Gerakan Misi Rahasia Lembaga Salibis (bagian Ke I)

  • Uploaded by: kartini
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Gerakan Misi Rahasia Lembaga Salibis (bagian Ke I) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,392
  • Pages: 27
GERAKAN MISI RAHASIA LEMBAGA SALIBIS (BAGIAN KE I)

By: Kartini Rosmala (kartini87.wordpress.com)

1 Gerak an Ra hasia San di “Hidup Nab i”

Gerakan atau operasi rahasia ini dirumuskan pada tahun 1986 untuk menandingi fenomena kebangkitan Islam yang dimulai di era 1980-an, yang akan menghambat gerakan penginjilan yang mereka jalani selama ini. Ini semua tidak lepas dari pemantauan ketat pihak gereja dan lembaga misinya. Karena itu, kaum Evangelis lalu berkumpul dan membentuk satu gerakan untuk mengantisipasi gerakan ini dengan nama sandi ‘Hidup Nabi’. Istilah ‘Hidup Nabi’ sesungguhnya merupakan singkatan dari ‘Hidupkan Dan Upayakan Peradaban Nasrani sebagai Bagian dari Iman mereka.’

Gerakan ini dirumuskan sekitar bulan Mei 1986, setelah Hari Pantekosta, dalam sebuah rapat di Bukit Getsemani, Ungaran, Jawa Timur. Bukit Doa Taman Getsemani ini merupakan tempat doa terbesar dan pertama di Indonesia milik Protestan. Sekitar satu pekan, diikuti oleh: 150 utusan Sekolah Theologia dari seluruh daerah Indonesia, utusan dari Asean, Australia, Palau, dan Guam. Utusan khusus dari Ibu Theresa dari India juga datang. Setelah diputuskan, maka gerakan ini dimulai secara serentak di seluruh nusantara pada tanggal 17 Januari 1987.

Gerakan Rahasia Sandi ”Hidup Nabi” membentuk 3 tim dalam pelaksanaan gerakannya

Tim Pertama Tugas mendekati sasaran (orang Islam yang dituju), kesehariannya memakai pakaian layaknya umat Islam, yang pria memakai baju koko dan peci, bahkan jubah dan gamis, jika perlu memelihara jenggot. Sedang yang perempuan pakai jilbab. Tim pertama ini mencoba mendekati, mengakrabi, dan membuat sasaran percaya padanya. Ia berperan sebagai orang Islam yang baik dan kaffah.

Tim Kedua Masih memakai pakaian Islam tapi lebih longgar, yang perempuan tidak lagi jilbab tapi kerudung, sedang yang laki-laki berpakaian koko tanpa peci atau pakaian biasa.

Tim Ketiga Tim yang sudah tidak memakai busana khusus, karena tim ini bertugas untuk menyampaikan kabar gembira dan mengaku sebagai Kristen. Catatan: Antara satu tim dengan tim yang lain berpura-pura tidak saling kenal.

Pembekalan Tim • keterampilan wawasan keislaman, hapal kisah nabi-nabi dan memfavoritkan Nabi Sulaiman a.s. • tradisi, budaya, dan corak sosiologis, termasuk segala hal yang berhubungan dengan keislaman, agama yang banyak dipeluk rakyat Indonesia. (1970-an)

• Tim ini melakukan gerakan sistematik & terencana. Yang terlibat bersifat Oikumene (persekutuan gereja): semua sekte gereja Protestan, kalangan Katolik Kharismatik dan Katolik Ortodoks, terkecuali Katolik Roma. • Oikumene seluruhnya berada di bawah kendali International Evangelis Fellowship Organization (IEFO) yang bermarkas di Amerika Serikat, yang dipimpin oleh John Paul. Dan ternyata John Paul ini juga salah satu pejabat di dinas intelijen AS (CIA).

Target •

• •



Target yang paling rendah adalah menjadikan umat Islam hidup dan berperilaku seperti layaknya orang Kristen, ini mencakup dalam pemikiran dan budaya. Menjadikan umat Islam resist (saling bermusuhan terus). Gerakan ini banyak mempromosikan budaya hidup dan pemikiran yang kebarat-baratan, sebab gaya hidup barat dianggap mewakili budaya hidup dan pandangan Kristiani. Menjadikan umat Islam itu sangsi atas agamanya sendiri dan kemudian tanpa disadari sebenarnya beriman kepada ajaran Kristus/gereja.

Keberhasilan Target • Target pencapaian yang ditetapkan hanya sekitar 60%, tapi hasil yang didapat hampir 80%. • Beberapa daerah & masjid yang dimasuki Laskar Kristus juga akhirnya berani menolak kehadiran para aktivis Islam. • Yang disusupi oleh Laskar Kristus kebanyakan kantong-kantong Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. • Mengetahui kelemahan dan kekurang umat Islam adalah ukuwah sesama mereka sendiri.

Ajang Penyusupan “Peperangan Aqidah” di Kalangan Tokoh Islam Hampir semua isu, data, fakta yang dimasukkan dengan cara canggih untuk menyerang AQIDAH kepada tokoh Islam lainnya ini dilakukan oleh umat Islam yang disebut Islam Liberal (JIL).

Penyerangan Tokoh Islam ini Dilakukan : Ada yang masih kuliah, ada pula yang sudah bekerja. Yang kuliah melakukan misi ini setiap Jum’at sore sampai hari Minggu, sedang yang sudah tidak kuliah melaksanakan misi ini setiap waktu sesuai dengan perintah dan arahan komandan lapangannya. Keseluruhan tim ini terdiri dari 30% perempuan dan 70% laki-laki. Yang perempuan mempunyai tugas khusus tambahan yakni mengincar tokoh-tokoh gerakan Islam dalam segala tingkatan untuk didekati dan bahkan rela jika dijadikan diajak bermaksiat & berzinah. Jika sampai terjadi hal-hal seperti ini, maka si perempuan akan membuka aib tersebut dan hancurlah nama si tokoh Islam itu.

SUMBER DANA •

• •

30% nya berasal dari dalam negeri. Dana ini diperoleh dari kolekte tantangan yang diberikan waktu kebaktian setiap awal bulan. Ada tiga jenis kolekte yaitu Kolekte Persembahan yang bersifat biasa, Kolekte Tantangan, dan Kolekte Diakonia. 70% berasal dari luar negeri. Sponsor-sponsor dari berbagai perusahaan yang pemiliknya juga beragama Kristen.

Sumber Dana Dalam Negeri “Kolekte Persembahan” Sumbangan ini bersifat biasa (10% per bulan) menggunakan amplop. Ini seperti zakat di dalam umat Islam. Dari pengakuan sejumlah aktivis gereja, para jemaat yang menyerahkan kolekte persepuluhan ini jumlahnya sangat sedikit yang benar-benar 10%, nyaris semuanya lebih dari 10%, dan bukan barang aneh jika di dalam amplop itu tidak ada uang kas tetapi cek dalam jumlah nominal yang besar. Dari seluruh gereja, Kolekte Tantangan ini dikumpulkan khusus untuk mensupport kegiatan penginjilan.

2 Gerak an Ra hasia San di (Pacarisasi & Hamilisasi) “ Airm at a”

Gerakan rahasia ini juga dirumuskan di Jawa Timur, 14 April 1984. Target dikhususkan untuk menaklukkan perempuan-perempuan Islam, yang pada saat itu umat muslim mengenalnya gerakan hamilisasi. Jika si Muslimah yang dihamili itu mau masuk Kristen maka itu prestasi besar, namun jika tidak maka anaknya yang dilahirkan itu akan diambil paksa untuk ikut pada ‘ayahnya’ dan dibesarkan dalam iman Kristiani. Sandi ‘Airmata’ ini adalah singkatan dari “Ahklak, Iman, Remaja Muslim Akan Tetap ter-Ambil”.

GERAKAN Laskar Kristus melepas sejumlah anak-anak muda Kristen, nakal, yang telah dididik, memahami tujuan gerakan, dan bisa merahasiakan misi, terkoordinir, dan kebanyakan dari pemuda gereja, ke tempat-tempat hiburan. MISI mengincar remaja-remaja puteri yang beragama Islam—jika bisa dari kalangan orang terpandang, temannya banyak, atau anak orang berpengaruh seperti anak kiai, pengasuh pesantren, atau santriwati—untuk didekati, diajak kenalan, dan dibawa ke motel, vila, atau hotel untuk dihamili. Semua ongkos vila, motel, atau hotel, dibayarkan oleh komandan lapangannya masing-masing.

HASIL Satu anak didik diwajibkan minimal mempunyai 9 anak dari menghamili gadis Islam, jika lebih dari itu maka itu lebih baik. CONTOH Yulianto, seorang penginjil, asal Blitar-Jawa timur, mempunyai 19 anak dari gadis-gadis Islam yang dihamilinya. Sekarang dia hidup enak & anaknya ditampung di Panti Asuhan. Sedang gadis-gadis Islam yang telah dihamili itu ada yang akhirnya masuk Kristen, ada pula yang kembali lagi ke Islam tanpa membawa anaknya. Lubis, seorang penginjil juga, yang telah ‘berprestasi’ menghasilkan lebih dari 40 anak bagi gereja dari gerakan seperti ini.

3 Gerak an Ra hasia San di “Hidu p Baik”

Merupakan program internasional, yang dirumuskan di Amerika Serikat tanggal 2 Februari l987, dibawah pimpinan Pdt. House Born dan Pdt. Maurice Corollo. Secara resmi dideklarasikan kepada publik internal Kristiani pada tanggal 2 Mei l987 di Bukit Doa Taman Getsemani, Ungaran, Jawa Tengah, dengan nama gerakan bersandi HIDUP BAIK. Nama sandi ‘Hidup Baik’ merupakan singkatan. Hanya saja kata ‘Hidup’ merupakan istilah yang sebenarnya, sedangkan ‘Baik’ adalah singkatan dari “Biarkan mereka Agama Islam, tapi iman mereka Kristen”.

Misi 1. Bagaimana caranya agar umat Islam tetap saja dalam agama Islam dalam formalitas (KTP) namun iman, tingkah laku, dan pola pikirnya sudah tidak ada bedanya dengan orang-orang Kristen (Barat). 2. Tujuan: membuat umat Islam tanpa disadarinya semakin jauh dari nilai Islam itu sendiri dan mulai mengenal dan akrab terhadap nilai-nilai kekristenan.

Sasaran Semua lapisan masyarakat, namun yang menjadi sasaran utama adalah kaum miskin perkotaan dan umat Islam yang secara budaya sangat sulit lepas dari pengaruh adat istiadat setempat seperti umat Islam di daerah Madura, Banten, Lombok, Bima di NTB, Bugis, Banjar, Minagkabau, Padang, dan Jambi. Salah satu bentuk ‘bantuan’ gereja diwujudkan dalam pembagian kambing ke pada setiap keluarga. Selain itu, para penginjil secara berkala juga rajin menyambangi tiap rumah warga, dengan penuh senyum dan sopan santun para penginjil ini mempengaruhi warga yang notabene KTP-nya masih Islam agar meninggalkan Islam dan memeluk Kristen. Setiap akan pulang, para penginjil ini selalu membagikan ‘hadiah’ dan pesan agar mereka mau pergi ke gereja.

• Warga dusun yang sudah mendapat bantuan dari gereja mulai enggan didatangi oleh ustadz atau ulama Islam. Sebab bila ustadz yang datang maka mereka biasanya hanya berkhotbah dan melarang ini dan itu, pergi pun tidak memberi apa-apa dalam bentuk nyata. • Beda sekali dengan para rohaniawan atau penginjil yang setiap kali bertamu selalu meninggalkan hadiah atau bantuan. Warga sekarang sudah memiliki pandangan bahwa orang-orang Islam itu sebenarnya banyak yang kaya raya, tetapi pelit dan kikir. Bahkan serakah. Beda sekali dengan orang-orang Kristen, walau mereka kaya tetapi orang-orang Kristen itu baik hati dan tidak pelit.

BERSAMBUNG ...

Next: GERAKAN MISI RAHASIA LEMBAGA SALIBIS (BAGIAN KE II)

Sumber: http://www.facebook.com/home.php?ref=home#/note.php?note_id=145973214

http://arimateapusat.blogspot.com/2009/08/gerakan-misi-rahasia-lembaga-sal

Related Documents


More Documents from "maryo"