Sekar.docx

  • Uploaded by: Sabri
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sekar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,622
  • Pages: 11
PAPER KESEHATAN LINGKUNGAN (EKOLOGI) PENCEMARAN UDARA

Disusun Oleh: SEKAR ANGGRAINI 71.01.01

Pembimbing :Dr.Ir. Mindo Tua Siagian, MSC

PROGRAM PASCASARJANA ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA 2017

1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Pokok permasalahan yang menyangkut pemanasan global adalah

banyaknya zat - zat pencemar baik yang berasal dari industri maupun domestik, yang berpotensial sebagai Gas Rumah Kaca (GRK), gas- gas inilah yang bergesekan/bereaksi dengan lapisan ozon yang menyebabkan ozon rusak. Padahal lapisan ozon inilah yang berfungsi menyerap sinar ultra violet yang berlebihan, sehingga dapat mencegah makhluk hidupdi bumi terkena kanker kulit dan mencegah rusaknya tanaman dan biota di perairan (Nurmaini, 2001). Menurut para ahli penipisan ini karena pemakaian berlebihan dari ChloroFloro Carbon (CFC) yang banyak dipergunakan sebagai pendingan pada Air Conditioning (AC), refriger ator, sebagai bahan pengembang pada pembuatan karet, sebagai isolator pada plastik busa, bahan pembersih pada industri elektronik, dan sebagainya . Senyawa ini banyak dipergunakan dalam berbagai industri karena kestabilan sifatnya. Penyelidikan membuktikanCFC menyumbang 15

–20 % terjadinya pemanasan global yang berakibat naiknya suhu bumi

sehingga bias mengakibatkan mencairnya es yang ada di kutub menyebabkan naiknya permukaan air laut dan ini dikhawatirkan beberapa kota bahkan negara yang rendah atau dekat dengan pantai kemungkinan akan tenggelam (Nurmaini, 2001).

1

2

Salah satu isu penting yang mulai dirasakan yaitu mengenai pemanasan global yang merupakan fenomena naiknya suhu bumi sehingga dikhawatirkan akan mengancam kesehatan manusia. Meningkatnyapanas bumi dalam dekade terakhir ini berkembang sebagai isu politik dunia. Dalam tahun 2000 yang lalu tidak ada satu negara pun yang terbebas dari situasi pemanasan global, pemanasan global ini dan rusaknya lapisan ozon ini pada stratosfer bumi disebabkanterakumulasinya gas- gas rumah kaca dalam jumlah yang berlebihan, seperti dipergunakannya bahan bakar fosil (Nurmaini, 2001)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aktifitas Manusia Menyebabkan Pencemaran Udara 2.1.1 Penggunaan Pupuk Kimia Ditengah tuntutan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi pangan, pertanian sebagai basis persediaan pangan dengan usaha intensifikasinya ternyata membawa dampak terhadap penipisan lapisan ozon yaitu dengan menggunakan bahan- bahan kimia baik sebagai pembasmi hama (insektisida) maupun sebagai pupuk (fertilizer) yang pada akhirnya akan menyumbang zat pencemar sebagai salah satu gas rumah kaca (Mukono, 2006). 2.1.2 Penebangan Hutan Penebangan hutan atau perladangan berpindah dengan membakar hutan , dituduh ikut menyumbang gas- gas pencemar Karbon Dioksida (CO2) dan hutan itu sendiri berfungsi secara alamiah untu k menyerap Karbon Monoksida (CO). Untuk negara maju hutan lebih berfungsi sebagai unsur konservasi, sedangkan untuk negara sedang berkembang hutan merupakan sumber pendapatan. Walaupun merupakan sumber pendapatan, sebaiknya pengolahan hutan tersebut harus dengan pengaturan yang tidak menimbulkan pemanasan suhu udara karena hutan merupakan paru- paru dunia. Untuk peladang berpindah seharusnya disediakan suatu lokasi yang permanen yang dapat memenuhi semua kebutuhan

20

21

hidup sehari- sehari, disamping aspek pengawasan terhadap penebangan liar perlu diperketat sehingga mempersempit ruang gerak peladang tersebut.

2.2 Gas-Gas Rumah kaca (Barman, 2010) 2.2.1 Senyawa Karbon Karbondioksida adalah gas rumah kaca yang paling besar berkontribusi terhadap pemanasanglobal . Konsentrasi alaminya kecil hanya sekitar 0.03 persen di atmosfer dan ini secara alamiah bisa diserap oleh tanaman bantuan sinar matahari diuraikan untuk membentuk jaringan tanaman yang dikenal dengan proses fotosintesis. Bila tanaman atau hewan mati , kandungan karbon terlepas dalam bentuk karbondioksida, demikian pula membakar kayu atau bahan bakar fosil juga melepaskan karbondioksida. Tanah secara alami juga mengandung karbon sampai 50% dari berat keringnya bisa berupa bahan organik yang membusuk sebagian. Jika tanah ini dibalik oleh pacul maka sejumlah karbondioksida terlepas ke atmosfer dalam bentuk karbon dioksida. Makin banyaknya pemakaian kenderaan bermotor menyebabkan pemakaian bahan bakar fosil juga bertambah hal ini bisa menyebabkan bertambahnya kadar karbon di atmosfer bumi dan ini akan membentuk semacam perisai , kemudian panas yang seharusnya keluar dari atmosfer dipantulkan kembali ke bumi yang menyebabkan suhu bumi mengalami kenaikan. Hutan secara alamiah menyerap kadar karbon yang dilepas, tetapi apabila terjadi kerusakan hutan dan penimbunan kadar karbon makin meningkat karena kegiatan manusia menyebabkan gas ini makin menumpuk.

22

2.2.2. Senyawa Methan Konsentrasi methan di atmosfer saat ini berkisar 1.7 ppm, jumlah ini hampir 2.5 lebih tinggi dari 300 tahun lalu, methan diperkiraan mempunyai masa hidup 10 tahun dalam atmosfer. Methan dihasilkan ketika jenis- jenis bakteri tertentu menguraikan bahan organik pada kondisi tanpa udara. Gas ini mudah terbakar dan menghasilkan karbondioksida sebagai hasil sampingannya. Methan buatan manusia terutama dari industri, pertanian dan pembakaran biomassa, kurang lebih sepertiga bersal dari pengeboran transmisi , penimbunan limbah dan penambangan batubara. Methan adalah komponen utama gas alam 2.2.3 Senyawa Nitrogen Masa hidup dari NO2 sangat panjang yaitu sekitar 150 tahun di atmosfer, oleh karena itu peningkatan emisi - emisi kecil dapat meningkatkan konsentrasi. Pemakaian bahan bakar fosil, pemakaian pupuk nitrogenmenyumbang terjadinya pencemaran udara, pada akhirnya terjadi penumpukan emisi ini di atmosfer 2.2.4 Chloro Floro Carbon Pemakaian CFC secara berlebihan dan berkelanjutan dalam berbagai penggunaannya seperti bahan pendingin pada AC , dry clean, pada industry, elektronik makin menambah kadar pencemaran udara yang pada akhirnya menimbun di lapisan atmosfer bumi. Pada Protokol Montreal 1987 yang dihadiri oleh 50 negara dan Vienna Convention 1988 yang menetapkan pengurangan bertahap produksi CFC berdasarkan produksi 1986, yaitu sebesar 20 % tahun 1993 dan meningkat menjadi 50 persen tahun 1998, menurut protokol Montreal pembatasandikenakan

23

pada beberapa mesin pendingin yang menggunakan CFC 11, 12, 113, 114 dan CFC 115., diantara semua CFC tersebut CFC 11 yangmempunyai daya rusak terbesar

karena

persentase

khlorinenya

terbesar.Penyelidikan

bahkan

membuktikan CFc juga menyumbang 15 % terjadinya Efek Rumah Kaca yang berakibat kenaikan suhu bumi atmosfer. Bahaya penggunaan CFC bagi lingkungan baru diketahui tahun 1974 dengan hipotesa penipisan lapisan ozon, CFC di lapisan stratosfer akan melepaskan khlorine karena terkena sinar matahari. Khlorine selanjutnya bereaksi dengan ozon membentuk khlorine monoksida (CLO) dan oksigen, namun CLO akanterurai lagi melepaskan klhorine, selanjutnya proses penguraian ozon ini terjadi berulang sampai lebih 10.000 kali. Menurut penelitian , sejak diproduksi CFC telah terjadi peningkatan emisi CFC ke atmosfer dari 100 ton pada tahun 1931 menjadi 650 ton tahun 1985, yaitu dengan laju kenaikan lima persen setahun. Untuk pendingin AC , alternatif penggantiCFC 12 adalah HFC 134a (Hidro- khloro- floro - carbon) dan CFC 11 dengan HCFC - 123. Saat ini kedua senyawa tersebut dalam taraf pengujian terhadap daya racun dan kehandalannya dari segi keamanan dan teknis. HCFC merupakan golongan faktor penipisan ozon (ODF) yang relatif lebih rendah dibanding dengan CFC berkisar antara CFC 11 dan 12 memiliki ODF 1. HCFC mempunyai ODF rendah karena satu atom klorin diganti dengan atao hidrogen, sehingga total berat relatif khlor berkurang. HCFC bersifat tidak stabil sehingga sebelum sampaike lapisan ozon telah terurai lebih dahulu (Barman, 2010).

24

2.3 Dampak Kerusakan Lapisan Ozon Dan Efek Rumah Kaca Apabila ozon rusak , sinar ultra violet yang masuk ke bumi tidak disaring akan turun ke bumi dan dapat merusak kulit manusia. Penipisan ini juga menyebabkan peningkatan infeksi akibat menurunnya kekebalan tubuh, penyakit katarak pada mata dan masalah kerusakan lingkungan, mulai dari putusnya rantai makanan pada ekosistim akuatik di laut sampai menurunnya produktivitas tanaman. Selain mengakibatkan penyakit tersebut di atas juga mengakibatkan suhu bumi menjadi naik, dan terjadi pemanasan global. Perubahan iklim akan terjadi secara mendadak yang sering tidak dapat dimonitor sebelumnya, akibat yang mendadak ini justru mengakibatkan tingkat fisologis kita tidak dapat melakukan adaptasi, vegetasi tundra akan hilang, hutan akan berkurang serta padang rumput dan gurun akan bertambah luas. Laju penguapan air akan terus me ningkat oleh karena itul engas tanah akan turun. Evaporasi terus meningkat sehingga air tanah makin lama makin kering. Menurut teori setiap kenaikan

30C pada permukaan bumi mengakibatkan

tumbuh- tumbuhan dan hewan harus beremigrasi ke daerah lain, yaitu bergeser 250 km ke arah kutub yang lebih dingin atau naik 500 m ke arah puncak gunung untuk mendapatkan suhu yang sama dengan sebelumnya. Tidak setiap hewan atautumbuhan mempunyai kemampuan emigrasi seperti ini, berarti ada sejumlah species yang musnah (Barman, 2010)

25

2.4 Langkah- Langkah Penanggulangan Pemanasan Global Langkah- langkah agar efek rumah kaca tidak bertambah luas, karena efek kumulatif yang ada di atmosfer, baru bisa lenyap setelah 40 –50 tahun, laju kenaikan kadar CFC pertahunnya antara 5 –10%. Untuk hal tersebut langkah yang perlu diambil : 1 . Menghentikan emisi Gas Rumah Kaca Untuk melarang CFC sama sekali penggunaan bahan ini sebagai propelen pendingin maupun industri plastik , yang pelaksanaan politisnya di bawah pemantauan kimia dunia. Hal ini mendorong pabrik pembuat mesin pendingin berlomba menemukan bahan pengganti , yaitu memakai jenis CFC yang tidak terkena pembatasan. Untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil karena laju kenaikan kadarnya pertahun cukup tiggi. 2. Mulai dipikirkan dan ditetapkan sumber energi pengganti bahan bakar fosil. 3.Mengurangi emisi methan dengan mencegah timbulnya kebakaran di musim kemarau, pengelolaan TPA maupun pembenahan rawa- rawa (Sunu, 2011).

26

BAB 3 KESIMPULAN Penggunaan bahan kimia yang berlebihan bisa menyebabkan pencemaran lingkungan , pada akhirnya akan menumpuk di atmosfer sebagai perisai yang bisa memantulkan panas yang akan keluar atmosfer ke bumi kembali. Gas- gas rumah kaca seperti CO2 , NO2 , CFC, Methan, bisa menyebabkan terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan kenaikan suhu bumi,sehingga es di kutub bisa mencair akibatnya air permukaan laut makin tinggi (Widowati, 2009)

27

DAFTAR PUSTAKA

Barman. Kumar. Singh. Kisku , Khan, A. K. Kidwai, M.M. Murthy, R.C. Negi, M.P.S. Pandey, M.P.S. Verma, A.K. Jain, G. dan Bhargava, S.K. 2010. Assessment of urban air pollution and it’s probable health impact. Journal of Environmental Biology 31(6). Halaman 913-920.

Khan, M. dan Ghouri, A. M. 2011. Environtmental Pollution : Its Effects on Life and Its Remedies. Journal of Arts, Science & Commerce Vol II. Halaman 276-285

Mukono. 2006. Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan Edisi Kedua, Surabaya : Airlangga University Press.

Nowak, David, Hirabayashi, Satoshi . Bodine, Allison dan Greenfield, Eric. 2014. Tree and forest effects on air quality and human health in the United States. Environmental Pollution 193. Halaman 119-129

Rahmadi, Takdir. 2011. Hukum Lingkungan di Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Sunu, Pramudya. 2011. Melindungi Lingkungan ISO 14001, Jakarta : PT Grasindo

Widowati, 2009. Upaya Pengurangan Penipisan Lapisan Ozon. Jurnal,

More Documents from "Sabri"

Trabajo Grupal.docx
October 2019 27
Sekar.docx
April 2020 11
October 2019 20
October 2019 27
Bpjs.pptx
April 2020 23
Math
June 2020 11