Solusi Soal Uts Thn Akademik 2017 Spm Ppt.pptx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Solusi Soal Uts Thn Akademik 2017 Spm Ppt.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,502
  • Pages: 15
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN Soal UTS tahun akademik 2017

DISUSUN OLEH : Adityas Wira Pratama (1216210003) Rita Eldyana (1216210140) Ribka Riahta Ginting (1216210134) Annisa Putri Amanda (1216210022) Muhammad Geraldy (1216210105) Bayu Aji Pamungkas (1216210032) Linggar Rahmandani (1216210085)

Solusi soal UTS thn akademik 2017 A. Soal teori

Soal 1

4 elemen sistem pengendalian manajemen  Detector ( pelacak ) Suatu perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.

 Assessor ( penilai ) Suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan cara membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.  Effector

Suatu perangkat (yang sering disebut dengan umpan balik ) yang mengubah prilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan untuk melakukan hal tersebut.  Jaringan komunikasi Perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan effector

 Hubungan antar elemen Sistem Pengendalian Manajemen

Prangkat kendali 2. Assessor

1. Detector

3. Effector Seuatu yang sedang dikendalikan

 Soal 2 a). Uraikan dengan jelas empat pengelompokan pusat pertanggung jawaban ?  Pusat biaya (Cost Center); merupakan bidang tanggung jawab yang menghasilkan suatu produk atau memberikan suatu jasa. Manajer yang bertanggungjawab atas pusat biaya memiliki diskresi dan kendali hanya atas penggunaan sumber daya fisik dan manusia yang diperlukan untuk melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.  Pusat pendapatan (revenue center); jika tanggung jawab utama dari seorang manajer adalah penghasilan pendapatan, maka segmennya sebagiknya diperlakukan sebagai pusat pendapatan. Manajer pusat tidak mempunyai diskresi maupun pengendalian terhadap investasi pada aktiva atau biaya lain dari barang atau jasa yang akan dijual.  Pusat laba (Profit center); adalah segmen di mana manajer memiliki kendali baik atas pendapatan maupun atas biay, manajer dievaluasi berdasarkan efisiensi mereka dalam menghasilkan pendapatan dan mengendalikan biaya. Diskresi yang mereka miliki terhadap biaya meliputi beban produksi dari produk atau jasa. Tanggung jawab mereka adalah lebih luas dibandingkan dengan tanggung jawab dari pusat pendapatan atau pusat biaya karena mereka bertanggung jawab atas fungsi distribusi dan manufaktur.  Pusat investasi (investment center); bertanggung jawab terhadap investasi dalam aktiva serta pengendalian atas pendapatan dan biaya. Mereka bertanggung jawab untuk mencapai margin kontribusi dan target laba tertentu serta efisiensi dalam penggunaan aktiva

b). Jelaskan apa perbedaan pusat pendapatan dengan pusat laba ?

 pusat pertanggung jawaban pendapatan yang prestasi manajernya diukur berdasarkan output (pendapatan) yang diukur secara moneter, akan tetapi tidak dihubungkan dengan input-nya beban.

 pusat pertanggungjawaban pendapatan Ukuran kinerjanya adalah pada omset penjualan yang dihasilkan.  pusat pertanggung jawaban laba dimana kinerja finansialnya diukur dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran.  pusat pertanggungjawaban laba laba operasi akan menjadi ukuran kinerja yang penting bagi para manajer pusat laba.

c). Kinerja manager pusat laba dinilai dari 5 ukuran profitabilitas (margin kontribusi, laba langsung, laba terkontrol, laba sebelum pajak dan laba bersih) dalam kondisi apakah masing masing ukuran tersebut digunakan oleh perusahaan, (uraikan satu persatu) ?  Margin kontribusi = merupakan selisih antara total pendapatan/penjualan dengan total biaya variabel, baik biaya variable yang terkendali maupun biaya variabel yang tidak terkendalian oleh manajer pusat laba yang bersangkutan.  Laba Langsung = dihitung dengan cara mengurangkan pendapatan divisi dengan semua biaya yang langsung terjadi dalam divisi yang bersangkutan, tanpa memperhatikan terkendali atau tidak, variabel maupun tetap.  Laba Terkendali = dihitung dengan cara mengurangkan pendapatan divisi dengan biaya-biaya yang terkendalikan oleh manajer divisi yang bersangkutan.  Laba Sebelum Pajak = dihitung dengan cara pendapatan divisi dikurangi dengan biaya langsung divisi dan dikurangi lagi dengan biaya dari kantor pusat.  Laba Bersih Sesudah Pajak = Konsep ini digunakan untuk menilai prestasi ekonomi divisi. Divisi dapat dikenai pajak apabila merupakan kesatuan ekonomi yang berdiri sendiri. Namun demikian konsep laba ini jarang digunakan.

 Soal 3

 Alasan penggunaan EVA lebih unggul dari pada ROI secara konsep :  EVA bisa mengenakan tingkat bunga yang berbeda untuk asset yang berbeda

• Bunga untuk sediaan lebih rendah daripada untuk asset tetap • Asset tetap yang berisiko tinggi dikenakan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan asset tetap yang berisiko lebih rendah  Memiliki hubungan yang lebih kuat dengan nilai pasar dari pada ROI dengan nilai pasar • Mengurangi risiko pengambil alihan • Meningkatkan daya tawar menawar dalam kasus merger dan akuisisi • Mengurangi biaya modal

 Soal 4

 Internet tidak dapat menggantikan proses dasar dalam pengendalian manajemen karena penerapan strategi dalam SPM merupakan proses social yang tidak semua dapat di otomatisasi. Berikan penjelasan Saudara terkait pernyataan tersebut ! o Terkait pernyataan diatas, penjelasan mengenai system itu sendiri adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan berulang-ulang. Suatu juga harus dikendalikan jalannya, pengendalian itu sendiri juga merupakan proses penetapan standar dengan menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. o Jadi peran internet tidak dapat menggantikan proses dasar dalam pengendalian manajemen, karena kita harus terjun langsung dalam proses pengendalian tersebut dan tidak bisa hanya sebatas teori yang diberikan namun tidak ada pelatihan atau gerakan terhadap pengendalian tersebut. Karena suatu organisasi dalam perusahaan membutuhkan karyawan- karyawan yang kompeten dalam bidang yang sudah ditentukan verbal maupun non verbal.

 Soal 5

a). Jelaskan definisi anggaran incremental !  Anggaran Incremental adalah sistem anggaran belanja dan pendapatan yang memungkinkan revisi selama tahun berjalan, sekaligus sebagai dasar penentuan usulan anggaran periode tahun yang akan datang. b). Sebutkan kekurangan anggaran incremental !  perhatian terhadap laporan pelaksanaan anggaran penerimaan dan pengeluaran sangat sedikit.  Diabaikannya pencapaian prestasi realisasi penerimaan dan pengeluaran yang dianggarkan penggunaan.  Para penyusun anggaran tidak memiliki alasan rasional dalam menetapkan target penerimaan dan pengeluaran.  Sulit merumuskan metode penaikan atau penurunan yang digunakan.

c). Jelaskan definisi zero based budgeting?  (Zero Based Budgeting) adalah sistem anggaran yang didasarkan pada perkiraan kegiatan, bukan pada yang telah dilakukan dimasa lalu. Setiap kegiatan akan dievaluasi secara terpisah. Ini berarti berbagai program dikembangkan dalam visi pada tahun yang bersangkutan d). Bagaimana tahapan penyusutan (ZBB) ? Zero based budgeting memiliki 3 tahap diantaranya adalah ;  Identifikasi unit-unit keputusan  Penentuan paket-paket keputusan  Paket keputusan mutually-exclusive adl paket-paket keputusan yang memiliki fungsi yg sama  Paket keputusan incremental; merefleksikan tingkat usaha yang berbeda  Meranking dan mengevaluasi keputusan

e). Apa hubungan antara ZBB dengan downsizing? Atau sering disebut rightsizing /restructuring /process reengineering?  Pengurangan pada jumlah karyawan perusahaan dan terkadang jumlah unit operasi yang dapat/tidak dapat merubah komposisi perusahaan dalam portfolio perusahaan. Downsizing merupakan bagian dari strategi akuisisi yang gagal untuk menciptakan nilai yang terantisipasi ketika transaksi telah dilakukan

Soal kasus Kasus 1

a). Hitunglah ROI anggaran dan ROI realisasi/aktual untuk EVA A setiap divisi tahun 2014  - ROI ANGGARAN ROI = Total laba bersih / Total Investasi ROI A = 10.000.000.000 / 40.000.000.000= 0,25

ROI B = 20.000.000.000 / 40.000.000.000= 0,5 ROI C = 30.000.000.000 / 50.000.000.000= 0,6  -ROI REALISASI/ AKTUAL

ROI A = 8.000.000.000 / 4.150.000.00= 1,92 ROI B = 6.000.000.000 / 1.400.000.000= 4,28 ROI C = 5.000.000.000 / 7.250.000.000= 0,69

b). Hitunglah anggaran dan EVA Realisasi/aktual

 - Anggaran EVA EVA = Laba bersih setelah pajak – Beban modal EVA A = 40.000.000.000 – 9.000.000.000 = 31.000.000.000 EVA B = 40.000.000.000 – 5.500.000.000 = 34.500.000.000 EVA C = 50.000.000.000 – 5.000.000.000 = 45.000.000.000  -EVA Realisasi/ aktual EVA A = 40.000.000.000 – 8.000.000.000 = 32.000.000.000 EVA B = 45.000.000.000 – 6.000.000.000 = 39.000.000.000 EVA C = 55.000.000.000 – 5.000.000.000 = 50.000.000.000

c). Divisi manakah yang memiliki kinerja baik jika pengukuran kinerjanya didasarkan pada ROI? Sebutkan alasan dan penjelasan singkat mengapa saudara memilih divisi tersebut sebagaidivisi berkinerja baik!  Kinerja yang baik jika pengukuran kinerjanya didasarkan pada ROI anggaran adalah divisi A. Pada ROI realisasi/ aktual adalah divisi B. Karena, Divisi A memiliki anggaran yang cukup tinggi dibandingkan divisi B dan C. Divisi B memiliki realisasi yang cukup baik dibandingkan divisi A dan C. d). Divisi manakah yang memiliki kinerja baik jika pengukuran kinerjanya didasarkan pada Ecomomic Value Added (EVA)? Sebutkan alasan saudara memilih divisi tersebut!  Kinerja yang baik jika pengukuran kinerjanya didasarkan pada Ecomomic Value Added (EVA) adalah divisi C.

Kasus 2 Pertanyaan:

Apa yang harus dilakukan PT Surya Kencana tentang permasalahan yang dimunculkan pada kasus ini? Jawab kasus 2  Perusahaan perlu melakukan penilaian dan pemangkasan jumlah divisi, hal ini menciptakan efektifitas dan efisiensi di lingkungan kerja. Terlalu banyak divisi akan menjadikan kegiatan dalam perusahaan tidak efisien. Yang dimaksud seperti : efisiensi proses kerja, kinerja SDM, rapat, biaya kegiatan Dll. Mengurangi pelatihan pelatihan yang kurang bermanfaat . hal ini banyak mengeluarkan dana untuk membiayai pelatihan tersebut dan juga membuang banyak waktu. Dikarenakan pada kasus tersebut pelatihan yang telah diadakan oleh perusahaan tidak berdampak positif terhadap kinerja perusahaan, disini saya menyarakan untuk mengurangi pelatihan yang telah dilakukan atau mengganti dengan pelatihan yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Seperti mengganti pelatih yang lebih berpengalaman,dengan begitu akan membantu meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut saya Tn Yusuf harus mengumukakan opini yang dia tidak setuju karena adanya proposal kenaikan anggaran antara staf legal dengan staf industry yang tidak seimbang. Dan seharusnya staff finance harus melakukan pengecekan terhadap anggaran yang diajukan dan melakukan revisi jika tidak sesuai, karena manajemen atas tidak mengetahui permasalahan seperti itu.

Related Documents