Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat.docx

  • Uploaded by: fahrudin farid
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,023
  • Pages: 8
1. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH TERPUSAT (OFF SITE) Sanitasi sistem terpusat (off site) yaitu sistem pengolahan air limbah yang berada diluar persil dan dipisahkan dengan batas jarak atau tanah yang menggunakan perpipaan untuk mengalirkan air limbah dari rumah-rumah secara bersamaan dan kemudian dialirkan ke IPAL. Sistem ini mempunyai beberapa teknologi yang sering digunakan, yaitu: 1. Conventional Sewerage 2. Shallow Sewers 3. Small bore sewer dengan pengolahan Jika terdapat pada kawasan dengan tingkat penghasilan rendah sistem ini bisa menggunakan septitank komunal dan pengaliran dengan konsep perpipaan shallow sewer. Bagi kawasan terbatas untuk pelayanan 500-1000 sambungan rumah disarankan menggunakan basis modul 1. Conventional Sewerage Sistem penyaluran konvensional (Conventional Sewer) adalah sebuah jaringan perpipaan yang membawa air buangan ke suatu tempat berupa tempat pengolahan atau tempat pembuaangan akhir seperti badan air penerima. Sistem ini terdiri dari jaringan pipa persil, pipa lateral, dan pipa induk yang melayani penduduk suatu daerah pelayanan yang cukup luas. Syarat dalam sistem ini, antara lain:     

Suplai air bersih yang tinggi yang berfungsi untuk menggelontor Diameter pipa minimal 1 cm, karena membawa padatan Aliran dalam pipa harus aliran seragam Kemiringan pipa diatur sehingga kecepatan (0,6 m/det). Aliran di dalam saluran harus mempunyai tinggi renang agar dapat mengalirkan padatan  Kecepatan maksimum pada penyaluran konventional 3 m/det. Conventional Sewer ini perlu pengendapan padatan atau tidak membutuhkan tangki septik. Namun biaya konstruksi sistem ini relatif mahaldan pengaturan jaringan akan sulit jika dikombinasikan dengan saluran small bore sewer dikarenakan karakteristik dalam membawa air buangan yang berbeda.

2.

Sistem Shallow Sewer

Perbedaan dengan sistem konventional adalah sistem ini mengangkut air buangan dalam skala kecil dan pipa dipasang dengan slope lebih landai. Peletakan saluran ini biasanya diterapkan pada blok-blok rumah. Shallow sewer sangat tergantung pada pembilasan air buangan untuk mengangkut buangan padat jika dibandingkan dengan cara konventional yang mengandalkan self cleansing. Sistem ini melayani air buangan dari kamar mandi, cucian, pipa servis, pipa lateral tanpa induk serta dilengkapi dengan pengolahan mini. Kriteria perencanaan sistem Shallow Sewer, yaitu:  Kepadatan penduduk sedang ( > 150 jiwa/ha)  Suplai air bersih > 60%  Permeabilitas tanah buruk ( < 0,0416 cm/menit)  Muka air tanah minimum adalah 2 m  Kemiringan < 2% (+ 1%)  Persentase yang memiliki tangki septic < 60%

3.

Sistem Small Bore Sewer

Pada sistem ini hanya menerima bagian cair dari limbah rumah tanggal dan disalurkan dalam saluran pembuangan. Saluran ini tidak dirancang untuk self cleansing. Pipa yang dipasang hanya pipa persil dan servis yang menuju lokasi pembuangan akhir. Sistem ini sangat cocok untuk daerah dengan kepadatan penduduk sedang sampai tinggi, terutama daerah yang menggunakan tangki septik namun tanah sekitarnya tidak mampu menyerap effluent tangki septik lagi. Persyaratan teknis sistem Small bore sewer, yaitu :  Diperlukan tangki yang berfungsi utnuk memisahkan padatan dan cairan.  Diameter pipa minimal 1 cm, dikarenakan tidak membawa padatan  Kecepatan maksimum 3 m/detik.

2. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI TEMPAT (ON SITE) Sistem pengolahan air limbah / fasilitas sanitasi dimana air limbah tidak dikumpulkan atau disalurkan dalam suatu jaringan saluran yang akan membawanya ke suatu tempat pengolahan air buangan atau badan air penerima, melainkan dibuang di tempat. Sistem ini dipakai bila syarat-syarat teknis lokasi dapat dipenuhi dan biaya relatif rendah. Contoh : Septic Tank, Grease Trap, Pit Latrine.  Septic Tank Septic Tank adalah sebuah raungan yang terdiri oleh beberapa kompartemen sebagai bangunan pengendap untuk menampung kototran padat agar mengalami pengolahan biologis oleh bakteri anaerob. Septi tank haru kedap air supaya terpenuhi dengan cairan. Septic tank merupakan jenis pengolahan air buangan rumah tangga yang paling banyak digunakan di Indonesia, utamanya di daerah yang berpenghasilan menengah keatas, perdangangan, perkantora, dan pelayanan umum.

 Grease Trap Grease Trap adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan air dengan minyak, menggunakan proses fisik yang memanfaatkan berat jenis minyak yg lebih kecil dari air dan biasanya digunakan pada awal waste water treatment plant / IPAL, sehingga minyak tidak menyumbat dan membeku di pipa pembuangan. Alat ini terbuat dari stainless steel atupun pasangan bata sehingga tidak bisa terkorosi. Alat ini sangat cocok digunakan di restoran dan di rumah tangga.

 Pit Latrine Pit Latrine atau jamban cemplung berventilasi merupakan sistem pembuangan tinja yang terdiri atas lubang yang digali secara manual dengan dilengkapi dinding rembes air yang dapat terbuat dari pasangan batu bata berongga, dan menggunakan ventilasi pipa. Jamban cemplung berventilasi biasanya berbentuk bulat atau kotak, dengan potongan melintang sekitar 0,5 – 1 m2 dengan kedalaman 1 – 3 m. Hanya sedikit air yang digunakan untuk menggelontorkan tinja ke dalam jamban. Jamban ini biasanya didesain untuk waktu 5 – 10 tahun. Sistem ini dapat dengan sering kita jumpai di daerah pedesaan.

Secara umum, Kelebihan Sistem Pengolahan Air Limbah di Tempat adalah:  Biaya pembuatan murah  Biasanya dibuat oleh sektor swasta/pribadi  Teknologi dan pembangunannya sederhana  Sistem yang terpisah bagi tiap-tiap rumah dapat menjaga privasi yang aman dan bebas  Operasi dan pemeliharaannya mudah dan umumnya merupakan tanggung jawab pribadi masing-masing, kecuali yang tidak terpisah atau dalam kelompok/blok Kekurangan Sistem Pengolahan Air Limbah di Tempat adalah :  Tidak diperuntukkan bagi daerah dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi sehingga lahan yang tersedia sangat sempit, dan muka air tanah tinggi, kecuali jika daya  Sulit untuk mengendalikan operasi dan pemeliharaannya (terutama untuk sistem septic tank)

3. PENGALIRAN AIR LIMBAH TERPISAH (SEPARATE SEWERAGE) Sistem pengumpulan air limbah yang terpisah dari sistem penyaluran air hujan, dalam hal ini air limbah akan dikonsentrasikan di satu tempat keluaran seperti instalasi pengolahan air limbah. Pengaliran air limbah terpisah diutamakan dengan cara gravitasi, akan tetapi untuk tempat – tempat tertentu yang sudah tidak bisa dirancang sistem gravitasi maka diperbolehkan menggunakan pompa. Separate Sewerage atau sistem pengaliran terpisah sangat cocok diaplikasikan untuk daerah dengan fluktuasi debit limbah cair dan limpasan air hujan yang relatif besar.

4. PENGALIRAN AIR LIMBAH KOMBINASI (COMBINE SEWERAGE) Sistem ini digunakan apabila daerah pelayanannya adalah daerah padat dan sangat terbatas lahan untuk membangun saluran air buangan yang terpisah dengan saluran air hujan. Sistem ini bias diterapkan dengan syarat:   

Ketersediaan dana yang terbatas. Pembangunan sistem tercampur akan memerlukan dana yang lebih besar dari sistem terpisah. Debit air buangan relatif kecil Fluktuasi curah hujan relatif kecil dari tahun ke tahun.

CEK PLAGIASI (11%)

Related Documents


More Documents from "HASTOMO"