include power supply and omni directional antenna ¾λ 25 VA include mobile antenna ¾ λ
5
ECM Mode, Answering Machine hook up, Automatic Contrast Control, 200 sheet Paper Capacity, Multi Copy / Multi Copy with Sorting, Caller Line Identification, Memory Transmission, Broadcast up to 20 destinations, Activity Reports. Telepon kantor, Wireless Single Line
2
1 2
2.5.e
Telepon
2.6
Fasilitas Umum
2.6.a
Plain Paper, Color, 920 x 1300 mm Board, 2 Panels, USB Dimension 120 cm × 240 cm
1
2.6.b
Papan tulis dengan kertas cetak Papan tulis
2.6.c
Lemari arsip besi
2 doors, 4 shelves (80 cm × 43 cm × 163.2 cm)
10
2.6.d
Kotak arsip aluminium
80 cm × 43 cm × 32 cm
10
7
1
SK 1.09-5
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan Nomor 2.6.e 2.6.f 2.6.g 2.6.h 2.6.i 2.6.j
Keterangan Lemari medium terbuka Kulkas / freezer 4 kompor gas dengan 2 tabung Dapur dengan fasilitas (lemari, air Cangkir, gelas dll
Spesifikasi (Persyaratan Minimum)
Kuantitas
bidang depan 80 cm × 43 cm × 122,9 cm
10
kapasitas 2 pintu, 180 liter
1 1
1 48 buah
1
3
Dispenser untuk air minum (panas / Cekungan cuci tangan Kendaraan
3.1
Kendaraan tipe A
Rujuk SK1.09-2
2
3.2
Kendaraan tipe B
Rujuk SK1.09-2
2
3.3
Kendaraan tipe C
Rujuk SK1.09-2
4
3.4
Motor 150 cc
Rujuk SK1.09-2
4
3.5
Motor 150 cc
Rujuk SK1.09-2
2
4
Operasi dan Pemeliharaan Operasi dan Pemeliharaan Telepon, gas, air, dan listrik TV cable line for 2 unit SMART TV Air Minum
Selama Masa Konstruksi
1
Selama Masa Konstruksi
1
Selama Masa Konstruksi
1
Air Mineral, Selama Masa Konstruksi
1
Koneksi internet broadband unlimited, Selama masa konstruksi Selama Masa Konstruksi
1
Selama Masa Konstruksi
1
Selama Masa Konstruksi
1
2.6.k
4.1 4.1.a 4.1.b 4.1.c 4.1.d 4.1.e 4.1.f 4.1.g
Koneksi internet untuk semua PC Toner untuk semua printer Rental Fotokopi dan jaringan berbagi Honor untuk petugas keamanan
4 3
1
SK 1.09-6
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan
SK.1.09.3
Detail Kantor Kantor harus ditempatkan pada atau dekat lokasi proyek di lokasi yang disetujui oleh Pengguna Jasa. Kantor harus memenuhi semua persyaratan bangunan dan peraturan. Pada pilihan lain mungkin Kontraktor dapat membangunan kantor di tempat, atau sebagaimana dinyatakan di atas, menyewa bangunan kantor dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa. Bahan, peralatan dan perabot yang digunakan dalam bangunan mungkin baru atau bekas, tapi harus seperti kondisi baru, dapat digunakan dan sesuai untuk tujuan yang diperlukan. Lahan untuk kantor dibangun oleh Kontraktor harus ditempatkan dan dapat diterima sebagai struktur bangunan, harus bebas dari genangan air dan dilengkapi dengan akses jalan dan area parkir dengan perkerasan. Bangunan harus kedap suara, kedap air dengan lantai dibangun diatas tanah dan harus dilengkapi dengan ketinggian langit-langit (plafond) minimal 2,8 m dan overhang atap (kanopi) terhadap dinding minimal 1,5 m. Semua pintu harus dilengkapi dengan kunci tipe silinder yang teah disetujui dan semua jendela harus dari jenis pembukaan dan dilengkapi dengan kawat anti nyamuk/serangga. Kantor harus dicat seperti yang diarahkan oleh Pengguna Jasa. Kantor harus dilengkapi dengan semua layanan seperti listrik, telepon, gas, air dan sanitasi dengan septic tank. Pencahayaan harus menyediakan minimal 50 Lumens pada ketinggian atas meja dan outlet listrik akan dipasang tidak lebih dari 5,0 m terpisah saat diukur di sepanjang dinding. Pencahayaan bagian luar harus disediakan di pintu masuk dan di sudut-sudut bangunan. AC harus cukup untuk menjaga lingkungan kerja yang memuaskan, yang disetujui oleh Pengguna Jasa. Peralatan pemadam kebakaran yang memadai harus disediakan. Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan gambar kerja secara terinci dan detail peralatan dan brosur harus mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa sebelum membangun atau menyewa kantor atau menyediakan peralatan. Kontraktor harus menyediakan petugas kebersihan kantor secara penuh waktu bersama alat dan bahan yang diperlukan serta memelihara kantor lapangan dalam kondisi bersih dan rapi. Keamanan kantor merupakan tanggungjawab Kontraktor.
SK 1.09.3.1
Komputer Perangkat Keras (Hardware) harus dari jenis dan kapasitas terbaru, rincian yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan. Pengadaan perangkat lunak (software) asli, dan update yang telah tersedia, seperti yang ditetapkan oleh Pengguna Jasa, yang meliputi kategori berikut: - Sistem Operasi Asli (edisi terbaru) - Microsoft Office Professional - Anti Virus - Lain-lain seperti yang dipersyaratkan oleh Pengguna Jasa Kontraktor juga harus menyediakan semua kabel dan adaptor yang diperlukan untuk memasang peralatan dan meja dan kursi operator.
SK 1.09.3.2
Dasar Pembayaran
SK 1.09-7
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan Kantor dan peralatan yang dijelaskan akan dibayar sebagaimana menurut ketentuan S1.20 dari Spesifikasi Umum. Pembayaran tersebut dianggap kompensasi penuh untuk pembangunan, pengadaan, pelayanan, perbaikan, pemeliharaan, penyediaan perlengkapan, pembersihan dan pembongkaran setelah selesainya Pekerjaan. SK.1.09.4
Kendaraan
SK 1.09.4.1
Umum Kontraktor harus menyediakan kendaraan baru untuk penggunaan khusus Pengguna Jasa termasuk asuransi yang komprehensif (all risk dan pihak ketiga), kunci kemudi, alarm, perbaikan, pemeliharaan dan perbaikan, pasokan bahan bakar, pelumas dan suku cadang, termasuk ban untuk masing-masing kendaraan dan sepeda motor, semua untuk durasi kontrak tersebut. Penyediaan sopir dan kaca film yang berkualitas akan dimasukkan untuk setiap kendaraan bermotor. Jenis dan jumlah kendaraan harus disediakan seperti yang diberikan pada Tabel SK.1.09-2. Kendaraan harus disediakan secara sewa sampai penerbitan Pernyataan Selesai.
Tabel SK.1.09-2
Spesifikasi Kendaraan
Nomor Jenis Kendaraan 1.
2.
3.
4.
5.
SK.1.09.5
Kuantitas
Tipe A 2.5L DOHC Common Rail Turbocharged and Intercooled, 4 Cylinder in-line (4D56) (HIGH POWER), Super Select 4WD, Diesel. Tipe B Engine SOHC, inline 4-Cylinder, In Direct Diesel Injection / Natural Aspiration, 2,835 CC, Fuel Injection. Type 5 Speed M/T
2
Tipe C 4 cylinder in-line, 16 valve, DOHC, D-4D, 2494 CC, Diesel Manual Transmission, Front Suspension Double Wishbone with coil spring & Stabilizer Sepeda Motor Tipe A Motorcycle, minimum engine size 150 cc, SOHC, 4-stroke, 5speed with crash helmet, minimum power 9,8 kW (13,3 PS) / 8.500 rpm, suspension type monoshock. Sepeda Motor Tipe B Motorcycle off road and multipurpose, 4-stroke, air cooler system, Maksimum Power, SOHC 2 valve system, Digital DCCDI system
4
2
4
2
Dasar Pembayaran Kendaraan yang dijelaskan di atas tidak akan dibayar secara terpisah tetapi termasuk dalam mata pembayaran Kantor Pengguna Jasa menurut ketentuan S1.09 dari Spesifikasi Umum. Pembayaran tersebut dianggap kompensasi penuh untuk penyediaan kendaraan, semua biaya sewa, pemeliharaan dan servis yang ditentukan, gaji dan tunjangan untuk driver dan penyediaan bahan bakar, pelumas dan suku cadang, termasuk ban untuk semua mobil dan sepeda motor semua untuk periode yang ditentukan.
SK 1.09-8
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-09 Kantor dan Fasilitas Lapangan SK.1.09.6
Contoh Rencana Kantor Lapangan
Rencana Kantor dan Fasilitas Lapangan (Contoh) Tidak skala, semua ukuran dalam meter
SK 1.09-9
DIVISI SK1.16 Pengaturan Lalulintas
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-16 Pengaturan Lalulintas
SK 1.16 Pengaturan Lalulintas (Pengaturan Lalulintas Sementara) ............................. 1.16-1 SK.1.16.1 Penjelasan ........................................................................................................ 1.16-1 SK.1.16.2 Jumlah Lajur .................................................................................................... 1.16-2 SK.1.16.3 Metode Pengukuran......................................................................................... 1.16-2 SK.1.16.4 Dasar Pembayaran ........................................................................................... 1.16-2
SS 1.16-i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-16 Pengaturan Lalulintas
SK 1.16
Pengaturan Lalulintas (Pengaturan Lalulintas Sementara) Untuk menyatukan dan menjelaskan kewajiban Kontraktor di bawah Pasal yang relevan dari Spesifikasi Umum dan berhubungan dengan pengaturan lalulintas sementara selama waktu Penyelesaian Pekerjaan.
SK.1.16.1
Penjelasan Pengaturan lalulintas sementara terdiri dari penyediaan perangkat pengaturan lalulintas dan layanan untuk pengaturan dan perlindungan dari lalulintas melalui bidang konstruksi sesuai dengan spesifikasi ini dan sesuai cukup dekat dengan rincian dan pada lokasi yang ditunjukkan pada rencana atau ditetapkan oleh Konsultan Pengawas. Untuk jalan kecepatan tinggi dan jalan tol, detail yang tidak ditampilkan pada rencana, harus sesuai dengan semua standar yang berlaku, Spesifikasi dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02 / PRT / M / 2007 tentang Petunjuk Teknis Pemeliharaan Jalan Tol Dan Jalan Penghubung (PTP). Kontraktor wajib bekerjasama dengan instansi terkait mengenai pengendalian lalulintas dan semua rincian harus disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pengaturan lalulintas sementara seperti Pengawas Keselamatan Lalulintas, Tenaga Kerja dan Petugas Bendera, Rambu Lalulintas seperti yang dijelaskan dalam Tabel SK.1.16-1 Kontraktor harus memperkirakan kuantitas yang dibutuhkan setiap jenis keperluan berdasarkan Metoda Kerja dan persyaratan dari Dokumen Kontrak. Kuantitas pada table ini adalah kebutuhan minimal yang harus disiapkan oleh Kontraktor. Jenis keperluan yang belum ada pada tabel di bawah ini tidak membebaskan Kontraktor untuk melengkapi bila diperlukan. Tabel SK.1.16-1 Pengaturan Lalulintas Sementara Deskripsi Informasi : Brosur informasi Spanduk (1.2 x13.0 ) Pengumuman mass media Papan nama proyek(3x4 m)
Satuan
Kuantitas *)
Lembar Buah ls Buah
...................................
Perambuan : Rambu peringatan darurat Traffic cone Lampu rotari Marka jalan sementara
Buah Buah Buah m2
...................................
Pagar pengaman : Concrete barier (move) Pagar seng rangka besi Lampu rangkaian Generator ( 5 kva ) Tempat cuci roda
Buah Buah M Buah Buah
...................................
Perlengkapan petugas : Rompi reflective Helm proyek Bendera merah
Buah Buah Buah
...................................
................................... ................................... ...................................
................................... ................................... ...................................
................................... ................................... ................................... ...................................
................................... ...................................
SK1.16-1
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-16 Pengaturan Lalulintas Deskripsi
*) **)
SK.1.16.2
Satuan
Kuantitas *)
Senter merah Radio komunikasi HT Pluit/Sempritan
Buah Buah Buah
...................................
Personil : Petugas bendera (…orang x ….Bulan**) Petugas keamanan (…orang x …. Bulan**)
Bulan Bulan
...................................
................................... ...................................
...................................
Diisi sesuai kebutuhan lapangan Diisi sesuai dengan masa konstruksi
Jumlah Lajur Jumlah lajur lalulintas yang ada di jalan-jalan di lokasi proyek harus dijaga setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dan jika ada pengalihan, maka harus disediakan dengan kapasitas lalulintas yang sama seperti aslinya. Jumlah lajur lalulintas yang diperlukan harus dua lajur setiap arah atau empat lajur dua arah dengan lebar jalan yang disyaratkan adalah 15m sampai 18m (9m + 9m) pada umumnya.
SK.1.16.3
Metode Pengukuran Seperti dalam Daftar Kuantitas dan Harga, pekerjaan ini menggunakan lump sum untuk "Pemeliharaan dan Perlindungan Lalulintas", tidak ada pengukuran untuk pembayaran yang akan dilakukan untuk penyediaan, pemasangan, dan pemeliharaan semua perangkat pengendali lalulintas, termasuk pagar sementara, dan jasa pelayanan yang disyaratkan dalam Kontrak untuk pengendalian dan perlindungan lalulintas dan diperintahkan oleh Konsultan Pengawas. Semua perangkat pengedalian lalulintas harus disiapkan oleh Kontraktor dan akan tetap menjadi milik Kontraktor serta harus dibersihkan dari lapangan setelah selesai kontrak. Pengawas Keselamatan Lalulintas Kontraktor, radio komunikasi dua arah, dan sistem pencahayaan malam tidak akan diukur untuk pembayaran langsung, tetapi akan dianggap sebagai kewajiban Kontraktor.
SK.1.16.4
Dasar Pembayaran Pembayaran untuk pengendalian lalulintas sementara diatur dalam Spesifikasi Umum Pasal S1.19 Pemeliharaan dan Perlindungan Lalulintas dan harus dianggap sebagai kompensasi penuh untuk mematuhi persyaratan dalam melakukan pekerjaan yang diberikan dalam pasal ini.
SK1.16-2
DIVISI SK 1.20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
SK 1.20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan .................................................................... 1.20-1 SK.1.20.1 Program Mobilisasi ......................................................................................... 1.20-1 SK.1.20.2 Jadwal Konstruksi ........................................................................................... 1.20-2 SK.1.20.3 Network Analysis ................................................... Error! Bookmark not defined. SK.1.20.4 Jadwal Terperinci ............................................................................................ 1.20-3 SK.1.20.5 Laporan dan Dokumentasi............................................................................... 1.20-3 SK 1.20.5.1 Rencana Awal, dll. ........................................................................................... 1.20-3 SK.1.20.6 Laporan Rutin Kepada Konsultan Pengawas .................................................. 1.20-3 SK.1.20.7 Peninjauan ulang Berkala ................................................................................ 1.20-3 SK.1.20.8 Pengukuran untuk Pembayaran ....................................................................... 1.20-4
SK 1.20-i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
SK 1.20
Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
SK.1.20.1
Program Mobilisasi Melengkapi S.1.20 Mobilisasi, Kontraktor harus menyiapkan, menyampaikan dan mendapatkan persetujuan Pengguna Jasa untuk program Mobilisasi. Program Mobilisasi harus menentukan waktu item berikut dan harus dalam format sebuah diagram batang yang menunjukkan masing-masing kegiatan mobilisasi utama dan kurva kemajuan diukur dalam hal persentase penyelesaian: Pembelian atau penyewaan lahan yang dibutuhkan untuk base camp dan konstruksi kegiatan Kontraktor. Mobilisasi semua staf pengawas konstruksi dan tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian kontrak pekerjaan. Mobilisasi dan pemasangan peralatan Kontraktor dari lokasi yang ada ke lapangan yang mereka harus gunakan sesuai Kontrak ini. Penyediaan base camp untuk Kontraktor, termasuk yang diperlukan, kantor lapangan, tempat tinggal, workshop dan gudang, dll Penyediaan laboratorium lapangan dan peralatan laboratorium lapangan. Penjelasan sebagai berikut harus disampaikan bersama-sama dengan program kerja: Lokasi base camp Kontraktor dengan rencana lokasi umum dan rencana detail lapangan yang menunjukkan lokasi Kontraktor kantor, bengkel, gudang penyimpanan dan instalasi konstruksi utama. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi saat ini dari semua instalasi yang tercantum dalam jadwal yang disampaikan pada penawaran, bersama-sama dengan cara yang diusulkan transportasi dan tanggal kedatangan yang dijadwalkan di lapangan. Setiap perubahan peralatan dan jadwal staf yang telah disampaikan Kontraktor pada penawaran membutuhkan persetujuan dari Konsultan Pengawas. Struktur organisasi staf lapangan diberikan lebih lanjut secara rinci dan mengelaborasi pada bagan organisasi yang telah disampaikan pada penawaran.
Table SK.1.20-1 Harga Lump Sum untuk Mobilisasi Peralatan Konstruksi Jumlah untuk setiap item yang terdaftar pada Formulir Daftar Kuantitas dan Harga, Formulir Penawaran Analisa Harga Lump Sum Untuk Mobilisasi Peralatan Konstruksi Nama
Spesifikasi (typical)
Pile-Boring Equipment Bulldozer Excavator 100 HP Motor Grader Pneumatic Tire Roller Vibratory Roller Vibratory Compactor Tandem Roller Wheel Loader Track Loader Asphalt Finisher 80 ton/jam Asphalt Sprayer Crawler Crane
92KW(125PS) 120 HP 0.5 m3 120 HP 8 -10 ton 8 ton 3 HP 10 Ton 1.2m3 100 HP 3 m wide 1000 lt 150 ton
No. peralatan (min.) ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………...
SK 1.20-1
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
Nama
Spesifikasi (typical)
Crane Crane Concrete Batch Plant(s) Concrete Truck Mixer Concrete mixer Concrete Pump Concrete vibrator Generator Dump truck Flat Bed Truck Water Tank Water Pump Pick-Up Truck Air Compressor Bar bending machine Bar cutting machine Scale Weighing Bridge Peralatan Survey Laboratory Equipment Concrete Slipform Paver
45 ton 35 ton 45 m3/hr 6 m3 0,30 m3 50m3/h 3 HP 250 KVA 8 ton 4 ton 500 liter 100 mm 1 ton 150 psi
No. peralatan (min.)
……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………...
35 ton 3.0 - 3.5m
……………………... ……………………... ……………………... ……………………... ……………………...
Catatan: umur alat tidak boleh lebih tua dari 5 tahun
SK.1.20.2
Jadwal Konstruksi Untuk memenuhi S.1,20 Mobilisasi, Kontraktor harus mempersiapkan, mengajukan dan memperoleh persetujuan Pengguna Jasa untuk jadwal Konstruksi yang harus dalam bentuk diagram batang, dan seluruh kurva kemajuan dengan karakteristik berikut: Setiap kegiatan mata pembayaran atau kelompok mata pembayaran harus diwakili oleh sebuah grafik batang horisontal yang terpisah, yang harus diformat sesuai dengan bagian item pekerjaan dalam Daftar Kuantitas. Skala waktu horisontal harus diukur secara bulanan. Setiap batang horisontal harus memiliki ketentuan untuk merekam kemajuan aktual terhadap kemajuan dijadwalkan. Kurva kemajuan keseluruhan harus menunjukkan kemajuan keuangan yang dijadwalkan pada akhir setiap bulan terhadap kemajuan yang sebenarnya harus dicatat.
SK.1.20.3
Analisis Jaringan Kerja (Network analysis) Untuk memenuhi S.1,20 Mobilisasi. Kontraktor harus menyiapkan dan menyerahkan untuk persetujuan Pengguna Jasa untuk Analisis Jaringan Kerja, berdasarkan Jadwal Konstruksi yang disetujui, memberi tanggal paling cepat dan paling lambat pada setiap kegiatan untuk memungkinkan jadwal jalur kritis yang harus dipersiapkan dan memberikan sub-jadwal untuk menentukan jenis pekerjaan penting dalam seluruh jadwal konstruksi. Analisis Jaringan dapat dihasilkan oleh komputer dengan menggunakan perangkat lunak manajemen proyek. Perangkat lunak ini harus mampu memberikan penjadwalan Metode Lintasan Kritis (CPM), Teknik Kajiulang dan Evaluasi Program (PERT) grafik dan diagram Gantt. Jadwal tersebut harus diperbaharui dengan kemajuan aktual setiap bulan, atau pada interval lain sebagaimana diarahkan oleh Konsultan Pengawas, dan harus digunakan
SK 1.20-2
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
sebagai alat monitoring dan, jika perlu, penjadwalan ulang proyek. SK.1.20.4
Jadwal Terperinci Dalam waktu 28 hari sejak persetujuan Pengguna Jasa untuk Jadwal Konstruksi tersebut di atas, Kontraktor harus mempersiapkan untuk jadwal dengan jenis diagram batang, berdasarkan Jadwal Konstruksi yang menunjukkan kuantitas dan kemajuan keuangan pada tiap-tiap bulan. persetujuan dari Konsultan Pengawas yang harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.
SK.1.20.5
Laporan dan Dokumentasi
SK 1.20.5.1
Rencana Awal Dalam waktu dua puluh delapan (28) hari sejak diterimanya Surat Penetapan Pemenang (Letter of Accpetence), Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas dokumen berikut, data dan/atau jadwal, untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas:
SK.1.20.6
(a)
Rencana Pelaksanaan meliputi struktur organisasi, ringkasan semua personel kunci, mobilisasi pangawas lapangan dan staf lainnya, tenaga kerja, peralatan konstruksi/kendaraan, rencana pengadaan dan pembelian bahan, rencana pekerjaan sementara, rencana jaminan mutu, rencana keselamatan, rencana subkontrak, dll
(b)
Renacana Pengawasan dan pengujian
(c)
Gambar kerja dan informasi lengkap pada peralatan dan perlengkapan laboratorium lapangan
(d)
Jadwal arus kas
(e)
Dokumen dan informasi lain yang diminta oleh Konsultan Pengawas
Laporan Rutin Kepada Konsultan Pengawas Selain laporan dan dokumentasi yang ditetapkan dalam Spesifikasi dan dalam Syaratsyarat Kontrak, Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas laporan berikut secara teratur; -
SK.1.20.7
(a)
Kemajuan Program Konstruksi Bulanan
(b)
Kemajuan Program Konstruksi Mingguan
(c)
Aplikasi Pengawasan dan Laporan
(d)
Laporan Kecelakaan
Peninjauanulang Berkala Sekali dalam setiap bulan selama kemajuan Pekerjaan atau tenggang waktu lain yang diperlukan Konsultan Pengawas, program dapat ditinjau dan diperbarui oleh Kontraktor setelah mempertimbangkan informasi yang tersedia terbaru mengenai selesainya kegiatan, dalam proses dan belum dimulai, yang mana informasi ini harus disetujui Konsultan Pengawas. Tiga (3) salinan program yang timbul dari tinajauanulang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas menunjukkan keadaan kemajuan Pekerjaan dan revisi yang diperlukan untuk mencapai penyelesaian tepat waktu dan masing-masing bagian, jika tersedia, dengan tanggal yang ditentukan untuk mencapai penyelesaian dari seluruh Pekerjaan tepat waktu. Tinjauan bulanan harus juga mencakup, tetapi tidak harus terbatas pada, kelengkapan yang disediakan Kontraktor berikut ini: (a)
Rincian kemajuan bulan sebelumnya dan kemajuan sekarang
(b)
Pembahasan kegiatan dan program yang kritis dengan rujukan khusus untuk tindakan yang sudah dilakukan atau yang akan diambil untuk memperbaiki setiap program yang tertinggal
SK 1.20-3
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK1-20 Mobilisasi dan Pekerjaan Persiapan
(c)
Setiap gerakan yang signifikan sejumlah tenaga kerja atau mobilisasi peralatan / demobilisasi
(d)
Catatan fotografi lapangan, cukup rinci untuk menunjukkan kemajuan pekerjaan utama
(e)
Laporan keuangan proyek termasuk penyesuaian variasi, klaim dan perkiraan klaim yang akan datang
Kontraktor juga harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas laporan harian penggunaan tenaga kerja dan peralatan, yaitu, pernyataan Penalatan Kontraktor, tenaga kerja (sesuai disiplinnya) dan staf di lapangan, bahan utama diterima, masalah yang harus dipecahkan dan sebagainya. SK.1.20.8
Pengukuran untuk Pembayaran Persyaratan SK 1.20 harus terkait dengan Pekerjaan dan dianggap termasuk dalam harga satuan Kontraktor. Tidak ada pembayaran terpisah harus dilakukan.
SK 1.20-4
BAB SK 4.13 PVD DENGAN METODE VAKUM
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
SK 4.13
PVD DENGAN METODE VAKUM……………………….... 1
SK4.13.1
UMUM…………………………………………………………. 1
SK4.13.2
PERSYARATAN……………………………………………… 7
SK4.13.3
BAHAN………………………………………………………… 9
SK4.13.4
PELAKSANAAN ……………………………………………....14
SK4.13.5
PENGENDALIAN MUTU……………………………………. 17
SK4.13.6
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN……………………..
SK4.13.7
Dinding Kedap (Sealing Wall)………………………………... 19
18
SK 4.13.i
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
SK4.13 PVD DENGAN METODE VAKUM SK4.13.1
UMUM 1) Uraian a) Pekerjaan Perbaikan Tanah dengan Pra pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dan pembebanan dengan beban timbunan tanah atau Vakum atau kombinasi vakum dan pembebanan tambahan terdiri dari pengadaan material, tenaga kerja, dan peralatan kerja untuk pelaksanaan pekerjaan Penanganan Tanah Lunak dengan menggunakan PVD dan pra-pembebanan dengan beban timbunan tanah atau vakum atau vakum dan tambahan beban. Kontraktor bertanggungjawab terhadap pengadaan bahan material dan alat serta pembuangan bahan material hasil pembersihan dan pemompaan (vakum) dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin muncul selama masa pelaksanaan pekerjaan pemasangan PVD, dan pra-pembebanan dengan timbunan tanah atau vakum. Metode vakum atau vakum dan tambahan beban dimaksudkan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah dengan maksud untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah sehingga dapat mempercepat penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan (differential settlement). Pekerjaan Perbaikan Tanah Pra pembebanan dengan metode Penyelir Vertikal (PVD) dan Vakum atau Vakum dengan tambahan beban juga dapat dimaksudkan untuk mensubtitusi sebagian material timbunan yang harus didatangkan dari luar dengan material setempat (yang ditempatkan didalam sistem vakum), mengurangi material timbunan yang digunakan untuk pra pembebanan, mengurangi material timbunan untuk counterweight (pemberat), mempercepat waktu konsolidasi dibanding dengan Pra pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dan Timbunan Tanah, dan menaikan stabilitas timbunan. b) Ruang lingkup dari pekerjaan ini adalah: (1) Pekerjaan persiapan dengan melakukan pembersihan lahan, kemudian meratakannya. (2) Memasang material yang diperlukan sesuai dengan yang disyaratkan, dalam pekerjaan Pra pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dan tambahan beban awal dengan beban timbunan tanah atau Vakum, atau vakum dan tambahan pembebanan. (3) Memasang peralatan/instrumentasi lapangan untuk memantau dan menvalidasi kinerja Pekerjaan. (4) Membuang material hasil pemompaan yang telah ditentukan atau sesuai perintah Konsultan Pengawas. (5) Meratakan dan memadatkan hasil pekerjaan sesuai dengan garis, kelandaian, dan elevasi penampang melintang yang disyaratkan atau disetujui. (6) Total beban yang diaplikasikan selama improvement ke tanah asli> 1,2 kali beban yang bekerja ke tanah asli pada kondisi layan. (7) Penimbunan tanah selama proses vakum harus selesai sampai pada level subgrade dengan ketebalan minimum subgrade 1,0 m dengan rincian selected borrow material (CBR ≥ 10%) dengan tebal minimal 30 cm dibawah level subgrade dan common borrow material dibawah timbunan pilihan dengan CBR ≥6%. (8) Pada saat urugan mencapai elevasi top subgrade final pada Pra pembebanan Dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dengan Vakum, atau sebelum beban dengan timbunan tanah dikurangi, derajat konsolidasi SK 4.13.1
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
akibat beban selama masa proses pembebanan (improvement) mencapai minimum 90% dari estimasi total penurunan akibat beban final. Observasi derajat konsolidasi berdasarkan data instrumentasi dan estimasi total penurunan konsolidasi dari data penurunan tanah lapangandiperkirakan dengan menggunakan metode Asaoka. (9) Daya dukung ijin pada level subgrade minimum 110 kPa dengan faktor keamanan 2. Pengujian menggunakan Plate Load Test dengan ukuran pelat 100 x 100 cm atau sesuai dengan standar Bina Marga. 2) Toleransi dimensi a) Elevasi dan kelandaian akhir setelah pemadatan harus tidak lebih tinggi dari 2 cm atau lebih rendah 3 cm dari yang ditentukan atau disetujui. b) Seluruh permukaan akhir timbunan yang terekspos harus cukup rata dan harus memiliki kelandaian yang cukup untuk menjamin aliran air permukaan yang bebas. c) Permukaan akhir lereng timbunan tidak boleh bervariasi lebih dari 10 cm dari garis profil yang ditentukan. d) Timbunan selain dari Lapisan Penopang diatas tanah lunak tidak boleh dihampar dalam lapisan dengan tebal padat lebih dari 20 cm atau dalam lapisan dengan tebal padat kurang dari 10 cm. 3) Standar rujukan Standar Nasional Indonesia (SNI): SNI 3423:2008 (AASHTO T88-00 (2004)) SNI 1967:2008 (AASHTO T89-02) SNI 1966:2008 (AASHTO T 90-00 (2004)) SNI 1743:2008 (AASHTO T180-01 (2004)) SNI 2828:2011 (AASHTO T191-02 (2006)) SNI 1744:2012 (AASHTO T193-99 (2003)) AASHTO : AASHTO T145-91 (2004) ASTM : ASTM D4632 ASTM D4491 ASTM D4595 ASTM D4716 ASTM D4751 ASTM D4533 ASTM D4833
SK 4.13.2
: Cara Uji Analisis Butir Tanah : Cara Uji Penentuan Batas Cair Tanah : Cara Uji Penentuan Batas plastis dan Indeks Plastisitas Tanah : Cara Uji Kepadatan Berat untuk Tanah : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan Dengan Alat Konus pasir : Metode Pengujian CBR Laboratorium Classification of Soils and Soil Aggregate Mixtures for Highway Construction Purpose : Grab Breaking Load and Elongation of Geotextiles : Measuring the Nominal Thickness of Geosynthetics : Tensile Properties of Geotextiles by the WideWidth Strip Method : Determining the (In-Plane) Flow Rate per Unit Width and hydraulic Transmissivity of a Geosynthetic Using a Constant Head : Determining Apparent Opening Size of a Geotextile : Trapezoid Tearing Strength of Geotextiles : Index Puncture Resistance of Geotextiles, Geomembranes, and Related Products
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
ASTM D792 ASTM D6693
ASTM D1004 ASTM D1238 ASTM D3895 ASTM ASTM D1204 ASTM D5596 ASTM D5721 ASTM D5885 ISO ISO 9864 ISO 10319 ISIO 12236
: Density and Specific Gravity (Relative Density) of Plastics by Displacement Tensile Properties of : Determining Nonreinforced Polyethylene and Nonreinforced Flexible Polypropylene Geomembranes : Tear Resistance (Graves Tear) of Plastic Film and Sheeting : Melt Flow Rates of Thermoplastics by Extrusion Plastometer : Oxidative Induction Time of Polyolefins by Differential scanning Calorimetry : Linear Dimensional Changes of Nonrigid Thermoplastics Sheeting or Film at Elevated Temperature : Microscopic Evaluation of the Dispersion of Carbon Black in Polyolefin Geosynthetics : Air-Oven Aging of Polyolefin Geomembranes : Oxidative Induction Time of Polyolefins by High-Pressure differential Scanning Calorimetry : Test method for the detrmination of mass per unit area of geotektiles and getektile-related products : Wide Width Tensile Test : Static puncture test (CBR test)
Standar Departemen Pekerjaan Umum : Panduan Geoteknik 4, Desain dan Konstruksi Timbunan Jalan pada Tanah Lunak. Pedoman Kimpraswil No: Pt T-10-2002-B, 2002. Manual Desain Perkerasan Jalan Nomor 02/M/BM/2013. Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum. 4) Istilah dan Definisi a) Prakompresi adalah proses pembebanan tanah fondasi akibat tegangan tanah vertical yang telah bekerja sebelumnya terhadap pengurugan atau penambahan beban konstruksi permanen pada akhir pelaksanaan. b) Beban tambahan adalah sisa beban dari beban sementara yang bekerja melebihi beban akhir dapat berfungsi untuk mempercepat pelaksanaan prakompresi, dan mengurangi penurunan karena proses kompresi sekunder. c) Vakum adalah proses prapembebanan dengan cara memvakum pada daerah tertentu sampai tekanan udara -100 kPa sehingga air pori dan udara didalam tanah menjadi berkurang sehingga pelaksanaan prakompresi dapat dipercepat, dan penurunan karena proses kompresi sekunder dapat dikurangi. d) Penurunan awal adalah penurunan yang terjadi selama pra pembebanan dengan beban tambahan tanah atau vakum bekerja akibat adanya tekanan air pori berlebih dalam lapisan tanah dasar. Jika lapisan tanah relatif tebal dan permeabilitasnya rendah, tekanan air pori ekses tidak terdrainase. Pada Pra Pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dan Timbunan Tanah, tanah akan mengalami deformasi akibat tegangan geser, tetapi tidak terjadi perubahan volume sehingga kompresi vertikal akan terjadi seiring dengan pengembangan lateral. Kondisi ini tidak terjadi pada Pra pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (Prefabricated Vertical Drain) dan Vakum. e) Penurunan konsolidasi primer adalah penurunan yang terjadi sejalan dengan waktu dan tekanan air pori berlebih dapat diabaikan karena adanya drainase, SK 4.13.3
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
f)
g)
h) i) j)
k)
l)
m)
n) o)
p)
serta perubahan volume dan penurunan terjadi akibat tekanan air pori dan tegangan efektif tanah. Laju konsolidasi ini ditentukan oleh laju aliran air akibat gradien hidraulik yang tergantung pada karakteristik tanah dan batasan lokasi dan kontinuitas aliran drainase. Penurunan kompresi sekunder adalah penurunan jangka panjang yang terjadi secara kontinyu setelah tekanan air pori ekses diabaikan dan tegangan tanah efektif tetap bekerja. Perubahan volume dan peningkatan penurunan akibat drainase biasanya dinyatakan dalam hubungan linier antara penurunan dan logaritma waktu. Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah drain berbentuk pita yang dibuat di pabrik dan dapat dipasang vertikal dengan suatu metode pemasangan tertentu serta mempunyai karakteristik fisik dan ukuran yang berlainan sesuai dengan produk pabrik. Penggunaan pita drain biasanya dilakukan bersama-sama dengan teknik prakompresi untuk memperpendek jalan aliran air dan mempercepat laju konsolidasi primer. Pita drain terdiri atas inti dan selimut. Perforated Horizontal Drain (PHD) adalah drain berbentuk pipa fleksibel yang dibuat di pabrik dan dipasang horisontal untuk mengalirkan air yang keluar dari PVD selama prakompresi dan konsolidasi primer. Inti drain adalah inti yang terbuat dari plastik untuk mendukung lapisan filter dan memungkinkan jalan aliran air sepanjang drain. Jenis yang tipikal terdiri dari saluran aliran, pola tiang atau sejenis jala atau jaringan. Selimut drain atau pelindung lapis kedap air (geomembrane) adalah bagian drainase yang secara fisik merupakan pemisah saluran aliran inti dari tanah sekeliling yang berbutir halus dan filter untuk membatasi lolosnya tanah berbutir halus ke bagian inti. Kapasitas aliran air drain (qw) adalah salah satu sifat propertis drain yang diperlukan untuk analisis faktor pengaruh drain walaupun kurang signifikan dibanding dengan factor jarak dan gangguan tanah; kadang-kadang ditentukan oleh pabrik pembuat. Kapasitas aliran vertikal dipengaruhi oleh kompresi vertikal pada bentuk drain. Diameter ekivalen (dw) adalah salah satu sifat propertis drainase sebagai diameter drainase lingkaran yang mempunyai kinerja drainase radial secara teoritis. Untuk kondisi disederhanakan dw dapat diasumsi tidak terpengaruh kondisi bawah permukaan, akibat pemasangan, dan sifat tanah sehingga hanya merupakan fungsi dari bentuk dan geometri drainase. Zona tanah terganggu (ds) adalah zona tanah di sekitar drain yang mendapat gangguan karena pemasangan drain yaitu dengan adanya pemasangan dan pengangkatan mandrel untuk melindungi pita drain sehingga terjadi pergeseran tanah disertai dengan peningkatan tegangan total dan tekanan air pori. Zona pengaruh drain (D) adalah variabel dari faktor jarak drain untuk kondisi disederhanakan, yang akan mempengaruhi waktu untuk mencapai konsolidasi tertentu sebagai fungsi dari diameter pangkat dua dari zona pengaruh drain D. Mandrel adalah suatu bentuk pelindung drain terhadap gangguan tanah dan pengaruh drain, yang harus mempunyai bentuk dan luas potongan melintang tertentu dan ujungnya dipasang angker, serta kekakuan yang memadai untuk mengarahkan drain pada posisi vertikal. Angker adalah bentuk pelindung drain yang ditempatkan pada dasar tip dari Vertical Drain yang berupa batang atau pipa atau pelat yang dibuat secara khusus, dan mempunyai ukuran, bentuk, dan kekakuan untuk mengatasi gangguan sekeliling mandrel serta disusun sesuai keperluan untuk menangani gangguan tanah.
5) Pengajuan kesiapan Kerja a) Untuk setiap pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dengan Beban Timbunan Tanah atau Vakum atau vakum dengan Tambahan Beban yang akan dibayar menurut ketentuan SK 4.13.4
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
Divisi dari Spesifikasi ini, Kontraktor harus menyerahkan pengajuan kesiapan di bawah ini kepada Konsultan Pengawas sebelum setiap persetujuan untuk memulai pekerjaan disetujui oleh Konsultan Pengawas: (1) Gambar detil penampang melintang yang menunjukkan permukaan yang telah dipersiapkan untuk Pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau vakum atau vakum dan tambahan beban ; (2) Hasil pengujian konsolidasi yang membuktikan bahwa konsolidasi pada tanah lunak yang telah disiapkan untuk pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Metode Pra Pembebanan dengan Penyelir Vertikal (PVD) dan Pembebanan dengan Timbunan Tanah atau Vakum atau vakum dan tambahan beban cukup memadai. b) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini kepada Konsultan Pengawas paling lambat 14 hari sebelum tanggal yang diusulkan untuk penggunaan pertama kalinya sebagai bahan pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau Vakum dengan tambahan beban : (1) Dua contoh secukupnya untuk setiap jenis bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dengan tambahan timbunan tanah atau Vakum atau Vakum dengan tambahan beban, satu contoh harus disimpan oleh Konsultan Pengawas untuk rujukan selama Periode Kontrak; (2) Pernyataan tentang asal dan komposisi setiap bahan yang diusulkan untuk bahan pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau Vakum dengan tambahan beban, bersama-sama dengan hasil pengujian laboratorium yang menunjukkan bahwa sifat-sifat bahan tersebut memenuhi ketentuan yang disyaratkan. c) Kontraktor harus menyerahkan hal-hal berikut ini dalam bentuk tertulis kepada Konsultan Pengawas segera setelah selesainya setiap tahapan pekerjaan, dan sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, tidak diperkenankan menghampar bahan lain di atas pekerjaan Pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau Vakum dan tambahan beban sebelumnya : (1) Hasil pengujian konsolidasi seperti yang disyaratkan (2) Hasil pengukuran permukaan dan data survei yang menunjukkan bahwa toleransi permukaan yang disyaratkan dalam Pasal S4.02 (15) 6) Jadwal kerja a) Pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dengan beban tambahan Timbunan Tanah atau Vakum atau Vakum dengan yang dikerjakan disamping jalan yang ada (lama) harus dijamin dari turunya badan jalan sehingga lalu lintas tetap terbuka. b) Untuk mencegah gangguan terhadap pelaksanaan abutment,tembok sayap jembatan, dan bangunan struktur lainya, Kontraktor harus menunda sebagian pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) Dengan Tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau vakum dan tambahan beban pada oprit setiap jembatan di lokasi-lokasi yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas, sampai waktu yang cukup untuk mendahulukan pelaksanaan abutment dan tembok sayap, selanjutnya dapat diperkenankan untuk menyelesaikan oprit dengan lancar tanpa adanya resiko gangguan atau kerusakan pada pekerjaan jembatan dan bangunan struktur lainnya.
SK 4.13.5
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
7) Kondisi tempat Kerja a) Kontraktor harus menjamin tidak terjadinya salingcampur antara tanah lunak dengan pasir sebelum dihampar lapis drainase (pasir) perlu dipasang geotextile woven yang berfungsi sebagai pemisah dan perkuatan (jika tanah dasar mempunyai CBR<3 %) atau geotextile non woven yang berfungsi sebagai landasan alat untuk memasang PVD. b) Kontraktor harus menjamin tidak terjadinya gangguan keamanan yang dilakukan orang atau hewan yang dapat mengakibatkan bocornya geo membrane selama pelaksanaan vakum. c) Kontraktor harus menjamin bahwa pekerjaan dijaga tetap kering segera sebelum dan selama pelaksanaan timbunan yang akan digunakan sebagai badan jalan, dan timbunan harus memiliki lereng melintang yang cukup untuk membantu drainase badan jalan dari setiap curahan air hujan dan juga harus menjamin bahwa pekerjaan akhir mempunyai drainase yang baik. Bilamana memungkinkan, air yang berasal dari tempat kerja harus dibuang ke dalam sistem drainase permanen. d) Kontraktor harus selalu menyediakan pasokan air yang cukup untuk pengendalian kadar air timbunan yang akan digunakan sebagai badan jalan selama operasi penghamparan dan pemadatan timbunan. 8) Perbaikan Terhadap pekerjaan konsolidasi Yang Tidak Memenuhi ketentuan atau Tidak Stabil. a) Pekerjaan Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau vakum dengan tambahan beban yang konsolidasinya tidak memenuhi ketentuan dan atau badan jalannya tidak stabil, harus diulang dengan menambah jumlah PVD atau menambah beban sebagaimana yang diperlukan dan dilanjutkan proses pembebanan baik dengan menambah beban dengan timbunan tanah atau menambah waktu vakum dengan tambahan beban. b) Timbunan yang akan digunakan sebagai badan jalan yang terlalu basah untuk pemadatan, seperti dinyatakan dalam batas-batas kadar air yang disyaratkan Pasal S4.06 (3) (e), harus diperbaiki dengan menggaru bahan tersebut dengan penggunaan Motor Grader atau alat lainnya secara berulang-ulang dengan selang waktu istirahat selama penanganan, dalam cuaca cerah. Alternatif lain, bilamana pengeringan yang memadai tidak dapat dicapai dengan menggaru dan membiarkan bahan gembur tersebut, Konsultan Pengawas dapat memerintahkan agar bahan tersebut dikeluarkan dari pekerjaan dan diganti dengan bahan kering yang lebih cocok. c) Timbunan yang akan digunakan sebagai badan jalan dan telah dipadatkan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan dalam Spesifikasi ini, menjadi jenuh akibat hujan atau banjir atau karena hal lain, biasanya tidak memerlukan pekerjaan perbaikan asalkan sifat-sifat bahan dan kerataan permukaan masih memenuhi ketentuan dalam Spesifikasi ini. d) Perbaikan timbunan yang akan digunakan sebagai badan lajan yang tidak memenuhi kepadatan atau ketentuan sifat-sifat bahan dari Spesifikasi ini haruslah seperti yang diperintahkan oleh Konsultan Pengawas dan dapat meliputi pemadatan tambahan, penggemburan yang diikuti dengan penyesuaian kadar air dan pemadatan kembali, atau pembuangan dan penggantian bahan. e) Perbaikan timbunan yang akan digunakan sebagai badan jalan yang rusak akibat gerusan banjir atau menjadi lembek setelah pekerjaan tersebut selesai dikerjakan dan diterima oleh Konsultan Pengawas haruslah seperti yang disyaratkan dalam Divisi 3.2.1.(8).(c) Spesifikasi Umum 9) Pengembalian bentuk Pekerjaan Setelah Pengujian
SK 4.13.6
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
Semua lubang pada pekerjaan akhir yang timbul akibat pengujian kepadatan, CBR atau lainnya harus secepatnya ditutup kembali oleh Kontraktor dan dipadatkan sampai mencapai kepadatan dan toleransi permukaan yang disyaratkan oleh Spesifikasi ini. 10) Cuaca Yang Diijinkan Untuk bekerja Timbunan yang akan digunakan sebagai badan jalan tidak boleh ditempatkan, dihampar atau dipadatkan sewaktu hujan, dan pemadatan tidak boleh dilaksanakan setelah hujan atau bilamana kadar air bahan berada di luar rentang yang disyaratkan dalam Pasal S4.02 (16), Semua permukaan timbunan yang belum terpadatkan harus digaru dan dipadatkan dengan cukup untuk memperkecil penyerapan air atau harus ditutup dengan lembaran plastik pada akhir kerja setiap hari dan juga ketika akan turun hujan lebat. 11) Pengendalian Lalulintas Pengendalian Lalulintas harus sesuai dengan ketentuan Divisi 1.19 Manajemen dan Keselamatan Lalulintas Spesifikasi Umum SK4.13.2
PERSYARATAN. 1) Area pekerjaan Perbaikan Tanah dengan sistem Pra Pembebanan dengan Metode PVD dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau vakum dengan tambahan beban harus lebih luas minimum 1 m pada arah panjang dan lebar dibandingkan area konstruksi yang dibutuhkan atau sesuai petunjuk Pemilik Pekerjaan. 2) Jarak antara batas lahan yang diperbaiki dengan eksisting bangunan sekitar atau pipa bawah tanah harus ditentukan berdasarkan data tanah dengan jarak tidak boleh kurang dari 20 m. Apabila jaraknya relatif dekat maka tindakan proteksi /pengamanan terhadap eksisting bangunan terhadap dari pengaruh terjadinya konsolidasi area yang dilakukan perbaikan tanah dengan Pra Pembebanan dengan metode PVD dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau dengan Vakum, atau vakum dengan tambahan beban, harus diambil harus dengan persetujuan Direksi Teknis atau Konsultan Pengawas. 3) Untuk mencegah tercampurnya lapis drainase untuk mengalirkan air dari PVD ke saluran pembuangan dengan tanah asli yang nilai CBR sama atau kurang dari 3% (CBR< 3%) dan kondisi jenuh perlu dipasang geotekstil sebagai lapis sparator yang berfungsi untuk mencegah terjadinya pencampuran antara tanah dasar dengan lapisan drainase (intermixing). 4) Lapis Stabilisasi Lereng digunakan untuk menstabilisasi timbunan yang digunakan sebagai tanggul untuk menampung urugan di dalamnya. 5) Dalam hal tinggi timbunan sebagai beban pada sistem Pra Pembebanan dengan metode PVD dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau dengan Vakum, atau vakum dengan tambahan beban, melebihi tinggi kritis, pembebanan harus dilakukan secara bertahap atau dibuat bahu timbunan sebagai pemberat longsoran. 6) Dalam hal timbunan sebagai pra pembebanan digunakaan sebagai badan jalan harus memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Divisi 4.2 Spesifikasi Umum 7) Area yang akan diperbaiki menggunakan pra-pembebanan dengan metode PVD dengan tambahan beban Timbunan Tanah atau dengan Vakum, atau vakum dengan tambahan beban, harus dibagi dalam beberapa partisi dengan ukuran setiap partisi maksimum 40.000 m2 atau sesuai perencanaan yang telah disetujui Pemilik Pekerjaan. 8) Partisi yang akan di perbaiki dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD dengan tambahan beban timbunan tanah atau Vakum atau vakum dengan tambahan beban dapat dilakukan secara berurutan antara partisi yang satu dengan berikutnya
SK 4.13.7
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
9) 10) 11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18) 19)
20) 21)
SK 4.13.8
ataupun tidak berurutan dengan pengaturan yang sudah disetujui oleh Pemilik Pekerjaan. Pemasangan penyelir vertikal (PVD) harus dengan jarak dan pola segi empat atau segitiga sesuai gambar. Pemotongan ujung penyelir vertikal (PVD) harus dilakukan minimum 50 cm diatas elevasi lapis pasir. Penyalir vertikal (PVD) yang digunakan harus menembus lapisan tanah lunak, tapi tidak menembus lapisan tidak kedap air dibawahnya (apabila ada) dimana lapisan tidak kedap tersebut merupakan lapisan keras. Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD dengan tambahan beban timbunan tanah atau Vakum atau vakum dengan tambahan beban, bila terdapat lensa tanah berupa kandungan lanau, pasir atau material tidak kedap lainnya di sekeliling area yang akan diperbaiki, dinding kedap (sealing wall) harus dibuat di sekeliling area tersebut untuk menjamin tekanan vakum dapat mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan. Apabila kondisi tanah lunak sangat dalam dan kontrol terhadap stabilitas lereng lebih diutamakan maka penyelir vertical (PVD) harus mencapai 3 m lebih dalam dibandingkan garis longsor kritis yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas atau Pengguna Jasa. Untuk pekerjaan yang mengutamakan kontrol terhadap penurunan maka penyelir vertical (PVD) harus ditentukan berdasarkan sisa penurunan pasca konstruksi yang ditentukan. Untuk area lahan yang terdapat struktur, perbaikan tanah dengan sistem Pra Pembebanan dengan metode PVD dengan beban Timbunan Tanah atau Vakum atau vakum dan tambahan beban, penanganannya harus direncanakan secara lebih rinci dan teliti sehingga tidak mengganggu kestabilan bangunan struktur dimaksud. Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan Metode PVD dengan tambahan beban timbunan tanah atau Vakum atau Vakum dan tambahan beban , tanah asli yang akan divakum dapat dapat ditimbun dengan tanah lumpur, tanah lempung lunak, tanah lempung biasa ataupun kondisi tanah yang kompleks yang merupakan tanah asli atau pun tanah urugan yang akan diperbaiki sekaligus bersama dengan tanah asli harus memiliki isolasi yang baik terhadap udara dan air, tekanan vakum yang direncanakan tidak boleh kurang dari 80 kPa. Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD dan Vakum atau vakum dengan tambahan beban diharuskan untuk menggunakan perlengkapan sistem pompa khusus vakum. Ketika asupan udara ditutup, tekanan vakum yang dihasilkan oleh pompa vakum harus mencapai tidak kurang dari (-) 80 kPa, secara merata. Dalam perbaikan tanah dengan sistem Pra pembebanan dengan metode PVD dan Vakum, peralatan vakum harus dilengkapi dengan mekanisme katup yang bisa menutup sendiri secara otomatis apabila pompa vakum mati sehingga tidak mengurangi kehilangan tekanan vakum di dalam tanah. Saat derajat konsolidasi yang diobservasi menggunakan metode Asaoka mencapai 80%, maka 10% dari total pompa vakum dapat di non-aktifkansepanjang tidak menyebabkan terjadinya penurunan tekanan vakum dengan pengaturan yang disetujui Pemilik Pekerjaan. Uji pemompaan vakum dianjurkan selama minimal 10 hari. Apabila ditemukan masalah maka tindakan perbaikan harus segera dilakukan. Apabila beban dari metode pra-pembebanan dengan Sistem PVD dan Vakum kurang dari beban yang ditentukan, dianjurkan untuk mengkombinasikan metode pra-pembebanan dengan vakum dengan tambahan beban dengan memperhitungkan stabilitas lereng. Apabila pra-pembebanan dengan tanah dikombinasikan dengan pra-pembebanan dengan vakum, ujung bawah dari lereng urugan harus tetap berada di dalam area vakum. Penempatan tambahan pra-pembebanan dengan tanah sistem Pra pembebanan Dengan Sistem PVD dan Vakum dapat dilakukan sesudah proses vakum berjalan
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
minimal 10 hari dan tekanan vakum sudah mencapai 80 kPa serta tekanan vakum stabil selama 3 hari berturut-turut. 22) Pekerjaan pengurugan di atas lapis kedap saat proses vakum masih berjalan harus mengikuti ketentuan berikut: a) Lapisan proteksi harus dipasang pada sisi bawah dari lapis kedap jika ada pekerjaan penimbunan di atas lapis kedap, maka lapis proteksi juga harus dipasang di atas lapis kedap sebelum pekerjaan penimbunan; b) Lapisan proteksi tersebut harus dipasang sebelum pekerjaan urugan dimulai; c) Periode urugan, ketebalan dan pemadatan harus mengikuti syarat yang telah ditetapkandalam perencanaan. 23) Pada saat mengaplikasikan pra-pembebanan dengan vakum yang dikombinasikan dengan pra-pembebanan dengan tanah, pekerjaan urugan harus dilakukan secara bertahap dengan kontrol sebagai berikut: a) Pergerakan lateral tanah ke arah luar di perbatasan area yang di perbaiki tidak lebih dari 5 mm/hari; b) Kecepatan penurunan tanah tidak lebih dari 30 mm/hari; 24) Pada saat mengaplikasikan pra-pembebanan dengan vakum yang dikombinasikan dengan pra-pembebanan dengan tanah, pekerjaan timbunan harus dilakukan secara bertahap dengan kontrol sebagai berikut: a) Pergerakan lateral tanah ke arah luar di perbatasan area yang di perbaiki tidak lebih dari 5 mm/hari; b) Kecepatan penurunan tanah tidak lebih dari 30 mm/hari; 25) Penurunan yang terjadi pada pekerjaan Perbaikan Tanah dengan sistem Pra Pembebanan dengan PVD dan beban dengan timbunan tanah atau Vakum, atau vakum dengan tambahan beban harus mencapai minimum 90% derajat konsolidasi atau yang ditentukan dalam desain atau beban kerja final. Besaran derajat konsolidasi yang terjadi dilapangan dan prediksi total penurunan konsolidasi berdasarkan data penurunan di lapangan yang diobservasi dan dihitung menggunakan metode Asoka. 26) Apabila kontrol terhadap penurunan lebih diutamakan, penentuan selesainya proses konsolidasi harus didasarkan pada batas penurunan pasca konstruksi yang diijinkan, derajat konsolidasi rata-rata dan kecepatan penurunan. Apabila daya dukung tanah atau kontrol terhadap stabilitas lereng yang lebih diutamakan, maka penentuan selesainya proses konsolidasi harus didasarkan pada derajat konsolidasi rata-rata, kecepatan penurunan dan perubahan parameter kuat geser tanah. 27) Derajat konsolidasi pada tahan konstruksi untuk perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dan beban dengan timbunan tanah atau dengan Vakum atau dengan vakum dan tambahan beban untuk jalan klas I dan jalan tol harus mencapai minimum 90%, untuk jalan klas II minimal harus mencapai 85%, untuk jalan klas III minimal harus mencapai 80%, untuk jalan klas IV minimal harus mencapai 75%. SK4.13.3
BAHAN. 1) Sumber bahan Bahan untuk perbaikan dengan tanah dengan dengan sistem Pra Pembebanan dengan metode Penyelir Vertikal (PVD) dan dengan beban Timbunan Tanah atau vakum atau Vakum dan tambahan beban harus dipilih dari sumber bahan yang disetujui sesuai dengan Pasal S1.02 Material dan Pasal S1.03 Penyimpanan Material Spesifikasi ini. 2) Lapis Separasi a) Lapis separasi harus dapat berfungsi sebagai pencegah terjadinya pencampuran antara tanah dasar dengan agregat penutupnya (lapis pondasi bawah, lapis pondasi, timbunan pilihan dan sebagainya). Spesifikasi ini juga dapat digunakan SK 4.13.9
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
untuk kondisi selain di bawah perkerasan jalan dimana diperlukan pemisahan antara dua bahan yang berbeda tetapi dengan ketentuan bahwa penanganan rembesan air (seepage) melalui geotekstil bukan merupakan fungsi yang utama. b) Fungsi geotekstil sebagai pemisah (separator) sesuai untuk struktur perkerasan yang dibangun di atas tanah dengan nilai CBR sama atau kurang dari 3 (CBR ≤ 3) dan dalam kondisi jenuh. c) Geotekstil untuk separator harus memenuhi salah satu syarat yang tercantum pada tabel di bawah ini sesuai kondisi yang dibutuhkan. Seluruh nilai pada tabel tersebut kecuali Ukuran Pori-pori Geotekstil (Apparent Opening Size, AOS) menunjukkan Nilai Gulungan Rata-rata Minimum pada arah utama terlemah. Nilai Ukuran Pori-pori Geotekstil menunjukkan Nilai Gulungan Rata-rata Maksimum. d) Nilai-nilai dalam tabel di bawah merupakan nilai-nilai baku (default) yang memberikan daya bertahan geotekstil pada berbagai kondisi. e) Lapis separasi harus memenuhi persyaratan sebagaimana dalam Tabel 4.12.(2) dari Spesifikasi Umum. 3) Lapis Stabilisasi Lereng a) Lapis Stabilisasi Lereng berupa geotekstil dari jenis yang dianyam (woven) dengan bahan polimer yang telah distabilkan terhadap UV. b) Lapis Stabilisasi Lereng tersebut dipasang untuk setiap beberapa lapisan pemadatan timbunan tanggul tersebut sesuai Gambar dan disetujui Konsultan Pengawas. c) Persyaratan minimum yang direkomendasikan mengacu ke spesifikasi geotekstil kelas 3 pada Tabel 4.12 (1) dari Spesifikasi Umum 4) Lapis Proteksi a) Lapis proteksi berupa geotekstil dari jenis yang tidak dianyam (nonwoven), terdiri dari serabut dengan bahan polimer yang telah distabilkan terhadap UV dan dibuat dengan proses needle punched. b) Geotekstil yang terbuat dari material daur ulang tidak bisa diterima. c) Geotekstil harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh kontak langsung dengan zat kimia yang umumnya ada di dalam tanah dan air limbah serta memiliki daya tahan terhadap pengaruh mikro biologis lainnya. d) Geotekstil harus mempunyai jaringan serabut yang stabil sehingga memiliki ketahanan terhadap kerusakan saat pelaksanaan. e) Nilai-nilai yang dipublikasikan dalam lembar data harus berdasarkan pada hasil tes yang dikeluarkan oleh Laboratorium Pengujian Nasional yang kompeten. f) Geotekstil yang dikirim ke lapangan harus dengan pembungkus untuk melindungi material tersebut terutama dari sinar matahari. Penyimpanan dan pemasangan gulungan geotekstil tersebut tidak boleh mengakibatkan kerusakan fisik. g) Geotekstil dipasang sesuai dengan rekomendasi/petunjuk yang dikeluarkan pabrik, dan harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan pada gambar rencana. h) Penyambungan geotekstil harus dengan cara dijahit menggunakan mesin jahit portable. g). Persyaratan minimum yang material geotekstile untuk proteksi geomembrane mengacu pada tabel Tabel SK 4.13.1; Sifat
SK 4.13.10
`Tabel SK 4.13.1. Sifat sifat, Persyaratan dan Metode Pengujian Metode Satuan Persyaratan pengujian
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
Jenis Produk :Continuous filament, non woven needle punched: Gramatur (mass) Ketebalan Ukuran Pori (AOS) Kuat Tarik (tensile strength) Arah panjang Arah melintang Regang Putus (elongation at break) Arah panjang Arah melintang Kuat Tarik pegang (grab tensile strength) Arah panjang Arah melintang Kuat Putus pegang (grab tensile strength) Arah panjang Arah melintang Ketahanan sobek trapesium (trapezoidal tear resistence) Arah panjang Arah melintang Indeks ketahanan tusuk
ASTM D 5261 ASTM D 5199 ASTM D 4751
gr/M² mm µm
> 200 1.60-1.85 125 µm
ASTM D 4595 ASTM D 4595
kN/M kN/M
rel="nofollow"> 7.00 k/N/M > 5.00 k/N/M
ASTM D 4595 ASTM D 4595
% %
65.0% 60.0%
ASTM D 4632 ASTM D 4632
N N
429,0 N 421,8 N
ASTM D 4632 ASTM D 4632
% %
78,7% 80,3%
ASTM D 4533 ASTM D 4632 ASTM D 4833
N N N
151.4 N 220.3 N >171.7 N
5) Lapis Drainase (Pasir) a) Pemasangan lapis pasir minimum setebal 40 cm dan harus digelar rata. b) Lapis pasir harus bersih dari gumpalan/endapan kotoran, bahan organik, material keras dan tajam atau pun bahan lain yang dapat mengganggu fungsi drainase. c) Lapis pasir tersebut direkomendasikan memiliki kadar halus kurang dari 5% dengan permeabilitas tidak boleh kurang dari 5 × 10-3cm / detik serta berat jenis kering tidak kurang dari 15kN /m3. d) Sesudah pengujian, penyelidikan dan penyesuaian metode, jenis tanah atau sistem drainase lain dapat digunakan sebagai lapisan drainase horisontal apabila material pasir sulit diperoleh.Metode lain tersebut harus dapat dibuktikan berfungsi sebagai lapisan drainase horisontal secara baik. 6) Drainase vertikal prefabrikasi (Prefabricated Vertical Drain, PVD). a) PVD harus merupakan material komposit yang terintegrasi dengan baik yaitu terdiri dari lapisan inti berbentuk sirip menerus yang dilingkupi dengan saringan pembungkus. b) Lapisan inti harus merupakan bahan polimer. Saringan pembungkus harus dari bahan non-woven. c) PVD yang terbuat dari potongan-potongan bahan fiber, limbah fiber atau hasil daur ulang tidak dapat diterima. d) PVD dipasang dengan menggunakan suatu mandrel atau semacam lengan baja yang akan menembus tanah sampai pada kedalaman yang ditentukan. Mandrel ini akan melindungi material agar tidak sobek, terputus, dan rusak selama pemasangan dan kemudian ditarik kembali setelah material terpasang. Mandrel harus dapat dimasukkan tanpa menimbulkan efek getaran dan lainnya yang dapat berdampak pada lingkungan sekitarnya.
SK 4.13.11
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
e) PVD yang dikirim ke lapangan harus dengan pembungkus untuk melindungi material tersebut terutama dari sinar matahari. Penyimpanan dan pemasangan tidak boleh mengakibatkan kerusakan fisik. f) PVD dipasang sesuai dengan rekomendasi/ petunjuk yang dikeluarkan pabrik, dan harus dipasang dengan menggunakan peralatan yang sudah disetujui, pada jarak dan kedalaman yang sudah ditentukan dan pada lokasi seperti yang dicantumkan ada gambar rencana. g) Jarak antar PVD adalah 0.7 m - 1.3 m atau sesuai dengan perencanaan yang disetujui oleh Pemilik Pekerjaan. Tanah kohesif dengan sensitivitas yang tinggi harus mengunakan angka terbesar. h) PVDini harus mampu menyalurkan tekanan vakum dari drainase horizontal ke seluruh masa tanah lunak. PVD harus juga mampu berfungsi untuk menyalurkan air dan udara yang keluar dari masa tanah lunak ke drainase horizontal. i) Persyaratan minimum bahan PVD harus memenuhi sebagaimana dalam tabel SK 4.13.2 Tabel SK 4.13.2 Sifat-sifat, Persyaratan dan Metoda Pengujian PVD Tipe
A
B
C
Kedalaman pemasangan
≤ 25 m
≤ 35 m
≤ 50 m
Kapasitas pengaliran (cm3/detik) Pada tekanan 350 kPa
≥25
≥40
≥55
Permeabilitas filter (cm/detik)
≥ 5 x 10 -4
Ukuran bukaan filter O95 (mm)
< 0.075
Kuat tarik (KN/10 cm) pada regangan 10%
≥ 1.3
≥ 1.5
≥ 1.8
≥ 25
≥ 30
≥ 37
≥ 20
≥ 25
≥ 32
Kuat tarik filter (N/cm)
Kondisi kering pada regangan 10% Kondisi basah pada regangan 15% dan 24 jam penjenuhan
(ASTM D4716) (ASTM D4491) (ASTM D4751) (ASTM D4595) (ASTM D4632) (ASTM D4632)
7) Pipa drainase horisontal (Perforated Horizontal Drain/PHD) a) PHD harus merupakan material komposit yang terintegrasi dengan baik yaitu terdiri dari lapisan inti berbentuk pipa berpori dengan perkuatan yang dilingkupi dengan saringan pembungkus. b) Lapisan inti PHD harus merupakan bahan polimer. Saringan pembungkus harus dari bahan non-woven. c) PHD harus mempunyai karakteristik kuat tarik-elongasi yang mencukupi untuk bertahan terhadap gaya-gaya yang menyebabkan kerusakan selama masa pelaksanaan. d) Persyaratan minimum bahan PHD sebagaimana dalam tabel Tabel SK 4.13.3 Tabel SK 4.13.3 Sifat-sifat dan Persyaratan Ketentuan Tipe I Diameter (mm) 50 Ketebalan minimum (mm) 0.30 Kuat tekan lingkaran (kN/M2) 6.00 8) Lapis Kedap (Geomembrane)
SK 4.13.12
Tipe II 63 0.30 6.00
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
a) Lapis kedap harus terbuat dari bahan polyethylene atau polyvinyl chlorideatau bahan lainnya yang menjamin kekedapan lapis tersebut. b) System lapis kedap yang digunakan harus direncanakan dengan mempertimbangkan resiko kegagalan system vakum apabila lapis kedap tersebut mengalami kerusakan saat proses vakum. c) Lapis kedap yang digunakan harus memiliki daya tahan terhadap pengaruh bahan-bahan kimia dan mikro biologis lainnya yang ada di lingkungan kerja. d) Lapis kedap harus mempunyai kualitas karakteristik dan sifat-sifat kekedapan yang tinggi. e) Lapis kedap yang dikirim ke lapangan harus disimpan dan dilindungi dari hal-hal yang dapat merusak lapis kedap dan dari pengaruh sinar matahari langsung (untuk jangka waktu yang lama). f) Lapis kedap harus dipasang pada lokasi seperti yang dicantumkan pada gambar rencana. g) Ukuran panjang atau lebar dari lapis kedapminimal harus 4 m lebih panjang dibandingkan panjang dan lebar dari area yang akan di perbaiki. Apabila kondisi geologi cukup kompleks maka lapis kedap harus lebih panjang dan lebih lebarsehingga dapat diletakkan secara longgar. h) Permukaan tanah tempat lapis kedap akan digelar, harus bersih dari benda-benda pengrusak seperti akar pohon dan lain-lain yang menimbulkan kerusakan pada lapis kedap. Tanah di bawah tempat lapis kedap akan digelar diusahakan kepadatannya seragam atau atas persetujuan Pengawas Pekerjaan. i) Penyambungan antar lapis kedap dianjurkan untuk dilakukan di pabrik guna mengantisipasi potensi kebocoran akibat ketidaksempurnaan sambungan bila penyambungan dilakukan di lapangan. j) Persyaratan minimum lapis kedap (geomembrane) sebagaimana dalam tabel Tabel SK 4.13.4 Tabel SK 4.13.4 Sifat sifat, Persyaratan dan Metode Pengujian Metode Satuan Persyaratan pengujian Kuat Tarik minimum (tensile strength) ASTM D 6693 Mpa 18.50 Mpa Arah panjang ASTM D 6693 Mpa 16.50 Mpa Arah melintang Regang Putus (elongation at break) ASTM D 6693 % 220,0 % Arah panjang ASTM D 6693 % 200,0 % Arah melintang Sifat
9) Timbunan Biasa. a) Timbunan tanah biasa di atas lapis drainase untuk Perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Sistem Penyelir Vertikal (PVD) dan Timbunan Tanah sebagai pra pembebanan untuk yang akan digunakan sebagai bahan badan jalan dan di atas geomembrane pada Pra pembebanan Dengan Sistem Penyelir Vertikal (Prefabricated Vertical Drain) dan Vakum harus terdiri dari bahan galian tanah atau bahan galian batu yang disetujui oleh Konsultan Pengawas sebagai bahan yang memenuhi syarat untuk digunakan dalam pekerjaan permanen seperti yang diuraikan dalam Pasal S4.03. Galian Biasa dan Pasal S4.04 Galian Batu dari Spesifikasi ini. b) Ketentuan dari Pasal S4.05 (3) Spesifikasi Umum berlaku c) Bahan untuk timbunan biasa tidak boleh dari bahan galian tanah yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
SK 4.13.13
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
1)). Tanah yang mengadung organik seperti jenis tanah OL, OH dan Pt dalam sistem USCS serta tanah yang mengandung daun – daunan, rumputrumputan, akar, dan sampah. 2)). Tanah dengan kadar air alamiah sangat tinggi yang tidak praktis dikeringkan untuk memenuhi toleransi kadar air pada pemadatan (>OMC+1%). 3)). Tanah yang mempunyai sifat kembang susut tinggi dan sangat tinggi dalam klasifikasi Van Der Merwe dengan ciri ciri adanya retak memanjang sejajar tepi perkerasan jalan. 10) Selected Borrow Material a) Selected Borrow Material minimal 30 Cm dipermukaan subgrade hanya boleh diklasifikasikan sebagai Selected Borrow Material bila digunakan pada lokasi atau untuk maksud dimana bahan-bahan ini telah ditentukan atau disetujui secara tertulis oleh Konsultan Pengawas. Seluruh timbunan lain yang digunakan harus dipandang sebagai Common Borrow Material (atau drainase porous bila ditentukan atau disetujui sebagai hal tersebut sesuai dengan Pasal S6.07 Spesifikasi Umum). b) Ketentuan dari Pasal S4.05 (3) Spesifikasi Umum berlaku. c) Bahan timbunan pilihan yang digunakan pada lereng atau pekerjaan stabilisasi timbunan atau pada situasi lainnya yang memerlukan kuat geser yang cukup, bilamana dilaksanakan dengan pemadatan kering normal, maka timbunan pilihan dapat berupa timbunan batu atau kerikil lempungan bergradasi baik atau lempung pasiran atau lempung berplastisitas rendah. Jenis bahan yang dipilih, dan disetujui oleh Konsultan Pengawas akan tergantung pada kecuraman dari lereng yang akan dibangun atau ditimbun, atau pada tekanan yang akan dipikul. SK4.13.4
PELAKSANAAN 1) Pengajuan Kesiapan Kerja Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal sebelum pekerjaan dimulai, agar seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat terlaksana sesuai desain dan mencegah terjadinya resiko kegagalan sistem akibat benda-benda tajam yang dapat merusak material pada saat proses vakum. rencana.Jadwal pelaksanaan yang buat harus disetujui oleh Pihak Pengawas. a)
Pembersihan Lahan Lahan yang akan diperbaiki harus bersih dari batu, kayu atau benda-benda lain yang menonjol ke permukaan tanah, khususnya jika benda itu tajam, harus dikeluarkan dari lahan. Hal ini dikerjakan agar material yang akan digelar di atas lahan tidak robek yang akan mengakibatkan kebocoran sewaktu proses vakum berlangsung.
b)
Pembuatan landasan kerja Landasan kerja dibuat dengan cara memasang lapis separasi terlebih dahulu (apabila dibutuhkan), lalu menimbun area kerja dengan menggunakan pasir dengan ketebalan minimum 0,40 m atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan Pengguna Jasa. Landasan kerja harus rata dan dapat dibebani serta stabil oleh alat pemasang drainase vertikal prefabrikasi (prefabricated vertical drain, PVD).
2) Pemasangan drainase vertikal prefabrikasi (prefabricated vertical drain, PVD)
SK 4.13.14
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
Pemancangan PVD dapat dilaksanakan setelah landasan kerja selesai dilaksanakan.Prosedur pemancangan sebagai berikut : a. Bagi lahan kerja dalam partisi yang secara praktis dapat ditangani oleh sejumlah alat tertentu sesuai dengan periode waktu kerja yang ada. b. Buat titik referensi untuk setiap partisi. c. Berdasarkan pada titik-titik referensi ini, dibuat titik-titik pemasangan sesuai dengan pola dan jarak pemasangan yang telah ditetapkan. d. Setelah gulungan PVD dipasang pada peralatan dan ujung PVD dipasang pada mandrel, pemancangan dilakukan secara berulang dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1)). Pasang angkur pada ujung PVD di bagian bawah mandrelagar PVD dapat terpasang sesuai kedalaman yang direncanakan. 2)). Posisi alat pemancangan diatur sehingga ujung bawah mandrel tepat pada titik pemasangan. 3)). Pancang PVD ke dalam tanah sampai dengan kedalaman yang telah ditentukan. 4)). Setelah mencapai kedalaman yang ditentukan, tarik mandrel ke atas. Selama proses ini, PVD tetap berada di dalam tanah tertahan oleh angkur. 5)). Potong PVD yang berada di atas tanah sepanjang minimum 50 cm. 6)). Dengan mengulang langkah-langkah diatas, maka PVD akan terpasang dari satu partisi ke partisi berikutnya sehingga semua area selesai dipasang. 7)). Penyambungan antar PVD dilaksanakan dengan meng-overlap bagian inti PVD sebesar 20 cm kemudian ditutup kembali. 8)). Bila kedalaman yang dituju tidak tercapai akibat adanya hambatan dalam menekan mandrel kedalam tanah, maka digantikan dengan melakukan penetrasi ulang pada titik yang berdekatan dengan titik sebelumnya. 3) Pemasangan pipa drainase horisontal (Perforated Horizontal Drain) a. Pemasangan pipa drainase horisontal dapat dilaksanakan setelah PVD terpasang pada area tertentu. b. Drainase horisontal harus ditanam ke dalam lapis pasir. c. Apabila dibutuhkan penyambungan maka panjang koneksi tidak kurang dari 100mm. d. Fungsi drainase horisontalini adalah untuk menyalurkan tekanan vakum dari pompa ke seluruh lapis pasir yang kemudian disebarkan ke seluruh masa tanah melalui PVD. Selanjutnya pipa drainase horisontal ini juga berfungsi untuk menyalurkan air dan udarayang keluar dari PVD ke pompa vakum. 4) Pemasangan lapis proteksi dan lapis kedap a. Setelah seluruh sistem drainase vertikal dan horisontal terpasang maka berikutnya dipasang lapisan proteksi yang bertujuan untuk memproteksi lapisan kedap dari benda-benda tajam yang dapat mengakibatkan kebocoran pada lapisan kedap tersebut. b. Setelah lapisan proteksi dipasang maka berikutnya dipasang lapisan kedap yang bertujuan membuat lahan menjadi kedap dari udara dan air sehingga dapat dilakukan proses vakum. c. Kondisi angin harus tenang saat penggelaran lapis kedap dan pemasangan lapis kedap tersebut harus dilakukan mulai dari sisi arah angin. d. Kondisi lapis kedap harus selalu diperiksa selama periode konsolidasi. Apabila terjadi kebocoran atau kerusakan maka tindakan perbaikan harus dilakukan segera. 5) Penggalian angkur a) Penggalian angkur dapat dilakukan bila lapis kedap telah selesai dipasang pada partisi yang akan dikerjakan.
SK 4.13.15
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
b) Sisi dalam dan luar galian angkur tersebut harus rata dan tidak boleh ada pasir atau benda tajam lainnya. c) Penggalian angkur untuk mengunci lapis kedap harus mencapai minimum 0.5 m ke dalam lapisan tanah kedap di bawahnya. d) Setelah angkur selesai digali maka tahap berikutnya adalah menggelarkan lapis proteksi dan lapis kedap hingga dasar galian angkur, lalu ditimbun kembali hingga elevasi awal. e) Tanah lempung yang digunakan untuk menimbun galian angkur tersebut harus bebas dari sampah atau material lainnya. f) Apabila galian angkur tersebut terletak antara dua partisi maka lapis proteksi dan lapis kedap dari kedua partisi tersebut harus tertanam pada galian angkur yang sama. g) Penggalian angkur dapat dilakukan bila lapis kedap telah selesai dipasang pada partisi yang akan dikerjakan. h) Sisi dalam dan luar galian angkur tersebut harus rata dan tidak boleh ada pasir atau benda tajam lainnya. i) Penggalian angkur untuk mengunci lapis kedap harus mencapai minimum 0.5 m ke dalam lapisan tanah kedap di bawahnya. j) Setelah angkur selesai digali maka tahap berikutnya adalah menggelarkan lapis proteksi dan lapis kedap hingga dasar galian angkur, lalu ditimbun kembali hingga elevasi awal. k) Tanah lempung yang digunakan untuk menimbun galian angkur tersebut harus bebas dari sampah atau material lainnya. l) Apabila galian angkur tersebut terletak antara dua partisi maka lapis proteksi dan lapis kedap dari kedua partisi tersebut harus tertanam pada galian angkur yang sama. 6) Dinding kedap (sealing wall) a) Apabila terdapat lensa tanah berupa kandungan lanau, pasir atau material tidak kedap lainnya disekeliling area yang akan diperbaiki, dinding kedap (sealing wall) harus di buat di sekeliling area tersebut untuk menjamin tekanan vakum dapat mencapai spesifikasi yang telah ditetapkan. b) Dinding kedap (sealing wall) harus dikonstruksi dan menembus tidak kurang dari 1 m ke dalam lapisan tanah tidak kedap di bawahnya, atau hingga kedalaman dimana kondisi kedap dapat dicapai, c) Dinding kedap tersebut harus memiliki ketebalan tidak kurang dari 1 m dengan permeabilitas tidak lebih dari 1 × 10-5cm/detik. d) Konstruksi dinding kedap (sealing wall) tersebut mengacu ke Spesifikasi Khusus Dinding Kedap (sealing wall). 7) Pemasangan Pompa Vakum dan Generator a) Jumlah dan lokasi penempatan pompa vakum harus mengikuti rencana yang telah ditetapkan. b) Pemasangan pompa vakum dilakukan setelah lapis kedap selesai dilaksanakan serta setelah seluruh sistem dalam lahan telah terpasang. c) Pompa vakum dan generator harus diletakan pada posisi yang lebih tinggi dari lahan sehingga tidak tergenang air. 8) Urugan di atas lapisan drainase pada perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dan beban dengan Timbunan Tanah, dan atau tambahan beban pada Metode Pra pembebanan Dengan Sistem Penyelir Vertikal (Prefabricated Vertical Drain) dengan beban Vakum, atau Vakum dengan tambahan beban. a) Penambahan tinggi urugan di atas lapis drainase pada perbaikan Tanah Dengan Pra Pembebanan dengan Metode Penyelir Vertikal (PVD) dan beban dengan Timbunan Tanah, dan atau tambahan beban pada Metode Pra pembebanan SK 4.13.16
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
Dengan Sistem Penyelir Vertikal (Prefabricated Vertical Drain) dengan beban Vakum, atau Vakum dengan tambahan beban sangat tergantung dari daya dukung tanah asli. Tinggi urugan maksimum dapat dihitung dengan persamaan : H . FK = (70 + c .Nc) / timb Dimana : H = tinggi urugan maksimum (m) FK = Faktor Keamanan c = kohesi tanah asli (kPa) Nc = faktor daya dukung 3 timb = berat tanah timbunan (kN/m ) b) Dalam tinggi timbunan masih dibawah tinggi urugan maksimum, pembebanan dilakukan secara bertahap sehingga tidak terjadi longsoran. SK4.13.5
PENGENDALIAN MUTU 1) Untuk pemantauan stabilitas, penurunan dan tekanan air pori dari timbunan akibat pelaksanaan pra pembebanan dan tau vakum, Kontraktor harus memasang peralatan/instrumen pemantauan. Instrumen pemantauan umumnya terdiri dari dan tidak terbatas pada: a) Penurunan Vertikal 1)). Pelat Penurunan (Total Settlement Plate) dipasang pada permukaan tanah asli; 2)). Penanda/Indikator Penurunan Permukaan diatas permukaan tanah dilakukan terhadap Patok Tetap (Bench Mark) yang tidak dipengaruhi oleh penurunan tanah dasar; 3)). Hasil pembacaan penurunan vertikal digunakan untuk mengobservasi derajat konsolidasi dan memprediksi total penurunan konsolidasi menggunakan metode Asaoka. b) Pengukuran Tekanan Vakum 1)). Tekanan vakum diukur dengan menggunakan pengukur tekanan vakum (vacuum gauge). 2)). Pengukur tekanan vakum tersebut harus memiliki skala sampai dengan 100 kPa. 3)). Pengukur tekanan vakum di pasang pada pompa vakum dan titik-titik tertentu dalam area vakum. c) Tekanan Air Pori 1)). Tekanan air pori diukur menggunakan piezometer. 2)). Piezometer yang dipasang harus dapat mengukur tekanan air pori negatif akibat tekanan vakum. Piezometer yang digunakan adalah tipe vibrating wire pada lokasi dan kedalaman sesuai rencana di dalam area vakum. 3)). Indikator nilai tekanan air pori diperoleh dari pembacaan alat pengukur tekanan air pori pada alat baca piezometer. d) Pergerakan tanah lateral 1)). Pergerakan tanah lateral diukur menggunakan inclinometer. 2)). Inclinometer harus dipasang pada lokasi dengan kedalaman sesuai rencana. 3)). Indikator pergerakan tanah diperoleh dari pembacaan alat pengukur melalui alat baca inclinometer. 4)). Inclinometer tersebut harus dilindungi sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk pengamatan pada saat kondisi layan. e) Pengukuran kompresi tanah 1)). Pengukuran kompresi tanah menggunakan extensometer. SK 4.13.17
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
2)). Extensometer yang digunakan adalah tipe spider dengan ring magnet. 3)). Extensometer dipasang pada lokasi dan kedalaman sesuai rencana. 4)). Pembacaan kompresi tanah pada ring magnet menggunakan probe elektronik. f) Pengukuran peningkatan kuat geser dan properties tanah. 1)). Pengukuran peningkatan kuat geser dilakukan dengan menggunakan uji vane shear test, CPT dan/atau Pemboran Teknik/SPT yang dilengkapi dengan pengujian laboratorium 2)). Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah dilakukan perbaikan dengan metode vakum (dengan PVD) pada lokasi yang berdekatan. 2) Berdasarkan jenisnya, alat pemantauan tersebut dipasang sesudah drainase vertikal prefabrikasi (prefabricated vertical drains - PVD) selesai dipasang dan sebelum atau sesudah lapis kedap digelar, atau sebelum timbunan sebagai pembebanan dilakukan. 3) Jumlah dan lokasi pemasangan alat pemantau mengikuti pengaturan sebagai berikut: a) Pelat Penurunan dipasang pada setiap 100 m panjang jalan. b) Pengukuran Tekanan Vakum dipasang pada setiap pompa vakum dan pada area vakum dengan distribusi 1 buah setiap 2.500 - 4.500 m2 atau sesuai petunjuk Pihak Pengawas dan Pemilik Pekerjaan. c) Piezometer dipasang sebanyak satu titik pengamatan untuk setiap partisi pada lokasi yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Piezometer pada setiap titik pengamatan harus terpasang setiap kedalaman 5 m dan penambahannya. d) Inclinometer dipasang sebanyak satu titik pengamatan untuk setiap partisi pada lokasi yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Apabila dibutuhkan maka penambahan titik inclinometer dapat dilakukan. e) Extensometer dipasang sebanyak satu titik pengamatan untuk setiap partisi pada lokasi yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Extensometer pada setiap titik pengamatan harus terpasang setiap kedalaman 5 m dan penambahannya. 4) Frekuensi pemantauan direkomendasikan mengikuti ketentuan sebagai berikut: a) Pengukuran Tekanan Vakum: 1 hari sekali sampai selesainya proses vakum; b) Pelat Penurunan dan Piezometer: 1 hari sekali selama 1 bulan sejak mulai pelaksanaan vakum dan setiap 3 hari sekalisampai selesainya proses vakum; c) Inclinometer dan Extensometer: setiap 1 hari sekaliselama 1 bulan sejak mulai pelaksanaan vakum dan setiap 4 hari sekalisampai selesainya proses vakum. d) Pengukuran peningkatan kekuatan geser dan properties dari tanah dilakukan sebelum dan setelah selesainya perbaikan tanah dengan metode vakum (dengan PVD). 5) Pemantauan harus dilakukan lebih sering apabila ditemukan hasil pemantauan yang ekstrem sesuai yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas. Setiap titik instrumetasi dan pengujian harus diberi nama dan diukur posisi titiknya. Setiap titik instrumetasi dan pengujian diberikan pengamanan hingga tidak mengalami kerusakan, setiap kerusakan harus dilaporkan dan segera diganti. Setiap hasil instrumentasi didata, dicatat, dan dilaporkan dalam bentuk laporan yang minimum mencakup dan tidak terbatas pada; jenis/tipe instrument/pemgujian, kode/ID/nama, koordinat posisi titik, tanggal pemasangan, data awal, hasil pengamatan (dalam bentuk tabulasi dan grafik penting), petugas yang bertanggung jawab, komentar yang relevan/catatan. SK4.13.6
SK 4.13.18
PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN 1) Pengukuran Pekerjaan a) Pengukuran dan pembayaran pada lapis separasi mengacu pada spesifikasi Geotextiles Pasal S4.12 Spesifikasi Umum. Pengukuran dan pembayaran atas tanah urug yang akan diperbaiki menggunakan metode pra-pembebanan dengan
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
b) c) d) e) f) g)
h)
vakum dihitung berdasarkan jumlah meter kubik yang terpasang sesuai gambar kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana menurut spesifikasi ini. Lapis pasir diukur berdasarkan jumlah meter kubik yang telah terpasang sesuai gambar kerja atau garis batas pembayaran yang ditentukan secara tertulis oleh Konsultan Pengawas mengacu ke Pasal S4.11 Spesifikasi Umum. Pekerjaan PVD diukur sebagai linear meter yang terpasang dan tidak melebihi kedalaman rencana pada gambarkerja yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana menurut spesifikasi ini. Pekerjaan pipa drainase horisontal diukur sebagai jumlah linear meter yang telah dipasang dan dihitung dari garis batas pembayaran pada gambarkerja yang telah disetujui oleh Konsultan Perencana menurut spesifikasi ini. Pekerjaan lapis proteksi diukur sebagai jumlah meter persegi yang telah dipasang dan dihitung dari garis batas pembayaran pada gambar kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pekerjaan lapis kedap harus diukur sebagai jumlah meter persegi yang telah dipasang dan dihitung dari garis batas pembayaran pada gambar kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Pekerjaan sistem vakum harus diukur sebagai jumlah meter persegi lahan meliputi pompa dan instrumentasi yang telah terpasang dalam sistem sesuai dengan Gambar atau garis batas pembayaran yang ditentukan menurut spesifikasi ini. Pekerjaan urugan tanah sebagai pra pembebanan, diukur tinggi timbunan yang dibongkar kembali.
2) Dasar Pembayaran Kuantitas material yang diukur seperti diuraikan diatas harus dibayar per satuan pengukuran dari masing-masing harga yang dimasukkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga untuk Mata Pembayaran terdaftar dibawah, dimana harga tersebut harus sudah merupakan kompensasi penuh untuk pengadaan, pemasangan, penyelesaian akhir dan pengujian bahan, seluruh biaya lain yang perlu atau biaya untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya dari pekerjaan yang diuraikan dalam Divisi ini. ITEM PEMBAYARAN Item pembayaran Nama Mata Pembayaran 4.13.(1) Urugan Tanah di bawah Lapis Kedap 4.13.(2) Prefabricated Vertical Drain 4.13.(3) Pipa drainase horisontal 4.13.(4) Lapis Proteksi 4.13.(5) Lapis Kedap 4.13.(6) Sistem Vakum 4.13.(7) Urugan sebagai pembebanan SK4.13.7
Satuan m3 M’ M² M² M² M² M³
Dinding Kedap (Sealing Wall) 1) UMUM Bagian dari spesifikasi ini meliputi persyaratan untuk dinding kedap (sealing wall) dan metode kerja yang sesuai dengan desain yang direncanakan.Pekerjaan ini meliputi tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan untuk membuat dinding kedap sehingga dapat mengurangi rembesan air dari luar lahan pada area berpasir yang dapat mempengaruhi tingkat efektifitas pekerjaan perbaikan tanah menggunakan metode pra-pembebanan dengan vakum. 2) PERSYARATAN a) Standar Rujukan Standar Nasional Indonesia (SNI): SK 4.13.19
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
SNI 3423:2008 (AASHTO T88-00 (2004)) SNI 1967:2008 (AASHTO T89-02) SNI 1966:2008 (AASHTO T90-00 (2004)) SNI 1742:2008 (AASHTO T99-01(2004)) SNI 03-1743:1989 (AASHTO T180-01(2004)) AASHTO : AASHTO T145-91(2004)
: Cara Uji Analisis Butir Tanah : Cara Uji Penentuan Batas Cair Tanah : Cara Uji Penentuan Batas Plastis dan Indeks Plastisitas Tanah : Cara Uji Kepadatan Ringan untuk Tanah : Cara Uji Kepadatan Berat untuk Tanah.
: Classification of Soils and Soil Aggregate Mixtures for Highway Construction Purpose
b) Persyaratan Sistem Pekerjaan dinding kedap harus dibangun dengan dimensi dan posisi sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Pihak Pengawas dan Pemilik Pekerjaan. c) Persyaratan Bahan Dinding kedap terdiri dari campuran tanah setempat dengan material pencampur yang diaduk dengan air mengunakan drumpengaduk yang kemudian di injeksi dan dicampurkan ke dalam tanah pada posisi yang telah ditentukan dengan ketebalan dinding tidak kurang dari 1 m. Kadar material pencampur yang digunakan harus mampu membuat campuran bahan tersebut dengan tanah setempat mencapai permeabilitastidak lebih dari 1 × 10-5cm/detik. Pengujian laboratorium harus dilakukan untuk memastikan kadar material pencampur yang sesuai. Prosedur standar untuk pembuatan dinding kedap adalah sebagai berikut : 1. Material pencampur Material yang akan digunakan sebagai material pencampur dinding kedap harus menpunyai permeabilitas yang sangat rendah dan harus bebas dari kotoran seperti akar dan bahan organik. 2. Air Spesifikasi air yang digunakan dalam pencampuran adalah air tawar yang bebas dari zat lain yang dapat mempengaruhi hasil akhir yang dikehendaki. 3. Peralatan Drum pengaduk dengan digunakan untuk mencampur air dengan material pencampur. Hasil adukan tersebut kemudian diinjeksi ke dalam tanah menggunakan pompa slurry dan selanjutnya dicampur dengan tanah setempat menggunakan batang pengaduk di dalam tanah sehingga diperoleh campuran yang merata dengan dimensi yang disyaratkan. 3) PELAKSANAAN a) Pengajuan Kesiapan Kerja Pekerjaan persiapan merupakan pekerjaan tahap awal sebelum pekerjaan dimulai, hal ini dilakukan agar seluruh pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat terlaksana sesuai desain dan mencegah terjadinya resiko kegagalan dalam pembuatan dinding kedap yang baik. b) Pelaksanaan Pekerjaan 1. Penggalian parit pada posisi dinding kedap sebagai patokan jalur dinding tersebut juga untuk mencegah slurry meluber keluar. 2. Persiapkan sumber air dan material pencampur. SK 4.13.20
Spesifikasi Teknis Jalan Bebas Hambatan dan Jalan Tol-Spesifikasi Khusus SK4-13 PVD Dengan Metode Vakum
3. Persiapkan drum pengaduk dan sumber tenaga listrik. 4. Buat slurry : campurkan satu per tiga bagian air ke dalam drum pengaduk. Tambahkan material pencampur dan sesuaikan tambahan air sampai adukan mencapai berat jenis antara 1,35 sampai 1,4 ton/m3. 5. Lakukan pemeriksaan ketegaklurusan batang pengaduk. 6. Jalankan batang pengaduk dan pompa slurry. 7. Turun dan naikkan sebanyak 2 kali batang pengaduk sampai mencapai kedalaman yang direncanakan tapi tidak lebih dari 20 m. Selama proses turun dan naik tersebut slurry dipompakan ke dalam tanah menggunakan pompa slurry. 8. Sesudah menyelesaikan satu bagian, geser batang pengaduk dengan overlap dengan bagian sebelumnya tidak kurang dari 15 cm. 9. Ulangi kembali tahapan pada bagian e) 5) dan f) 6) di atas. 4) PENGENDALIAN MUTU Kontraktor harus menjaga kualitas hasil pekerjaan pembuatan dinding kedapyang dikerjakan dengan arahan pelaksana yang berpengalaman. Berikut merupakan persyaratan minimum yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembuatan dinding kedap: a) Dinding kedap yang dibuat tidak boleh terputus dan harus terletak pada posisi dan kedalaman yang sesuai dengan gambar yang telah disetujui oleh Pihak Pengawas. b) Bahan Slurry wall 1. Material pencampur :harus bebas dari kotoran seperti akar dan bahan organik. 2. Tanah : Tanah setempat. 3. Air : Air yang digunakan harus tawar dan bersih. 5) PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN a) Pengukuran Pekerjaan Jumlah pekerjaan yang akan dibayar merupakan jumlah meter persegi pekerjaan dinding kedap, dipersiapkan sebagaimana ditentukan dan disetujui sesuai dengan persyaratan minimal pekerjaan yang dinyatakan dalam spesifikasi ini atau sesuai arahan Pihak Pengawas. Pengambilan contoh, pengujian dan pengujian khusus di laboratorium yang dilakukan dan setiap pembiayaan tambahan dianggap sudah tercakup dalam Harga Satuan Kontrak untuk untuk item pembayaran Dinding Kedap. b) Dasar Pembayaran Jumlah-jumlah tersebut di atas akan dibayar menurut Harga Satuan Kontrak per meter persegi dinding kedap untuk mata pembayaran sebagaimana terdaftar di bawah ini. Harga dan pembayaran ini merupakan kompensasi penuh untuk semua biaya, meliputi pengangkutan material, pelaksanaan pekerjaan, serta untuk material, tenaga kerja, peralatan, perlengkapan dan kebutuhan insidentil yang sebagaimana tercantum dalam Gambar dan ditentukan dalam Spesifikasi ini, serta petunjuk Pihak Pengawas. ITEM PEMBAYARAN Nomor Nama Mata Pembayaran 4.13.(8) Dinding Kedap
Satuan Pengukuran m2
SK 4.13.21