Seni Musik Suku Dayak

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Seni Musik Suku Dayak as PDF for free.

More details

  • Words: 926
  • Pages: 6
MAKALAH SENI MUSIK DAYAK NAMA PUTRI ANGGREYNI keLas XI IA_2

SMA NEGERI 2 PAHANDUT PALANGKARAYA KATA PENGANTAR Puji syukur, karya tulis yang berjudul “ Seni Musik Dayak“ ini berhasil dirampungkan. Karya tulis ini disusun berdasarkan data-data yang didapat dari berbagai sumber. Pendekatan dan penyajian makalah ini pada dasarnya membahas mengenai macam-macam jenis musik yang ada di Kalimantan tengah, khususnya pada Suku Dayak..

Saya sebagai penulis telah berusaha menyusun karya tulis ini sebaik mungkin. Akan tetapi, saya sadar bahwa karya tulis ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran demi perbaikan karya tulis ini akan saya sambut dengan senang hati. Akhir kata, saya ucapakan terima kasih kepada Pak Purwadi selaku guru pengajar Kesenian yang telah membimbing dalam membuat karya tulis ini, sehingga karya tulis ini dapat terwujud.

Palangkaraya, 25 Agustus 2008

Penulis

SENI MUSIK Seni musik memegang peranan penting dalam hidup keseharian Suku Dayak, terlebih dimasa dahulu. Pewarisan budaya yang lebih dikenal dengan istilah Tetek Tanum, terkadang menggunakan kecapi sebagai sarana. Tetek Tanum adalah cara bercerita dengan kalimat berirama tentang asal usul nenek moyang, sejarah masa lalu suku, tentang kepahlawanan pada generasi penerus. Dalam setiap upacara adat, pesta pernikahan, acara kematian, suara musik dalam bentuk Gandang Garantung. Musik Gandang Garantung adalah gabungan dari suara beberapa alat musik yaitu buah gandang atau kendang yang dimainkan oleh satu orang. Garantung atau gong berjumlah lima buah,

tiga gong dimainkan oleh seorang dan dua lainnya dimainkan oleh orang yang berbeda. Pada umunya Suku Dayak gemar melantunkan ungkapan hati dan perasaan , kisah-kisah kehidupan dan kepahlawanan sukunya dengan kalimat berirama. Ekspresi kalimat yang dilantunkan dengan irama lagu berbeda, misaknya Sansana Kayau memiliki irama lagu tertentu, begitu pula Mohing Asang, Ngendau dan sebagainya. Namun dari awal hingga akhir irama tersebut monoton dan diiringi musik kecapi. Nyaris dalam setiap upacara adat dilengkapi dengan tradisi tersebut. Mansana Kayau Mansana Kayau ialah kisah kepahlawanan yang dilagukan. Biasanya dinyanyikan bersaut-sautan dua sampai empat orang, baik perempuan ataupun laki-laki. Mansana Kayau Pulang Mansana Kayau pulang ialah kisah yang dinyanyikan pada waktu malam sebelum tidur oleh para orang tua kepada anak dan cucunya dengan maksud membakar semangat anak turunannya untuk membalas dendam kepada Tambun Bupati yang telah membunuh nenek moyang mereka.

Karungut Karungut ialah sejenis pantun yang dilagukan. Dalam berbagai acara karungut sering dilatunkan, misalnya pada acara penyambutan tamu yang dihormati. Salah satu ekspresi kegembiraan dan rasa bahagia diungkapkan dalam bentuk karungut. Terkadang ditemukan perulangan kata pada akhir kalimat namun terkadang juga tidak. Untuk mengamati cara tutur orang Dayak dalam mengekspresikan perasaan mereka, maka terjemahan dalam Bahasa Indonesia dibuat dalam sebagaimana adanya kata per kata. Mohing Asang Mohing Asang ialah nyanyian perang. Bila panglima telah membunyikan salentak tujuh kali, kemudian terdengar nyanyian Mohing Asang, itu berarti sebuah perintah untuk menyerang dan maju.

Ngendau Ngendau ialah senda gurau yang dilagukan. Biasanya dilakukan oleh para remaja baik laki-laki ataupun perempuan secara bersaut-sautan. Kalalai-lalai Kalalai-lalai ialah nyanyian yang disertai tari-tarian Suku Dayak Mama di daerah Kotawaringin. Natum Natum ialah kisah sejarah masa lalu yang dilagukan . Natum Pangpangal Natum Pangpangal ialah ratap tangis kesedihan pada saat terjadi kematian anggota keluarga yang dilagukan. Dodoi Dodoi ialah nyanyian ketika sedang berkayuh diperahu atau dirakit. Dondong Dondong ialah nyanyian pada saat menanam padi dan memotong padi.

Marung Marung ialah nyanyian pada saat upacara atau pesta besar dan meriah.

Ngandan Ngandan ialah nyanyian yang dinyanyikan oleh para lanjut usia yang ditujukan kepada generasi muda sebagai pujian, sanjungan dan rasa kasih sayang. Mansana Bandar Mansana artinya cerita epik yang dilagukan. Bandar ialah nama seorang tokoh yang sangat dipuja dizamannya. Bandar hidup di zaman lewu uju dan diyakini bahwa tokoh Bandar bukan hanya sekedar mitos. Hingga saat ini orang-orang tertentu yang bernazar kepada tokoh Bandar. Keharuman namanya karena pada kepribadiannya yang sangat simpatik dan menarik, disamping memiliki sifat kepahlawanan dan kesaktian yang tiada duanya.

Banyak sansana tercipta untuk memuji dan mengagungkan tokoh Bandar ini, namun dengan versi yang berbeda-beda. Karunya Karunya ialah nyanyian yang diiringi suara musik sebagai pemujaan kepada Ranying Hatala.Dapat juga diadakan pada saat upacara pengangkatan seorang pemimpin mereka atau untuk menyambut kedatangan tamu yang sangat dihormati. Baratabe Baratabe ialah nyanyian untuk menyambut kedatangan pada tamu. Kandan Kandan ialah pantun yang dilagukan dan dilantunkan saut menyaut baik oleh laki-laki atau perempuan dalam suatu pesta perkawinan. Apabila pesta yang diadakan untuk menyambut tamu yang dihormati maka kalimatkalimat yang dilantunkan lebih bersifat kalimat pujian, sanjungan, doa dan harapan mereka pada tamu yang dihormati tersebut. Tradisi ini biasa ditemukan pada Suku Dayak Siang atau Murung di Kecamatan Siang dan Murung, Kabupaten Barito Hulu. Dedeo atau Ngaloak Dedeo atau Ngaloak sama dengan Kandan hanya istilahnya saja yang berbeda, karena Dedeo atau Ngaloak adalah tradisi Suku Dayak Dusun Tengah didaerah Barito Tengah, Kalimantan Tengah.

Salengot Salengot ialah pantun berirama yang biasa diadakan pada pesta pernikahan, namun dalam upacara kematian Salengot terlarang oleh adat untuk dilaksanakan. Salengot khusus dilakukan oleh laki-laki dalam menceritakan riwayat hingga berlangsungnya pernikahan kedua mempelai tersebut.

Alat musik yang biasa terdapat di dalam kebudayaan Suku Dayak adalah sebagai berikut : Garantung

Garantung adalah gong yang terdiri dari 5 atau 7 buah, terbuat dari tembaga. Sarun Sarun ialah alat musik pukul yang terbuat dari besi atau logam. Bunyi yang dihasilkan hanya lima nada. Salung Salung sama dengan Sarun, tetapi Salung terbuat dari bambu. Kangkanung Kangkanung ialah sejenis gong dengan ukuran lebih kecil berjumlah lima biji, terbuat dari tembaga. Gandang Mara Gandang Mara ialah alat musik perkusi sejenis gendang dengan ukuran setengah sampai tiga per empat meter. Bentuki silinder yang tewrbuat dari kayu dan pada ujung permukaan di tutup kulit rusa yang telah di keringkan. Kemudian di ikat rotan agar kencang dan lebih kencang lagi di beri pasak.

Related Documents

Seni Musik Suku Dayak
April 2020 29
Seni Musik
December 2019 46
Seni Musik
July 2020 27
Seni Musik Kls Xii
December 2019 45
Seni Musik Kls Xi
December 2019 43