Ship_conversion_overhaul_and_repair.docx

  • Uploaded by: Wery Champion
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ship_conversion_overhaul_and_repair.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,432
  • Pages: 8
Nama : Arnan Abdurrofi

Tanggal : 19 Mei 2016

NIM : 21090114120065 Rangkuman Buku Ship Production Bab IX Ship Conversion, Overhaul, and Repair 





Fungsi konversi, overhaul, dan reparasi kapal antara lain o Mengubah pengaturan/konfigurasi kapal sehingga dapat bekerja lebih optimal (konversi/modernisasi) o Secara umum mengubah kapal ke keadaan seperti baru o Merawat/mengawasi perlengkapan dan body kapal, memperbaiki atau mengganti bagian yang rusak. Siklus kehidupan sebuah kapal o Perawatan Kapal Terencana  Non-dry dock – biasanya tahunan, meliputi inspeksi dan perawatan minor kapal  Dry dock – perawatan major, biasanya dilakukan beberapa tahun sekali, meliputi lambung yang tercelup air, propeller, perlindungan katodik, sea chests, dll. o Perawatan Kapal tak Terencana  Perawatan yang dilakukan saat terjadi keadaan yang tidak diperkirakan, misalnya tabrakan, kebakaran, kapal rusak terkena badai, dll. o Konversi/modernisasi  Melakukan perubahan pada bentuk lambung kapal, penambahan bulbous bow, mengganti mesin, dan perubahan lainnya yang dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai permintaan owner. o Deaktivasi/scrapping  Diakhir masa bakti kapal, owner harus menentukan cara penghancuran kapal. Memilih pendekatan o Fasilitas – galangan yang mempunya fasilitas full-service digunakan untuk konversi, overhaul dan perbaikan sangat mirip dengan galangan pembuatan kapal baru. Perbedaan yang paling mencolok adalah porsi penggunaan fasilitas. Pada galangan pembuatan kapal baru, pemrosesan baja, fabrikasi, asembly, telah direncanakan sedetail mungkin. Tetapi pada galangan khusus reparasi, pengerjaan baja merupakan satu dari beberapa proses yang prioritasnya ditentukan oleh keadaan pekerjaannya. Galangan dengan layanan full-service mempunyai kapabilitas sbb:  Graving dock yang besar setara VLCC, ULCC, Aircraft Carrier, dan kapal besar lain.  Graving dock size medium, untuk reparasi kapal kecil dan menengah.  Floating dry dock untuk kapal yang lebih kecil dan kapal selam. Kapabilitas bengkel dan fasilitas, sbb:  Bengkel pipa dengan perlengkapan pembengkok  Bengkel fabrikasi baja dan fasilitas pembengkok/bending  Bengkel blasting  Bengkel lembaran baja  Bengkel elktrik  Bengkel mesin dengan kapabilitas CNC  Kapabilitas CAD (Computer Aided Design)

1

o Pendekatan Perencanaan – perencanaan untuk konversi, overhaul, dan pernaikan kapal telah diimplementasikan di dalam pembuatan kapal. Dalam zona pendekatan, Group Technology (GT), dengan Product-oriented Wrok Breakdown Structure (PWBS) berfokus pada pengembangan proses yang dapat berulang yang dapat diterapkan ke semua jenis kapal o Pendekatan Sistem – pedekatan sistem tradisional dimulai dengan identifikasi awal ketentuan perbaikan oleh sistem. Catatan operasional, statistik kegagalan dan inspeksi, in-service test termasuk kedalam sistem. Biaya dan estimasi material ditentukan oleh sistem, penjadwalan dan otorisasi kerja produksi ditentukan oleh sistem dan kesepakatan, pada akhirnya testing juga termasuk kedalam sistem. o Pendekatan Zona Terpusat – konversi, overhaul dan perbaikan tidak jauh berbeda dalam metode untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan. Berikut adalah contoh substep proses produksi:  Perencanaan sebelum kedatangan, meliputi layout underway, open and inspect, rip-out, apapun yamg dapat mengurangi waktu pengerjaan sebuah kapal  Pre-fabrikasi  Dissasembly (Rip-out)  Open and inspect (perencanaan ulang)  Perbaikan/modifikasi  On-unit assembly  On-block assembly  On-board assembly  Testing  Trials o Pendekatan Manajemen – pendekatan tradisional untuk manajemen perbaikan kapal meliputi, lingkup pekerjaan, desain, estimasi, pembelian, perencanaan, dan testing. Pendekatan ini akan efektif apabila diterapkan untuk pekerjaan yang lebih kecil/simpel. Untuk situasi yang lebih kompleks, dibutuhkan pendekatan yang memperbolehkan seorang manager untuk melangkah ke belakang dan melihat proyek secara keseluruhan dan membuat keputusan berdasarkan perkembangan sebuah proyek tersebut, bukan sebuah kesepakatan tunggal. Tim proyek dibentuk untuk mengambil keuntungan dari zona teknologi yang diterapkan pada pendekatan perencanaan. Tim proyek yang berhasil dapat mengerti dengan baik bahwa proyek mereka sangat penting dalam posisi sebuah galangan. Mereka membentuk aura urgensi dalam sebuah proyek. Mereka menilai perbandingan performa dengan para kompetitor. Tim manajemen yang sukses juga mengambil keuntungan oleh group technology (GT). Selama fase perencanaan proyek. Transisi/perubahan kunci mengambil tempat di dalam area yang dapat difasilitasi oleh tim manager perencanaan. 

Repair dan Overhaul Sebuah kapal harus beroperasi demi mendapatkan pemasukan untuk ownernya, jika itu adalah kapal perang, berarti untuk menjalankan misinya. Dalam memaksimalkan operating time selama masa baktinya, sebuah kapal harus diperbaiki saat mengalami kerusakan serta dirawat secara rutin untuk menghindari kegagalan mesin, dll. Perbaikan dan perawatan kapal dibagi menjadi 3 kategori sebagai berikut: o Unscheduled Voyage Repairs

2

Merupakan perbaikan yang tidak direncanakan, biasanya disebabkan oleh kapal yang mengalami kerusakan saat beroperasi. Kerusakan dapat berupa karena cuaca ekstrim, tabrakan (collisions), grounding (menabrak dasar laut), kebakaran, ledakan, atau kebanjiran (luapan air). Breakdown dan kegagalan sistem yang lain dapat terjadi sewaktu-waktu. Kapan pun keadaan itu terjadi, kapal harus diperbaiki karena termasuk dalam keadaan darurat, berpengaruh terhadap kinerja kapal tersebut dalam melaksanakan tugasnya serta keselamatan awak penumpangnya. Apabila tidak segera ditangani, kerugian material dari tidak beroperasinya kapal itu sendiri akan membengkak dan merugikan pihak owner. SIMULASI KECELAKAAN KAPAL DAN REPARASINYA Masalah : Sebuah kapal mengalami kecelakaan hebat dan kebakaran ruang mesin, pemilik kapal tersebut harus menentukan pilihan paling ekonomis untuk penanganan kapal tersebut, apakah memperbaiki atau menghancurkan kapal tersebut. Dalam kasus ini, perbaikin memerlukan waktu setahun atau lebih meliputi membangun ruang mesin yang baru, mengganti mesin baru, mengganti sistem support, memasang kabel dan tombol, memperbarui struktur yang rusak. Pihak owner juga dapat diuntungkan dalam situasi ini karena dapat sekaligus memordenisasi kapal atau mengubah/mengonvert kapal.  Fasilitas – Perbaikan ini membutuhkan galangan dengan fasilitas full-service, termasuk dry-dock.  Pendekatan Zona Perencanaan – Proyek dengan ukuran dan kompleksitas sebesar ini membutuhkan sistem pendekatan zona modern. Perbedaan yang paling mendasar yaitu zona superstruktur tambahan.  Zona Pendekatan Manajemen – Pekerjaan ini membutuhkan kerja sama tim manajemen yang paling modern dalam galangan kapal yang besar. Tim proyek harus terdiri dari berbagai bidang oraganisasi di dalam galangan itu sendiri untuk mengoordinasi perencanaan, pemesanan bahan baku, pre-fabrikasi, produksi, subkontraktor, testing, dan manajemen kontrak. o Planned Maintenance Sesuai dengan definisinya, planned maintenance pada dasarnya bukan merupakan keadaan darurat. Perawatan ini berdasarkan survei oleh badan klasifikasi dan agensi, dll. Ukuran dan kompleksitas dari planned maintenance terdiri dari sangat kecil dan simpel, seperti servis perlengkapan saat berlayar, sampai ke berat, misalnya perbaikan di dry-dock. SIMULASI PLANNED MAINTENANCE KAPAL (5 TAHUNAN) Dalam interval 5 tahun, badan klasifikasi kapal mengharuskan sebuah kapal untuk melakukan maintenance (perawatan) di dry-dock. Pengecekan ditekankan kepada ada atau tidaknya korosi lambung kapal, chafing, disorsi plat kulit kapal, konstruksi buritan, propeller, propeller shaft, dan kerusakan rudder. Selain itu juga dilakukan pengecekan dan penggantian zinc anoda, pengecatan kembali plimsol mark, load lines, dan daraft marks. Biasanya berlangsung selama 10 hari untuk kapal komersial sampai 6 bulan untuk kapal perang 

Fasilitas – Simulasi 5 tahunan biasanya dilakukan dengan galangan yang mempunyai dry dock. Fasilitas lain yang dibutuhkan adalah bengkel, pier, dan crane. Tidak mengejutkan apabila ditemukan kerusakan pada propeller, shaft, atau kemudi.

3



Zona Pendekatan Perencanaan – pada kasus ini, identifikasi pekerjaan harus dilakukan, tetapi juga akan membuat beberapa pekerjaan tidak dikenali sampai permesinan, perlengkapan dan tangki dibuka atau diinspeksi.  Pendekatan Manajemen – Pekerjaan ini membutuhkan tim proyek yang lebih besar, masing-masing pekerjaan di dry-dock membutuhkan kinerja tim proyek yang baik, mulai dari hull blasting, dan pengecatan akan mengganggu aktivitas pekerjaan yang lain terutama “hot work” yaitu pekerjaan yang berhubungan dengan panas dan ledakan, yang dapat menggangu pekerjaan pengecatan. o Overhaul Overhaul adalah sebuah planned maintenance dengan skala yang lebih besar. Fungsinya untuk mengembalikan kinerja kapal ke keadaan seperti baru. Prinsipnya bukan dengan menambahkan perlengkapan kapal ataupun menggantinya dengan perlengkapan yang lebih modern, hanya membuat sistem yang persis sama seperti kapal tersebut saat keadaan baru. Overhaul membutuhkan waktu mulai dari beberapa bulan sampai satu tahun untuk pengerjaannya karena meliputi skala besar dan kompleks. SIMULASI OVERHAUL CRUISE SHIP BESAR Overhaul sebuah cruise ship merupakan hal yang sangat kompleks, karena ukuran kapal yang sangat besar. Selain itu dalam overhaul cruise ship yang diutamakan adalah perihal keselamatan dan kenyamanan penumpang. 



Fasilitas – Terdapat fasilitas tambahan untuk kapal sebesar ini, yaitu peralatan elektronik, ordnance, turbin gas, variable pitch propeller, semuanya bisa didapatkan dari subkontraktor.  Zona Pendekatan Perencanaan – Pendekatan zona teknologi ditentukan oleh perbedaan lokasi pekerjaan. Perencanaan lebih kompleks.  Pendekatan Manajemen – Dibutuhkan lebih banyak tim manajemen proyek karena proyek yang dikerjakan adalah skala besar dan mencangkup keamanan dan kenyamanan awak penumpang. Konversi dan Modernisasi Konversi dan modernisasi dari sebuah kapal komersial maupun kapal perang merupakan hal yang kompleks dan segi strategis bisnis. Perubahan yang dimaksud meliputi memperbesar cargo tank, menambah/menghilangkan bulbous bow, menghilangkan midbodies, mengganti bentuk deck house, dll. Banyak hal yang dipertimbangkan sebelum melakukan konversi atau modernisasi: o Ancaman eksternal o Pergantian regulasi o Kompetisi pasar o Harga bangunan baru o Perkembangan teknologi o Pergantian pasar Dalam menentukan keputusan, owner kapal harus memperhatikan hal-hal berikut: o Biaya operasional o Biaya pengganti o Biaya konversi

o Biaya modernisasi o dll.

Output setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas adalah: o Tidak melakukan apapun o Konversi/modernisasi

o Scrap & build (dirongsokkan untuk dibangun kembali) 4

5

6

7

8

More Documents from "Wery Champion"