Sambutan Kepala Perwakilan Dalam Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) TPID Sumatera Bandar Lampung, 27 April 2018
Yang kami hormati: Plt. Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Bp. Taufik Hidayat Kepala Departemen Regional I, Ibu Dewi Setyowati Bapak/Ibu Perwakilan TPID Provinsi dan Kota di wilayah kerja Bank Indonesia se-Sumatera Bapak/Ibu Kepala Perwakilan Bank Indonesia seSumatera Para Narasumber: - Kepala Bidang Moneter, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Bp. Puji Gunawan - Kasubdit Barang Kebutuhan Pokok Hasil Pertanian dan Peternakan, Kementerian Perdagangan, Bp. Tirta Karma Senjaya - Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintahan Daerah 3,
Kementerian
Dalam
Negeri,
Bp.
Eduard
Sigalingging Bapak/Ibu dan hadirin yang berbahagia
1
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua, Tabik pun! -
Mengawali
sambutan
ini,
kami
mengajak
untuk
senantiasa memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat berkumpul dalam keadaan sehat
pada kesempatan yang baik ini dalam
“Rapat Koordinasi Wilayah Tim Pengendalian Inflasi Daerah Sumatera Tahun 2018” yang mengangkat tema
“Mempercepat
Pembangunan
Infrastruktur
untuk Mewujudkan Stabilitas Harga dan Mendorong Momentum Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif serta Berkualitas di Sumatera.” Kami mengucapkan selamat datang di Lampung dan mengucapkan terima kasih kepada perwakilan TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota seSumatera yang telah berkenan hadir pada acara ini. Bapak/Ibu
peserta
dan
narasumber
Rakorwil
TPID
Sumatera yang kami hormati, -
Upaya koordinasi pengendalian inflasi terus dilaksanakan termasuk oleh TPID Provinsi Lampung dalam rangka menjaga tingkat inflasi tetap rendah dan stabil sesuai dengan target sasaran yang ditetapkan pemerintah. Salah satu keberhasilan TPID Provinsi Lampung terlihat dari 2
capaian inflasi pada level yang cukup rendah pada tahun 2017 yakni sebesar 3,02% (yoy) atau lebih rendah dibandingkan inflasi Sumatera dan Nasional yang masingmasing sebesar 3,31% (yoy) dan 3,61% (yoy). Hal ini seyogyanya patut disyukuri dan terus memotivasi kita semua untuk terus mengendalikan tingkat inflasi ke depan supaya tetap berada di bawah target inflasi akhir tahun dimana pada tahun 2018 ini target inflasi yang ditetapkan pemerintah adalah sebesar 3,5±1% (yoy) sebagai bagian dari
upaya
masyarakat
untuk dan
meningkatkan
mendorong
kesejahteraan
pertumbuhan
ekonomi
secara lebih optimal. -
Namun, pada Januari 2018 level inflasi di Provinsi Lampung kembali menunjukkan adanya peningkatan. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Lampung pada bulan Januari 2018 tercatat sebesar 1,28% (mtm), tertinggi selama 3 (tiga) tahun terakhir dan berada di atas rata-rata historis inflasi Januari dalam 5 (lima) tahun terakhir sebesar 0,53% (mtm). Hal ini juga menempatkan Kota Bandar Lampung sebagai kota dengan perubahan inflasi bulanan tertinggi secara Nasional yang terutama bersumber dari kenaikan harga kelompok pangan (volatile food) khususnya beras akibat terbatasnya pasokan 3
karena belum masuknya musim panen, dan beberapa komoditas
kelompok
inti
(core)
yang
mengalami
penyesuaian tarif di awal tahun, serta kenaikan harga kelompok administered prices atas penyesuaian tarif cukai rokok oleh pemerintah. -
Sampai dengan Maret 2018, inflasi Provinsi Lampung tercatat sebesar 0,12% (mtm). Adapun secara kumulatif triwulan pertama 2018, inflasi Provinsi Lampung telah mencapai 1,48% (ytd), termasuk lebih tinggi dibandingkan inflasi kumulatif yang terjadi di Sumatera dan Nasional, yang masing-masing baru mencapai 0,75% (ytd) dan 0,99% (ytd). Maka, dalam rangka menjaga tingkat inflasi tetap rendah dan stabil hingga akhir tahun dibutuhkan penguatan koordinasi pengendalian inflasi daerah melalui TPID dengan lebih optimal.
-
Meski secara umum inflasi IHK Lampung pada akhir triwulan I 2018 tercatat masih cukup terkendali, risiko inflasi ke depan masih cukup tinggi mengingat secara historis
ruang
untuk
kembali
terkoreksinya
harga
beberapa komoditas pangan semakin terbatas, selain itu tekanan inflasi dari administered prices masih akan berlanjut.
4
-
Terdapat beberapa risiko inflasi di Provinsi Lampung yang patut diwaspadai, antara lain: 1. Risiko tekanan inflasi dari pergerakan harga komoditas pangan terutama komoditas yang pergerakan harganya sensitif mendekati masuknya bulan Ramadhan, seperti daging ayam ras, tomat sayur dan bawang merah serta potensi peningkatan harga dari kelangkaan bawang putih diperkirakan akan terus berlanjut. 2. Namun demikian, risiko koreksi harga yang cukup dalam yang umumnya mengiringi masa panen raya komoditas pangan khususnya beras di bulan Maret– April perlu diantisipasi agar surplus produksi yang terjadi tidak merugikan petani. 3. Risiko dampak penyesuaian harga BBM jenis pertalite dan kemungkinan penyesuaian harga BBM jenis lainnya seiring masih tingginya harga minyak dunia, diperkirakan masih dapat memicu inflasi administered prices. Selain itu, meski harga BBM subsidi diupayakan oleh pemerintah untuk tidak naik, perlu diantisipasi kenaikan
tarif
angkutan
yang
bersumber
dari
kelangkaan BBM subsidi akibat peralihan konsumsi BBM non-subsidi ke BBM subsidi.
5
Bapak/Ibu
peserta
dan
narasumber
Rakorwil
TPID
Sumatera yang kami hormati, - Dalam upaya pengendalian inflasi di daerah, TPID Provinsi
Lampung
senantiasa
aktif
melaksanakan
koordinasi
melalui High Level Meeting TPID yang dilaksanakan secara triwulanan dan rapat-rapat koordinasi teknis rutin di tingkat
TPID
Kabupaten/Kota
setiap
bulannya.
Berdasarkan hasil HLM TPID Triwulan II 2018 yang telah dilaksanakan pada 17 April 2018 telah disepakati program kerja pengendalian inflasi di Provinsi Lampung sepanjang tahun 2018. - Selain
itu,
dalam
rangka
menghadapi
Hari
Besar
Keagamaan Naional (HBKN) Idul Fitri pada Bulan Juni 2018
mendatang,
TPID
Provinsi
Lampung
telah
melaksanakan beberapa rapat koordinasi salah satunya melalui
Rapat
Stok/Pasokan
Koordinasi Barang
Stabilisasi
Kebutuhan
Harga
Pokok
dan
dengan
Kementerian Perdagangan pada tanggal 18 April 2018. Pada level teknis di tingkat TPID Kabupaten/Kota, koordinasi pelaksanaan kegiatan operasi pasar, pasar murah, sidak pasar, dan strategi komunikasi untuk mengarahkan ekspektasi masyarakat terus diupayakan
6
guna menjaga tingkat inflasi tetap rendah dan stabil di periode HBKN. Bapak/Ibu
peserta
dan
narasumber
Rakorwil
TPID
Sumatera yang kami hormati, - Letak geografis Provinsi Lampung yang sangat strategis
sebagai pintu gerbang Sumatera – Jawa dan sebaliknya harus didukung oleh kondisi infrastruktur jalan, pelabuhan, dan bandar udara yang semakin baik guna mendorong kelancaran distribusi barang dan atau jasa. Provinsi Lampung merupakan produsen barang kebutuhan pokok masyarakat,
disamping
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakatnya sendiri juga bagi kebutuhan daerah lain di sekitarnya. - Kerjasama dan sinergi antar daerah yang dilakukan melalui
dukungan yang kuat dari pemerintah daerah harus terus dikembangkan utamanya dalam skema surplus – defisit komoditas sehingga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga di daerah dapat terkendali. Koordinasi antar TPID se-Sumatera dibutuhkan untuk menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi Sumatera yang optimal disertai dengan pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. - Akhirnya
sebagai
penutup
sambutan
ini,
kami
mengharapkan rakorwil dapat berjalan produktif dan 7
menghasilkan terobosan rekomendasi kebijakan terbaik serta komitmen yang kuat untuk dapat ditindaklanjuti dalam mendukung pengendalian inflasi yang mengacu pada 4K meliputi ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi dalam rangka mengendalikan
ekspektasi.
Semoga
apa
yang
kita
bersama upayakan dapat memberikan sumbangsih yang terbaik bagi masyarakat dan negara, serta semoga Allah SWT senantiasa melindungi, meridhoi, dan meringankan setiap langkah perjuangan kita membangun Sumatera. Wabillahi taufik wal hidayah Wassalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Bandar Lampung, 27 April 2017
Budiharto Setyawan Direktur
8