Skenario 2

  • Uploaded by: Cintaa Tuuk
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skenario 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 761
  • Pages: 22
Skenario 2 Seorang laki-laki berusia 60 tahun dibawa ke Puskesmas karena tidak sadar setelah jatuh di kamar mandi dan kepalanya terbentur pada dinding. Ia selama ini selalu datang berobat karena menderita tekanan darah tinggi.

Anatomi dan fisiologi

Hubungan trauma dengan penurunan kesadaran Cedera (memar, laserasi, hemoragi)

Penurunan kemampuan autoregulasi cerebral

Lesi mendorong dan menekan otak

Tekanan intra cranial meningkat

Aliran darah dalam otak menurun

Perfusi tidak adekuat

Edema otak

Herniasi dan penekanan batang otak

Penurunan kesadaran

TRAUMA CAPITIS Trauma Kapitis adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen

PEMBAGIAN TRAUMA KAPITIS Simple Head Injury Ada riwayat taruma kapitis, tidak pingsan, gejala sakit dan pusing Tidak butuh perawatan khusus cukup diberi obat simptomatik, dan cukup istirahat

Commotio Cerebri Gegar otak. Pingsan akibat trauma kepala yang tidak disertai dengan kerusakan jaringan Pasien pucat,mengeluh nyeri kepala, vertigo, dan muntah. Amnesia retrograde

Contussio Cerebri Memar otak. Perdarahan dalam jaringan otak tanpa ada robekan jaringan yang kasat mata

Gejala defisit neurologik berupa babinzki + dan kelumpuhan UMN

Laceratio Cerebri Disertai robekan piamater Berkaitan dengan perdarahan subaraknoid traumatika, subdural akut dan intercerebral.

Fracture Basis Cranii

Gejala yang timbul tergantung pada letak atau fossa mana yang terkena (anterior, media, posterior

Laceratio langsung dan tidak langsung Bisa disertai commotio atau contussio. Tanda : Racoon’s eyes, otorrhea, rhinorrhea

DD Keyword

Stroke hemoragic

Stroke non-hemoragic

Laki-laki





Usia 60thn





Hipertensi





Tidak sadar



 ( apabila emboli lanjutan)

Kepala terbentur





Stroke • Stroke (WHO) : suatu sindrom klinis dengan gejala

berupa gangguan fungsi otak secara fokal maupun global, yang dapat menimbulkan kematian atau kecacatan yang menetap >24 jam, tanpa penyebab lain selain gangguan vaskular.

STROKE

HEMORAGIK

NON HEMORAGIK

INTRASEREBRI

EMBOLI CEREBRI

SUBARACHNOID

TROMBOSIS CEREBRI

STROKE HEMORAGIK • Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena

adanya pendarahan di otak • Penyebab stroke hemoragic antara lain: hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri venosa.

Hubungan Hipertensi dengan Pendarahan

Hipertensi

Aneurisma

Pecah pembuluh darah

Pendarahan

Klasifikasi Stroke Hemoragik • PSA (Pendarahan subaraknoid) diantara subaraknoid dan

piamater • PIS (pendarahan intraserebelar) parenkim otak • 70% di kapsula interna • 20% di fossa posterior • 10% di hemisfer di luar kapsula interna

PENDARAHAN INTRASEREBRI

PENDARAHAN SUBARACHNOID

• Sering pada usia dekade 5-8 • Tidak ada gejala prodormal yang jelas. Kadang hanya berupa nyeri kepala hebat, mual, muntah • Sering terjadi pada waktu siang hari, waktu bergiat, emosi • Sering disertai penurunan kesadaran

• Sering pada usia dekade 3-5 dan 7 • Gejala prodormal berupa nyeri kepala hebat dan mendadak • Penyebab terbanyak karena pecahnya aneurisma pembuluh darah • Kesadaran sering terganggu • Tanda rangsang menings (+)

Intraserebral hematom

Subarachnoid hematom

PEMERIKSAAN AWAL • Pemeriksaan Kesadaran (GCS)

GCS 13-15 : cedera kepala ringan (termasuk Laceratio dan Commotio Cerebri) GCS 9-12 : cedera kepala sedang GCS 3-8 : cedera kepala berat • Pemeriksaan Pupil • Pemeriksaan Neurologis Pemeriksaan Scalp dan Tengkorak

ANAMNESIS Dapat dilakukan pada penderita sendiri atau keluarga Poin Riwayat perjalanan penyakit • Waktu kejadian • Penyakit lain yang diderita • Faktor-faktor resiko yang menyertai stroke

PEMERIKSAAN FISIK • Pemfis umum • Tingkat kesadaran • Suhu • Denyut nadi • Anemia • Paru • Jantung • Pem. Neurologis dan neurovaskuler

PEMERIKSAAN PENUNJANG • X-Ray Tengkorak • Angiografi • EEG • CT-Scan

• Magnetic Resonance Imaging (MRI) • Sampel darah : darah perifer lengkap dan trombosit, kimia

darah (glukosa, elektrolit,ureum, dan kreatinin), masa protrombin dan masa tromboplatin parsial • Jika ada indikasi : tes kadar alkohol, fungsi hati, gas darah arteri, dan skrining toksikologi

PENATALAKSANAAN • Pertolongan pertama (3-6 jam) • Stabilitas Pasien (tindakan ABC) • Intubasi (kesadaran stupor / koma / gagal napas) • IV NaCl 0,9% (20 ml/jam) • O2 2-4 liter/menit melalui kanul hidung • Tidak makan dan minum oral • Rekaman EKG • X-ray Thoraks • Monitoring GCS

Cont... • Operasi bedah saraf (craniotomi)

• Modifikasi gaya hidup sehat • hindari : rokok, alkohol, stres mental, konsumsi tinggi garam, obat gol. Amfetamin • Kurangi : BB pada penderita stroke yang obes, lemak, kolesterol • Anjurkan : konsumsi gizi seimbang, olahraga teratur (intesitas sedang dapat didefinisikan sebagai aktivitas fisik yang cukup berarti hingga berkeringat atau meningkatkan denyut jantung 1-3 kali perminggu) • Mengontrol faktor risiko • Tekanan darah • Gula darah pada pasien DM • Kolesterol • Trigliserida • Jantung (atrial fibrilasi, infark miokard, RHD)

KONSELING & EDUKASI • Mengedukasi keluarga agar membantu pasien untuk tidak

terjadinya seranga kedua • Jika terjadi serangan berikutnya segera mendatangi pelayanan primer • Mengawasi agar pasien teratur minum obat • Membantu pasien menghindari faktor resiko

THANKYOU

Related Documents

Skenario 2
May 2020 23
Skenario 2
June 2020 18
Skenario 2.docx
November 2019 2
Tm Skenario 2.docx
May 2020 19

More Documents from "hakuna"

Anatomi.docx
May 2020 5
Skenario 2
May 2020 23