SILABUS MATA KULIAH ANALISIS WACANA
Dra. Hj. Atiqa Sabardila, M.Hum.
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ILABUS MATAKULIAH ANALISIS WACANA Program Studi Kode Matakuliah Nama Matakuliah Jumlah SKS Semester Matakuliah Prasyarat Deskripsi Matakuliah
: : : : : : :
Standar Kompetensi
:
Kompetensi Dasar 1. mampu menjelaskan pengertian dan lingkup wacana
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah 505302 Analisis Wacana 2 SKS V Matakuliah ini berisi tentang pengertian wacana, kedudukan wacana dalam satuan linguistik, unsur internal dan eksternal wacana, kedudukan struktur wacana, aspek keutuhan wacana (kohesi dan koherensi), tema-topik-judul, topikalisasi, klasifikasi wacana (berdasarkan: bentuk, media penyampaian, jumlah penutur, isi, dan gaya dan tujuan), penerapan prinsip analogi dan penafsiran lokal, kedudukan analisis wacana, dan penerapan metode analisis wacana. Mampu menyusun berbagai wacana
Indikator Mampu menjelaskan istilah wacana Mampu Membedakan wacana dengan discursus Mampu memetakan posisi wacana dalam satuan lingustik
2. mampu memerikan unsur-unsur wacana (internal)
Mampu mengidentifikasikan unsurunsur internal wacana Mampu mencontohkan unsur-unsur internal tersebut dalam wacana
3. mampu memerikan unsur-unsur wacana (eksternal) 4. menjelaskan pengertian keutuhan struktur wacana
Pengalaman Belajar Membaca paparan tentang istilah wacana
Mulyana. 2005. Kajian Wacana: Teori, Metode, dan Aplikasi Prinsip-prinsip Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana. Cetakan I. Halaman 3-6.
Kedudukan Wacana dalam Satuan Linguistik
memetakan posisi wacana dalam satuan lingustik Mengumpulkan wacana dari koran atau majalah
Unsur-unsur Internal Wacana (Kata dan Kalimat serta Teks dan Konteks)
100’
Praptomo Baryadi, I. 2002. Dasar-dasar Analisis Wacana dan Ilmu Bahasa. Yogyakarta: Pustaka Gondhosuli. Halaman 1-4. Mulyana, 2005: 7-24
Unsur Eksternal Wacana ( Implikatur, Presuposisi, Referensi, Inferensi, dan Konteks)
100’
Mulyana, 2005: 7-24
Tugas Individu: Memanfaatkan wacana yang sudah mereka kumpulkan lalu diperikan berdasarkan unsur eksternalnya
Keutuhan Struktur Wacana
100’
Mulyana, 2005: 25-36
Tugas Individu: Mencontohkan aspek kohesi dan menandainya berdasarkan wacana yang mereka kumpulkan
Tugas Individu: Menyajikan perian unsur internal wacana
Membaca wacana mengidentifikasikan unsur-unsur internal wacana
mencontohkan unsur-unsur eksternal tersebut dalam wacana Mengumpulkan contoh wacana (lisan/tulis)
Aspek-aspek Keutuhan Wacana: Kohesi Membuat transkripsi ortografis terhadap wacana tulis
Mampu menandai aspek kohesi Membaca paparan tentang keutuhan struktur wacana menjelaskan pengertian keutuhan struktur wacana mencontohkan struktur wacana
Silabus Mata Kuliah Analisis Wacana
Penilaian Lisan/tulis (Menjelaskan istilah wacana)
Membedakan wacana dengan discursus
Mampu mencontohkan unsur-unsur eksternal tersebut dalam wacana Mampu menjelaskan pengertian keutuhan struktur wacana
Mampu mencontohkan aspek kohesi dalam wacana
Alat/Bahan/sumber Belajar G. Tarigan, H. 1993. Pengajaran Wacana. Bandung: Angkasa. Halaman 21-29
Wacana, Discourse, dan Discursus
Mampu mengidentifikasikan unsurunsur eksternal wacana
Mampu mencontohkan struktur wacana
Waktu 100’
Merangkum istilah wacana
mencontohkan kembali unsur-unsur internal tersebut dalam wacana yang mereka tulis mengidentifikasikan unsur-unsur eksternal wacana
menandai aspek kohesi mencontohkan aspek kohesi dalam wacana
Materi Ajar Etimologi Istilah Wacana
menandai aspek kohesi
5. menjelaskan pengertian keutuhan struktur wacana
Mampu menjelaskan pengertian keutuhan struktur wacana Mampu mencontohkan struktur wacana
menandai aspek koherensi
mencontohkan aspek kohesi dalam wacana Membaca paparan tentang pengertian keutuhan struktur wacana Membaca ulang wacana yang mereka kumpulkan sebelumnya
Keutuhan Struktur Wacana
100’
Mulyana, 2005: 17-39
Tugas Individu: Menulis wacana lalu mencontohkan aspek koherensi dalam wacana tersebut
100’
Mulyana, 2005: 37-45
Tugas Kelompok: Pembacaan Wacana Tulis yang tidak berjudul lalu bertugas membuat judul, identifikasi topik dan tema
Aspek-aspek Keutuhan Wacana: Koherensi
Mampu menandai aspek koherensi mencontohkan aspek koherensi dalam wacana
Mampu mencontohkan aspek koherensi dalam wacana
Menggunakan wacana tersebut untuk mencontohkan struktur wacana menandai aspek koherensi
6. mengidentifikasi tema, topik, dan judul
Mampu mengidentifikasi tema, topik, dan judul Mampu mencontohkan tema, topik, dan judul
7. mempraktikkan proses topikalisasi dalam wacana
Mampu mempraktikkan proses topikalisasi dalam wacana
mengidentifikasi wacana berdasarkan bentuk mencontohkan jenis wacana berdasarkan bentuk 10. mencirikan dan mencontohkan wacana berdasarkan media penyampaian 11. mencirikan dan mencontohkan wacana berdasarkan jumlah penutur
mengidentifikasi wacana fiksi dan nonfiksi mengidentifikasi wacana berdasarkan isi mengindetifikasi wacana berdasarkan gaya dan tujuan
mengidentifikasi tema, topik, dan judul mencontohkan tema, topik, dan judul Membaca wacana yang sudah mereka kumpulkan
mempraktikkan proses topikalisasi dalam wacana Identifikasi Kohesi, Koherensi, Tema, dan Topik.. Praktik Penopikan Mampu menjelaskan wacana Membaca tentang klasifikasi wacana berdasarkan bentuk berdasarkan bentuk Mampu mengidentifikasi wacana berdasarkan bentuk
Membaca wacana yang mereka kumpulkan
mampu mencontohkan jenis wacana berdasarkan bentuk
mengidentifikasi wacana berdasarkan bentuk
Mampu mencirikan wacana lisan dan tulisan
mencontohkan jenis wacana berdasarkan bentuk mencirikan wacana lisan dan tulisan
Topikalisasi
100’
Praptomo Baryadi, 2002: 54-68
Tugas Individu: Praktik pembuatan topik baru dengan memanfaatkan wacana sebelumnya
Klasifikasi Wacana berdasarkan Bentuk: (Wacana Naratif, Prosedural, Ekspositori, Hortatori, Dramatik, Epistoleri, dan Seremonial)
100’
Mulyana, 2005: 47-51
Tugas Individu: Menggolongkan wacana yang mereka kumpulkan berdasarkan bentuknya dan mengidentifikasi penandanya
Wacana Tulis dan Lisan
100’
Mulyana, 2005: 51-52
Tugas Individu: Identifikasi wacana tulis dan lisan dari wacana yang mereka kumpulkan
Wacana Monolog dan Dialog
100’
Mulyana, 2005: 53
Tugas Individu: Identifikasi Wacana Dialog dan Monolog dari wacana yang mereka kumpulkan
Wacana berdasarkan sifat (: Fiksi dan Nonfiksi)
100’
Mulyana, 2005: 54-55
Tugas Individu: Identifikasi Wacana berdasarkan sifat dan isi dengan memanfaatkan wacana yang mereka kliping
mencontohkan wacana lisan dan tulisan mampu mencontohkan wacana lisan dan tulisan Mampu mencirikan wacana monolog dan dialog mampu mencontohkan wacana monolog dan dialog
12.
Tema, Topik, dan Judul Wacana
Praptomo Baryadi, 2002: 54-68
mencontohkan tema, topik, dan judul
8. Ujian Tengah Semester (UTS) 9. menjelaskan wacana berdasarkan bentuk
mencontohkan aspek koherensi dalam wacana berdasarkan wacana yang mereka tulis sendiri Membaca tentang pengertian tema, topik, dan judul
Mampu mencirikan wacana fiksi dan nonfiksi
Membaca wacana monolog dan dialog yang mereka kumpulkan mencirikan wacana monolog dan dialog mencontohkan sendiri wacana monolog dan dialog Membaca wacana fiksi dan nonfiksi mencontohkan wacana fiksi dan nonfiksi
mampu mencontohkan wacana fiksi dan nonfiksi Mampu mencirikan politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum dan kriminalitas, dan olah raga dan kesehatan Mampu mencontohkan wacana politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum dan kriminalitas, dan olah raga dan kesehatan Mampu mencirikan wacana iklan
Silabus Mata Kuliah Analisis Wacana
mencirikan wacana fiksi dan nonfiksi membaca wacana politik, ekonomi, budaya, hukum dan kriminalitas, dan olah raga dan kesehatan mencirikan politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum dan kriminalitas, dan olah raga dan kesehatan mencontohkan wacana politik, sosial, ekonomi, budaya, hukum dan kriminalitas, dan olah raga dan kesehatan
Wacana berdasarkan Isi (: Politik, Sosial, Ekonomi, Budaya, Hukum dan Kriminalitas, dan Olahraga dan Kesehatan) Wacana Iklan
Mulayana, 2005: 56-63 Mulyana, 2005: 63
mampu mencontohkan wacana iklan mencirikan wacana iklan 13. Menerapkan prinsip pemahaman wacana dan mampu menjelaskan kedudukan analisis wacana
Mampu menganalisis wacana berdasarkan prinsip analogi dan penafsiran lokal Mampu menjelaskan kedudukan analisis wacana
14. menerapkan metode analisis wacana (distribusional dan pragmalinguistik)
Mampu menganalisis wacana dengan metode distribusional
Mampu menganalisis wacana dengan analisis konten
100’
Mulyana, 2005: 67-84
Tugas Individu: Penerapan Prinsip Analogi dan Penafsiran Lokal
100’
Mulyana, 2005: 67-84
Tugas Kelompok (2 orang): menganalisis wacana dengan 2 metode (: distribusional dan pragmalinguistik)
100’
Mulyana, 2005: 67-84
Tugas Kelompok (2 orang): menganalisis wacana dengan 2 metode (: analisis konten dan deskriptif)
Kedudukan Analisis Wacana menganalisis wacana berdasarkan prinsip analogi dan penafsiran lokal menjelaskan kedudukan analisis wacana Membaca tentang cakupan metode distribusional dan pragmalinguistik
Metode Distribusional
menganalisis wacana dengan menerapkan metode distribusional menganalisis wacana dengan metode pragmalinguistik Membaca tentang cakupan metode analisis konten dan deskriptif
Metode Analisis Kontens Metode Deskriptif
Mampu menganalisis wacana dengan metode deksriptif
16. Ujian Akhir Semester
Prinsip Analogi dan Penafsiran Lokal
Metode Pragmalinguistik Mampu menganalisis wacana dengan metode pragmalinguistik
15. menerapkan metode analisis wacana (Analisis Konten dan Deskriptif)
mencontohkan wacana iklan Membaca pengertian tentang prinsip analogi dan penafsiran lokal
Menganalisis wacana dengan analisis konten
menganalisis wacana dengan metode deksriptif Portofolio: Penyajian Contoh Klipping Wacana Portofolio: Penerapan Metode Analisis Wacana
Surakarta, 16 Juli 2008 Ketua Jurusan,
Drs. H. Yakub Nasucha, M.Hum.
Silabus Mata Kuliah Analisis Wacana
Dosen Penanggung Jawab Perkuliahan,
Dra. Hj. Atiqa Sabardila, M.Hum.