PENGGUNAA APD No. Dokumen No. Revisi
SOP Tanggal Terbit Halaman UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK UTARA
Windi Suhesti, SKM, ME NIP.19750601 199603 2 002
1. Pengertian Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat yang mempunyai 2. Tujuan
Untuk mencegah penularan infeksi
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara Nomor
4. Referensi
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER. 08/MEN/VII/2010 - Semua Alat Pelindung Diri harus digunakan sesuai dengan rute transmisi kuman atau jenis tindakan yang akan dilakukan dan berpotensi terjadi paparan langsung pada tubuh - Semua Alat Pelindung Diri yang sudah digunakan harus dibuang dalam tempat sampah yang tertutup dan dalam kantong plastik kuning - Semua Alat Pelindung Diri yang dapat dipakai ulang seperti Goggles (kaca mata dan sepatu boot) harus dibersihkan / didesinfeksi terlebih dahulu dan dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang kering dan bersih
Persiapan Alat : 1. Apron (baju/gaun) Apron plastik digunakan saat kontak langsung dengan pasien atau lingkungan : saat membersihkan /merapikan tempat tidur pasien 2. Sepatu pelindung : sepatu harus menutupi seluruh ujung dan telapak kaki, terbuat dari karet atau plastik agar mudah dicuci dan tahan tusukan. Sepatu pelindung dipakai di ruang khusus : kamar bedah , laboratorium, ICU, ruang isolasi, pemulasaraan jenazah, kamar bayi, kamar bersalin, ruang hemodialisa. 3. Sarung Tangan (Gloves) : - sarung tangan steril digunakan pada tindakan / prosedur invasive - sarung tangan bersih dan baik boleh digunakan setiap akan melakukan kontak dengan bahan / benda yang infeksius (darah atau substansi tubuh lainnya) atau bersifat kotor 4. Masker :
5. Prosedur
-
Masker N95 hanya digunakan untuk penyakit infeksi saluran pernapasan seperti TBC paru, SARS, Avian Flu. Harus digunakan sebelum masuk kamar pasien dan dilepas sebelum meninggalkan ruangan
-
Masker bedah (surgical mask) dapat digunakan sesuai kebutuhan / prosedur berpotensi terjadi paparan langsung pada tubuh yang akan dilakukan
5. Penutup kepala 6. Pelindung wajah dan mata : harus digunakan saat melakukan tindakan yang akan berisiko timbul percikan pada wajah, mata dan mulut seperti saat perawatan pasien trakheostomi, tindakan operasi dll Langkah-langkah Pemakaian APD : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Cuci tangan Kenakan baju sebagai sebagai lapisan pertama pakaian pelindung Kenakan sepatu bot karet Kenakan sepasang sarung tangan pertama Kenakan gaun luar Kenakan celemek plastik Kenakan sepasang sarung tangan kedua Kenakan masker Kenakan penutup kepala Kenakan pelindung kaca mata
1. 2.
Langkah-langkah Pelepasan APD : Disinfektan sepasang sarung tangan bagian luar Disinfektan celemek dan sepatu boot
3. 4. 5. 6.
Lepaskan sarung tangan bagian luar Lepaskan celemek Lepaskan gaun bagian luar Disinfektan tangan yang mengenakan sarung tangan
7. 8. 9. 10.
Lepaskan pelindung mata Lepaskan penutup kepala Lepaskan masker Lepaskan sepatu bot 11. Lepaskan sepasang sarung tangan bagian dalam
12.
12. Semua Alat Pelindung Diri yang sudah digunakan harus dibuang dalam tempat sampah yang tertutup dan dalam kantong plastik kuning jika tercemar oleh darah atau dari kamar isolasi
13.
13. Semua Alat Pelindung Diri yang dapat dipakai ulang seperti Googles (kacamata dan sepatu bot harus dibersihkan/didisinfeksi terlebih dahulu dan dikeringkan sebelum disimpan dalam tempat yang kering dan bersih
14.
14. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Cara Pemakaian Sarung Tangan Steril Persiapan : – Sarung tangan steril – Kuku dijaga agar selalu pendek – Lepas cincin dan perhiasan lain – Cuci tangan sesuai prosedur standar Prosedur : 1. Cuci tangan 2. Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk membuka paket sarung tangan. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau meinimal DTT) 3. Buka pembungkus sarung tangan, minta bantuan petugas lain untuk membuka pembungkus sarung tangan letakkan sarung tangan dengan bagian telapak tangan menghadap keatas (1) 4. Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi sebelah dalam lipatannya, yaitu bagian yang akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai (2) 5. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung ke lantai, sehingga bagian lubang jari-jari tangannya terbuka. Masukkan tangan (jaga sarung tangan supaya tetap tidak menyentuh permukaan(3) 6. Ambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari tangan yang sudah memakai sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian yang tidak akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai (4) Pemakaian Masker
Persiapan : - Masker bedah - Masker N95
Prosedur : Cara Pemakaian Masker Bedah 1. Ikatkan tali masker bagian atas pada kepala tepat diatas telinga
2. Ikatkan tali masker bagian bawah pada kepala tepat di leher sisi belakang
3. Posisikan masker terutama pada bagian yang terdapat kawat pipih sehingga letak akan stabil pada hidung
4. Pastikan masker dengan sempurna menutupi hidung dan mulut dimana batas tepi atas menutup hidung setinggi kelopak matabawah dan batas bawah menutup sampai dagu 5. Ganti masker setiap 4 jam atau jika masker sudah lembab atau rusak
Cara melepas Masker Bedah 1. Lepaskan ikatan tali masker bawah 2. Lepaskan ikatan tali masker atas
3. Lipat masker menjadi dua bagian (bagian yang terkontaminasi dilipat di bagian dalam) kemudian lipat kembali menjadi dua bagian kemudian ditali
Masker N95
1. Genggamlah masker N95 dengan satu tangan, posisikan sisi depan bagian hidung pada ujung jarijari Anda, biarkan tali pengikat masker N95 menjuntai bebas di bawah tangan Anda
2. Posisikan masker N95 di bawah dagu Anda dan sisi untuk hidung berada di atas
3. Tariklah tali pengikat masker N95 yang atas dan posisikan tali agak tinggi di belakang kepala Anda di atas telinga
4. Tariklah tali pengikat masker N95 yang bawah dan posisikan tali di bawah telinga
1. 5. Letakkan jari-jari kedua tangan Anda diatas bagian hidung yang 2. terbuat dari logam 3. 6. Tekan sisi logam tersebut (gunakan dua jari dari masing-masing 4. tangan) mengikuti bentuk hidung Anda. Jangan menekan masker 5. N95 dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan masker N95 6. bekerja kurang efektif 7. 7. Tutup bagian depan masker N95 dengan kedua tangan dan hati-hati agar posisi masker N95 tidak berubah a.
b.
6. Diagram Alir
Memanggil pasien sesuai nomor urut
Informed concern tindakan Melakukan tindakan
Melakukan anamnesa pada pasien
Melakukan pemeriksaan fisik
Menentukan diperlukan tindakan operatif atau tidak
menegakan diagnose berdasarkan hasil pemeriksaan
Memberikan resep Menulis hasil anamnesa, pemeriksaan dan diagnose kerekam medic
7. Unit terkait
Menyerahkan resep kepasien
menulis diagnose pasien kebuku register.
Poli Umum, UGD
8. Rekaman historis perubahan No
Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan
LIPOMA No. Dokumen No. Revisi DAFTAR Tanggal TILIK Terbit Halaman UPTD PUSKESMAS KECAMATAN PONTIANAK UTARA
No
Windi Suhesti, SKM, ME NIP.19750601 199603 2 002
Langkah Kegiatan
Ya
1
Apakah
Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2
Apakah
Petugas melakukan anamnesa pada pasien?
3
Apakah
Petugas menanyakan keluhan utama pasien, meliputi lipoma tadi berupa lokasi, jumlah, ukuran, nyeri atau tidak, berdarah atau tidak?
4
Apakah
Petugas
menanyakan
faktor-faktor
yang
perjalanan
penyakit,
mencetuskan
keluhan,
riwayat penyakit keluarga dan riwayat sakit yang sama? 5
Apakah
Petugas
melakukan
pemeriksaan
tekanan
darah? 6
Apakah
Perugas mengukur nadi pasien?
7
Apakah
Petugas mengukur suhu tubuh pasien?
8
Apakah
Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, menentukan lokasi benjolan, nyeri atau tidak, menentukan ukuran, mobile atau imobile, menentukan konsistensi?
9
Apakah
Petugas menegakan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan?
Tidak
Tidak Berlaku
10
Apakah
Petugas
menentukan
diperlukan
tindakan
operatif atau tidak? 11
Apakah
Petugas melakukan informed concern tindakan pada pasien atau keluarga yang bertanggung jawab pada pasien?
12
Apakah
Petugas
menginstruksikan
pasien
yang
memerlukan tindakan operatif ke IGD untuk dilakukan tindakan? 13
Apakah
Petugas
mempersiapkan
pasien
untuk
dilakukan tindakan operatif? 14
Apakah
Petugas
mempersiapkan
alat
dan
bahan,
mengenakan alat pengaman diri? 15
Apakah
Petugas melakukan cuci tangan, mengenakan sarung tangan?
16
Apakah
Petugas melakukan tindakan septic anti septic?
17
Apakah
Petugas melakukan
anestesi lokal dengan
teknik blokade areal? 18
Apakah
Petugas melakukan insisi sepanjang tumor serta kulit dibebaskan dari jaringan dibawah kulit sampai tumor teraba jelas?
19
Apakah
Petugas memasang alat pembuka luka agar tumor terlihat jelas, kulit yang melekat pada tumor dipotong berbentuk oval lalu diangkat bersama tumornya?
20
Apakah
Petugas
menghentikan
perdarahan
dengan
kompresi, bila diperlukan dapat dilakukan ligasi dengan jahitan? 21
Apakah
Petugas melakukan jahitan lapis demi lapis?
22
Apakah
Petugas dapat melakukan drainase jika rongga yang ditinggalkan cukup besar?
23
Apakah
Petugas menjahit kulit dengan jahitan klasik sederhana atau simpul satu persatu?
24
Apakah
Petugas
mengoleskan
cairan
antiseptik
(povidon iodine)? 25
Apakah
Petugas menutup luka opersai dengan kasa dan operasi selesai?
26
Apakah
Petugas
memberikan
obat
analgetik
dan
antibiotik untuk pasien? 27
Apakah
Petugas menulis hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi pada rekam medic pasien?
28
Apakah
Petugas menulis hasil diagnosa pada buku register?
CR: …………………………………………%. Pontianak,…………………………… Pelaksana/ Auditor
(………………………………)