Selama satu jam, aku memikirkan apa yang sedang kau kerjakan Ketika pesawatku sedang melintas di atas pulau Jawa menuju Jakarta Penerbangan yang kutempuh satu jam, adalah perjalanan mengitari pikiranmu Yang tidak ingin banyak hal hinggap dan hidup di dalamnya Kamu adalah langit tempat aku menyaksikan rona-rona Senjamu yang oranye, adalah kesepian paling cantik Subuhmu yang kemerahan adalah ambisi yang menghidupkan Gelapmu yang malam adalah cinta yang sunyi Siangmu yang matahari adalah keceriaan yang abadi Lalu selama satu jam perjalanan udara Aku masih sibuku memikirkan pikiranmu Memikirkan apakah aku selalu hidup di dalamnya sebagai rumah Atau tempat singgah Apakah aku hanya pakaian yang ditanggalkan Atau kaus biru favoritmu Selama satu jam yang panjang aku sibuk memikirkan, bagaimana seorang perempuan sepertimu menyimpan kenangan-kenangan aku membayangkannya seperti sebuah perpustakaan, tempat favoritku menghabiskan lengang atau seperti lautan-lautan tempat aku rela menyelam tenggelam tapi selama satu jam itu pikirku, Seandainya perjalanan ke Jakarta adalah perjalanan menjemputmu Maka akan kulakukan sesering mungkin Dan menghabiskan satu jam perjalanan Untuk memikirkan, Apakah kau mencintaiku atau hanya mencintaiku.