SOLOPOS - Pusat Dokumentasi
Page 1 of 1
62/2326 62/2326-OQ$GLVXFLSWR6ROR
386$7'2.80(17$6, *UL\D
7HOS)D[ (PDLO3XVGRN#VRORSRVQHW
Edisi : 5/20/2009, H
.DUDQJDQ\DU
Enam dukuh di Puntukrejo siaga bencana tanah longsor Ngargoyoso (Espos) Enam dukuh di Puntukrejo, Ngargoyoso siaga longsor. Bahaya longsor mengancam rumah maupu pekarangan milik ratusan warga di dukuh itu. Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Desa Puntukrejo, Suratno saat ditemui Espos, Selasa (19 menuturkan enam dukuh tersebut meliputi Dukuh Drojo, Geneng, Puntuk, Kracangan, Tegalrejo d Klodron. “Enam dukuh itu terletak di empat dusun yakni Drojo, Kenteng, Puntuk dan Tegalrejo,” ujarnya. Ia menyatakan pada awal tahun lalu telah terjadi longsor dan menimpa rumah maupun pekarangan milik 24 warga. Dengan kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Hingga saat ini beberapa titik long di desa tersebut tanahnya masih labil. “Tanahnya masih bergerak dan berpotensi longsor apalagi saat terkena terpaan hujan dalam wak lama, tanahnya semakin gembur dan mudah ambrol. Padahal jaraknya sangat dekat dengan ruma warga,” ujarnya. Ia menjelaskan sekarang sebagian warga masih sering mengungsi saat hujan lebat tiba. Suratno mengemukakan pihaknya bersama masyarakat telah melakukan berbagai cara agar saat terjadi longsor, tanah tidak mengenai rumah warga. Misalnya dengan membuat tingkatan-tingkatan tanah agar saat terjadi longsor, tanah tidak langsun mengenai rumah warga. Salah satu warga Dukuh Puntuk, Sukinah mengatakan biasa tidur di emperan saat hujan deras tib Awal tahun lalu ruang tidur dan kamar mandinya roboh karena terkena longsoran. “Hingga saat in tanah di belakang rumah pun masih sering longsor walau hanya berupa longsoran kecil. Dan saat hujan deras tiba saya tidak mau ambil risiko dan memilih untuk tidur di teras rumah,” ujarnya. Sementara warga lainnya, Wiwik menyatakan akibat longsoran yang terus berlangsung, saluran a belakang rumahnya tertimbun tanah. “Saya beberapa kali membuat saluran baru akibat timbunan tanah itu tidak air tersebut akan mengalir ke bagian dapur rumah saya.” Terpisah Kasi Kesiagaan dan Penanggulangan Bencana Kesbanglinmas Karanganyar, Aji Pratam Heru Kristanto, menyatakan untuk penentuan daerah rawan longsor harus dilakukan pengkajian o Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana. Sementara tanda-tanda akan terjadinya longsor di antaranya,tanah bukit bergetar, air tanah kelua secara tiba-tiba, air sungai mengeruh, banyak kerikil berjatuhan, tanah retak, dan meskipun ada hujan namun air sungai surut. Berdasarkan data awal di Kesbangpol dan Linmas wilayah Puntukre tidak termasuk daerah rawan longsor. - tiw
&RS\ULJKW62/23263XVDW'RNXPHQWDVL$OO5LJKWV5HVHUYHG
6RIW0HGLD6ROXVL,QIRUPDWLND
0LVL
http://www.solopos.co.id/sp_search_detail_tamu.asp?id=254673
6/23/2009