Shinta Mayang Sari_g2a016053_6b_s1 Perawat.docx

  • Uploaded by: lia anis
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Shinta Mayang Sari_g2a016053_6b_s1 Perawat.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 779
  • Pages: 4
KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS Keluarga merupakan unit terkecil di masyarakat terdiri atas dua atau lebih individu yang saling tergantung satu dengan yang lain terhadap berbagai dukungan, antara lain dukungan emosional dan ekonomi. Keluarga mempunyai lima fungsi yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari, lima fungsi tersebut adalah fungsi afektif, sosialisasi, ekonomi, reproduksi dan perawatan kesehatan. Selama siklus kehidupan, keluarga memiliki delapan tahap perkembangan keluarga. Setiap tahap perkembangan merupakan periode kritis, artinya keluarga perlu memahami dan menyesuaikan tugas perkembangan yang harus dilaksanakan di setiap tahap perkembangan. Komunitas adalah sekelompok manusia yang hidup dan bertempat tinggal dalam suatu wilayah yang sama, serta memiliki kegiatan dan atau mata pencaharian yang sama untuk memenuhi kebutuhan hidup utama secara bersama. Komunitas memiliki fungsi-fungsi yang harus dijalankan agar kehidupan dalam komunitas berjalan dengan normal atau terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang timbul. Definisi keperawatan kesehatan komunitas menurut American Public Health Association (2004) yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas. A. Komponen Komunitas Komponen komunitas adalah seperti berikut ini. 1. Manusia (people) 2. Ruang dan waktu (space and time) 3. Tujuan (purpose) B. Fungsi Komunitas Fungsi komunitas adalah sebagai berikut. 1. Produksi, distribusi dan konsumsi Kemampuan memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota. Biasanya dicerminkan dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perdagangan dan industri yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sendiri. 2. Sosialisasi Kemampuan meneruskan nilai-nilai sosial, moral, budaya, pengetahuan dan keterampilan kepada para anggota. Biasanya dilakukan melalui institusi-institusi yang ada di masyarakat, seperti keluarga, sekolah, atau organisasi sosial.

3. Kontrol sosial Kemampuan memelihara berbagai ketentuan, peraturan serta norma masyarakat. Biasanya terkait untuk menjamin keamanan masyarakat. Dilakukan baik melalui keluarga, sekolah, maupun pengajian. 4. Partisipasi Cara masyarakat berperan serta dalam memuaskan para anggota. Biasanya dilaksanakan melalui berbagai organisasi masyarakat, termasuk keluarga (untuk para anggota keluarga). 5. Dukungan bersama Kemampuan masyarakat melaksanakan upaya khusus yang diperlukan oleh para anggota terutama dalam keadaan darurat, dapat berupa bantuan keluarga untuk para anggota keluarga, atau bantuan masyarakat untuk kelompok yang tidak punya/mampu (yatim piatu, lansia). C. Pengaruh Komunitas terhadap Kesehatan Fungsi komunitas tidak sempurna, sehingga dapat menimbulkan berbagai masalah, baik terhadap individu maupun terhadap komunitas secara keseluruhan. Masalah yang bisa timbul seperti berikut. 1. Gangguan pada fungsi produksi, distribusi dan konsumsi pangan, misalnya dapat menimbulkan kekurangan gizi. 2. Gangguan pada fungsi dukungan bersama (mutual support) pada lansia, misalnya dapat memperberat berbagai penyakit lansia. 3. Gangguan pada fungsi sosialisasi nilai-nilai moral, misalnya dapat menimbulkan penyakit seksual. D. Prinsip Kesehatan Komunitas Prinsip yang dipegang dalam kesehatan komunitas adalah: 1. insiden atau prevalen tinggi 2. risiko kematian tinggi 3. penyelesaian mengikutsertakan peran serta masyarakat 4. lebih mengutamakan tindakan promotif dan/atau preventif dari pada kuratif dan/atau rehabilitatif 5. tanggung jawab pemerintah lebih besar dari pada masyarakat/swasta 6. aspek efektivitas dan efisien tinggi. E. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas (Depkes, 2006) 1. Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.

2. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan prioritas : a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat. b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan reproduksi, penyakit menular. c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan 3. Sasaran kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi. a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal. b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan (lapas). 4. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan, diprioritaskan pada a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa) yang mempunyai : 1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan daerah lain 2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain 3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari daerah lain b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah, dll) c. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana atau akibat lainnya Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil, daerah perbatasan d. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah transmigrasi.

Sumber : Depkes, 2006. Pedoman Penyelenggaraan Upaya Keperawatan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas. Jakarta : Depkes RI. Widagdo, Wahyu. 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Related Documents

Ulit Mayang
June 2020 27
Botani Mayang
April 2020 31
Kumpulan Mayang Sari
April 2020 22
Shinta Devi Nf.docx
October 2019 4
Herlina Eka Shinta
October 2019 15

More Documents from "Bayu Setia"

5_6077658794362404991.pdf
December 2019 7
86666.docx
December 2019 6
Vinny Cover.docx
December 2019 23