SOP Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR )
PEMASANGAN ALATKONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) No Dokumen
:
No. Revisi: 0 Tanggal Terbit: 2 februari 2017
SOP
Halaman: 1/2
1. Pengertian
2. Tujuan
Pemasangan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim adalah Prosedur pemasangan AKDR merupakan teknik pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim 1. Utuk mencegah kehamilan 2. Penggunaan kontrasepsi jangka panjang hingga 10 tahun
3. Kebijakan 2. http://anysws.blogspot.co.id/2016/06/langkah-langkah-pemasangan-iud.html 4. Referensi
Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi 2010
5. Alat dan 1. 2. bahan 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Tensimeter Termometer Stetoskop Timbangan berat badan. Bivalve speculum (kecil, sedang, atau besar) Bengkok IUD steril Forsep / korentang Mangkok untuk larutan antiseptic Kain kasa atau kapas Bak instrument Sarung tangan steril 2 pasang Tampon tang Tenakulum Sonde uterus Lampu sorot
6. Langkah- 1. Bidan menyambut klien dengan sopan dan ramah langkah 2. Bidan memperkenalkan diri 3. Bidan menanyakan maksud dan tujuan 4. Bidan menanyakan tentang identitas ibu dan suami 5. Bidan memberikan resep (IUD coper T, asam mefenamat) kepada pasien untuk ditukarkan di apotek dengan obat yang tetera diresep 6. Konseling pra pemasangan semua jenis alat kontrasepsi : A. Keuntungan dan kerugian B. Efek samping C. Cara pemakaian. D. Kapan pasien harus kembali ke petugas kesehatan. 7. Lakukan penimbangan berat badan 8. Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital. 9. Instruksi kerja A. Jelaskan kepada klien apa yang dilakukan dan mempersilahkan klien mengajukan pertanyaan sampaikan pada klien kemungkinan akan merasa sedikit sakit pada beberapa langkah waktu pemasangan dan nanti akan diberitahu bila sampai pada langkah-langkah tersebut. Pastikan klien telah mengosongkan kandung kemihnya B. Menyiapkan alat dan bahan C. Cuci tangan dengan sabun dan bilas dengan air mengalir, keringkan dengan handuk D. Menyalakan & mengarahkan lampu sorot ke arah genetalia E. Memakai sarung tangan F. Periksa genitalia eksternal, lakukan pemeriksaan spekulum, lakukan pemeriksaan panggul G. Masukkan lengan AKDR copper T 380 A di dalam kemasan sterilnya H. Masukkan spekulum, dan usap vagina dan serviks dengan larutan antiseptik. Gunakan tenakulum untuk menjepit serviks I. Masukkan sonde uterus J. Pasang AKDR Copper T 380 A. Pemasangan AKDR Copper T: a. Tarik tenakulum (yang masih menjepit serviks setelah melakukan metode uterus) sehingga kavum uteri, kanalis servikalis dan vagina berada dalam satu garis lurus, masukkan dengan pelan-pelan dan hati-hati tabung inserter yang sudah berisi AKDR ke dalam kanalis servikalis denganmempertahankan posisi kevum uteri, dorong tabung inserter sampai leher biru menyentuh serviks atau sampai terasa ada tahanan dari fundus uteri, pastikan leher biru tetap dalam posisi horizontal b. Pegang serta tahan tenakulum dan pendorong dengan satu tangan, sedang tangan lain menarik tabung inserter sampai pangkal pendorong c. Keluarkan pendorong dengan tetap memegang dan menahan tabung inserter, setelah pendorong keluar dari tabung inserter, dorong kembali tabung inserter dengan pelan dan hati-hati sampai terasa ada tahanan fundus d. Mengeluarkan sebagian tabung inserter sepanjang benang yang akan dipotong kurang lebih 3 – 4 cm e. Menggunting benang IUD dan mengeluarkan tabung inserter f. Mengeluarkan tenakulum dengan hati-hati g. Menekan dengan kasa betadin pada bekas jepitan tenakulum selama 30-60 detik h. Mengeluarkan spekulum dengan hati-hati i. Memberitahukan kepada klien bahwa tindakan telah selesai dilakukan
j.
Menrendam alat dalam larutan klorin 0,5%, melepaskan sarung tangan dan merendamnya dalam keadaan terbalik k. Mencuci tangan
K. Konseling pasca pemasangan a. Beri petunjuk kapan klien harus datang kembali ke klinik untuk control b. Yakinkan pada klien bahwa ia dapat datang ke klinik setiap saat bila menginginkan untuk mencabut kembali implan 10. Memberikan kartu akseptor KB. 11. Alat dirapikan dan ditempatkan di tempat semula. 12. Melakukan pencatatan pada buku register.
7.
Unit Terkait 1. Loket 2. Ruang KIA / KB 3. Apotek
8. Dokumen 1. Kartu KB Terkait 2. Register KB 3. Resep 4. Rekam medik pasien