Logo
PENJAHITAN ROBEKAN PERINEUM DAN VAGINA
PROSEDUR Nama Organisasi
No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman
: : : : :
1.Tujuan
Penjahitan robekan perineum dan vagina dilakukan untuk mengurangi kejadian perdarahan dan infeksi pasca salin, dengan segala komplikasinya.
2. Ruang
Robekan perineum dan vagina, baik yang terjadi akibat tindakan episiotomi atau spontan waktu persalinan, harus segera dijahit dalam waktu kurang dari 6 jam.
lingkup
3. Definisi
4. Prosedur
Penjahitan robekan perineum dan vagina merupakan suatu tindakan untuk mereposisi kembali jaringan yang robek pada daerah perineum dan vagina akibat tindakan episotomi atau yang terjadi spontan waktu persalinan. 1. Persiapan alat :
1.1
Short plastik.
1.2
Doek steril.
1.3
Sarung tangan steril / DTT.
1.4
Kassa steril.
1.5
Tampon vagina.
1.6
Kom kecil untuk betadine.
1.7
Pemegang jarum.
1.8
Jarum otot dan kulit.
1.9
Pinset anatomi.
1.10 Benang chromic no. 0. 1.11 Spuit disposible. 1.12 Lidokain 2%. 1.13 Bengkok. 1.14 Gunting jaringan. 1.15 Gunting benang. 1.16 Sampiran. 1.17 Wadah berisi larutan klorin. 1.18 Tempat sampah medis.
2. Persiapan pasien :
2.1
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan.
2.2
Pasien dan keluarga menandatangani formulir izin / persetujuan tindakan.
2.3
Pasang sampiran.
2.4
Atur pasien dalam posisi lithotomi.
3. Pelaksanaan :
3.1
Penolong memakai short plastik.
3.2
Penolong mencuci tangan sebelum tindakan.
3.3
Pasang sarung tangan steril / DTT.
3.4
Lakukan tindakan antiseptik dengan kassa yang dibasahi larutan betadine.
3.5
Pasang doek steril di bawah bokong pasien.
3.6
Masukkan 2 jari tangan kanan vagina untuk mengetahui batas robekan.
3.7
Masukkan tampon vagina ke dalam vagina proksimal dan batas luka.
3.8
Daerah luka dianesthesi dengan lidokain 2%.
3.9
Luka mulai dijahit dengan jarak 1 cm promaksimal dari batas luka.
3.10 Dinding vagina dijahit secara jelujur. 3.11 Perineum dijahit lapis demi lapis. 3.12 Periksa ulang jahitan yang sudah dilakukan dan yakinkan seluruh robekan sudah dijahit dan pendarahan sudah teratasi.
3.13 Kompres luka dengan kassa betadine. 3.14 Masukkan alat-alat bekas pakai dalam larutan klorin 0,5 % dan rendam selama 10 menit.
3.15 Kumpulkan bahan habis pakai dan buang dalam tempat sampah medis. 3.16 Beritahu pasien bahwa tindakan telah selesai. 3.17 Bereskan dan rapikan pasien kembali. 3.18 Cuci sarung tangan sebelum dilepaskan dalam larutan klorin 0,5% dan lepaskan dalam keadaan terbalik serta rendam dalam larutan tersebut selama 10 menit.
3.19 Ajarkan pasien untuk melakukan perawatan luka di rumah. 3.20 Periksa tanda-tanda vital pasien. Catat laporan dan hasil tindakan dari instruksi selanjutnya dalam status pasien.
Cuci tangan
Menyiapkan alat & bahan dalam bengkok
Cuci Tangan
Mengatur posisi pasien
Melakukan aspirasi obat sesuai dosis
Memilih area penusukan
Membersihakan area penusukan
Menusukkan jarum
Membuka tutup jarum
Memberi tahu maksud kepada pasien
Melakukan aspirasi spuit
Ada darah dalam spuit?
Ya
Tarik kembali jarum
Menekan tempat penusukan dengan alkohol
Tidak Masukkan obat perlahan hingga habis
Mencabut jarum
Menekan tempat penusukan dengan alkohol
Membuang sampah medis
Memberitahu pasien
Mencatat dalam rekam medis
Merapikan alat dan bahan
Cuci tangan
5. Diagram Alir
6. Referensi
Saifuddin, AB. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
7. Dokumen
- Register Buku KB
Terkait
8. Distribusi
- Kartu KB
Tenaga Kesehatan ( Bidan )
9. Rekaman historis perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan