Seminar Tentang Strategi Menghadapi Psikotes

  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Seminar Tentang Strategi Menghadapi Psikotes as PDF for free.

More details

  • Words: 847
  • Pages: 6
Seminar tentang Strategi Menghadapi Psikotes & Wawancara Kerja Pembicara : Irma Gustiana A, M. Psi, Psi Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Apa itu Psikotes? Psikotes adalah tes yang bertujuan untuk mengukur kapasitas kecerdasan, dan atau kinerja/prestasi individu dalam menyelesaikan tugas tertentu, ada limitasi waktu pengerjaan, ada kelompok pembanding sebagai standar (norma untuk Dipl, S1, S2 dll). Psikotes atau Tes Psikologi merupakan salah satu bagian dari Assemen Psikologi. Dimana Assemen Psikologi adalah : “..suatu upaya sistematis….” “…mengenali, memahami, menilai (evaluasi)….” “…karakteristis psikologis pribadi seseorang….” …untuk mendapatkan gambaran dan/atau membuat suatu peramalan mengenai dirinya… dengan suatu maksud atau tujuan tertentu…. Tujuan mengikuti Psikotes :  Untuk kesiapan sekolah  Untuk seleksi karyawan  Untuk promosi jabatan  Untuk kriminalitas  Untuk pemilihan Presiden  Dll Proses Penerimaan Karyawan terdiri dari beberapa tahapan yaitu : 1. Seleksi Administratif 2. Psikotes 3. Wawancara Psikologis 4. Wawancara User 5. Tes Kesehatan Hal apa saja yang diukur dalam Psikotes? Hal-hal yang diukur dalam Psikotes berbeda-beda tergantung dari jenis pekerjaan, kebutuhan yang diinginkan oleh perusahaan, baik yang menyangkut potensi ataupun kompetensi yang dimiliki. Biasanya Perusahaan akan menyertakan uraian pekerjaan dari suatu level jabatan. Biasanya untuk level jabatan yang lebih tinggi (misalnya: level supervisor dan manejerial), alat tes psikologi yang digunakan lebih beragam, termasuk adanya FGD, outbond, role play, dll.

Beberapa hal yang biasa diukur dalam Psikotes: 1.

Menggali aspek Intelektual à hal yang diuji: kecerdasan umum, ketajaman persepsi, kemampuan analisa, dan logika berpikir.

2.

Menggali sikap dan cara kerja à hal yang diuji: konsentrasi, kecepatan kerja, daya tahan terhadap stress, ketelitian, dan motivasi kerja

3.

Menggali kepribadian à hal yang diuji: stabilitas emosi, penyesuaian diri, kerjasama, kepemimpinan, dan pengutaraan diri dll.

Hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan ketika akan menghadapi Psikotes? 1.

Istirahat yang cukup

2.

Bekrja secara mandiri, tidak melihat hasil pekerjaan orang lain

3.

Jangan faking good terutama untuk tes inventory yang mengukur kepribadian karena tetap akan tergali pada saat wawancara dan juga terlihat dari hasil tes lainnya.

4.

Datang 30 menit lebih awal

5.

Menyiapkan kartu peserta (jika ada), alat tulis seperti pensil 2B dan HB, pulpen, dan jam.

6.

Jika anda sedang sakit sebaiknya berterus terang pada Administrator sehingga akan dibuat cacatan khusus atau bisa mengikuti psikotes susulan.

Apa itu Wawancara? Wawancara termasuk kedalam proses seleksi penerimaan karyawan yang berkesinambungan dengan Psikotes. Hasil tertulis atau hasil Psikotes yang sebelumnya dilakukan akan diuji dan digali kebenarannya melalui wawancara psikologis. Proses wawancara psikologis biasanya berlangsung selama 45 menit sampai 2 jam, tergantung seberapa banyak potensi dan kompetensi yang dimiliki. Saran dalam menghadapi wawancara  Sebelum wawancara : •

Pastikan anda sudah tahu tempat wawancara.



Berpakaian formal, rapi, bersih dan sopan



membawa surat-surat atau dokumen-dokumen



Usahakan untuk tiba 30 menit lebih awal.



Jika harus mengisi formulir, isilah dengan lengkap dan rapi.

 Pada saat wawancara :



Ucapkan salam (selamat pagi/siang/sore) kepada para pewawancara dan jika harus berjabat-tangan, jabatlah dengan erat (tidak terlalu keras namun tidak lemas).



Tetaplah berdiri sampai anda dipersilakan untuk duduk. Duduk dengan posisi yang tegak dan seimbang.



Menguasai uraian pekerjaan dari posisi jabatan yang anda inginkan.



Ingat dengan baik nama pewawancara.



Lakukan kontak mata dengan pewawancara.



Tetap fokus pada pertanyaan yang diajukan pewawancara.



Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan anda pada jabatan yang dilamar dan pada perusahaan.



Gunakan bahasa formal, bukan prokem atau bahasa gaul; kecuali anda diwawancarai untuk mampu menggunakan bahasa tersebut.



Tampilkan hal-hal positif yang pernah anda raih.



Tunjukkan energi dan rasa percaya diri yang tinggi, namun jangan berkesan sombong atau takabur.



Jelaskan serinci mungkin hal-hal yang ditanyakan oleh pewawancara.

 Selesai wawancara ; •

Akhiri wawancara dengan menanyakan apa yang harus anda lakukan selanjutnya.



Ucapkan banyak terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan kepada anda.

Hal lain yang penting pada saat menghadapi wawancara adalah kontak mata dan intonasi anda dalam menjawab pertanyaan untuk menunjukkan antusiasme, kepercayaan diri, ”kejujuran”, dan kemampuan dalam berkomunikasi. Curriculum Vitae (CV) atau Resume atau Daftar Riwayat Hidup Daftar Riwayat Hidup adalah suatu dokumen yang berisi : 1.

Identitas (Data Pribadi)

seperti : nama lengkap, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, kewarganegaraan, agama, status perkawinan, alamat lengkap, telepon & HP, serta e-mail (bila ada). 2.

Pendidikan

Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah anda ikuti; lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya.

3.

Kemampuan

Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya. 4.

Pengalaman kerja

Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. 5.

Pengalaman Organisasi (bila ada)

6.

Referensi Kerja (bila ada)

7.

Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)/Prestasi

Cantumkan pengalaman lain yang menunjang "promosi anda". Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.

Related Documents