(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
GERAKAN RAHASIA LEMBAGA MISI SALIBIS (BAGIAN KE II)
KETIKA SALIBIS MENCETAK USTADZ-USTADZ PALSU
Penyusun : DIKI CANDRA
(Sekjen ARIMATEA Pusat)
www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 1
(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
Setelah kami bisa menghadirkan berbagai penemuan yang ditulisan dengan judul yang sama dibagian pertama, maka berikutnya akan disampaikan sesuatu hal yang tidak kalah menariknya dengan tulisan dibagian pertama. Pada bagian tulisan kedua ini kita lebih mengkhususkan bagaimana pengakuan seorang mantan misionaris dan lembaga misi dimana ia mengabdi, telah melakukan sesuatu hal yang telah banyak berdusta, tidak hanya kepada umat Islam, tapi juga kepada umat kristiani sendiri. Jika saja ARIMATEA tidak bisa membuktikan semua apa yang disampaikan dalam bentuk visual (sudah di VCD kan), maka mungkin kita tidak akan pernah mempercayainya. Apalagi umat kristiani lebih tidak percaya. Namun karena ARIMATEA selalu mau mendengar siapapun yang menyampaikan suatu informasi, kemudian ARIMATEA membuktikan dengan cara melakukan penyelidikan. Ternyata sebagian besar informasi/pengaduan yang ARIMATEA terima pada umumnya banyak benarnya. Tapi mungkin lain ketika pengaduan disampaikan kepada pihak lainnya, sekalipun kepada yang sudah dianggap tokoh atau Ormas, pada umumnya tidak melakukan tindaklanjut. Ini bagian dari pengalaman ARIMATEA ketika kedatangan seseorang yang mengadu, hampir semua mengeluh, menurutnya hampir semua tokoh/Ormas seolah tidak percaya atas pengaduannya. ARIMATEA melihat fenomena sikap tokoh (sebagian besar umat islam) bukan sekedar tidak perduli atau tidak percaya, namun para tokoh/Ormas tsb tidak faham apa yang harus dilakukan atas laporan tsb atau mungkin maunya gampang saja: Kalau memberikan informasi plus sekalian berikan bukti, baru mau perduli/ bergerak. Kembali ke pembahasan dari tema diatas, berikut ini kami tampilkan pengakuan Paulus F. Tengker, seorang mantan misionaris yang telah masuk Islam. Pengakuannya tsb itu beberapa tahun lalu telah dimuat dalam situs Swaramuslim.net. Atas pengakuan tersebut, ARIMATEA melakukan konfirmasikan dengan berbagai cara, ternyata Paulus F Tengker benar adanya. Paulus F. Tengker yang berasal dari Surabaya. Surabaya merupakan salah satu wilayah yang menjadi tanggungjawabnya. Dari penelusuran ARIMATEA, Paulus F. Tengker valid mantan misionaris yang terlibat mencetak ustadz-ustadz palsu. Berikut kutipan dari pengakuan Paulus F. Tengker 1 : Saya dilahirkan di Manado 31 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. Tengker. Keluarga saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut Kristen yang fanatik. Ayah seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah 1
Dalam situs Swaramuslim.net kesaksian Paulus F. Tengker ini berjudul “Kesaksian lain Mantan Gembala Gereja dan Penginjil Yang Masuk Islam”, November 2003.
www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 2
(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
dengan seorang penginjil Nehemia terkenal. Saya dididik dan direncanakan papa untuk meneruskan tradisi keluarga, jadi Gembala Tuhan. Setamat SMA saya kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab di Surabaya. Kota ini dipilih karena selain lebih dekat ke Manado, juga merupakan salah satu kota dengan umat Kristiani yang terkemuka, banyak gereja megah berdiri di tengah kota, dan umat Islamnya (NU) bersikap baik terhadap umat Kristen. Selama kuliah saya bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia dan Gereja Pantekosta di wilayah Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari orang-orang Islam yang masuk Kristen. Karena kebanyakan mereka itu orang dari desa atau orang awam, beberapa di antaranya bahkan sepertinya sakit jiwa, atau para pemakai narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka. Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: "Hamba Tuhan yang kembali, mantan seorang Kiai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen" dan sebagainya. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela. Saya ahli mengutip Al-Qur'an dan Hadist. Saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu, foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya benar-benar bekas tokoh Islam walau sebenarnya bukan!. Bahkan saya juga mengajari mereka membaca Al-Qur'an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang Islam yang sedang kami injili dan berusaha membantah kami. Beberapa kisah kesaksian yang sudah dibukukan, banyak yang merupakan hasil karangan saya. Memang betul, orang Islam yang murtad itu ada, tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya. Jika disebut mantan ulama atau mahasiswa IAIN, atau guru ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas pecandu narkoba, wanita nakal dan para preman tak beragama. Bahkan saya sering berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak pernah shalat. Namun walau demikian, kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang gemilang kepada para jemaat yang telah berderma. Sebab itu, kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu ini menjadi hebat dan canggih. Tentu para domba di gereja akan senang kalau mendengar mantan ulama masuk Kristen, walau yang bersangkutan sebenarnya cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.
www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 3
(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
TIDAK PERCAYA ATAS PENGAKUAN PAULUS TSB ? SEKARANG HARUS PERCAYA !, SEBAB ARIMATEA BANYAK MENEMUKAN BUKTI REKAMAN SOSOK PARA PENDUSTA/PENGINJIL TERSEBUT. Sejak beberap tahun lalu ARIMATEA telah menerbitkan VCD yang berjudul MEMBONGKAR KEBOHONGAN EMPAT PENDETA YANG MENGAKU MANTAN ULAMA/USTADZ. Kemudian kami menampilkan lagi hasil dokumenter yang telah di VCDkan yang berjudul l; ”BADUT BERDASI DALAM GEREJA.” Kepada peserta dialog internasional antar tokoh lintas agama, yang disponsori oleh negara Swis dan Dep Hamkum RI, yang diadakan pada tanggal 1-2 oktober 2007, di Hotel Grend Melia Kuningan jakarta, Kami yang juga termasuk 1 dari 8 komponen Ormas/lembaga Islam yang diundang, membagikan makalah ini kepada para pendeta/tokoh/lembaga kristiani yang hadir.
”Saya secara part time terkadang ikut misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami mendatangi tempat-tempat keremangan malam di se-antero Surabaya, kami wartakan injil pada para pekerja seks, ABG, wanita nakal, dan kaum gay. Target kami biasanya para pekerja seks independen, para pengunjung diskotek dan kafe freelance, baik itu gadis belia mau pun para lelaki muda penjaja seks untuk kaum gay. Tiap orang yang kami pilih biasanya hasil seleksi dan pengamatan kami yang teliti. Tidak sembarangan orang kami target. Biasanya kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para penginjil yang aktif di sini tidak aktif dalam kegiatan gereja apalagi memimpin kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung diskotik dan kafe. Selain itu, para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab inilah cara termudah menjerumuskan seseorang dalam kesesatan hidup, lalu setelah mereka tersesat dan butuh pertolongan, kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkul pun, kami sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke diskotik atau kafe. Jika Kompas (11/2/2001) telah memuat dengan gamblang jaringan narkoba di Jakarta yang melibatkan kerjasama antara aparat kepolisian, tentara, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung, dan mafianya, maka sebenarnya itu masih ada yang kurang dan ditutupi, yakni kenyataan bahwa gereja sebenarnya terlibat dalam jaringan peredaran dan perdagangan narkoba ! Hanya saja, berbeda www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 4
(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
dengan para mafia dan bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, keterlibatan gereja semata untuk menjaring domba Kristus baru dan menyesatkan generasi muda Islam. Beberapa bandar besar itu juga jemaat gereja yang taat. Donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka. Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual narkoba dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala yang membutuhkan dan untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam. Saya sendiri juga terkadang pakai ineks. Hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar kota. Kami pun biasa ketemu dan ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti dikunjungi para Pelayan dan Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe, dan Top Ten. Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti KAM. JUSUF RONI*), GILBERT LUMOINDONG, DAN SURADI BEN ABRAHAM di pub-pub tersebut.
www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 5
(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
Pdt. Prof. Dr. Kernas Abubakar Mashur Yusuf Rony, Pdt.Gilbert Lumoindong ST.h. & Ev. Suradi Ben Abraham. TIDAK PERCAYA KEMBALI DENGAN PENGAKUAN Paulus F. Tengker tersebut ? Fakta dilapangan membuktikan. Kita lihat laporan Majalah Sabili no.13, Th.XI, Tgl.15 Januari 2004, hal.27, yang membahasa keterlibatan para misionaris Doulos terlibat dalam penyebaran narkoba, untuk kepentingan pemurtadan (Kristenisasi). Lihat fakta dalam laporan berkolom berikut ;
www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 6
(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
April 1999; “Yayasan Doulos Pimpinan Ruyandi Hutasoit menggegerkan masyarakat Bandung, Jawa Barat. Di Desa Langgengsari, Lembang, Bandung, Yayasan Sekolah Tinggi Teologi (STT) Doulos memurtadkan umat Islam dengan merusak moral umat terlebih dahulu. Yayasan yang memiliki jaringan luas, hingga keluar negeri ini mencekoki kaum muda muslim dengan minuman keras dan obat-obat terlarang. Mereka melakukannya, hingga kaum muda Islam itu kecanduan berat. Setelah tak sadarkan diri, mereka memasukkan para pemuda ke panti rehabilitasi. Di sini, sejumlah aktivis gereja merusak akidah mereka dengan mencekoki Injil. Berkat laporan masyarakat, Bupati Tingkat II Bandung menutup aktivitas Doulos dan mengusir aktivisnya dari Bandung dengan mengeluarkan Surat Keputusan Bupati no.421.4/634/huk.” kemarahan masyarakat terjadi juga Jakarta, terhadap Kampus/Gereja Doulos di Cipayung Jakarta Timur, yang dibakar masa, karena melalukan perbuatan yang sama di seperti di Desa Langgengsari, Lembang, Bandung tersebut diatas.
(Foto Kampus/Gereja Doulos di Cipayung Jakarta Timur, yang dibakar masa) TIDAK CUKUPKAH FAKTA TERSEBUT? ATAU AKAN MENUDUH MASYARAKAT DISEKITAR SUDAH GILA SEMUA, SEHINGGA TANPA SEBAB MEMBAKAR TEMPAT TERSEBUT ? www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 7
(Advokasi Rehabilitasi IMunisasi Aqidah yang Terpadu Efektif & Aktual)
Seperti dalam tulisan bagian pertama, banyak hal mengejutkan dan rasanya sulit dipercaya akal sehat. Namur kami ARIMATEA banyak menemukan fakta dilapangan yang pada awalnya sulit dipercaya, pada akhirnya terungkap kebenarannya. Agar pembaca memiliki wawasan lebih baik, mohon baca tentang tulisan Snouck Hourgronje di situs yang sama ini. Hayati benar, istri dan anak kandungnya sendiri yang beragama Islam, tidak menyadari bapaknya adalah seorang laskar kristus (yang berpura-pura masuk Islam) sedang melakukan gerakan hidden mision untuk secara halus tanpa terasa melemahkan umat Islam.
www.arimateapusat.blogspot.com
Penyusun ; Diki Candra – Sekjen ARIMATEA - 8