TRADISI PIJAT BAYI SUKU DAYAK KALIMANTAN SELATAN Untuk memenuhi tugas Antropologi Kesehatan yang dibina oleh ibu Rossyana Septyasih, S.Kp., M.Pd
oleh MOHAMMAD ARIEF P1210183089
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG D-3 KEPERAWATAN MALANG 2019
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 4 1.1 1.2
LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 4 Tujuan ............................................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................................................... 5 2.1 2.2
PIJAT BAYI ...................................................................................................................... 5 PENGERTIAN PENGETAHUAN .............................................................................. 6
BAB III TINJAUAN KASUS ..................................................................................................... 10 BAB IV PEMBAHASAN............................................................................................................ 11 Bab V PENUTUP ........................................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13
KATA PENGANTAR
Alhamdulilahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayahnya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya diakhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehat-nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas Antopologi Kesehatan dengan judul “Tradisi Pijat Bayi Suku Dayak Kalimantan Selatan” Saya sekalu penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, saya selaku penulis mohon maaf yang sebesar besarnya.
Malang 19 Maret 2019
MOHAMMAD ARIEF
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seperti diketahui sebelumnya di Indonesia memiki banyak suku dan budaya disetiap pulau, banyak sekali perbadaan tentang pengetauan salah satu contohnya tentang teori pijat bayi, walaupun tujuannya sama tetapi terkadang memiliki cara yang berbeda. Pijat bayi adalah terapi tertua yang dikenal manusia dan yang paling popuer, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekan sejak berabad abad silam. Proses kelahiran adlah suatu pengalaman traupiotik bagi bayi karena bayi yang lahir harus meninggalkan rahim yang hangat, aman, nyaman, dan dengan keterbatasan ruang gerak tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan sentuhan yang nyaman dan aman sekelilingnya, seperti halnya ketika berada dalam rahim (Roesli,2009). Pijat bayi selain membantu tumbuh kembang fisik dan emosi bayi, juga dapat mempererat hubungan antara ibu dan sibuah hati. Tanpa diketahui ketika memandikan bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok penggungnya atau bermain main dengan memijat kakinya, sebenarnya banyak rangsangan yang diberikan padanya. Memberikan rangsangan pada bayi memang banyak caranya, salah satu diantaranya melalui pijatan (stroking) (Kalbe Faurma, 2001) 1.2 Tujuan Berdasarkan dengan judul maka tujuan makalah ini untuk membahas tradisi pijat bayi suku dayak di Kalimantan selatan
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 PIJAT BAYI menekan atau mengurut bagian tubuh bayi untuk melemaskan otot sehingga peredaran darah lancer yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi adaalah pijat bayi 2.1.1. Pengertian Pijat Bayi Pijat adalah terapi sentuh tertua yang dikenal manusia dan yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktekkan sejak berabadabad silam lamanya. Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan di dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia (Lee, 2009). Pijat bayi adalah seni perawatan kesehatan pada bayi dengan terapi sentuh dengan teknik-teknik tertentu sehingga manfaat pengobatan dan kesehatan tercapai. Banyak penelitian menunjukkan bahwa pemijatan pada bayi memberikan manfaat sangat besar pada perkembangan bayi, baik secara fisik maupun secara emosional. Pijat bayi akan merangsang peningkatan aktivitas nervusvagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik pada sistem pencernaan sehingga bayi akan lebih cepat lapar dan ASI akan lebih banyak diproduksi (Luize A, 2006). 2.1.2. Mekanisme Dasar Pijat Bayi Satu hal yang sangat menarik pada penelitian tentang pemijatan bayi adalah penelitian tentang mekanika dasar pemijatan. Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui. Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori tentang mekanisme ini serta mulai menemukan jawabannya. Diajukan beberapa mekanisme untuk menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, antara lain sebagai berikut : Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan, penelitian mengungkapkan bahwa pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak.
2.1.3. Manfaat Pijat Bayi Dewasa ini, para pakar telah dapat membuktikan secara ilmiah tentang apa yang telah lama dikenal manusia, yaitu terapi sentuh dan pijat pada bayi mempunyai banyak manfaat. Terapi sentuh, terutama pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang menguntungkan dan dapat diukur secara ilmiah. Manfaatnya antara lain sebagai berikut :
a. b. c. d. e. f. g.
Efek biokimia dan fisik yang positif Meningkatkan berat badan Meningkatkan pertumbuhan Menigkatkan konsentrasi bayi dan membuat bayi tidur lebih nyenyak Membuka ikatan kasih sayang orangtua dan anak Menigkatkan produksi ASI Sentuhan ibu akan membuat bayi merasa nyaman
2.2 PENGERTIAN PENGETAHUAN Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan melalui panca indra yakni penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) (Notoatmodjo, 2003).
2.2.1 TINGKAT PENGETAHUAN Menurut Notoatmodjo (2003), pengetahuan dibagi menjadi enam tingkatan yang tercakup dalam domain kognitif yaitu : a.
Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
b.
Memahami Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek
yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. c.
Aplikasi Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari
pada situasi atau konsulidasi riil (sebenarnya). d.
Analisa Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam
komponen, tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitan satu sama lain e.
Sintesis Sintesis menunjukkan pada suatukemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan
bagian suatu bentuk keseluruhan yang baru.
f.
Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau obyek penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada sebelumnya.
2.2.2 CARA MEMPEROLEH PENGETAUAN Menurut Notoatmodjo (2003) banyak yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan, namun sepanjang sejarah cara mendapatkan pengetahuan dikelompokkan menjadi dua yaitu cara tradisional atau non ilmiah dan cara modern atau yang disebut cara ilmiah. a.
Cara Tradisional Cara ini ada empat cara, yaitu:
1). Trial and Error atau coba-salah Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dengan memecahkan masalah dan apabila tidak berhasil maka dicoba lagi dengan kemungkian yang lain sampai berhasil, oleh karena itu cara ini disebut dengan metode trial (coba) dan error (gagal atau salah) atau metode coba-salah. Pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan ini banyak membantu perkembangan berfikir dan kebudayaan manusia kearah yang lebih sempurna. 2). Kekuasaan atau otoritas Sumber pengetahuan ini dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahli agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan baik tradisional, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli pengetahuan. 3). Berdasarkan pengalaman pribadi Adapun pepatah mengatakan “Pengalaman adalah guru yang terbaik”,
pepatah ini
mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. 4). Jalan pikiran Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikiran baik melalui induksimaupun deduksi. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui
pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum
dinamakan induksi. Sedangkan deduksi
adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum kepada yang khusus. b.
Cara Ilmiah atau Cara Modern Dalam memperoleh pengetahuan dewasa ini menggunakan cara yang lebih sistematis,
logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode ilmiah atau lebih populer disebut metodologi penelitian (Research Methodology).
2.2.3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGETAUAN Menurut Notoatmodjo, (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, diantaranya : a.
Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di
dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Sedangkan menurut Sunaryo (2004), pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. b.
Informasi/media massa Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuanterhadap hal tersebut (Notoadmodjo, 2007). Menurut azwar (2003), pengetahuan dapat dipengaruhi oleh adanya informasi dari sumber media sebagai sarana komunikasi yang dibaca atau dilihat, baik dari media cetak maupun elektronik seperti televisi, radio, surat kabar, majalah dan lain-lain.
c.
Sosbud dan Ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang
dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya
walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2007). Menurut Nursalam (2001), sistem sosial budaya yang ada di masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi. d.
Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu (Notoatmodjo, 2007). e.
Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. f.
Usia Notoatmodjo (2007), mengatakan bahwa usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan
pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.Semakin tua semakin bijaksana, semakin banyak informasi yang dijumpai dan semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya.
BAB III TINJAUAN KASUS A. Biodata Ada seorang bayi yang bernama Joni Siregar dengan usai 1 tahun, jenis kelamin laki laki , suku dayak Kalimantan selatan. Akan dilakukan pijatan dibagian seluruh tubuh B. Pengkajian Kisaran lebih dari 2 minggu ibu bayi mengatakan bahwa si anak ini sering nangis dan susah tidur, badannya sedikit panas. Ibu ini diberi saran sama orang tuannya untuk memijatkan bayi ini pada dukun pijat bayi didaerah Kalimantan selatan tepatnya di daerah Batakan C. Diagnosa Berdasarkan pengajian diatas bayi ini sepertinya terkilir dibagain leher, beresiko nyeri akut dibagian leher dikarenakan salah letak urat D. IMPLEMENTASI Pada bayi ini langsung dilakukan pemijatan pada bagian punggung dengan gerakan maju mundur tengkurapkan bayi melentang didepan anda dengan kepala disebelah kiri dan kaki disebalah kanan anda, selnjutnya bayi dipijat sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi keleher.
BAB IV PEMBAHASAN
Tradisi pijat bayi disuku dayak menurut pandangan kesehatan hampir sama seperti manfaat pijat bayi yang berada pada daerah lain atau pijat bayi modern antara lain seperti: A. Membuat Bayi Semakin Tenang Umumnya bayi yang mendapatkan pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Dengan sirkulasi darah dan oksigen yang lancar dan otomatis membuat imunitas tubuh bayi lebih baik. Bukan hanya secara fisik, pijat bayi juga sangat mempengaruhi emosional, karena aktivitas pijat akan menjalin bonding antara anak dan orang tua. Unsur utama pijat bayi adalah sentuhan (touch), bukan tekanan (pressure). Oleh sebab itu selain oleh trapis spesialis, pijat bayi sangat baik dilakukan oleh ibu dan ayah. (Putri, Alissa: 2009) B. Meningkatkan pertumbuhan dan berat badan bayi Berdasarkan penelitian T. Field & Scafidi dari universitas Miami, AS. Terapi pijat memberikan efek positif secara fisik, antara lain kenaikan berat badan bayi dan peningkatan produksi air susu ibu (ASI). Telah diamati perubahan berat badan 20 bayi premature setelah mendapat pijatan secara teratur. Bayi mengalami kenaikan berat badan 20 - 47% per hari setelah dipijat 3 x 15 menit selama 10 hari. Sedangkan, bayi berusia 1 – 3 bulan yang dipijat 15 menit dua kali seminggu selama enam minggu mengalami kenaikan berat badan lebih tinggi dari kelompok bayi yang tidak dipijat. Ini disebabkan bayi yang dipijat mengalami peningkatan kadar enzim penyerapan dan insulin sehingga penyerapan terhadap sari makanan pun menjadi lebih baik. Alhasil bayi menjadi cepat lapar dank arena itu lebih sering menyusu sehingga meningkatkan produksi ASI. (Putri, Alissa: 2009) C. Meningkatkan efektivitas istirahat (Tidur) bayi Bayi yang otot-ototnya distimulus atau pemijatan aman dan nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi tidur dengan yang lama begitu pemijatan usai dilakukan kepadanya. Selain lama, bayi Nampak tertidur lelap dan tidak rewel seperti sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat. Ibu-ibu selalu merasa senang bila melihat bayinya tertidur lelap. Kebanyakan untuk alasan inilah mereka lakukan pemijatan bayi. Namun, dalam situasi lain dimana tidur lelap bayi ini terjadi berbagai kemungkinan. Pertama, bayi tertidur bukan karena nyaman dipijat tetapi sebaliknya, ia marasa kehabisan energy setelah “melawan” perlakuan pemijatan yang sebenarnya tidak diinginkan. Biasanya hal ini terjadi karena pemijatan dilakukan dengan paksaan. Kedua, tidur bayi yang terlalu lama dan sulit dibangunkan dapat mengganggu jadwal pemberian ASI. Pemberian ASI tetap harus cukup dan tidak boleh terlambat (Anggraini dan Subakti:2009).
Bab V PENUTUP 1. Kesimpulam Jadi kesimpulan makalah yang saya buat selaku penulis bahwa tradisi pijat bayi di suku dayak Kalimantan selatan memiliki kesamaan dalam teknik memijat bayi bagian punggung dengan cara teknik memijat maju mundur. Untuk manfaat pijat bayi di suku dayak juga hampir memiliki kesamaan seperti pijat bayi modern . 2. Saran Saran dari saya selaku penulis , lebih baiknya orang tua yang melakukan pijatan pada bayi seperti mengusap punggung bayi setip pagi hari, dikarenakan bisa memper erat hubungan antara bayi dengan orang tua
DAFTAR PUSTAKA
Audrey Luize, 2006. Sentuhan Yang Menyehatkan. http//www.health articles and medical journal. Lee, Naurah. 2009. Cara Pintar Merawat Bayi 0-12 bulan. Yogyakarta : CV. Solusi Distribusi Putri, Alissa, 2009. Pijat dan Senam Untuk Bayi dan Balita Panduan Praktis Memijat Bayi dan Balita. Yogyakarta: Brilliant Offset . Roesli, U., 2009, Mengenal ASI Eksklusif, Jakarta: Trubus Agriwidya