PERATURAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI BIRO PEMERINTAHAN NAGARI/KELURAHAN SETDA PROV. SUMATERA BARAT PADANG, 5 JUNI 2007
1
LATAR BELAKANG LAHIRNYA PERDA NO 2 TAHUN 2007
MENYESUAIKAN TERHADAP PERUBAHAN UU NO. 22 TAHUN 1999 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 MENYESUAIKAN TERHADAP PERUBAHAN PP NO. 76 TAHUN 2001 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN PP NO. 72 TAHUN 2005 TENTANG DESA DAN PP NO. 73 TAHUN 2005 TENTANG KELURAHAN MEMINIMALISASI MUNCULNYA PERMASALAHAN DALAM PENYELENGGARAAN PEMNAG MENDORONG TERCIPTANYA DEMOKRASI YANG MENCERMINKAN MUSYAWARAH DAN MUFAKAT DI NAGARI MENINGKATKAN KINERJA PEMNAG DGN PRINSIP GOOD GOOVERNANCE, CLEAN GOVERNMENT, DAN PEMERINTAHAN NAGARI YANG MANDIRI MENDORONG PELESTARIAN NILAI DAN KELEMBAGAAN ADAT 2
13 BAB, 39 Pasal, terdiri dari 32 Pasal Ketentuan umum 3 Pasal Ketentuan Peralihan 1 Pasal Ketentuan Tambahan 3 Pasal Ketentuan Penutup Penjelasan MENGATUR TENTANG :
MUATAN PERDA NO. 2 TAHUN 2007
nagari sbg wilyh adat dan adm pem-an Organisasi & perangkat Pembentukan, pemekaran, penghapusan dan penggabungan kewenangan keuangan nagari kerjasama dan penyelesaian perselisihan Kerapatan Adat Nagari Tugas pembantuan Binwas Pelaksanaan, Penegakan dan Sanksi
3
Suatu Kesatuan Masyarakat Hukum Adat
Tingkat Pemerintahan Terdepan di Sumatera Barat
4
NAGARI DALAM PENGERTIAN SATUAN ADAT / GENEOLOGIS ( Psl 1 angka 7 )
Na ga ri ada lah kesa tuan masyar aka t hu kum ada t yang mem ili ki ba tas-b atas wil ay ah ter tent u da n be rwen ang unt uk men gatur da n me ng ur us kep en ting an masyar aka t set empa t be r da sar ka n fi lo sofi ada t Mi nan gk abau (A BS, SB K) dan atau be r das ar ka n asa l usul dan ada t istiad at setem pa t da lam wil ay ah Pr opi nsi Sum ater a Bar at. TUNGKU TIGO SAJARANGAN
5
NAGARI DALAM PENGERTIAN PEMERINTAHAN / TERITORIAL ( Psl 1 angka 8, dan Psl 4 )
-
Penyelenggaraan urusan pemerintahan Dilaksanakan oleh Pemerintah Nagari dan Bamus Nagari Bertujuan untuk mengatur dan mengurus kepentingan serta memberikan pelayanan pada masyarakat Merupakan pemerintahan terendah/terdepan dalam sistem pemerintahan di Sumatera Barat Berada dalam wilayah NKRI
6
b. P
as am an Ka Ba b. Pa rat sa Ka ma n Ka b. b. Ag Ta am na h D at Ka Ka ar b. b. So So lo Ka lok k Se b. S la ta Ka wl/ n S b. iju D n Ka ju ha b. rm ng Pe a sis sra ya ir Se Ka K la b. ta Pa ab. n 5 da 0 Ko Ka n g ta Pa b. r ia Ke m p. a M en n ta Ko w ta ai P Ko ad ta a P a ng Ko ria ta m an Bu Ko kit ta Ko Pa tin gg ta y i P a ak da um bu ng Pa h n K o j an g Ko ta So ta Sa lo wa k hl un to
Ka
JUMLAH PEMERINTAHAN NAGARI/DESA & KELURAHAN DALAM PROV. SUMATERA BARAT
105 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
103
82 75 74 76
46
19
73 Nagari
55
46
43
21
12
Kabupaten / Kota
Desa
32 37
24
16 27
16 13 Kelurahan
10
7
KOMPARASI JUMLAH WILAYAH ADAT ( NAGARI ) DENGAN WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DALAM PROVINSI SUMATERA BARAT 103 82 82
75 75
76 76
74 74
46 46
37 37
32 32 19 19
12 12
73
71
46 46
Wilayah Adat/ Nagari
43 37
21 21
16 4
Wilayah Adm Pemerintahan
24
23 8
5
8
4
13
15
1
Ka
b. P
as am an Ka Ba b. Pa rat sa Ka ma n Ka b. b. Ag Ta am na h D at Ka Ka ar b. b. So So lo Ka lok k Se b. S la ta Ka wl/ n S b. iju D n Ka ju ha b. rm ng Pe a sis sra y ir Se a Ka Ka la b. ta b. Pa n 5 da 0 Ko K a ng ta Pa b. r ia Ke m p. a M en n ta Ko w ta ai P Ko ad ta a P a ng Ko ria ta m an B Ko uk ta i Ko Pa t tin ta ya gg i Pa k d a um bu ng Pa h n Ko j an g Ko ta So ta Sa lo wa k hl un to
105 100 95 90 85 80 75 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 5 0
Kabupaten / Kota
8
Suatu Pemerintahan Nagari Memiliki : • • • •
• • •
Wilayah ( Psl 3 ) Penduduk ( Psl 1 angka 14, Psl 2, psl 32 ) Organisasi Pemerintahan ( Psl 5 ) Aset : Sumber Daya ( Psl 16 ) ♦ Lahan, Pasar, Mesjid, Hutan, Tanah dan Hutan Ulayat, Kolam, Kantor, Kws.kuburan, Kws.Nagari Ikatan Adat ( Psl 28 ) Sistem Matrilinial/kesukuan ( Psl 1 angka 17 ) Kekerabatan Rantau ( Psl 1 angka 14, Psl 22 ayat 1, 3 )
9
DAMPAK LAHIRNYA PERDA NO. 2 TAHUN 2007 TERHADAP SISTEM PEMERINTAHAN :
DIBERLAKUKANNYA SISTEM PEMERINTAHAN NAGARI DI SELURUH KABUPATEN DI SUMATERA BARAT ( Psl 4 ayat 2 ) ATAS INISIATIF MASYARAKAT, PEMERINTAHAN NAGARI DAPAT DIBERLAKUKAN DI KOTA ( Psl 26 ) DIBERLAKUKANNYA PEMERINTAHAN NAGARI DI KABUPATEN KEP. MENTAWAI (Psl 4 ayat 2, Psl 33, Psl 34 ) TETAPI, SEBUTAN LEMBAGA PERWAKILAN PERMUSYAWARATAN MASYARAKAT ADAT DI KAB. KEP. MENTAWAI DISESUAIKAN DENGAN LEMBAGA YANG TUMBUH DAN BERKEMBANG DLM MSYKT ( Psl 35 ) PENYERAGAMAN TERHADAP SEBUTAN UNTUK KELEMBAGAAN LEGISLATIF DI NAGARI YAKNI BAMUS NAGARI ( Psl 5 ) 10
DAMPAK LAHIRNYA PERDA NO. 2 TAHUN 2007 TERHADAP PEMBINAAN ADAT & BUDAYA MENDUDUKAN KEMBALI PERAN KAN SEBAGAI LEMBAGA PERWAKILAN PERMUSYAWARATAN MASYARAKAT ADAT TERTINGGI YANG TELAH ADA DAN DIWARISI SECARA TURUN TEMURUN SEPANJANG ADAT ( Psl 28 ) KEMBALINYA FUNGSI DAN PERAN NINIK MAMAK, SEHINGGGA KEPEMIMPINAN DAN KHARISMA NINIK MAMAK PEMANGKU ADAT SEMAKIN DIHARGAI DITENGAH ANAK KEMENAKAN ATAU MASYARAKAT NAGARI. MENINGKATNYA PEMAHAMAN FUNGSI DAN TUGAS ANTARA PEMERINTAHAN NAGARI DAN KAN, SEHINGGA BERDAMPAK TERHADAP HARMONISASI HUBUNGAN KELEMBAGAAN DIANTARA KEDUANYA. PENEMPATAN PROPORSI YG SEBENNARNYA THDP PENGELOLAAN DAN PEMENFAATAN HARTA KEKAYAAN NAGARI, AGAR DPT MEWUJUDKAN OTONOMI NAGARI MENINGKATNYA PEMAHAMAN DAN KEBANGGAAN MASYARAKAT KITA TERHADAP ADAT DAN BUDAYA MINANGKABAU SEBAGAI AKIBAT DARI ARUS GLOBALISASI DAN KEMAJUAN ILMU PENGATAHUAN SERTA TEKNOLOGI, SEHINGGA APLIKASI ADAT SERTA SOSIAL BUDAYA TDK UNTUK TATARAN SEREMONIAL BELAKA YG DILAKSANAKAN
11
KEWENANGAN NAGARI ( Psl 8 )
URUSAN PEMERINTAHAN YANG MENJADI KEWENANGAN NAGARI : SUDAH ADA BERDASARKAN ASAL USUL NAGARI; KEWENANGAN KAB/KOTA YG DISERAHKAN PENGATURANNYA KEPADA NAGARI; TUGAS PEMBANTUAN DARI PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KAB/KOTA; SESUAI PER-UU-AN DISERAHKAN KPD NAGARI.
12
MEMIMPIN PENYELENGGARAAN PEM.NAG ( Psl 5, 6 ) MENYUSUN RPJM & RKPN ( Psl 10 ayat 1 ) MENGAJUKAN RANPERNAG & MENETAPKAN PERNAG YG TELAH DISETUJUI BERSAMA DGN BPN SERTA MENYAMPAIKANNYA KEPADA BUPATI/WAKO ( Psl 14 ayat 1 ) MENGAJUKAN APB-NAGARI & MENETAPKAN APB-NAG BERSAMA DENGAN BAMUS NAGARI ( Psl 19 ayat 3 ) MEMBINA KEHIDUPAN MSYKT ( Psl 4 ) MENGEMBANGKAN EKBANG NAGARI ( Psl 17, 18, 19, 22 ) PEMBANGUNAN NAGARI PARTISIPATIF ( Psl 22 ) MEMBERIKAN LAPORAN KPD BUP/WAKO ( Psl 10 ayat 2 ) MENYELESAIKAN PERSELISIHAN DAN MELAKUKAN KERJASAMA ANTAR NAGARI ( Psl 27 )
PERLU DUKUNGAN
KEWENANGAN MEMUTUSKAN ADANYA DUKUNGAN PEMBIAYAAN KOORDINASI SELURUH LEMBAGA DI NAGARI PERENC. PEMB. YG TERPADU KESADARAN MASYARAKAT TENTANG PROGRAM PEMERINTAH (PARTISIPASI) SELURUH PROSES DI SEMUA TINGKATAN PEMERINTAHAN MELIBATKAN PERAN/WEWENANG PEMNAG/BAMUS NAG DAN MSYKT KETERPADUAN PROGRAM
13
BADAN PERMUSYAWARATAN NAGARI ( Psl 12 ) KEDUDUKAN
UNSUR PENYELENGGARA PEMERINTAHAN NAGARI ( Psl 5 ) • • •
FUNGSI
LEGISLASI (MENETAPKAN PERNAG BERSAMA WANAG) ( Psl 14 ) PENAMPUNG DAN PENYALUR ASPIRASI MSYKT ( Psl 1 angka 11 ) PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMNAG
TUGAS, HAK, WEWENANG & KWJIBAN BAMUS DIATUR DGN PERDAKAB/KOTA ASALKAN TIDAK BERTENTANGAN DGN ATURAN YG TELAH ADA ATAU LEBIH TINGGI
KEANGGOTAAN
KEUANGAN
SYARAT ANGGOTA: ( Psl 12 ayat 1 ) WAKIL TOKOH AGAMA, ADAT, CENDIKIAWAN, BUNDO KANDUANG & KMPONEN MSYKT LAIN MEMPERHATIKAN REPRESENTATIF JORONG PENETAPAN ANGGOTA: ( Psl 12 ayat 1 ) DITETAPKAN DENGAN CARA MUSYAWARAH DAN MUFAKAT JUMLAH: ( Psl 12 ayat 4 ) 5 – 11 ORANG (SESUAI LUAS WIAYAH, JUMLAH PENDUDUK, KEMAMPUAN KEUANGAN NAGARI) MASA JABATAN: ( Psl 12 ayat 2 ) 6 TAHUN (DAPAT DIANGKAT/DIUSULKAN KEMBALI UNTUK 1 (SATU) KALI MASA JABATAN BERIKUTNYA). PIMPINAN BAMUS NAGARI ( Penjelasan Psl 12 ayat 3 ) 1 ORG KETUA, 1 ORG WAKIL KETUA • •
DARI APB-NAGARI ( Psl 19, psl 20 ) SESUAI KEMAMPUAN KEUANGAN NAGARI ( Psl 21 )
14
PENGANGKATAN WALI NAGARI DAN PERANGKAT NAGARI
PENGANGKATAN WALI NAGARI ( Psl 7 )
PENGANGKATAN PERANGKAT NAGARI ( Psl 6 )
WALI NAGARI DIPILIH SECARA LUBER & JURDIL OLEH PENDUDUK NAGARI (17 TAHUN KE ATAS ATAU SUDAH KAWIN) ( Psl 7 ayat 1 ) WALI NAGARI TERPILIH DITETAPKAN PENGESAHAN & PENGANGKATANNYA DENGAN KEPUTUSAN BUPATI/WALIKOTA DILANTIK OLEH BUP/WK DIHADAPAN MSYKT MASA JABATAN 6 THN TERHITUNG SEJAK TGL PELANTIKAN, & DAPAT DIPILIH KEMBALI HANYA UTK 1 KALI MASA JABATAN BERIKUTNYA BERTANGGUNGJAWAB KEPADA BUP/WAKO MELALUI CAMAT.
PERANGKAT NAG: SEKRETARIS DAN PERANGKAT NAGARI LAINNYA PERANGKAT NAG LAINNYA: SEKRS. NAGARI, PELAKSANA TEKNIS LAPANGAN, DAN UNSUR KEWILAYAHAN. SEKNAG(DARI PNS) DIANGKAT OLEH SEKDA KAB/KOTA (ATAS NAMA BUPATI/WALIKOTA) PERANGKAT NAG LAINNYA DIANGKAT OLEH WANAG BERTANGGUNGJAWAB KEPADA WALI NAGARI
KEDUDUKAN KEUANGAN WALI DAN PERANGKAT NAGARI
PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN LAINNYA DARI APB-NAG
15
SUMBER-SUMBER KEUANGAN NAGARI ( Psl 21, Psl 22 )
-
PENDAPATAN ASLI NAGARI. BAGI HASIL PAJAK DAERAH : (10% KE NAGARI PENGHASIL) BAGI HASIL RETRIBUSI DAERAH : % DITETAPKAN DAERAH DANA PERIMBANGAN : ADN = MIN 10% X ( DAU – GAJI ) PEMBIAYAAN ATAU PELAKSANAAN TUGAS PEMBANTUAN BANTUAN LAINNYA DARI PEMERINTAH, PROVINSI, DAN KAB/KOTA; HIBAH DAN SUMBANGAN DARI PIHAK KETIGA. PINJAMAN NAGARI HASIL KERJASAMA DENGAN PIHAK LAIN PENDAPATAN LAIN-LAIN YANG SYAH 16
PRINS IP A PB NAGA RI
• • • • • • • •
KEA DI LA N A NGGA RA N EFI SI EN SI A NGGA RA N KESR A AS PI RA TIF DI SI PLI N AN GGAR AN PAR TI SI PATIF TR AN SPARA N PEN GEMB ANGAN 17
UU. NOMOR 32 TAHUN 2004
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN NAGARI ( Pasal 31 )
BINWAS OLEH PEMERINTAH PROVINSI: PP. NOMOR 72 TAHUN 2005
PERDA NO. 2 TAHUN 2007
• • • • • • • •
PEDOMAN TUGAS PEMBANTUAN PENETAPAN BANTUAN KEUANGAN DARI PROV. FASILITASI & PENGAWASAN PERDA KAB/KOTA TENTANG NAGARI FASILITASI EKSISTENSI MSYKT ADAT DLM PELAKSANAAN PEMERINTAHAN NAGARI LITBANG TENTANG PEMNAG DIKLAT TERTENTU SKALA PROVINSI MEMBERIKAN PENGHARGAAN UPAYA PERCEPATAN PEMBANGUNAN NAGARI
18
PELAKSANAAN, PENEGAKAN DAN SANKSI ( Pasal 32 )
MENJAGA, MEMPERTAHANKAN, MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI SYARA’, ADAT & BUDAYA DI NAGARI
MENEGAKANNYA DENGAN PEMBERIAN SANKSI TERHADAP PELANGGARAN YG TELAH DIATUR DLM PERNAG
SASARAN PERNAG BERLAKU UNTUK SELURUH ANAK NAGARI
19
20