IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI KONSUMEN UNTUK MENABUNG DI BANK SYARIAH (Studi: Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Bengkulu)
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E )
OLEH: WIDIA CAHYANI NIM 1416142375
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) BENGKULU BENGKULU 2018/1440
MOTTO
TAK PERLU DISAAT TERBAIK ANDA TAPI... DISAAT ANDA SIAP MENJADI YANG TERBAIK (WIDIA CAHYANI)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat, hidayah dan hikmah yang selalu dilimpahkan kepada penulis sebagai hamba-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.
Dengan segala kerendahan hati skripsi ini kupersembahkan kepada: Ayahanda Kusnandar dan Ibunda Anita Yuliani Orang tua yang selalu memberikan kasih sayang, perhatian, dukungan, semangat dan do’a. Karya ini merupakan salah satu bentuk bakti saya kepada abah dan mamak. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan melindungi abah dan mamak. Aamiin Keluarga Adikku Yuni Karlina yang selalu memberi semangat. Orang tua keduaku Ibu Ros dan Bapak Zainudin. Dan kakakku Ayu Permata Lestari dan Rini Fustika Sari yang selalu memberi semngat dan motivasi. Untuk seluruh keluarga dan tetangga terimakasih atas doa dan dukungannya untuk menyelesaikan skripsi ini Sahabat dan Teman Sahabatku Putri Rahmawati, seseorang yang lebih dari sahabat yang selalu ada di saat kondisi terburuk dan terbaikku, dan Motivator terhebatku Yunita, sahabat yang tak pernah absen memberi semangat. Teman dan juga adik Nisa’ul Karimah. Dan Neta Junita Sari, Ezy Purnama Sari, Yusi Sundari teman-teman dari Pondokan Putri Sejahtera. Untuk semua pihak dan orang-orang yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan studi dan skripsi ini, saya ucapkan terimakasih
vii
ABSTRAK
“Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Untuk Menabung Di Bank Syariah (Studi: Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Bengkulu)” oleh Widia Cahyani, NIM 1416142375
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis faktor (factor analysis) dan instrumen penelitian berupa angket yang disebarkan pada 81 orang responden. Teknik analisis data untuk menguji validitas data menggunakan metode Person Corelation sedangkan uji reabilitas menggunakan metode Alpha Cronbach. Hasil yang diperoleh dalam mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah melibatkan 14 variabel, dan diperoleh 11 variabel yang dianggap layak sebagai variabel penentu. Dari 11 variabel yang diteliti terbentuk menjadi 4 faktor yaitu Faktor Pengetahuan, Faktor Kondisi Finansial, Faktor Kedudukan dan Faktor Nilai.
Kata kunci: Preferensi Konsumen, Menabung, Bank Syariah.
viii
ABSTRACT
"Identification of Factors Affecting Consumer Preference to Save at Sharia Banks (Study: Students of Islamic Banking Study Program, Faculty of Economics and Islamic Business, Bengkulu State Islamic Institute) " by Widia Cahyani, NIM 1416142375
The purpose of this study was to determine the factors that influence the preferences of the Sharia Banking Study Program students of the Islamic Economics and Business Faculty of Bengkulu to Save in Islamic Banks. This study uses a quantitative approach with factor analysis techniques and research instruments in the form of questionnaires distributed to 81 respondents. Data analysis techniques to test the validity of data using the Person Corelation method while the reliability test uses the Alpha Cronbach method. The results obtained in identifying the factors that influence the preferences of the Sharia Banking Study Program students of the Islamic Economics and Business Faculty of Bengkulu for Savings in Islamic Banks involve 14 variables, and 11 variables are considered feasible as determining variables. Of the 11 variables studied, it was formed into 4 factors: Knowledge Factors, Financial Condition Factors, Position Factors and Value Factors. Key Words: Consumer Preference,, Islamic Bank.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Identifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Untuk Menabung Di Bank Syariah (Studi: Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Bengkulu)”. Shalawat dan salam juga tak henti penulis curahkan kepada Nabi Muhamad Saw yang telah berjuang untuk menyampaikan ajaran Islam sehingga mendapatkan petunjuk kejalan yang lurus baik didunia maupun diakhirat. Penyusun skripsi bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Program Studi Perbankan Syariah
pada
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu. Dalam proses penyususnan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M.Ag., M.H selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. 2. Dr. Asnaini, M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bengkulu. 3. Yosy Arisandi, MM selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah IAIN Bengkulu. 4. Dra. Nurbaiti, M.A selaku Pembimbing Akademik (PA) yang telah memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis selama kuliah. 5. Drs. H. Khairudin wahid, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I yang telah membimbing dan senantiasa menyediakan waktunya selama penyusunan skripsi ini. 6. Rini Elvira, SE. M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, semangat dan arahan dengan penuh kesabaran dan kasih sayang kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. 7. Seluruh staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu.
x
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak kelemahan dan kekurangan dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Bengkulu, 14 Agustus 2018
Widia Cahyani NIM 1416142375
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ SURAT PERNYATAAN PLAGIAT ....................................................... SURAT PERNYATAAN .......................................................................... PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... PENGESAHAN ......................................................................................... MOTTO ..................................................................................................... PERSEMBAHAN ...................................................................................... ABSTRAK ................................................................................................. TRANSLITERASI .................................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................... DAFTAR ISI .............................................................................................. DAFTAR TABEL ..................................................................................... DAFTAR GAMBAR ................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
i ii iii iv v vi vii viii ix x xi xii xiii xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. B. Rumusan Masalah ........................................................................... C. Tujuan Penelitian............................................................................. D. Manfaat Penelitian........................................................................... E. Penelitian Terdahulu .......................................................................
1 4 4 5 5
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Kajian Teori ..................................................................................... 1. Perilaku Konsumen .................................................................. 2. PreferensiKonsumen ................................................................ 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen ....... 4. Menabung ................................................................................. 5. Bank Syariah ............................................................................ a. Pengertian Bank Syariah ..................................................... b. Tujuan dan Fungsi Perbankan Syariah ................................ c. Prinsip Operasional Perbankan Syariah .............................. d. Sumber Dana Bank Syariah................................................. e. Produk Penghimpunan Dana ............................................... B. Kerangka Berfikir ............................................................................
10 10 11 14 22 24 24 25 25 29 30 31
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...................................................... B. Waktu dan Lokasi Penelitian........................................................... C. Populasi dan Sampel ....................................................................... D. Sumber dak Teknik Pengumpulan Data .......................................... E. Variabel dan Definisi Operasional .................................................. F. Instrumen Penelitian ........................................................................
33 33 34 35 37 38
xii
G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 1. Uji Validitas .............................................................................. 2. Uji Reabilitas ............................................................................. 3. Analisis Faktor ..........................................................................
39 39 39 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................ 1. Sejarah IAIN Bengkulu ............................................................. 2. Visi Misi IAIN Bengkulu .......................................................... 3. Sejarah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam ............................. 4. Visi Misi dan Nilai Dasar FEBI ................................................ 5. Keyakinan Dasar dan Motto ..................................................... 6. Sejarah Perbankan Syariah ........................................................ 7. Visi Misi Perbankan Syariah ..................................................... B. Deskripsi Responden ....................................................................... C. Hasil Penelitian dan Pembahasan.................................................... 1. Uji Validitas .............................................................................. 2. Uji Reliabilitas .......................................................................... 3. Analisis Faktor ..........................................................................
43 43 44 45 46 47 48 48 49 50 50 56 58
BAB V PENUTUP A. Simpulan ......................................................................................... B. Saran ................................................................................................ Daftar Pustaka Lampiran
xiii
69 69
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Alternatif Jawaban ...................................................................... Tabel 3.2 Jumlah Mahasiswa Semester 6 dan 8 .......................................... Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ........................................................... Tabel 4.2 Angkatan Responden ................................................................. Tabel 4.3 Hasil Pengujian Kelayakan Seluruh Variabel Penelitian ............ Tabel 4.4 Anti Image Matrices ................................................................... Tabel 4.5 Hasil Pengujian Kelayakan Seluruh Variabel Penelitian ............ Tabel 4.6 Anti Image Matrices ................................................................... Tabel 4.7 Jumlah Varians Setiap Variabel yang Dijelaskan oleh Setiap Faktor (Komunalitis) ................................................................. Tabel 4.8 Total Varians Semua Variabel yang Dijelaskan oleh Setiap Faktor ............................................................................... Tabel 4.9 Hasil Faktoring (Ekstraksi) 11 Variabel ..................................... Tabel 4.10 Hasil Rotasi 11 Variabel Penelitian, Matrik Komponen...........
xiv
37 41 52 53 54 55 56 56 57 58 60 61
DAFTAR GAMBAR
Kerangka Berfikir........................................................................................
xv
35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13
: Pengajuan Judul : Bukti Menghadiri Seminar Proposal :Daftar Hadir Seminar Proposal : Surat Keterangan Perubahan Judul : Halaman Pengesahan Proposal : Surat Penunjukan Pembimbing : Surat Permohonan Izin Penelitian : Surat Izin Penelitian Kesbangpol : Surat Balasan Penelitian : Kuisioner : Tabulasi Data : Kartu Bimbingan Skripsi, Pembimning I dan Pembimbing II : Dokumentasi Penelitian
xvi
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti halnya perbankan adalah sebuah organisasi untuk menjaga setoran uang atau melayani keluar masuknya dana dari nasabah. Fungsi utama dari sebuah bank adalah menghimpun dana tersebut untuk kreditur yang mencari keuntungan dalam bentuk bunga. Namun sejak adanya pandangan bunga pada bank konvensional hukumnya haram sebagai mana yang telah difatwakan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) membawa dampak tersendiri bagi perkembangan bank syariah di tanah air. Sejak dimulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia, dalam dua dekade pengembangan keuangan syariah nasional, sudah banyak pencapaian kemajuan, baik dari aspek kelembagaan dan infrastruktur penunjang, perangkat regulasi dan sistem pengawasan, maupun awareness (kesadaran) dan literasi masyarakat terhadap layanan jasa keuangan syariah. Sistem keuangan syariah kita menjadi salah satu sistem terbaik dan terlengkap yang diakui secara internasional. Per Juni 2015 industri perbankan syariah terdiri dari 12 Bank Umum Syariah (BUS), 22 Unit Usaha Syariah (UUS) yang dimiliki oleh Bank Umum.1
1
Asnaini dan Herlina, Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2017), hal.
5
1
2
Perbankan syariah sudah memiliki peran penting dalam mengatur peredaran dan sektor moneter di tanah air.2 Seluruh pelaku usaha maupun bukan (karyawan, pensiunan, pelajar, dll) tidak lepas dari kebutuhan jasa bank, karena apapun yang berhubungan dengan uang baik uang fisik maupun non fisik tidak terlepas dari kebutuhan jasa bank. Bagi pelaku usaha, bank merupakan media perputaran uang, media keluar masuknya uang dengan pihak-pihak yang terlibat seperti supplier (pemasok), buyer (pembeli), pihak ketiga, relasi, dll. Misal untuk pelajar, maka yang akan terlibat adalah orang tua yang mentransfer dana ke rekening atas nama anak, dan rekening atas nama sekolah akan mendebet ke rekening atas nama anak. Dalam perbankan syariah terdapat berbagai produk penghimpunan dana yaitu tabungan yang merupakan jenis simpanan yang sangat populer dikalangan masyarakat Indonesia, dimana tabungan merupakan tempat penyimpanan uang yang dapat dipercaya oleh konsumen. Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.3 Tabungan merupakan salah satu produk penghimpunan dana dalam bentuk simpanan yang diperlukan oleh masyarakat untuk menyimpan uangnya dan banyak diminati oleh masyarakat, karena merupakan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan persyaratan yang sangat mudah dan sederhana.
2
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta, Kencana. Cet Ke-4 2014), hal. 29 3 Ismail, Manajemen Perbankan dan Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 67
3
Cara terbaik untuk mengetahui prilaku konsumen untuk menabung salah satunya adalah dengan melihat preferensi konsumen, yaitu menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang daripada barang yang lain.4. Faktor faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen adalah faktor budaya, budaya mempunyai pengaruh yang paling luas terhadap preferensi konsumen. Pemasar harus memahami peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial konsumen. Kedua adalah faktor sosial, faktor sosial meliputi kelompok referensi, keluarga, peran dan status sosial dari konsumen yang sangat mempengaruhi tanggapan konsumen. Faktor ketiga adalah faktor pribadi, prefrensi seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi secara umur dan tahap daur hidup, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri konsumen yang bersangkutan. Faktor terakhir adalah faktor psikologis, pilihan seseorang juga dipengaruhi oleh faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu adalah salah satu institut yang menjalankan prinsip-prinsip keislaman dan yang lebih mengarah pada praktek perbankam syariah adalah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Prodi Perbankan Syariah. Prodi Perbankan Syariah mempelajari tentang produkproduk yang ditawarkan oleh lembaga keuangan syariah baik bank maupun non bank. Seiring berkembangnya kemajuan perekonomian syariah yang 4
68.
Henry dan Danang Sunyoto, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, (Yogyakarta, CAPS, 2013), h.
4
semakin cepat membuat peningkatan jumlah mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang semakin meningkat mempengaruhi preferensi mahasiswa untuk menabung di Bank Syariah apakah pada faktor budaya, subbudaya, kelas sosial, kelompok referensi, keluarga, peran dan status, umur dan tahap daur hidup, jabatan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri, motivasi, persepsi, proses belajar, serta kepercayaan dan sikap, karena mahasiswa memiliki preferensi yang berbeda. Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi mahasiswa menabung di Bank Syariah dan untuk melihat seberapa besar prefrensi mahasiswa menabung terhadap faktor-faktor yang ada, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah.” B. Rumusan Masalah Setelah mengkaji fenomena yang diuraikan dalam latar belakang, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini yaitu Faktor- Faktor apa yang Mempengaruhi Prefrensi Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk Menabung di Bank Syariah? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang Mempengaruhi Prefrensi Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam untuk Menabung di Bank Syariah.
5
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi secara ilmiah
mengenai
Faktor-faktor
yang
Mempengaruhi
Preferensi
Mahasiswa Menabung di Bank Syariah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Bank Syariah Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat bantu pertimbangan bagi pihak Bank Syariah terkait banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa untuk menabung di Bank Syariah. b. Bagi Akademis Penelitian ini diharapkan dapat membantu akademis dalam menjelaskan dan memberikan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi mahasiswa untuk menabung di Bank Syariah. E. Penelitian Terdahulu Agar tidak terjadi pengulangan suatu penelitian
yang telah
dilaksanakan sebelumnya, maka penulis melakukan observasi terhadap karyakarya ilmu atau penelitian lainnya yang sudah dilakukan, antara lain: Penelitian yang dilakukan oleh Herawati dan Listiawati yang berjudul ”Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Muslim dan Non Muslim dalam Memilih Jasa Perbankan Syariah di Kota Surabaya”. Penelitian ini
6
bertujuan untuk mendeskripsikan prilaku nasabah muslin dan non muslim, dan mengidentifikasi faktor-faktor penentu keputusan nasabah muslim dan non muslim dalam memilih jasa Bank Syariah di Kota Surabaya. Teknik analisis yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis faktor. Penelitian ini menggunakan 150 sampel nasabah bank syariah yang tersebar di lima wilayah Kota Surabaya. Dalam penelitian ini data yang dianlisis dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan hasil penelitian menunjukan bahwa variabel yang dominan menentukan keputusan nasabah muslim dan non muslim dalam memilih jasa Bank Syariah adalah obyek fisik dan non fisik. Hanya saja variabel yang sangat penting dipertimbangkan oleh nasabh muslim adalah daya tarik fisik (eksterior dan interior), sedangkan untuk nasbah non muslim lebih mempertimbangkan fasilitas komputer, ATM, Phone Plus yang memuaskan daripada faktor lain. 5 Penelitian ini memiliki persamaan pada teknik anlisis data yaitu menggunakan teknik analisis faktor. Sedangkan perbedaannya terletak pada responden yang diteliti, Herawati dan Listiawati juga meneliti responden non muslim, sedangkan penulis hanya meneliti mahasiswa Prodi Perbankan Syariah yang seluruhnya adalah muslim. Penelitian yang dilakukan oleh Muflikhak, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan pelayanan terhadap preferensi menabung pada perbankan
5
Andry Herawati dan Liling Listyawati, “Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Mulim dan Non Muslim dalam Memilih Jasa Bank Syariah di Kota Surabaya”, (Penelitian Dosen Program Studi, Jurusan Administrasi Negara Fakultas Administrasi Universitas Dr.Soetomo, Surabaya, 2016).
7
syariah. Penelitian ini menggunakan sampel 50 responden mahasiswa muslim Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang. Data yang dikumpulkan menggunakan kuisioner dengan skala likert. Data diuji menggunakan uji validitas dan reabilitas. Teknik analisis data untuk mengetahui pengaruh religiusitas, produk bank, kepercayaan, pengetahuan, dan pelayanan terhadap preferensi menabung pada perbankan syariah digunakan anlisis faktor. Hasil analisis faktor menunjukan pengaruh religiusits terhadap preferensi utama menabung pada bank syariah adalah kepatuhan agama. Pengaruh produk bank terhadap preferensi utama menabung pada perbankan syariah adalah produk yang inovatif. Pengaruh kepercayaan terhadap preferensi utama menabung di perbankan syariah yaitu kemudahan bertransaksi. Pengaruh pengetahuan terhadap preferensi utama menabung pada perbankan syariah adalah pengetahuan ilmiah. Dan Pengaruh pelayanan terhadap preferensi utama menabung pada perbankan syariah adalah fasilitas yang mudah.6 Persamaan penelitian ini adalah menggunakan metode peneltian analisis faktor. Sengakan perbedaannya terletak pada variabel yang ditelitih, Muflikhak hanya meneliti lima variabel saja. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Konto, Hamali dan Abdullah, yang berjudul “Determining Factors of Customers’ Preferences: A Case Of Deposit Products in Islamic Banking”. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami motif dibalik preferensi pelanggan yang akan membantu bank memahami pelanggan dengan baik dan meningkatkan masalah likuiditas bank 6
Alfi Muflikhak, “Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan dan Pelayanan terhadap Preferensi Menabung pada Perbankan Syariah”, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol 3, No 1, 2016)
8
yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara. Penelitian ini mengeksplorasi temuan dari data kualitatif melalui wawancara tatap muka mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi pelanggan untuk produk simpanan di bank syariah. Wawancara tatap muka mengungkapkan bahwa kepatuhan, pengembalian, kepercayaan dan kepercayaan syariah, keamanan, transparansi, fleksibilitas skema penarikan adalah salah satu faktor yang menentukan bahwa sentuhan manusia dan zakat (sedekah) adalah pengaruh tambahan preferensi pelanggan dalam mengambil keputusan. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah pada variabel penelitiannya yaitu meneliti tentang preferensi pelanggan. Sedangkan, perbedaanya terletak pada metode penelitiannya yaitu Konto, Hamali dan Abdullah menggunakan motede penelitian kualitatif sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kuantitatif.7 Sebagai bahan acuan, penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Elvira, yang berjudul ”Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Klaster Industri Kecil Rotan Kota Padang”. Tujuan peneletian ini untuk mendapatkan prioritas perhatian terhadap sejumlah faktor penentu keberhasilan pengembangan Klaster IK Rotan Kota Padang, serta mengetahui gambaran tentang kondisi sebenarnya dari Klaster IK Rotan Kota Padan. Teknik anlasisi yang digunakan untuk menemukan faktor penentu keberhasilan pengembangan Klaster IK Rotan Kota Padang digunakan alat statistik analisis interdependence multi variate, berupa analisis 7
Keria Konto, dkk, “Determining Factors of Customers’ Preferences: A Case Of Deposit Products in Islamic Banking”, (International Research Symposium in Service Management, IRSSM-6, UiTM, Sarawak, Kuching, Malaysia, 2015), h. 167-175
9
faktor (factor Analysis). Hasil penelitian menunjukan dari 12 variabel yang diidentifikasi sebagai variabel penentu keberhasilan pengembangan Klaster IK Rotan Kota Padang, hanya 9 variabel yang dianggap layak sebagai variabel penentu dan 9 variabel tersebut terbentuk menjadi 3 faktor yaitu Sumberdaya Manusia (SDM) dan Pasar, Jaringan Eksternal, Jaringan Internal dan Kemitraan. Persamaan penelitian ini dengan penulis adalah pada teknik analisis data yaitu analisis faktor. Sedangkan perbedaannya terletak pada objek penelitiannya, Elvira objek penelitiannya adalah industri kecil rotan, sedangkan penulis objek penelitiannya adalah Bank Syariah.8
8
Rni Elvira, Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Klaster Industri Kecil Rotan Kota Padang, (Tesis, Universitas Andalas Padang, 2007).
10
BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR
A. Kajian Teori 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah ilmu tentang bagaimana pribadi, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan bagaimana barang, jasa, ide atau pengalaman untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.1 Konsep perilaku konsumen yaitu gambaran tentang bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatan antara barang dan jasa yang berbeda-beda untuk kesejahteraan mareka. Kemudian pemahaman tentang keputusan pembelian konsumen akan membantu memahami bagaimana perubahan pendapatan dan harga mempengaruhi permpintaan barang dan jasa serta mengapa permintaan untuk beberapa lebih sensitif daripada produk lainnya pada perubahan harga dan pendapat.2 Perilaku konsumen menyoroti perilaku perorangan dan rumah tangga. Perilaku konsumen mengimplikasikan suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, menggunakan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk.
1
Philip Kotler dan kevin, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas, (Jakarta, Erlangga, 2009), h. 166 2 Henry dan Danang Sunyoto, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, (Yogyakarta, CAPS, 2013), h. 68
10
11
Cara terbaik untuk memahami perilaku konsumen salah satunya adalah dengan melihat preferensi konsumen, yaitu menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang daripada barang yang lain.3 2. Preferensi Konsumen Prefensi menurut KBBI adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain, prioritas, pilihan, kecendrungan, dan kesukaan.4 Preferensi konsumen adalah yaitu menemukan cara yang praktis untuk menggambarkan alasan-alasan mengapa orang lebih suka satu barang daripada barang yang lain.5 Dengan begitu banyak jumlah barang dan jasa yang disediakan oleh produsen untuk dibeli dan selera individual yang berbeda-beda, bagaimana kita dapat menggambarkan preferensi konsumen secara rasional? Maka kita mulai dengan memperhatiakan bagaiamana seorang konsumen dapat menimbang kelompok-kelompok item yang tidak sama untuk dibeli.6 a. Keranjang Pasar. Kita menggunakan Istilah keranjang pasar untuk sekelompok item tertentu. Secara spesifik, keranjang pasar adalah sebuah daftar dari satu atau lebih komoditi dengan jumlah tertentu. Keranjang pasar dapat berisikan beragam item pangan dalam sebuah kereta dorong. 3
Henry dan Danang Sunyoto, Pengantar Ilmu......, h. 70 Dikutip dari kbbi.web.id pada hari Rabu, tanggal 23 Agustus 2017, Pukul 9.18 5 Henry dan Danang Sunyoto, Pengantar Ilmu......, h. 70 6 Robert dan Daniel, Mikroekonomi, (Jakarta, Erlangga, 2014), h. 73 4
12
Dapat pula berarti jumlah pangan, sandang, dan papan yang dibeli konsumen setiap bulannya. Banyak ahli ekonomi yang juga menggunakan kata bendel (bundle) untuk arti yangsama dengan keranjang pasar. Bagaimanakah konsumen memilih keranjang pasar? Misalnya bagaimana mereka memutuskan berapa banyak pangan versus sandang yang dibeli setiap bulannya? Meskipun pilihan konsumen
mungkin
kadang-kadang
sewenang-wenang.
Untuk
menjelaskan teori prilaku konsumen kita akan menanyakan apakah konsumen lebih suka suatu keranjang pasar daripada keranjang yang lain. Perhatikan bahwa teori tersebut berasumsi bahwa preferensi konsumen masuk akal dan konsisten. 7 b. Asumsi Dasar Preferensi Teori tentang prilaku konsumen dimulai dengan tiga asumsi dasar mengenai preferensi orang pada satu keranjang pasar dibandingkan dengan keranjang lainnya. Asumsi-asumsi ini berlaku untuk banyak orang dalam berbagai situasi. 1) Kelengkapan: Preferensi diasumsikan lengkap. Dapat diartikan konsumen dapat memperkirakan dan menilai semua keranjang pasar. Dapat diartikan untuk setiap dua keranjang pasar A dan B, konsumen akan lebih suka A daripada B, lebih suka B daripada A atau akan tidak peduli pada kedua pilihan. Maksud dari tidak peduli adalah bahwa seseorang akan sama puasnya dengan
7
Henry dan Danang Sunyoto, Pengantar Ilmu.., h. 70
13
preferensi keranjang manapun. Perhatikanlah bahwa preferensi ini mengabaikan harga. Seorang konsumen mungkin lebih suka batik daripada humberger tetapi akan membeli humberger karena lebih murah. 2) Transivitas:
Preferensi
bersifat
transitif.
Prinsip
ini
menggambarkan tentang kestabilan seseorang dalam menentukan dan memutuskan pilihannya bila dihadapkan oleh beberapa alternatif pilihan produk.8 Transivitas berarti bahwa jika konsumen lebih memilih keranjang A ketimbang B dan keranjang B ketimbang c, maka konsumen tersebut juga memilih A ketimbang C. Misalnya, jika Porche lebih disukai ketimbanng Cadillac dan Cadillac lebih disukai ketimbang Chevrolet, maka Porche juga lebih disukai ketimbang Chervrolet. Transivitas biasanya dianggap perlu bagi konsistensi konsumen. 3) Banyak lebih baik daripada sedikit: Barang diasumsikan diinginkan—yakni memberikan manfaat. Jadi, konsumen salalu menyukai banyak barang daripada sedikit barang. Selain itu, konsumen tidak pernah terpuaskan; makin banyak, makin baik, sekalipun hanya sedikit lebih baik.9 Ketiga asumsi ini membentuk konsep dasar teori konsumen. Asumsi-asumsi ini tidak menjelaskan preferensi konsumen secara menyeluruh, tetapi memberikan sudut pandang rasional dan logis. 8 9
M. Nur Rianto dan Euis Amalia, Teori Mikro Ekonomi, (Jakarta, KENCANA, 2016), h. 110 Robert dan Daniel, Mikroekonomi...,, h. 74
14
Dengan landasan asumsi-asumsi ini, kita akan mengupas prilaku konsumen secara lebih mendetail.10 3. Faktor-Fakktor yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Menurut Nembah F. Hartimbul Ginting, preferensi konsumen dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu sebagai berikut a. Faktor Budaya Kebudayaan memiliki pengaruh paling luas dan dalam kepada perilaku konsumen. Pemasar perlu mengerti peranan budaya, subbudaya, dan kelas sosial dari pembeli. :11 Budaya adalah pembentuk yang paling dasar dari keinginan dan perilaku orang. Pada saat hidup di masyarakat, seorang anak mempelajari nilai dasar, persepsi keinginan dan perilaku dari keluarga dan kelembagaan penting lainnya.12 Subbudaya. Setiap budaya memiliki subbudaya yang lebih kecil atau kelompok orang yang merasa menjadi bagian suatu sistem nilai atas dasar kesamaan pengalaman dan keadaan hidup bersama. Subbudaya mencakup kelompok nasionalitis, keagamaan, kesukuan dan kewilayaan.13
10 11
h. 34
12 13
Robert dan Daniel, Mikroekonomi..., h. 75 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran, (Bandung, Yrama Widya, 2012), Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 35 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 35
15
Kelas sosial menurut Kotler dan Armstrong adalah pembagian masyarakat yang tetap dan bertahap, anggotanya memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.14 b. Faktor Sosial Selain faktor budaya, faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga serta peran sosial dan status mempengaruhi perilaku pembelian. Kelompok Rujukan. Perilaku seseorang dipengaruhi oleh kelompok kecil. Kelompok kecil yang mempengaruhi langsung dan kemana orang tergabung disebut kelompok keanggotaan. Beberapa diantaranya disebut kelompok primer yaitu seperti keluarga, teman dan rekan. Kelompok lain disebut kelompok sekunder seperti kelompok pengajian serta organisasi keagamaan, penghimpunan profesi dan serikat kerja.15 Keluarga.
Keluarga
merupakan
“organisasi
pembelian
konsumen” yang paling penting dalam masyarakat yang telah diteliti secara luas. Pemasar berniat atas peran dan pengaruh suami, istri, dan anak atas pembelian berbagai produk dan jasa.16 Peran dan Status. Seserang dapat termasuk anggota dari banyak kelompok kelompok: keluarga, klub, organisasi sosial, perusahaan.
14
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 36 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 37 16 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 37 15
16
Posisi seseorang dalam setiap kelompok bisa ditentukan menurut peran dan statusnya.17 c. Faktor Personal Umur dan Tahap Daur Hidup. Selaera terhadap makanan, pakaian, perabot dan rekreasi terkait dengan selera umur. Pembelian juga dipengaruhi oleh daur hidup keluarga yaitu tingkatan yang dilewati keluarga menjadi matang mulai dari anak-anak, orang dewasa, setengah umur lalu menjadi tua.18 Kedudukan. Barang dan jasa yang dibeli dipengaruhi oleh kedudukan seseorang. Pekerja kerah-biru lebih banyak membeli pakaian kerja, sedangkan pekerja kerah putih memilih jas dan dasi. Wajar apabila pemasar untuk mengenali kelompok kedudukan yang memberi
preferensi
lebih
terhadap
produk
dan
jasa
dari
perusahaanya.19 Keadaan Ekonomi. Keadaan ekonomi seseorang akan sangat mempengaruhi barang yang dibeli. Pemasar barang yang pekapendapat harus mengamati kecendrungan pendapatan serta tabungan perorangan dan suku bunga. Bila indikator ekonomi menunjukan adanya kemunduran maka pemasar dapat mengambil jalan redesain, reposisi, dan memperhatikan harga produknya.20
17
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 38 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 38 19 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 39 20 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 39 18
17
Gaya Hidup. Gaya hidup adalah pola hidup yang dinyatakan sebagai psikografinya. Gaya hidup menangkap lebih dari sekedar kelas sosial seseorang atau kepribadiannya.21 Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian adalah sifat psikologi yang mengarah kepada tanggapan yang nisbi konsisiten dan bertahan lama terhadap lingkungan sekitar seseorang. Banyak pemasar menggunakan konsep yang berkaitan dengan kepribadian yakni konsep diri dan citra diri yang dimiliki seseorang menyatakan dan mencerminkan identitasnya.22 d. Faktor Psikologi Faktor Psikologi terdiri dari motivasi, persepsi , belajar dan kepercayaan dan sikap. Motivasi. Seseorang memiliki banyak kebutuhan pada suatu saat. Sebagaian kebutuhan itu hayati. Sebagain kebutuhan lagi psikologis, yang timbul dari kebutuhan diakui, dihargai, dan rasa memiliki.23 Persepsi. Orang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang bertindak sesuai dengan persepsinya . penerimaan, pemilihan, pengorganisasian dan penaksiran pribadi disebut dengan persepsi.24
21
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 39 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 41 23 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 42 24 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 44 22
18
Belajar.
Bila
orang
bertindak,
ia
belajar.
Belajar
menggambarkan perubahan perilaku perorangan yang timbul oleh pengalaman.25 Kepercayaan dan sikap. Dengan berbuat dan belajar orang akan memperoleh kepercayaan dan sikap, termasuk perilaku belanjanya. Kepercayaan menggambarkan pikiran seseorang tentang sesuatu. Sikap menggambarkan penelitian, perasaan, kecendrungan terhadap objek atau gagasan yang nisbi konsistennya.26 Selanjutnya, menurut Donni Juni Priansa preferensi konsumen dapat dilihat dari beberapa faktor yaitu sebagai berikut: a. Faktor Budaya Faktor budaya terdiri dari beberapa sub yang berkaitan, antara lain dengan: Budaya. Merupakan penentu keinginan dan perilaku yang mendasar yang terdiri dari kumpulan nilai, preferensi dan prilaku yang memberi pengaruh kepada konsumen. 27 Subbudaya. segmen pasar yang penting diciptakan dari banyaknya subbudaya, dan perusahaan sering mebuat produk dan program pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.28 Kelas sosial. Kelas sosial berkaitan dengan preferensi produk dan merek yang berbeda dalam banyak hal.29 25
Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 44 Nembah F. Hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran..., h. 45 27 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen Dalam Persaingan Bisnis Kontemporer, (Bandung, Alfabeta, 2017), h. 82 28 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 83 26
19
b. Faktor Sosial Selain faktor budaya, perilaku konsumen dipengaruhin oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Kelompok acuan. Kelompok acuan adalah Kelompok yang memberi pengaruh langsung terhadap konsumen dimakan kelompok keanggotaan. Sebagaian kelompok keanggotaan merupakan kelompok primer seperti keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja yang berinteraksi dengan konsumen secara terus-menerus dan informal (bebas). Sedangkan kelompok sekunder seperti kelompok keagamaan, propesi dan asosiasi perdagangan.30 Keluarga. Kehidupan pembeli dapat dibedakan menjadi dua keluarga yaitu kelompok orientasi terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang.31 Peran dan status. Konsumen berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang hidupnya, misalnya keluarga, klub, organisasi. Kedudukan
konsumen
dalam
kelompok
tersebut
ditentukan
berdasarkan peran dan statusnya. Konsumen orang memilih produk yang dapat
mengkonsumsikan
masyarakat.32
29
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 83 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 83 31 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 83 32 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 84 30
peran
dan
status
mereka
di
20
c. Faktor Pribadi Faktor pribadi meliputi usia dan tahap siklus hidup, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri pembeli. Usia dan tahap siklus hidup. Konsumen mengonsumsi produk yang berbeda-beda sepanjang hidupnya.konsumen juga dibentuk oleh siklus hidup keluarga.33 Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang, misalnya penghasilan yang dapat dibelanjakan , tabungan dan aktiva, utang, kemampuan untuk meminjam, dan sikap terhadap belanja atau menabung.34 Gaya hidup. Gaya hidup adalah struktu seseorang didunia yang terungkap
pada
aktivitas,
minat
pendapatnya.
Gaya
hidup
menggambarkan keseluruhan diri konsumen yang berinteraksi dengan lingkungannya.35 Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian digambarkan dengan karakter seperti kepercayaan diri, kehormatan, kemampuan bersosialisasi,
pertahanan
diri
dan
kemampuan
beradaptasi.
Sedangkan konsep diri sering disebut dengan citra pribadi merupakan bagian dari kepribadian konsumen.36
33
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 84 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 84 35 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 85 36 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 85 34
21
d. Faktor psikologi Faktor psikologi terdiri dari Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Motivasi. Konsumen memiliki banyak kebutuhan. Motif adalah kebutuhan yang mendorong konsumen untuk bertindak.37 Persepsi. Persepsi adalah proses yang digunakan oleh konsumen
untuk
memilih,
mengorganisasi,
dan
atau
menginterpretasikan masukan informasi. Persepsi tidak hanya bersandar pada rangsangan fisik namun juga rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan pribadi konsumen tersebut.38 Pembelajaran. Pembelajaran meliputi perubahan perilaku konsumen yang timbul dari pengalamn. Sebagian besar perilaku manusia adalah hasil belajar.39 Keyakinan dan sikap. Malalui bertindak dan belajar konsumen mendapatkan
keyakinan
dan
sikap.
mempengaruhi perilaku pembelian mereka.40
37
Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 86 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 86 39 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 87 40 Donni Juni Priansa, Perilaku Konsumen..., h. 87 38
Keduanya
kemudian
22
Kesimpulan Faktor Budaya. Budaya merupakan penyebab yang paling mendasar dari keinginan dan prilaku seseorang. Budaya adalah kumpulan nilainilai dasar, preferensi, prilaku dan keinginan seseorang. Subbudaya bisa dibedakan menjadi empat jenis, yaitu kelompok keagamaan, kelompok nasionalisme, kelompok ras, dan kelompok daerah geografis. Kelas sosial ialah pembagian masyarakat yang tetap dan bertahan lama dalam sebuah dan keanggotaannya memiliki nilai, minat serta prilaku yang sama. Faktor Sosial. Faktor sosial juga mempengaruhi prilaku konsumen seperti kelompok rujukan, keluarga serta peran dan status sosial konsumen. Kelompok rujukan terdiri dari teman dan tetangga. Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting di dalam masyaraka melaui orang tua dan saudara kandung. Seseorang pada umumnya berpartisipasi dalam kelompok keluarga, klub dan organisasi selama hidupnya. Posisi dalam setiap kelompok dapat diidentifikasikan dalam peran dan statusnya. Faktor Pribadi. Preferensi Konsumen juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seseorang seperti misalnya usia dan tahap daur hidup yaitu selera, gaya hidup yaitu kegiatan, minat dan pedapat, serta kepribadian dan konsep diri konsumen yaitu pilihan produk dan merk. Faktor Psikologi. Pemilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, proses belajar serta
23
kepercayaan dan sikap. Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan. Persepsinya terhadap situasi yang dihadapi dipengaruhi oleh seseorang yang termotivasi melakukan sesuatu. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. Melalui perbuatan dan belajar, orang medapatkan kepercayaan dan sikap lau mempengaruhi tingkah laku pembelian. 4. Menabung Menabung merupakan kegiatan menyisihkan pendapatan atau uang saku dengan jumlah yg sesuai dengan kemampuan, dan sewaktu-waktu dapat diambil dalam keadaan mendesak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, menabung adalah kegiatan menyimpan uang di celengan, pos, bank dan sebagainya.41 Dalam melakukan kegiatan menabung tentunya yang menjadi medianya adalah tabungan. Tabungan yang tidak dibenarkan secara syariah yaitu tabungan yang beradasarkan perhitungan bunga. Didalam Syariah tabungan yang dibenarkan adalah tabungan yang berdasarkan prinsip mudharabah dan wadhi’ah, hal ini terkandung dalam Fatwah DSN-MUI No.2/DSN-MUI/IV/2000.
41
Kamus Besar Bahasa Indonesia, dikutip dari https://kamuslengkap.id/kamus/kbbi/artikata/menabung/ pada tanggal 28 Mei 2018, Pukul 07:59 WIB
24
Adapun ayat yang menganjurkan kepada umat Islam untuk menabung, untuk masa depan, dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dengan finansialnya, yaitu Q.S Yusuf (12) : 47-4842:
Artinya: 47. Dia (Yusuf) berkata: “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa, kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di bulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. 48. kemudian sstelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapi (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan. Berdasarkan ayat diatas, maka diketahui bahwa ajaran agama Islam menganjurkan manusia untuk senantiasa berjaga-jaga terhadap kondisi di masa mendatang. Bentuk dari berjaga-jaga ini adalah menyimpan sebagian harta agar nantinya dapat digunakan apabila kondisi di masa mendatang membutuhkannya. Hal ini dapat direfleksikan pada kegiatan menabung yang merupakan bentuk kegiatan berjaga-jaga di masa depan dengan berinvestasi sehingga mampu menghadapi kondisi ekonomi dengan baik. 42
Tim Penerjemah Departemen Agama Republik Indonesia, Alquran dan Terjemahan, (Bandung, sygma, 2010)
25
5. Bank Syariah a. Pengertian Bank Syariah Kata bank itu sendiri berasal dari bahasa Latin banco yang artinya bangku atau meja. Pada abad ke-12 kata banco merujuk pada meja, counter atau tempat pengukur uang (money changer). Jadi fungsi bank adalah menyediakan tempat untuk menitipkan yang terjaga dan menyediakan alat pembayaran untuk membeli barang dan jasa.43 Bank Dalam Pasal 1 Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008, adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Berdasrakan pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, disebutkan bahwa Bank Syariah Wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.44 Dalam buku Wangsawidjaja, yang dimaksud dengan perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Terdapat tiga pokok bahasan dari perbankan syariah, yaitu tentang kelembagaan,
43
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta, KENCANA,2014), h. 62 Rizal Jaya, dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, (Jakarta, Selemba Empat, 2014), h. 52
44
26
kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan keiatan usaha bank syariah.45 b. Fungsi dan Tujuan Perbankan Syariah Funsi bank syariah dan bank konvensional adalah sama yaitu sebagai
lembaga
perantara
(intermediry
institution)
yang
mengumpulkan dan menyalurkan dana masyarakat serta bertindak sebagai financier.46 Tujuan bank syariah dan bank konvensional pada dasarnya adalah sama, yaitu untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dan meningkatkan pemerataan kesejahteraan rakyat banyak.47 c. Prinsip Operasional Perbankan Syariah 1. Bebas “Maghrib” Maysir (spekulasi) berarti judi, secara umum berarti mengundi nasib dan setiap kegiatan yang sifatnya untung-untungan (spekulasi).48 Gharar adalah segala bentuk dari jual beli yang mengandung unsur ketidakjelasan tentang adanya komoditi yang menjadi objek akad, ketidakjelasan akibat dan budaya yang mengancam antara untung dan rugi, pertaruhan atau perjudian.49
45
Wangsawidjaja, Pembiayaan..., h.2 Wangsawidjaja, Pembiayaan..., h. 34 47 Wangsawidjaja, Pembiayaan..., h. 34 48 Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di Indonesia, (Jakarta, Selemba Empat, 2013), h. 68 49 M. Nur Rianto Al Arif, Teori Makro Ekonomi Islam,(Bandung, Alfabeta, 2010) h. 17 46
27
Haram, secra bahasa berarti larangan dan penegasan. Larangan bisa timbul karena beberapa kemungkinan, yaitu dilarang oleh Tuhan dan bisa juga karena adanya pertimbangan akal. Umat Islam
diharapkan
hanya
memproduksi,
mengonsumsi
dan
mendistribusi produk dan jasa yang halal saja, baik dari segi cara memperolehnya, cara mengelolahnya maupun dari segi zatnya.50 Riba adalah suatu yang jelas adanya penambahan pendapatan secara tidak sah dalam kegiatan transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas dan waktu penyerahan atau dalam transaksi pinajam meminjam yang mempersyarakatkan penerimaan fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi porsi pemin jam karena berjalannya waktu.51 Batil, secara bahasa artinya batal, tidak sah, dalam aktivitas jual beli Allah menegaskan manusia dilarang mengambil harta dengan cara yang batil sebagaimana tersebut dalam Qs. Albaqarah/2:188. Hal ini menegaskan bahwa dalam aktivitas ekonomi tidak boleh dilakukan dengan jalan yang batil seperti mengurangi timbangan, mencampurkan barang rusak di antara barang yang baik untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, menimbun barang, menipu dan memaksa.52
50
Andri Soemitra, Bank..., h. 37 Wangsawidjaja, Pembiayaan..., h. 34 52 Andri Soemitra, Bank..., h. 38 51
28
2. Menjalankan Bisnis dan Aktivitas Perdagangan yang Berbasis pada Perolehan Keuntungan yang Sah Menurut Syariah Semua transaksi harus didasarkan pada akad yang diakui oleh syariah. Akad dinyatakan sah apabila terpenuhi rukun dan syaratnya. Rukun akad ada tia, yaitu adanya pernyataan untuk mengikat diri, pihak-pihak yang berakad, dan objek akad. Akad menjadi tidak sah apabila ta’alluq dan terjadi sesuatu perjanjian dimana pelaku, objek dan periodenya sama. Jenis akad ada dua, yaitu akad tabarru’ dan akad tijari. Perjanjian/kontrak yang tidak mencari keuntungan materil hanya bersifat kebajikan murni seperti qard al-hasan, infaq, wakaf, sadakah merupakan Akad tabarru’. Sedankan akad tijari merupakan perjanjian/kontrak yang bertujuan mencari keuntungan usaha seperti akad yang mengacu pada konsep jual beli yaitu akad murabahah, salam, istisna; akad yang mengacu pada konsep bagi hasil, yaitu mudharabah, musyarakah; akad yang mengacu pada konsep sewa. Yaitu ijarah, ijarah mutahiyah bittamlik.dan akad yang mengacu pada konsep titipan, yaitu wadi’ah yad addhamamah dan wadi’ah yad al-amanah. Semua transaksi ekonomi yang menghendaki keuntungan, wajib diikuti oleh adanya ‘iwadh berupa resiko, kerja dan usaha serta tanggung jawab. Apabila tidak ada ‘iwadh maka transaksi tersebut dikategorikan riba.
29
Dengan adanya pemahaman yang kuat terhadap bentukbentuk akad (kontrak) akan memberikan jalan bagi para akedimisi dan praktisi untuk membentuk instrumen-instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam. Dengan demikian, akan terbuka peluang melakukan penawaran, perbaikan maupun inovasi terhadap instrumen-instrumen keuangan yang ada.53 3. Menyalurkan Zakat, Infak dan Sedekah Lembaga keuangan syariah mempunyai dua peran sekaligus yaitu sebagai badan usaha dan badan sosial. lembaga keuangan syariah sebagai badan usaha berfungsi sebagai manajer investasi, investor dan jasa pelayanan. Lembaga keuangan syariah sebagai lembaga sosial berfungsi sebagai penelolah dana sosial untuk menghimpun dan menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah. Dalam sudut pandang kolektif dan ekonomi, zakat akan melipat gandakan harta masyarakat karena zakat dapat meningkatkan permintaan dan penawaran di pasar yang kemudian mendorong pertumbuhan ekonomi secara makro dan pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan ekonomi. Distribusi zakat pada golongan kurang mampu akan membuat mereka memiliki daya beli. Bagi penumpukan harta diam (tidak diusahakan) dengan mengenakan
potongan
sehingga
mendorong
harta
untuk
diusahakan dan dialirkan untuk investasi di sektor riil, ini
53
Andri Soemitra, Bank..., h. 39
30
merupakan sisi dari penawaran ini merupakan sisi dari penawaran maka zakat akan memberikan disinsentif.54 d. Sumber Dana Bank Syariah Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang fungsinya adalah menghimpun dana masyarakat harus memiliki sumber penghimpunan dana sebelum disalurkan ke masyarakat kembali. Dalam bank syariah, sumber dana berasal dari dana titipan (wadi’ah) dan kuasi ekuitas (mudharabah account). Modal yang berasal dari para pemilik bank, yaitu terdiri dari modal yang disetor oleh pemegang saham, cadangan, dan laba ditahan merupakan modal inti. Modal yang disetor hanaya akn ada apabila pemilik menyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham dan untuk penambahan dana berikutnya, dapat dilakukan oleh bank dengan mengeluarkan dan menjual tambahan saham baru. Cadangan adalah sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang disisikan untuk menutup timbulnya resiko kerugian di kemudian hari. Sementara itu, laba ditahan adalah sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh pemegang saham melaui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank.55
54 55
Andri Soemitra, Bank..., h. 39-40 Amir Machmus, Bank Syariah, (Jakarta, Erlangga, 2010), h. 26
31
e. Produk Penghimpunan Dana 1.Giro Giro dalam undang-undang no. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah ada dua macam yaitu prinsip bagi hasil (mudharabah) atau prinsip titipan (wadiah). Dengan demikian dalam perbankan syariah di kenal adanya produk berupa giro wadiah dan giro mudharabah.56 2.Tabungan Pengertian tabungan dalam pasal 1 angka 21 UndangUndang Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang menyebutkan bahwa tabungan adalah simpanan berdasarkan akad wadiah atau investasi dana berdasarkan akad mudharabah atau akad lain yang sesuai dengan prinsip Islam yang penarikannya hanya bisa dilakukan menurut syarat dan ketentuan tertentu yang telah disepakati.57 Wadiah dan mudharabah adalah dua prinsip perjanjian syariah yang sesuai dilibatkan dalam produk perbankan. Produk tabungan wadiah bisa digunakan jika motifnya hanya menyimpan saja, sedangkan untuk memenuhi nasabah yang bermotif investasi atau mencari keuntungan maka bisa menggunakan produk tabungan mudharabah.
56
Khotibul Umam, Perbankan Syariah(Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2016), h. 80
57
Khotibul Umam, Perbankan Syaraiah..., h. 88
32
3.Deposito Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank atau pada saat jatuh tempo merupakan definisi dari deposito berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Dalam Pasal 1 angka 11 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008, Deposito didefinisikan sebagai investasi dana berdasarkan akad mudhorobah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah dan penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan akad antara nasabah penyimpan dan Bank Syariah atau UUS.58 B. Kerangka Berfikir Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dalam penelelitian ini aspek-aspek yang diukur dari Preferensi mahasiswa Perbankan Syariah IAIN Bengkulu untuk menabung di bank syariah meliputi: pembelajaran, religiusitas dan motivasi. Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah IAIN Bengkulu dalam perkuliahannya diberi mata kuliah yang sesuai dengan jurusannya, belajar tentang pemahaman apa itu bank syariah, bagaimana cara bermuamalat sesuai dengan syariah Islam, bagaimana memberikan pelayanan yang baik terhadap nasabah, menjelaskan produk-produk yang ada dalam bank syariah, dan sebagainya yang berkaitan dengan perbankan syariah. Penjelasan ini bahwa
58
Khotibul Umam, Perbankan Syaraiah..., h. 95
33
motivasi mahasiswa Perbankan Syariah adalah untuk memilih menabung di Bank Syariah, karena bank syariah sesuai dengan tata cara syariat Islam. Latar Belakang Masalah
Remusan Masalah Penelitian Tujuan Penelitian
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kultur Subkultur Kelas Sosial Kelompok Rujukan Keluarga Peran dan Status Usia dan Tahap Daur Hidup 8. Pekerjaan 9. Keadaan Ekonomi 10. Gaya Hidup 11. Kepripadian dan Konsep Diri 12. Motivasi 13. Persepsi 14. Belajar 15. Kepercayaan dan Sikap
Faktor ke-1 Faktor ke-2 Analisi Faktor Faktor ke-3 Faktor ke-n
Gambar 1.1 Kerangaka Berfikir Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Preferensi Mahasiswa untuk Menabung di Bank Syariah
34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kuantitatif expos facto1, yang bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi preferensi Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu menabung di Bank Syariah B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama ± 8 bulan tepatnya pada bulan Desember 2017 sampai Juli 2018. (Jadwal Terlampir) 2. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kampus Institut Agama Islam Negeri Bengkulu, Jalan Raden Fatah, Kelurahan Pagar Dewa, Bengkulu karena di IAIN Bengkulu terdapat Prodi Perbankan Syariah yang dimana mahasiswa tersebut telah mempelajari Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah karena mata kuliah ini membahas seperangkat dasar pemasaran khususnya mengenai konstruksi pemasaran pada bank syariah. Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah membahas berbagai konsep dan ruang
1
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta, KENCANA, 2014), h. 58
34
35
lingkup manajemen pemasaran, menciptakan kepuasan nasabah atau pelanggan, dan perencanaan strategi bank syariah. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi Perbankan syariah semester 6 dan 8 yang terdaftar mengikuti perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu. Berikut adalah tebel tentang data populasi penelitian: Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Semester VI dan VIII No Semester Jumlah Mahasiswa 1 Semester VI 228 Mahasiswa 2 Semester VIII 197 Mahasiswa JUMLAH 425 Mahasiswa Sumber: Data Akademik Fakultas FEBI, IAIN Bengkulu Tahun 20172 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu angkatan 2014 dan angkatan 2015 yang mempelajari Manajemen Pemasaran Perbankan Syariah dengan teknik nonprobability sampling dengan menggunakan jenis teknik acidental sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti yang dipandang cocok sebagai narasumber.3 Jumlah sampel dalam
2
Data Akademik Fakultas FEBI, IAIN Bengkulu Tahun 2017 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Skunder, (Jakarta, Rajawali Pers, 2016), hal. 80 3
36
penelitian ini adalah 81 orang mahasiswa yang didapat dengan menggunakan rumus Slovin4:
Dimana: n
= besaran sampel
N
= besran populasi
e
= nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (dalam penelitian ini ditetapkan 10%)
Ukuran sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 81 mahasiswa, yang selanjutnya dibagi secara proposorsional ke lokal semseter VI dan semester VIII Program Studi Perbankan Syaraiah IAIN Bengkulu: a. Semester V
= (228/425)X81
= 43 Mahasiswa
b. Semester VII
= (197/425)X81
= 38 Mahasiswa
Total
= 81 Mahasiswa
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dapat dikelompokkan kedalam dua bentuk data, yaitu: a. Data Primer 4
137
Bambang Prasetyo dan Lina, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta, Rajawali, 2014), h.
37
Sumber data primer yang diperoleh dari penelitian ini adalah penyebaran
angket
tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi
preferensi mahasiswa Prodi Perbankan Syariah untuk Menabung di Bank Syariah. b. Data Sekunder Data skunder dalam penelitian ini didapat dari literaturliteratur, buku-buku, dan bacaan serta dokumentasi yang relavan dan dapat membantu menjelaskan data primer, baik itu didapat dari tempat penelitian maupun dari kajian pustaka yang dilakukan. 2. Teknik Pengumpulan Data a. Survei Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan atau pernyataan yang diajukan kepada responden dalam bentuk sampel. Teknik survei digunakan untuk mengumpulkan data lapangan yang akan diuji secara statistik. b. Studi Kepustakaan Teknik ini mengumpulkan teori-teori yang ada dalam literatur, sehingga memudahkan peneliti untuk mencari masalah dengan teori yang digunakan. Sehingga mendapatkan ketidaksesuaian antara teori dan praktek di lapangan.
38
E. Variabe dan Definisi operasional 1. Preferensi Konsumen Preferensi konsumen adalah suatu motivasi atau tindakan yang mengarahkan individu akan suatu objek atas dasar rasa senang atau tidak senang. Mahasiswa mempunyai pilihan sendiri sesuai dengan keinginan hatinya dalam menentukan dimana mereka akan menabung, apakah di bank konvensional atau bank syariah. 2. Faktor Faktor yang mempengaruhi Preferensi Konsumen a. Faktor Kebudayaan 1. Kultur 2. Subkultur 3. Kelas Sosial b. Faktor Sosial 1.
Kelompok
2. Keluarga 3. Peran dan status c. Faktor Pribadi 1. Usia dan tahap daur ulang 2. Pekerjaan 3. Keadaan Ekonomi 4. Gaya Hidup 5. Kepribadian dan konsep diri
39
d. Faktor Psikologis 1. Motivasi 2. Persepsi 3. Proses Belajar 4. Kepercayaan dan sikap F. Instrumen Penelitian 1. Kuisioner Tertutup Kuisioner yang digunakan dalam penelitian ni adalah kuisioner terttutup untuk memperoleh informasi dari responden tentang pengalaman dan keyakinan pribadi responden, dimana responden tidak diberi kesempatan menjawab dengan kata-kata sendiri melainkan telah disediakan jawaban. Skala yang digunakan dalam pengumpulan data ini menggunakan skala likert. Penelitian ini memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, maka skala yang digunakan 1-5, bobot pemetaan adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Alternatif Jawaban No Kategori 1 Sangat Setuju 2 Setuju 3 Ragu-ragu 4 Kurang Setuju 5 Tidak Setuju Sumber: Herawati dan Listiawati5 5
Skor 5 4 3 2 1
Andry Herawati dan Liling Listyawati, “Identifikasi Faktor Penentu Keputusan Nasabah Mulim dan Non Muslim dalam Memilih Jasa Bank Syariah di Kota Surabaya, (Penelitian Dosen Program Studi, Jurusan Administrasi Negara Fakultas Administrasi Universitas Dr.Soetomo, Surabaya, 2016).
40
2. Dokumentasi Adapun alat yang digunakan dalam berlangsungnya penyebaran kuisioner ini adalah kamera sebagai alat dokumentasi untuk penelitian. G. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas Uji validitas data bertujuan untuk melihat ketepatan instrumen pengukuran dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan pada uji validitas ini menggunakan korelasi corrected person correlation, dimana dikatan valid jika nilai signifikan < α (0,05).6 2. Uji Reabilitas Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menguji reabilitas kuisioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Alpa Cronbach, dimana dikatakan reabilitas jika Alpa Cronbach > 0,50.7 3. Analisis Faktor Analsisis faktor bertujuan untuk meringkas kandungan informasi variabel dalam jumlah besar menjadi sejumlah faktor yang lebih kecil.8 Dalam penelitian ini analisis faktor digunkan untuk
6
Lembaga Pendidikan Keterampilan Komputer IAIN Bengkulu. Praktikum Semester IV; SPSS, (Bengkulu, LPKK IAIN Bengkulu, 2012), h. 13 7 Duwi Priyanto, Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta, Media Kom, 2010), h.97 8 Nudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 4, (Jakarta, Erlangga, 2013), h. 267
41
mengungkapkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk menabung di Bank Syariah. Untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk menabung di Bank Syariah digunakan alat statistik analisis multivariat, berupa analisis faktor. Analisis faktor dilakukan menggunakan bantuan software SPSS yang dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut:9 a. Mengidentifikasi
variabel
yang
mempengaruhi
preferensi
Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk menabung di Bank Syariah. b. Menguji variabel yang telah diidentifikasi agar di anggap layak sebagai variabel yang mempengaruhi preferensi Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk menabung di Bank Syariah dan dapat digunakan untuk dianalisis lebih lanjut. Metode yang digunakan untuk pengujian adalah Bartlett Test of Sphericity yang digunakan untuk menguji kelayakan ke-14 variabel penelitian secara bersama-sama dan pengukuran Measure of Sampling Adequency (MSA) yang digunakan untuk menguji kelayakan setiap variabel penelitian. 9
Rini Elvira, Identifikasi Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan Pengembangan Klaster Industri Kecil Rotan Kota padang, (Jurnal, Universitas Andalas Padang, 2007), hal. 7
42
Kriteria penilaian variabel yang di anggap layak untuk dimasukan dalam analisis selanjutnya berdasarkan metode Bartlett Test of Sphericity adalah : 1. KMO and Bartlett’s Test Jika nilai KMO and Bartlett’s Test > 0,5 maka variabel yang ada sudah bisa di analisis lebih lanjut, namun jika nilai KMO and Bartlett’s Test < 0,5 maka variabel yang ada tidak bisa di analisis lebih lanjut.10 2. Signifikansi Jika angka siginifikansi variabel > 0,05, maka variabel belum memadai untuk dianalisis lebih lanjut, namun jika angka signifikansi variabel < 0,05 maka variabel sudah memadai untuk dianalisis lebih lanjut.11 3. MSA (Measure of Sampling Adequency) MSA merupakan indeks untuk mengukur hubungan antar variabel yang diteliti dengan indikasi nilai MSA yang mendekati 1 menunjukan bahwa nilai suatu variabel dapat diprediksi oleh variabel lainnya dengan kesalahan yang kecil. Nilai MSA yang kurang dari 0,5 menunjukan hubungan variabel tersebut dengan variabel lainnya tidak kuat, sehingga
10
Abuzar Asra, dkk, Analisis Multivariabel: Suatu Pengantar, (Bogor, IN MEDIA, 2017), h. 80. 11 Rini Elvira, Identifikasi Faktor-Faktor..., hal. 8
43
variabel tersebut tidak dapat dianalisis lebih lanjut dengan analisis faktor atau tidak diikut sertakan dalam analisis. 12 c. Melakukan proses factoring atau ekstraksi
terhadap variabel-
variabel yang di analisis sehingga terbentuk satu atau lebih faktor yang di anggap bisa mewakili variabel yang ada. Proses factoring dapat dilakukan dengan menggunakan metode Principal Component Method Analysis. Menurut Santoso (2003), sebuah faktor dapat di anggap mewakili variabel yang ada jika nilai factors loadingnya (perbandingan nilai korelasi masingmasing variabel dengan faktor yang terbentuk) > 0,55. Sedangkan menurut Hair (1984) sebuah faktor dapat di anggap mewakili variabel yang ada jika nilai factors loadingnya > 0,3. Jika dari proses factoring menghasilkan lebih dari satu faktor maka perlu dilakukan proses rotasi karena rotasi akan memperjelas variabel mana yang masuk faktor mana. Namun Jika dari proses factoring menghasilkan satu faktor maka tidak perlu dilakukan proses rotasi. d. Proses rotasi dilakukan dengan menggunakan metode Principal Component Method Analysis model Varimak. Menurut Santoso (2003), untuk menentukan variabel mana yang masuk faktor mana dapat di lihat dari nilai factors loading yang terbesar. e. Interprestasi hasil analisis faktor dan Pemberian nama faktor yang terbentuk, yang mencerminkan isi faktor tersebut.
12
Abuzar Asra, dkk, Analisis Multivariabel..., h. 80.
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (IAIN Bengkulu) adalah sebuah perguruan tinggi Islam negeri di Bengkulu, Indonesia. Institut Agama Islam Negeri ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari Fakultas Syariah IAIN Raden Fatah, yang dialih statuskan menjadi sekolah tinggi agama Islam negeri. Sejak tahun 2012, STAIN Bengkulu berubah menjadi institut agama Islam negeri berdasarkan Peratutan Presiden RI Nomor 51, tanggal 25 April 2012. Sejak tahun 1975 hingga 1995, IAIN RAden Fatah memiliki lima Fakultas, tiga Fakultas di Palembang, yaitu Fakultas Syariah, Fakultas Tarbiyah dan Fakultas Ushuluddin, dan dua Fakultas lainnya, Fakultas Ushuluddin di Curup dan Fakultas Syariah di Bengkulu. Sejalan dengan kebijakan pemerintah
dalam upaya pengembangan kelembagaan
perguruan tinggi Islam, maka pada tanggal 30 Juni 1997, kedua Fakultas tersebut ditinggkatkan statusnya menjadi sekolah tinggi agama Islam negeri (“STAIN), yaitu STAIN Curup dan Stain Bengkulu.1 STAIN Bengkulu didirikan berdasarkan pada Surat Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 1997 tanggal 21 Maret 1997 serta Keputusan 1
Faryita Asidi, Efektifitas Praktek Laboraturiumperbankan Syarriah dalam meningkatkan kompentensi mahasiswa di bidang perbankan syariah,( Skripsi FAkultas Ekonomi danBisnis Islam IAIN Bengkulu, 2017)
44
45
Menteri Agama pada saat itu, Dr. H. Tarmizi Taher, tanggal 30 Juni 1997 bersama dengan 32 STAIN lainnya. Pada masa itu ketua STAIN Bengkulu dijabat oleh Drs. H. BAdrul Munir Hamidy sejak tanggal 30 Juni 1997 sampai dengan & Maret 2002. Selanjutnya sejak tanggal 7 Maret 2002 Ketua STAIN Bengkulu dijabat oleh Dr. Rohimin, M. Ag. Institut Agama Islam Negeri Bengkulu atau sering disebut IAIN Bengkulu adalah salah satu perguruan tinggi Islam Negeri yang berada di Bengkulu, Indonesia. IAIN diresmikan pada tanggal 25 April 2012 dan beralamat di Jl. Raden Fatah, Pagar Dewa, Kota Bengkulu. 2. Visi Misi IAIN Bengkulu a. Visi IAIN Bengkulu “Unggul dalam studi keislaman, sains dan kewirausahaan” b. Misi IAIN Bengkulu 1. Mengembangkan ilmu-ilmu keislaman, sains dan kewirausahaan dalam pendidikan dan pengajaran meningkatkan kualitas penelitian dan pengabdian yang responsif terhadap kepentingan keilmuan dan kemasyarakatan. 2. Meningkatkan mutu mahasiswa yang berkarakter, profesional, mandiri, dan berahklak mulia. 3. Mengembangkan sistem pendidikan dan pembelajaran bermutu yang berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi.
46
4. Membangun
kerjasama
dengan
berbagai
pihak
untuk
meningkatkan kualitas pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 3. Sejarah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam (FEBI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam merupakan salah satu Fakultas di IAIN Bengkulu berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 35 tahun 2012. Pada saat ini Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam memiliki 4 program studi yaitu Ekonomi Syariah, Perbankan Syariah, Manajemen Zakat dan Wakaf dan Manajemen Haji dan Umroh. Namun Program Studi Manajemen Haji dan Umroh belum melaksanakan praktikum ini karena Program Studi tersebut baru diresmikan tahun 2016 saat penerimaan mahasiswa baru. Pada mulanya program studi Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah ini berada dibawah naungan Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, dimana Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf berada dibawah naungan Jurusan Syariah. Penggabungan antara Jurusan Syariah dan Ekonomi dalam satu Fakultas menjadi diskusi panjang baik di kalangan civitas akademik IAIN Bengkulu maupun masyarakat karena dari sisi akademik dan bidang keilmuan kurang tepat (terkesan dipaksakan). Selain itu, perkembangan lembaga keuangan Syariah baik perbankan maupun non-perbankan yang begitu pesat mendorong IAIN Bengkulu
untuk
mendirikan
fakultas
tersendiri
yang
khusus
menyelenggarakan pendidikan ekonomi dan bisnis Islam, atas dasar
47
itulah maka Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam berdiri. Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf yang sebelumnya berada di Fakultas Syariah, sekarang berada di bawah naungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam karena adanya peraturan baru dari Kementerian Agama.2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam telah melahirkan alumnialumni yang berkompeten. Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam telah banyak bekerja di instansi pemerintah seperti menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Agama, Pegawai Perbankan dan Non Bank, sebagai dosen di Perguruan Tinggi dan guru di sekolah atau madrasah yang tersebar di Provinsi Bengkulu. Profesi guru bagi alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sesuai dengan pernyataan Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa sarjana yang berasal dari jurusan diluar dari jurusan pendidikan dapat menjadi guru. Hal ini dinyatakan dalam putusan yang menolak permohonan uji materi pasal 8, 9 dan 10 UU No 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. 4. Visi, Misi dan Nilai Dasar FEBI a. Visi FEBI “Unggul dalam kajian dan pengembangan ilmu ekonomi dan bisnis Islam yang memadukan sains dan berjiwa kewirausahaan di Asia Tenggara tahun 2037"
2
Dikutip dari Id.m.wikipedia.orang, pada hari Jumat, Tanggal 02 Februari 2018, Pukul 21.22 WIB
48
b. Misi FEBI 1. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang efektif, dinamis dan professional dalam bidang Ekonomi Syariah, Sains dan Kewirausahaan. 2. Melaksanakan penelitian dalam bidang Ekonomi Syariah, Sains dan Kewirausahaan. 3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bidang Ekonomi Syariah, Sains dan Kewirausahaan. 4. Menjalin
kerjasama
secara
produktif
dengan
Lembaga
Keuangan Syariah di tingkat Lokal, Nasional dan Internasional. c. Nilai Dasar 1) Cerdas 2) Ikhlas 3) Berakhak mulia 4) Jujur dan bertanggung jawab 5) Disiplin 6) Berdaya saing 7) Mendiri 8) Kerjasama 5. Keyakinan Dasar dan Motto 1. Keyakinan Dasar a. Inna ma’al ‘usri yusra (sesungguhnya dibalik kesulitan pasti ada kemudahan).
49
b. Man jadda wajadda (siapa yang bersungguh-sungguh dia akan dapat) 2. Motto “EKSIS” (Edukatif, Kreatif, Sportif, Islami dan Santun) 6. Sejarah Perbankan Syariah Pendirian program studi ini diselenggarakan untuk menjawab kebutuhan dan tantangan perbankan syariah, keuangan syariah dan ekonomi syariah selain itu di dirikannya program studi perbankan syariah ini yaitu untuk menghasilkan sarjana dibidang perbankan syariah yang bertaqwa, berilmu, memiliki integritas sebagai sarjana pembelajaran, professional dan mampu mengenali, mengamati, membuaat penalaran permasalahan, berdasarkan ilmu ekonomi dan bisnis Islam. 7. Visi dan Misi Perbankan Syariah a. Visi Perbankan Syariah “Unggul dalam memadukan ilmu perbankan syariah, sains dan kewirausahaan pada tahun 2017 di Indonesia bagian Barat.” b. Misi Perbankan Syariah 1. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran yang efektif, dinamis, dan professional dalam bidang perbankan syariah, sains dan kewirausahaan. 2. Melaksanakan penelitian dalam bidang perbankan syariah, sains dan kewirausahaan.
50
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam bidang perbankan syariah, sains dan kewirausahaan. 4. Menjalin kerjasama secara produktif dengan lembaga keuangn syariah di tingkat lokal, nasional dan internasional. B. Deskripsi Responden Untuk melihat pengaruh preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah yang menjadi responden dalam penelitian dan juga merupakan informasi tambahan untuk untuk memahami hasil-hasil penelitian pada mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai berikut: 1. Berdasarkan Jenis Kelamin Responden Adapun data mengenai jenis kelamin responden penelitian yang diambil dari semester 6 dan semester 8 pada mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah sebagai berikut:
JenisKelamin
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Frekuensi Persentase (%)
Laki-laki
21
25,926%
Perempuan
60
74,075%
Total
81
100%
Sumber: Data primer diolah 2018
Berdasarkan keterangan pada table 4.1 di atas menunjukkan bahwa sebagian mahasiswa Prodi Perbankan Syariah IAIN Bengkulu
51
yang diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah perempuan dengan persentase 74,075% dan laki-laki 25,926%. 2. Berdasarkan Angkatan Adapun angkatan mahasiswa Prodi Perbankan Syariah yang mempengaruhi preferensi untuk menabung di Bank Syariah adalah sebagai berikut:
Angkatan/ Semester
Tabel 4.2 Angkatan Responden Frekuensi Persentase (%)
2014/ 8
38
46,91%
2015/ 6
43
53,1%
Total
81
100%
Sumber: Data primer diolah 2018
Berdasarkan table 4.2 diatas, dapat disimpulkan bahwa prefrensi mahasiswa untuk menabung di Bank Syariah yang menjadi responden terbanyak adalah mahasiswa angakatan 2015 atau semester 6 dengan persentase 53,1% dan angkatan 2014/ semester 8 sebanyak 46,91%. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Uji Validitas Metode yang digunakan pada uji validitas ini menggunakan korelasi corrected person correlation, dimana dikatan valid jika nilai signifikan < α (0,05).
52
a. Budaya Correlations
BUDAYA_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BUDAYA_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BUDAYA_3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BUDAYA_4
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BUDAYA_1 BUDAYA_2 BUDAYA_3 BUDAYA_4 ** ** ** 1 ,561 ,512 ,494 ,000
,000
,000
,000
81 1
81 ** ,571 ,000 81 1
81 ** ,565 ,000 81 ** ,547 ,000 81 1
81 ** ,842 ,000 81 ** ,810 ,000 81 ** ,809 ,000 81 1
81 ** ,561 ,000 81 ** ,512 ,000 81 ** ,494 ,000 81 ** ,778
81 ** ,571 ,000 81 ** ,565 ,000 81 ** ,842
,000
,000
,000
,000
81
81
81
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81 ** ,547 ,000 81 ** ,810
81 ** ,809
b. Subbudaya Correlations SUB_1 SUB_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
SUB_2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
SUB_3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
3 3
1
SUB_2 ** ,473
SUB_3 ** ,579
TOTAL ** ,794
,000
,000
,000
81 1
81 ** ,589 ,000 81 1
81 ** ,838 ,000 81 ** ,872 ,000 81 1
81 ** ,473 ,000 81 ** ,579 ,000 81 ** ,794
81 ** ,589 ,000 81 ** ,838
,000
,000
,000
81
81
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
TOTAL ** ,778
81 ** ,872
81
81
53
c. Kelas Sosial Correlations K.SOSIAL_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.SOSIAL_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.SOSIAL_1 1
K.SOSIAL_2 ** ,512
TOTAL ** ,851
,000
,000
81 1
81 ** ,887 ,000 81 1
81 ** ,512 ,000 81 ** ,851
81 ** ,887
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
81
d. kelompok Referensi Correlations K.RFRENSI_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.RFRENSI_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.RFRENSI_1 1
K.RFRENSI_2 ** ,616
TOTAL ** ,894
,000
,000
81 1
81 ** ,904 ,000 81 1
81 ** ,616 ,000 81 ** ,894
81 ** ,904
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
81
e. Keluarga Correlations KELUARGA_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
KELUARGA_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
KELUARGA_1 1
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
KELUARGA_2 ** ,709
TOTAL ** ,918
,000
,000
81 1
81 ** ,930 ,000 81 1
81 ** ,709 ,000 81 ** ,918
81 ** ,930
,000
,000
81
81
81
54
f. Peran dan Status Correlations P.STATUS_1 1
P.STATUS_1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N P.STATUS_2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
P.STATUS_2 ** ,461
TOTAL ** ,856
,000
,000
81 1
81 ** ,854 ,000 81 1
81 ** ,461 ,000 81 ** ,856
81 ** ,854
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
81
g. Usia dan Tahap Daur Hidup Correlations USIA_1 USIA_1
USIA_2 ** ,466
TOTAL ** ,844
,000
,000
81 1
81 ** ,867 ,000 81 1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
1
USIA_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
81 ** ,466 ,000 81 ** ,844
81 ** ,867
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
81
h. Keadaan Ekonomi Correlations K.EKONOMI_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.EKONOMI_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.EKONOMI_1 1
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
K.EKONOMI_2 ** ,455
TOTAL ** ,848
,000
,000
81 1
81 ** ,858 ,000 81 1
81 ** ,455 ,000 81 ** ,848
81 ** ,858
,000
,000
81
81
81
55
i. Gaya Hidup Correlations G.HIDUP_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
G.HIDUP_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
G.HIDUP_3
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
G.HIDUP_1 G.HIDUP_2 G.HIDUP_3 ** 1 ,203 ,315
TOTAL ** ,716
,069
,004
,000
81 1
81 ** ,576 ,000 81 1
81 ** ,741 ,000 81 ** ,815 ,000 81 1
81 ,203 ,069 81 ** ,315 ,004 81 ** ,716
81 ** ,576 ,000 81 ** ,741
,000
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
81
81 ** ,815
81
j. Kepribadian dan Konsep Diri Correlations K.K.DIRI_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.K.DIRI_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
K.K.DIRI_1 1
K.K.DIRI_2 ** ,565
TOTAL ** ,861
,000
,000
81 1
81 ** ,907 ,000 81 1
81 ** ,565 ,000 81 ** ,861
81 ** ,907
,000
,000
81
81
81
MOTIVASI_2 ** ,489
TOTAL ** ,857
,000
,000
81 1
81 ** ,869 ,000 81 1
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
k. Motivasi Correlations MOTIVASI_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
MOTIVASI_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
MOTIVASI_1 1 81 ** ,489 ,000 81 ** ,857
81 ** ,869
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
81
56
l. Persepsi Correlations PERSEPSI_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
PERSEPSI_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
PERSEPSI_1 1
PERSEPSI_2 ** ,552
TOTAL ** ,875
,000
,000
81 1
81 ** ,887 ,000 81 1
81 ** ,552 ,000 81 ** ,875
81 ** ,887
,000
,000
81
81
N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
m. Pembelajaran Correlations BELAJAR_1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BELAJAR_2
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
BELAJAR_1 1
BELAJAR_2 ** ,454
TOTAL ** ,832
,000
,000
81 1
81 ** ,872 ,000 81 1
81 ** ,454 ,000 81 ** ,832
81 ** ,872
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
81
SKPPRCY_2 ** ,469
TOTAL ** ,828
,000
,000
81 1
81 ** ,849 ,000 81 1
n. Sikap dan Kepercayaan Diri Correlations SKPPRCY_1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N SKPPRCY_2 Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
SKPPRCY_1 1 81 ** ,469 ,000 81 ** ,828
81 ** ,849
,000
,000
N 81 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
81
TOTAL
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed)
81
57
2. Uji Reabilitas Pada Uji Reabilitas ini menggunakan rumus Alpa Cronbach, dimana dikatakan reabilitas jika Alpa Cronbach > 0,50. a. Budaya Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,825 4
b. Subbudaya Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,781 3
c. Kelas Sosial Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,674
2
d. Kelompok Referensi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,762 2
e. Keluarga Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,829 2
f. Peran dan Status Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,631 2
58
g. Usia dan Tahap Daur Hidup Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,635 2
h. Keadaan Ekonomi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,626 2
i. Gaya Hidup Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,615 3
j. Kepercayaan dan Konsep Diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,714 2
k. Motivasi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,657 2
l. Persepsi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,711 2
m. Pembelajaran Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,621 2
59
n. Sikap dan Kepercayaan Diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ,635 2
3. Analisis Faktor 1. Mengidentifikasi variabel pengaruh preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah, yang terdiri dari: Budaya (X1), Subbudaya (X2), Kelas Sosial (X3), Kelompok Referensi (X4), Keluarga (X5), Peran dan Status (X6), Usia dan Tahap Daur Hidup (X7), Keadaan Ekonomi (X8), Gaya Hidup (X9), Kepribadian dan Konsep Diri (X10), Motivasi (X11), Persepsi (12), Pembelajaran (13), dan Sikap dan Kepercayaan (14). 2. Menguji 14 variabel secara bersamaan dan individu agar dianggap layak sebagai variabel preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah, sehingga dapat dianalisis lebih lanjut. Hasil pengujian kelayakan 14 variabel penelitian secara bersama-sama menggunakan metode Bartlett Test of Sphericity terlihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Kelayakan Seluruh Variabel Penelitian Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Approx. Chi-Square Sphericity df Sig.
,608 238,652 91 ,000
60
Tabel 1 menunjukan semua variabel ini layak dianggap sebagai variabel pengaruh preferensi mahasiswa program studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah dan dapat dianalisis lebih lanjut karena memiliki KMO and Bartlett’s Test diatas 0,5 yaitu 0,608dan nilai signifikan dibawah 0,05 yaitu 0,00. Hasil pengujian kelayakan variabel secara individu dapat dilihat tabel 4.4. Tabel 4.4. Anti Image Matrices
Tabel 4.4 menunujukan dari 14 variabel yang diuji hanya 11 variabel yang layak dianggap sebagai variabel preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah, karena 3 variabel lainnya
61
memiliki nilai MSA di bawah 0,5. Ke-3 variabel tersebut terdiri dari X3, X7, X14. Ke-3 variabel tersebut harus dikeluarkan dan kembali dilakukan pengujian kelayakan 11 variabel yang tersisa secara bersama-sama dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5. Hasil Pengujian Kelayakan Seluruh Variabel Penelitian (Setelah Variabel X3, X7 dan X14 dikeluarkan) Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test Approx. Chi-Square of Sphericity df Sig.
,685 196,452 55 ,000
Tabel 3 menunjukan nilai KMO and Bartlett’s Test sebesar 0,685 dengan signifikan 0,00. Hasil pengujian kelayakan variabel secara individu disajikan pada tabel 4.6 di bawah ini: Tabel 4.6. Anti Image Matrices
62
Tabel 4.6 menunjukan seluruh variabel memiliki nilai MSA berada diatas 0,5. Dengan demikian 11 variabel yang tersisa layak dianggap sebagai variabel preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah dan bisa dianalisis lebih lanjut. 3. Melakukan proses factoring atau ekstraksi terhadap 11 variabel. Proses factoring ke-11 variabel bertujuan untuk mengekstrak 11 variabel menjadi satu atau lebih faktor yang mewakili 11 variabel. Proses factoring dilakukan dengan metode Principal Component Method Analysis. Hasil factoring 11 variabel tersebut menampilkan nilai komunalitis (communalities), total varians (total varians explained), dan matrik komponen (component matrix). Nilai komunalitis merupakan jumlah varians dari setiap variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, semakin besar nilainya semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Nilai komunalitis yang dihasilkan dapat dilihat pada tabel 4.7.
63
Tabel 4.7. Jumlah Varians Setiap Variabel yang Dijelaskan oleh Setiap Faktor (Komunalitis) Variabel
Initial
Extraction
X1
1,000
,749
X2
1,000
,717
X4
1,000
,756
X5
1,000
,780
X6
1,000
,631
X8
1,000
,695
X9
1,000
,419
X10
1,000
,562
X11
1,000
,464
X12
1,000
,612
X13
1,000
,705
Pada tabel 4.7 menunjukan variabel X1 memiliki nilai komunalitis 0,749. Dapat diartikan bahwa 74,9% varian dari variabel X1 dapat dijelaskan oleh empat faktor yang terbentuk. Sedangkan nilai komunalitis lainnya (X2, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X11, X12, dan 13) dapat diinterprestasikan berturut-turut sebagai berikut: 71,7% varian X2, 75,6 varian X4, 78,0 varian X5, 63,1% varian X6, 69,5% varian X8, 41,9 varian X9, 56,2% varian X10, 46,4% varian X11, 61,2% varian X12, dan 70,5% varian X13dapat dijelaskan oleh empat faktor yang terbentuk. Total varians menjelaskan nilai eiganvalues dari masing-masing variabel. Tabel 4.8 dibawah ini memperlihatkan nilai eiganvalues dari 9 variabel preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah
64
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah. Tabel 4.8. Total Varians Semua Variabel Penelitian yang Dijelaskan oleh N Setiap Faktor Initial Eigenvalues
Extraction Sums of Squared Loadings
Component
Total
% of Variance Cumulative %
Total
% of Variance
Cumulative %
1
2,603
23,667
23,667
2,603
23,667
23,667
2
2,303
20,937
44,604
2,303
20,937
44,604
3
1,161
10,559
55,162
1,161
10,559
55,162
4
1,021
9,286
64,448
1,021
9,286
64,448
5
,847
7,697
72,145
6
,746
6,784
78,929
7
,658
5,983
84,912
8
,528
4,801
89,713
9
,480
4,360
94,072
10
,412
3,742
97,814
11
,240
2,186
100,000
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Nilai total eigenvalues menunjukan jumlah faktor yang terbentuk, kriteria eigenvalues yaitu faktor yang dianggap signifikan adalah faktor yang memiliki eigenvalues lebih besar dari 1. Dari tabel 6 terlihat bahwa terdapat 4 faktor yang terbentuk dari hasil ekstrak ke11 variabel. Terdapat 14 variabel yang dimasukan dalam analisis faktor dan hanya 11 variabel yang di anggap layak sebagai variabel pengaruh preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah yaitu variabel X1, X2, X4, X5, X6, X8, X9, X10, X11, X12,
65
X13. Bila ke-11 variabel di ekstrak menjadi satu faktor maka varian yang dapat dijelaskan oleh satu faktor adalah 23,667%. Bila ke-11 variabel di ekstrak menjadi dua faktor maka varian yang dapat dijelaskan oleh dua faktor adalah 20,937%. Bila ke-11 variabel di ekstrak menjadi tiga faktor maka varian yang dapat dijelaskan oleh tiga faktor adalah 10,599%. Namun bila ke-11 variabel di ekstrak menjadi empat faktor maka varian yang dapat dijelaskan oleh empat faktor adalah 9,286%. Persentase cumulative adalah total varians dari faktor yang ada (Santoso, 2003). Nilai 23,667 berarti faktor satu dapat menjelaskan 23,667% dari varians ke-11 variabel. Nilai 44,604 berarti faktor dua dapat menjelaskan 44,604% dari varians ke-11 variabel. Nilai 55,162 berarti faktor tiga dapat menjelaskan 55,162% dari varians ke-11 variabel dan nilai 64,448 berarti faktor keempat dapat menjelaskan 64,448% dari varians ke-11 variabel. Matrik Komponen menunjukan distribusi variabel pada faktor yang terbentuk, dan nilai pada tabel matrik komponen menunjukan besarnya korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk (factor loading). Sebuah faktor dapat di anggap mewakili variabel yang ada jika nilai factors loadingnya > 0,55 (Santoso, 2003). Hasil ekstraksi 9 variabel dapat di lihat dari tabel 4.9 di bawah ini :
66
Tabel. 4.9. Hasil Faktoring (Ekstraksi) 11 Variabel Component 1
2
3
4
X1
-,056
,454
,730
,084
X2
,394
-,364
,226
,615
X4
,521
-,656
-,213
,095
X5
,583
-,659
,077
,024
X6
,224
-,548
,486
-,210
X8
,531
,005
,319
-,557
X9
,562
,139
-,241
-,159
X10
,487
,527
,159
,148
X11
,530
,333
-,054
-,263
X12
,492
,459
,061
,395
X13
,652
,426
-,312
,005
Extraction Method: Principal Component Analysis. a. 4 components extracted.
Variabel X5, X9 dan X13 dikelompokan kedalam faktor 1 karena nilai factor loading nya yang berada di atas 0,55 berada pada faktor 1. Variabel X1 dikelompokan pada faktor 3 karena nilai factor loading nya yang berada di atas 0,55 berada pada faktor 3. Dan Variabel X2 dikelompokkan pada faktor 4 karen a nilai factor loading nya berada pada faktor 4. Sedangkan variabel X4, X6, X8, X10, X11 dan 12 nilai factor loading nya tidak ada yang berada di atas 0,55, sehingga belum bisa untuk memutuskan apakah variabel X4, X6, X8, X10, X11 akan dimasukan ke faktor yang mana. Karena masih terdapat 6 variabel yang belum dapat dikelompokan (ambigu) maka perlu dilakukan
proses
rotasi
dengan
pengelompokan variabel secara tepat.
tujuan
untuk
memperjelas
67
4. Melakukan proses rotasi dengan menggunakan metode Principal Component Method Analysis model Varimak. Tabel 4.10. Hasil Rotasi 11 Variabel Penelitian, Matrik Komponen Component
Variabel
1
2
3
4
X1
,011
-,040
,857
,118
X2
,016
,844
,073
-,002
X4
,105
,587
-,567
,282
X5
,082
,626
-,360
,502
X6
-,232
,324
,012
,687
X8
,380
-,086
,076
,733
X9
,595
,030
-,209
,140
X10
,624
,104
,400
-,040
X11
,634
-,116
,027
,217
X12
,600
,294
,339
-,226
X13
,831
,031
-,079
-,083
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.
a
a. Rotation converged in 11 iterations.
Hasil proses rotasi menggunakan metode Principal Component Method Analysis model Varimak menunjukan variabel X11, X12, X13 dikelompokkan pada fakror 1, variabel X8, X9, X10 dikelompokan pada faktor 2,
variabel X4, X5, X6 dikelompokan pada faktor 3,
sedangkan variabel X1, X2 dikelompokkan pada faktor 4. Keempat faktor diuraikan sebagai berikut: a. Faktor Pertama: Pengetahuan Faktor ini diberi nama pengetahuan karena menjelaskan variabel yang berlaitan dengan pemahaman yang dimiliki
68
Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah tentang Bank Syariah yang terdiri dari: Motivasi (X11), Persepsi (X12), Pembelajaran (X13). Hasil penelitian ini menunjukan preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah berdasarkan pemahaman mereka mengenai Bank Syariah. b. Faktor Kedua: Kondisi Finansial Faktor kedua diberi nama kondisi. Kondisi digambarkan sebagai bentuk hubungan anatara ke-3 faktor yaitu Keadaan Ekonomi (X8), Gaya Hidup (X9), Kepribadian dan Konsep Diri (X10). Hasil penelitian ini menunjukkan keadaan ekonomi mempengaruhi preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah yang menimbulkan gaya hidup masing2 mahasiswa dari kepribadian dan konsep diri mereka. c. Faktor Ketiga: Kedudukan Faktor ketiga diberi nama Kedudukan. Kedudukan adalah posisi seseorang atau sekelompok orang dalam suatu kelompok atau organisasi. Kedudukan terbentuk dari Kelompok Referensi (X4), Keluarga (5), Peran dan Status (6).
69
Kedudukan dalam penelitian ini sangat mempengaruhi preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah karena dapat memberikan efek terhadap orang lain untuk melakukan hal yang sama. d. Faktor Keempat: Nilai Faktor keempat yang terbentuk diberi nama Nilai. Peradaban terbentuk dari budaya (X1) dan subbudaya (X2). Nilai mempengaruhi manusia dalam menentukan suatu pilihan, maka nilai suatu Bank Syariah merupakan faktor penting dalam menentukan preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah.
69
BAB V PENUTUP
A. SIMPULAN Berdasarkan hasil Pembahasan terdapat 14 variabel yang diidentifikasi dapat mempengaruhi preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah, yang terdiri dari: 1) Budaya, 2) Subbudaya, 3) Kelas Sosial, 4) Kelompok Referensi, 5) Keluarga, 6) Peran dan Status, 7) Usia dan Tahap Daur Hidup, 8) Keadaan Ekonomi, 9) Gaya Hidup, 10) Kepribadian dan Konsep Diri, 11) Motivasi, 12) Persepsi, 13) Pembelajaran, 14) Sikap dan Kepercayaan. Hasil Pengujian Kelayakan terhadap 14 variabel menggunakan analisis faktor dengan metode Bartlett Test of Sphericity dan Measure of Sampling Adequency menunjukan bahwa hanya 11 variabel yang diuji layak dianggap sebagai variabel penentu. Dari 11 variabel yang diteliti, melalui proses factoring dan rotasi bisa di ekstrak menjadi empat faktor, yaitu: Faktor Pengetahuan, Faktor Kondisi Finansial, Faktor Kedudukan dan Faktor Nilai. B. Saran Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan diharapkan Bank Syariah dapat lebih memperhatikan dalam mengambil kebijakan terutama pada empat faktor yang dapat mempengaruhi preferensi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
69
70
Bengkulu untuk Menabung di Bank Syariah agar dapat meningkatkan perkembangan Bank Syariah.