SOP PENANGANAAN ISPA (PNEUMONIA) PENGERTIAN Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien yang datang ke puskesmas sehingga diketahui penyakitnya TUJUAN Untuk menentukan diagnosa dan pemberian terapi pada balita sakit KEBIJAKSANAAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan penanganan atau perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai harapan REFERENSI Sistem manajemen mutu ISO 90001-2008 STANDAR TENAGA Dokter, bidan, dan perawat STANDAR SARANA DAN PRASARANA 1. SARANA NON MEDIS a. Meja 1-2 buah b. Kursi 2-4 buah c. Tempat tidur 1 buah d. Blanko resep e. Blanko rujukan f. Wastafel dengan kran mengalir dan sabun cuci tangan g. Tissue (lap tangan) h. Kartu status anak i. Komputer j. MTBS 2. SARANA MEDIS a. Stetoskop b. Termometer c. Soundtimer d. Timbangan e. Alkohol 70% f. Kassa steril g. Tempat sampah medis dan non medis PROSEDUR TETAP 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan 3. Penegakkan diagnosa 4. Pengobatan dan rujukan 5. Penyuluhan kepada orang tua CARA MELAKSANAKAN TIAP KEGIATAN 1. ANAMNESA a. Identitas pasien b. Tanya apakah anak menderita batuk dan atau sukar bernapas, lama batuk
c. Tanya apakah anak 2 bulan- <5 tahun tidak bisa minum atau menetek; apakah bayi <2 bulan kurang bisa minum atau menetek d. Tanya apakah anak demam, berapa lama e. Tanya apakah anak kejang 2. PEMERIKSAAN Anak harus tenang dan dipangku ibu atau ditidurkan di tempat pemeriksaan a. Frekwensi pernapasan yaitu dengan menghitung napas pada gerakan dinding dada dan melihatnya dengan hitungan waktu per menit berapa kali b. Apakah ada tarikan dinding dada/ tarikan dinding dada ke dalam dengan cara melihat dinding dada bagian bawah pada celah intercosta dan diamati apakah terjadi pada saat inspirasi c. Apakah ada pernafasan cuping hidung : lihat pada cuping hidung yaitu gerakan pada cuping hidung pada ekspirasi dan inspirasi d. Mengukur suhu badan : dengan memakai termometer, dimana sebelumnya termometer harus dibersihkan dengan kapas alkohol pada ujungnya setelah itu digerak-gerakkan samapi air raksa pada titik 0, baru diletakkan menempel pada ketiak dan dipertahankan selama 5 menit setelah itu dilepas dan dilihat sejajar dengan mata dan suhu dicatat kemudian ujung termometer dibersihkan dengan alkohol dan diletakkan pada tempatnya e. Apakah ada wheezing/stridor : dengan meletakkan stetoskop pada dinding dada dan akan terdengar bunyi ngik pada waktu inspirasi itulah suara wheezing. Begitu juga dengan stridor juga meletakkan stetoskop pada dinding dada dan akan terdenngar suara nafas berbunyi krosok-krosok f. Ukuran berat badan yaitu dengan timbangan bayi,, untuk anak >2 tahun yaitu dengan timbangan injak 3. PENEGAKKAN DIAGNOSA a. Umur <2 bulan Bila : - Nafas cepat >60x/ menit - Tarikan dinding dada kuat Maka itu adalah pneumonia berat Bila : - Nafas < 60x/menit - Tarikan dinding dada negatif Maka bukan pneumonia b. Umur 2 bulan- <5 tahun Bila ada tarikan dinding dada ke dalam (bila ada wheezing berulang-ulang) Maka itu adalah pneumonia berat Bila : - 2 bulan-< 12 bulan : ≥ 50x/menit - 12 bulan - <5 tahun : ≥ 40x/menit Maka itu adalh pneumonia Bila tarikan dinding dada kedalam negatif - Nafas cepat negatif - 12 bulan- < 5 tahun : <40x/ menit Maka itu bukan pneumonia 4. PENGOBATAN DAN RUJUKAN A. < 2 bulan
1. Pneumonia berat 2. Bukan pneumonia B. 2 bulan - < 5 tahun 5. PENYULUHAN KEPADA IBU BALITA Menjelaskan pada ibu/pengantar (nafas sesak cepat, sulit minum, sakit parah, kejang) a. Anjuran kontrol 2 hari kemudian pada anak dengan pneumonia b. Kembali bila keadaan memburuk c. Cara pemberian obat d. Cara pengobatan/perawatan di rumah (makan cukup, bersihkan hidung, minum lebih banyak, dan obat-obatan) e. Menjaga makanan yang semakin memperparah penyakit, misal gorengan dan es f. Hindari merokok dalam ruangan Unit terkait Loket, Klinik Umum, Tim Mutu Puskesmas, Koordinator Pelayanan Puskesmas Distribusi Loket, Klinik Umum, Tim Mutu Puskesmas, Koordinator Pelayanan Puskesmas Rekaman Historis
SOP PENCATATAN & PELAPORAN ISPA
PENGERTIAN Salah satu elemen yang sangat penting untuk mendapat gambaran dan informasi program pengendalian penyakit ISPA TUJUAN 1. Mendapatkan informasi hasil pelaksanaan program P2 ISPA 2. Mengidentifikasi masalah 3. Mengtahui keberhasilan program KEBIJAKSANAAN Sebagai pedoman petugas dalam pencatatan dan pelaporan P2 ISPA REFERENSI 1. Buku pedoman tatalaksana pneumonia balita Depkes RI Tahun 2007 2. Buku pedoman pengendalian penyakit infeksi saluran pernafasan akut Depkes RI Tahun 2009 STANDAR TENAGA Perawat dan Bidan STANDAR SARANA DAN PRASARANA 1. Bolpoin 2. Register harian P2 ISPA PROSEDUR TETAP CARA MELAKSANAKAN TIAP KEGIATAN Mencatat dan melaporkan setiap penderita ISPA yang mengarah ke pneumonia yang datang ke puskesmas 1. Setiap balita yang batuk dan atau kesukaran bernapas yang datang berobat ke puskesmas dimasukkan ke register harian program P2 ISPA yang merupakan rekapitulasi ISPA balita 2. Laporan bulanan program P2 ISPA diambil dari register haarian program P2 ISPA 3. Pasien yang terdiagnosa pneumonia kemudian dikunjungi (care seeking) oleh petugas kesehatan untuk diketahui keadaan/kondisi pasien selanjutnya 4. Petugas menulis hasil keadaan umum pasien yang sekarang. Apabila belum ada perubahan, memotivasi pasien dan keluarga untuk berobat kembali ke puskesmas 5. Petugas mendokumentasikan kegiatan tersebut
SOP PENANGANAN DIARE PENGERTIAN Buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya, pada umumnya 4x atau lebih per hari, dengan konsistensi cair TUJUAN Mencegah dan mengobati dehidrasi, memperpendek lamanya sakit dan mencegah diare menjadi berat KEBIJAKSANAAN REFERENSI Sistem Manajemen Mutu ISO 90001-2008 Standar tenaga Dokter, perawat, dan bidan Standar Sarana dan Prasarana 1. Stetoskop 2. Tensimeter 3. Termometer 4. Stopwatch 5.