SINDROM NEFROTIK
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) TATA LAKSANA KASUS SINDROM NEFROTIK (ICD X : ) 1. Pengertian (Definisi)
2. Anamnesis
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Lemas Mual Muntah Sesak nafas Pucat BAK berkurang Sesak nafas
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
1. Sesuai dengan kriteria anamnesis 2. Sesuai dengan kriteria pemeriksaan fisik 3. Peningkatan kadar bilirubin dalam darah, kadar SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal tertinggi 4. Petanda Hepatitis Virus seperti IgM anti HAV untuk Hepatitis Virus A, HBs Ag. IgM anti HBc untuk hepatitis virus B. Anti HVC untuk Hepatitis C
5. Diagnosis Kerja
Hepatitis (ICD X : K75.9)
6. Diagnosis Banding
1. 2. 3. 4.
7. Pemeriksaan Penunjang
1. Tes laboratorium urin (bilirubin di dalam urin) 2. Pemeriksaan darah : peningkatan kadar bilirubin dalam darah, kadar SGOT dan SGPT ≥ 2x nilai normal tertinggi.
Kolesistitis Abseshepar Sirrosishepar Hepatitis virus lainnya
3. Petanda Hepatitis Virus seperti IgM anti HAV untuk Hepatitis Virus A, HBs Ag. IgM anti HBc untuk hepatitis virus B. Anti HVC untuk Hepatitis C
8. Terapi
1. Asupan kalori dan cairan yang adekuat 2. Tirah baring 3. Tata laksana Farmakologi sesuai dengan gejala yang dirasakan oleh pasien: Antipiretik bila demam; ibuprofen 2x400mg/hari. Apabila ada keluhan gastrointestinal, seperti: Mual : Antiemetik seperti Metoklopropamid 3x10 mg/hari atau Domperidon 3x10mg/hari. Perut perih dan kembung : H2 Bloker (Simetidin 3x200 mg/hari atau Ranitidin 2x 150mg/hari) atau Proton Pump Inhibitor (Omeprazol 1 x 20 mg/hari).
9. Edukasi
1. Sanitasi dan higiene mampu mencegah penularan virus. 2. Vaksinasi Hepatitis A diberikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terinfeksi. 3. Keluarga ikut menjaga asupankaloridancairan yang adekuat, dan membatasi aktivitasfisik pasien selama fase akut. 4. Pada hepatitis B kronis karena pengobatan cukup lama, keluarga ikut mendukung pasien agar teratur minum obat. 5. Pada fase akut, keluarga ikut menjaga asupankaloridancairan yang adekuat, dan membatasi aktivitasfisik pasien. 6. Pencegahan penularan pada anggota keluarga dengan modifikasi pola hidup untuk pencegahan transmisi, dan imunisasi.
(Hospital Health Promotion)
10. Kontra Prognosis
Ad Vitam : dubia ad bonam Ad sanationam : dubia ad malam Ad Fungsionam : dubia ad malam
11. Tingkat Evidens
I/II/III/IV
12. Tingkat Rekomendasi
A/B/C
13. Penelaah Kritis
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Mitra Bestari
14. Indikator Medis
HD rutin 10 jam/minggu
15. Kepustakaan
1. PerMenKes No. 5 Th 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer 2. SPM IDI Edisi ke 3 cetakan ke 2 Th 2002 3. Harrisons Principles Of Internal Medicine 16 th.