Skenario 1, Modul 6.2.docx

  • Uploaded by: Muhammad Naufal Widyatmaka
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Skenario 1, Modul 6.2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 467
  • Pages: 2
SKENARIO 1

Seorang anak berusia 8 bulan datang ke Puskesmas dengan keluhan badan tidak naik. Berat badan tidak naik kurang lebih 1 atau 2 bulan ini. Anak masih I.

Terminologi 1. Iga gambang (pianosign) : iga yang terlihat menonjol dikarenakan tubuh yang kurus sehingga SIC lebih cekung daripada tulang rusuknya. 2. baggy pants : sub-kutis daerah pantat tidak ada atau tampak sedikit, kulit tamoak keriput, salah satu tanda marasmus. kulit tampak seperti anak yang menggunakan celana longgar 3. flat of growth : tidak tumbuh, kurva arah garis pertumbuhan mendatar atau tidak mengalami kenaikan (T2) dari berat badan 4. WAZ : Weight to Age Z-score adalah penilaian atau interpretasi kurva dari berat badan, usia, dengan standar deviasi atau Z-score. Skor normal pada WAZ adalah 2 sampai dengan -2 SD 5. HAZ: Height for Age Z-score, menilai Panjang Badan yang dibandingkan dengan usia, kurva laki laki dan perempuan berbeda. 6. WHZ: Weight for Height Z-score membandingkan BB terhadap Panjang Badan yang di plotan pada kurva dengan dinilai SD-nya

II.

Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah interpretasi PF yang telah dilakukan? 2. Apakah pola makan berpengaruh pada kondisi bayi? 3. Apakah MPASI yang dikonsumsi anak sudah tepat? Bagaimana MPASI yang tepat? 4. Apa diagnosis dan prognosi pasien? 5. Bagaimanakah tatalaksana awal pasien pada kasus?

III.

Hipotesis 1. Keadaan umum sadar, tampak kurus, namun tidak ada baggy pants maupun edema  tidak kwashiorkor WAZ -2, dan WHZ  Gizi kurang HAZ  perawakan pendek Edema tidak muncul karena tidak ada penyakit kronis seperti hipoalbuminemia 2. Asupan protein kurang menyebabkan anak tampak kurus atau kurang gizi Kebiasaan minum teh (mengandung talin dan polivenol) penyerapan zat besi terganggu  memicu anemia def. besi dan lesu Asupan lemak dan karbohidrat kurang memicu BB kurang dan flat of growth karena MPASI yang diberikan pure buah dan sayur Kebiasaan minum air dan teh memicu rasa kenyang sehingga konsumsi ASI menurun 3. Apakah MPASI yang dikonsumsi anak sudah tepat? Bagaimana MPASI yang tepat? MPASI kurang tepat, usia 8 bulan seharusnya sudah mengonsumsi karbohidrat dan lemak yang dapat diperoleh dari nasi yang dilembutkan dicampur dengan susu formula. Buah dan sayur sebagai makanan selingan, kecukupan ASI perlu di cek. 4. Apa diagnosis dan prognosis pasien? Dx sementara adalah gizi kurang, dengan prognosis masi baik karena hanya ditemukan perawakan pendek.

5. Bagaimanakah tatalaksana awal pasien pada kasus? a. perbaikan MPASI sesuai usia yaitu 3x makanan lumat dengan bubur tim saring sebanyak 2/3 mangkok atau 250mL, b. teh tidak diberikan/ dihentikan pemberiannya c. memberikan nutrisi sesuai dengan jumlah kebutuhan kalori  Pemeriksaan Antropometri seperti BB perlu dilakukan agar dapat menentukan kebutuhan kalori sesuai plot Weight for Age IV. V.

Peta Konsep Sasaran Belajar Mempelajari Malnutrisi dari segi: 1. Etiologi dan Faktor risiko 2. PF dan PP 3. Diagnosis banding 4. Tatalaksana 5. Edukasi menu 1 minggu sesuai kebutuhan kalori untuk mengejar ketertinggalan nutrisi

Related Documents


More Documents from ""

Bab Ii.docx
November 2019 17
Word Sasbel 3.docx
May 2020 21
Setelah Judul.docx
November 2019 30
Setelah Judul.docx
July 2020 10
Sasbel Anamnesis.docx
May 2020 20