Sekilas Sejarah Mesir dan Tempat-tempat Bersejarah di Cairo* Oleh: M.Mukhlisin Abdul Chalim, Lc.
[email protected] Hp: +6285726299515 Mesir dalam al-Qu'an dan Hadits Allah swt telah menyebut Mesir dalam al-Qur'an sebanyak 24 kali, baik penyebutan secara tersurat maupun tersirat, secara langsung dengan kalimat yang jelas ataupun tidak langsung. Penyebutan kata mesir secara langsung, misalnya: ]61 : [البقرة "Pergilah kamu ke suatu kota (mesir), pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". (al-Baqarah: 61)
: [الزخرف
]51 "Dan Fir'aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: "Hai kaumku, bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; maka apakah kamu tidak melihat(nya)? (az-Zukhruf: 51)
]87: [يونس "Dan Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya:"Ambillah olehmu berdua beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu shalat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman". (Yunus: 87)
9 9 :ي يوسف َ صرَ إِنْ شَاءَ الّل ُه آَمِِن ْ ادْ ُخلُوا ِم "Masuklah kamu ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman". (Yusuf: 99) Ada juga ayat-ayat yang menyebutkan Mesir secara tidak langsung, misalnya:
9 3 : يونس- "ٍل مَُبوَّأ صِدْق َ وََلقَدْ َبوّأْنَا بَنِي ِإ ْسرَائِي Dan Sesungguhnya kami Telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang bagus." [Maksudnya: negeri Mesir dan negeri Syam.] (Yunus: 93)
]5 0 :وَ َجعَلْنَا اْب َن مَرْيَ َم وَُأ ّمهُ آََي ًة َو َآوَيْنَاهُمَا ِإلَى رَْب َوةٍ ذَاتِ َقرَا ٍر َومَ ِعيٍ [الؤمنون Dan Telah kami jadikan (Isa) putera Maryam beserta ibunya suatu bukti yang nyata bagi (kekuasaan kami), dan kami melindungi mereka di suatu tanah Tinggi yang datar yang banyak terdapat padang-padang rumput dan sumber-sumber air bersih yang mengalir. (al-Mu'minun: 50) Ibnu Abbas dan Said bin Musayyab berpendapat bahwa tempat yang dimaksud dalam ayat tesebut adalah Mesir.
1
Adapun Hadits-hadits yang menyebutkan tentang Mesir diantaranya adalah:
" ستفتح عليكم بعدي مصر فاستوصوا بقبطها:روي عن رسول ال صلى ال عليه وسلم أنه قال ] رياض الصالي، صحيح ابن حبان:خيا فإن لم ذمة ورحا " [انظر Rasulullah saw. bersabda, "Nanti setelah kepergianku akan dibukakan Negara Mesir bagi kalian. Karena itu perlakukanlah orang-orang Kibtinya dengan baik karena mereka mempunyai dzimmah (hak, keamanan) dan tali kekeluargaan." Ibnu Katsir berkata, "Yang dimaksud dengan tali kekeluargaan adalah karena mereka itu keturunan paman Nabi Ismail bin Ibrahim. Mereka disebut paman karena ibunya Nabi Ismail yang bernama Siti Hajar berasal dari keluarga Qibti. Kaitannya dengan Rasulullah saw. adalah karena Nabi Ismail adalah nenek moyang orang-orang Arab di Hijaz yang selanjutnya melahirkan Nabi Muhammad saw.. Selain itu, mereka juga termasuk paman Ibrahim putra Rasulullah saw. yang lahir dari rahim Maria alQibtiyyah. Banyak hadits-hadits yang senada dengan hadits di atas, jadi saya hanya ambil satu hadits untuk sekedar contoh. Nama-nama Mesir Mesir mempunyai banyak nama atau sebutan diantaranya: Egypt, Negeri Para Nabi, Negeri Kinanah (tabung penyimpan anak panah), dan Negeri Seribu Menara. Nama Mesir sendiri dulunya bernama Zajlah, namun kemudian diganti dengan nama Mesir yang diambil dari nama Mashraim bin Markail bin Dawabil bin Gharyaab bin Adam. Riwayat lain menyebutkan bahwa nama Mesir diambil dari nama keturunan Nabi Nuh, yaitu Mashr bin Bishar bin Haam bin Nuh a.s.. wallahu A'lam. Mesir disebut Negeri para nabi karena banyak nabi yang pernah singgah bahkan tinggal dan lahir di Mesir. Karena itu Mesir disebut negeri para Nabi. Mesir juga disebut negeri Kinanah yang artinya tabung penyimpanan anak panah. Mesir ini ibarat tabung anak panah yang tidak habis-habisnya melepas anak panah ke seluruh penjuru dunia. Anak-anak panah yang diluncurkan ke berbagai penjuru dunia itu adalah perumpamaan para ulama yang lahir dari Mesir wabil khusus dari Al-Azhar tercinta. Buktinya sampai sekarang ulama Islam yang jadi panutan, rujukan, dan menginternasional adalah para ulama jebolan Universitas al-Azhar. Bahkan bukan tidak mustahil jika ada seorang ulama dimanapun ia berada paling tidak ada kaitannya dengan ulama Azhar. Kalau tidak secara langsung mungkin dari guru-gurunya ada yang intisab ke al-Azhar. Sebagai contoh dan bukti nyata yang sekarang ini kita saksikan adalah bahwa ulama-ulama sekarang yang jadi panutan adalah ulama Azhar meski tidak harus berasal dari Mesir, misalnya, Dr. Mutawalli Sya'rawi, Dr. Muhammad Sayid Thanthawi (Syekh Azhar), Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Buti, Dr. Wahbah Zuhaili, Dr. Ali Jumah, Dr. Yusuf Qardhawi. Semuanya jebolan al-Azhar. Para Nabi yang pernah ke Mesir Para nabi yang pernah singgah dan menginjakkan kaki di Mesir antara lain, Nabi Ibrahim, Nabi Ya'qub beserta keluarga, Nabi Yusuf, Nabi Musa lahir di Mesir, Nabi Harun, Nabi Daniel, Nabi Shaleh, dan Nabi Isa a.s.. Nabi Ya'qub beserta putra-putranya pindah ke Mesir karena Nabi Yusuf menjadi pembesar dan pembantu kepercayaan Fir'aun sehingga keluarga mereka diperbolehkan tinggal di Mesir. Sejak saat itulah kaum Bani Israil tinggal di Mesir.
2
Akan tetapi Nabi Ya'qub beserta putra-putranya tidak ada yang dimakamkan di Mesir kecuali Nabi Yusuf yang dulunya dimakamkan tengah-tengah sungai Nil, namun setelah itu makamnya dipindahkan oleh Nabi Musa ketika ia keluar bersama Bani Israil untuk menuju ke tanah yang dijanjikan. Nabi Musa sendiri lahir di Mesir. Sebagain penduduk meyakini bahwa Nabi Musa lahir di daerah Uskur dua jam perjalanan dari Cairo ke arah selatan. Mungkin Uskur sekarang masuk wilayah Propinsi Gizah. Nabi Isa bersama ibunya juga pernah ke Mesir, bahkan di daerah Mathariyyah pinggiran kota Cairo ada pohon Tin yang konon dijadikan tempat berteduh oleh Maryam saat memelihara Isa yang wakut itu masih kecil. Dalam pelariannya Maryam membawa Nabi Isa bukan hanya sampai ke Mesir, namun juga sampai ke Bahnasa di Menya (Daerah Shaid Mesir). Pohon itu masih ada sampai sekarang dan disebut Syajaratu Maryam atau pohon Maryam. Para Sahabat yang pernah singgah di Mesir Zubair bin Awwam, Miqdad bin Aswad, Ubadah bin Shamit, Abu Darda, Fudhalah bin Ubaid, Amr bin Ash, Amr bin Alqamah, Nafi' bin Malik, Sa'd bin Abi Waqqash, Kharijah bin Hudzafah, Ammar bin Yasir, Khalid bin Walid, Uqbah bin Amir, dan lain-lain. Ada juga riwayat yang mengatakan bahwa penentuan arah kiblat masjid Amr bin Ash dihadiri oleh sekitar 80 orang sahabat Nabi saw.. Sungai Nil Mesir Sungai nil Mesir memanjang melewati beberapa negara termasuk Tanzania, Uganda, Ruwanda, Kenya, etiopia, Burundi dan Sudan. Sungai Nil ini bersumber dari beberapa danau di beberapa negara yang berdampingan. Atau katakankan dua danau dari dua negara yang bersebelahan. Jadi awalnya sungai nil ini ada dua dari sumber yang berbeda. Kedua sungai itu disebut Nil Putih dan Nil Biru. Keduanya bertemu dan bergabung di negeri Sudan. Nah sungai Nil di Mesir ini bisa dikatakan sebagai kepala sungai Nil karena ujungnya bertemu dengan Laut Mediterania. Hadits tentang sungai Nil: Hadits di bawah ini sepintas tidak sesuai dengan kenyataan. Coba kita perhatikan!
، َن َهرَانِ ظَا ِهرَا ِن، ٍ « ُرِفعْتُ إِلَى السّ ْد َرةِ َفِإذَا َأرَْبعَةُ َأْنهَار- صلى ال عليه وسلم- ِ* قَا َل رَسُولُ الّله صحيح:] [انظر...ِ وََأمّا الْبَا ِطنَانِ َفَن َهرَانِ فِى الْجَنّة، ت ُ فََأمّا الظّا ِهرَانِ النّي ُل وَاْل ُفرَا،ِوََن َهرَانِ بَاطِنَان ]البخارى باب شرب اللب Rasulullah saw. bersabda, "Ketika diangkat sampai ke Pohon Sidratul Muntaha [dilangit ke tujuh] aku melihat empat sungai [mengalir darinya]; dua sungai di luar dan dua sungai di dalam. Dua sungai di luar adalah sungai Nil dan sungai Efrat, sedangkan dua sungai yang lainnya berada di dalam surga." Riwayat lain mengatakan dua sungai yang berada di dalam adalah sungai Kautsar dan Salsabil wallahu A'lam.
،ُ النّيل:ُ وَا َلْنهَارُ ا َلرَْبعَة,ِجنّة َ ْوََأرَْبعَةُ َأْنهَارٍ مِنْ َأْنهَارِ ال...[ :َ* قَا َل رَسُولُ الّل ِه صَلّى الّل ُه عََلْيهِ وَ َسلّم ] جع الوامع، العجم الكبي للطبان:] [انظر...ُ وَجَْيحَان،ُ َوسَيْحَان،ُوَاْل ُفرَات Rasulullah saw. bersabda, "Ada empat sungai yang termasuk dari sungai surga, yaitu sungai Nil, sungai Efrat, sungai Saihan, dan sungai Jaihan." (dua sungai yang disebutkan terakhir kemungkinan berada di Turki wallahu A'lam) 3
Bagaimana kita memahami hadits ini? Kita tahu bahwa sungai Nil tidak mungkin bersumber dari surga karena kenyataannya sumber sungai Nil adalah danau dari negara-negara Afrika selatan, seperti Uganda, Tanzania, dan Etiopia. Sungai Nil (Mesir) dan Sungai Eufrat (Irak,Syiria, Turki) termasuk sungai dari surga. Surat Umar ibnul Khaththab untuk Nil Mesir Dahulu sebelum Islam masuk ke Mesir, para penduduk Mesir mempunyai adat kebiasaan tiap tahunnya, yaitu mempersembahkan seorang gadis perawan untuk dikorbankan ke sungai Nil sebagai syarat agar air sungai Nil tidak kering. Persembahan gadis korban selalu berhasil membuat sungai Nil selalu kembali melimpah airnya sehingga penduduk kala itu tidak kehabisan air. Akan tetapi setelah kebiasaan itu dihapuskan dan sungai nil surut para penduduk bingung harus berbuat apa, karena satu-satunya sumber air yang menjadi tonggak kehidupan mereka adalah sungai Nil. Akhirnya para penduduk menghadap Amr bin Ash yang waktu itu menjabat sebagai gubernur pertama untuk mesir. Amr bin Ash sendiri tidak bisa mencari solusi pengganti agar air sungai nil tetap melimpah, dan untuk itu ia mengutus seseorang untuk menyampaikan surat kepada Khalifah Umar ibnul Khaththab di Madinah yang berisi keluhan penduduk Mesir. Utusan Amr bin Ash kembali ke Mesir dengan membawa pesan dan sepucuk surat. Khalifah Umar berpesan agar Amr bin Ash melemparkan surat yang diterimanya ke sungai Nil. Surat dari Umar al-Faruq itu berbunyi, Dari hamba Allah Amiirul Mukminin Umar ibnul Khaththab untuk Nil Mesir. Amma ba'du. Sungai Nil, jika kamu mengalis atas kehendakmu sendiri maka janganlah mengalir sekalian, namun jika Allah swt. yang telah mengalirkanmu maka aku mohon kepadaNya agar kamu mengalir dan airmu melimpah. Kemudian surat itu dilemparkan ke sungai Nil, dan berkat surat itu air sungai nil yang tadinya surut menjadi melimpah sehingga penduduk mesir tidak lagi kebingungan mencari sumber air untuk menopang kehidupan mereka. Jabal Muqatham Jabal Muqatham adalah salah satu gunung yang dianggap suci oleh agama Nasrani sehingga ketika Islam menguasai Mesir, Maquqis yang dulunya menduduki Mesir meminta kepada Amr bin Ash untuk diperbolehkan membeli tanah di sekitar Jabal Muqatham dengan harga yang sangat mahal, yaitu 70 ribu dinar. Amr bin Ash curiga kepada Maquqis yang berani membayar mahal daerah yang gersang, tandus, dan tidak ada tumbuh-tumbuhannya itu. setelah ditanya alasannya untuk membeli tanah itu, Maquqis menjawab, "Tanah itu termasuk daerah yang kami anggap suci dan menjadi taman-taman surga." Mendengar jawaban ini Amr bin Ash tidak bisa memutuskan dan dia mengutus seseorang untuk minta pertimbangan Khalifah Umar Ibnul Khaththab. Jawaban yang diterima dari Khalifah adalah, "Kalau memang itu benih taman-taman surga maka jangan dijual. Jadikanlah tanah itu sebagai tempat pemakaman kaum muslimin." Sejak saat itulah emperan jabal Muqatham dijadikan pemakaman kaum muslimin sampai sekarang dan disebut Qarafah.
4
Rumus Menghitung Selisih Antara Tahun Hijriyah dan Masehi Rumus pertama: M – 622 x 100/97 = H Rumus kedua: H x 97/100 + 622 = M Rumus pertama digunakan untuk mengetahui tahun hijriyah, sedangkan rumus kedua untuk mengetahui tahun Masehi. Huruf (M) artinya Masehi dan huruf (H) artinya Hijriyyah. Jika kita mengetahui tahun masehi dan ingin mengetahui tahun hijriyahnya maka gunakan rumus pertama. Dan jika kita mengetahui tahun hijriyah maka gunakan rumus kedua untuk mengetahui tahun masehinya. Daulah atau Pemerintahan yang pernah menguasai mesir masa Islam 1. Gubernur Mesir dibawah Khilafah Islam (20 -254 H) 2. Dinasti Thuluniyah (meliputi Mesir dan Syam) (254-292 H/868-905 M) 3. Kembali kepangkuan Dinasti Abasiyyah (292-323 H) 4. Dinasti Ikhsyidiyah (323-357 H) 5. Dinasti Fatimiyah (358-564 H) 6. Dinasti Ayyubiyah (564-648 H) 7. Dinasti Mamalik Bahriyah/Turkiyyah (648-783 H) 8. Dinasti Mamalik Syarakisah /Burjiyyah (784-922 H) 9. Dinasti Turki Usmani (923-1371 H/ 1805-1952 M) 10. Pemerintahan baru (Republik) dimulai dari gerakan yang dilakukan oleh Muhammad Najib sekitar tahun 1950 an. • Pada tahun 1952 Muhammad Najib menjadi presiden pertama republik mesir hingga tahun 1958 M • terpilihnya Jamal Abdun Nashir sebagai Presiden tahun 1958 – 1970. • Digantikan Anwar Sadat 1970-1981. • Muhammad Husni Mubarak dari tahun 1981 hingga sekarang. Peninggalan-peninggalan bersejarah masa Islam di Mesir Peninggalan-peninggalan bersejarah pasca islam di Mesir bisa kita golongkan menjadi beberapa kelompok diantaranya peninggalan berupa Masjid, tempat bersejarah, dan Makam-makam para Shabat Nabi dan para ulama Islam. Peninggalan berupa Masjid di Cairo: 1– 2– 3– 4–
Masjid Amr bin Ash, masjid tertua pertama yang dibangun di benua Afrika, di Mesir. Dibangun pada tahun 21 H oleh Amr bin Ash. Masjid Ibnu Thulun, masjid tertua kedua dibangun pada tahun 263 – 265 H oleh Ahmad bin Thulun, raja pertama dinasti Thuluniyyah. Masjid al-Azhar, dibangun pada tahun 359 – 361 H oleh Muiz Lidiinillah Raja Pertama Dinasti Fatimiyyah yang berasal dari Maroko. Masjid Hakim Bi Amrillah, dibangun oleh al-Aziz Billah, raja kedua dinasti Fatimiyyah dan dirampungkan oleh al-Hakim. Pembangunan masjid ini memakan waktu cukup lama, mulai pada tahun 380 – 403 H.
5
Masjid ini terletak di dalam Babul Futuh samping Babu Nashr dekat awal Babu Sya'riyyah. 5– Masjid Lu'lu'ah yang dibangun pada tahun 406 H. Pada masa pemerintahan Dinasti Fatimiyyah, namun sayang, masjid yang berdiri menempel di tebing Jabal Muqatham itu kini hanya tinggal puingpuingnya saja. 6– Masjid al-Jayusyi, dibangun pada masa pemerintahan Raja alMustanshir Billah pada tahun 478 H. Masjid yang sekarang berwarna putih ini terletak di atas Jabal Muqatham dan dapat dilihat dari medan Sayidah Aisyah. 7– Masjid Aqmar, dibangun pada tahun 519 H oleh raja al-Aamir Biahkaamillah. Masjid ini terletak diantara Masjid Hakim Biamrillah dan Masjid Imam Husain. Bersebelahan dengan Hanqah dan Madrasah Sultan Barquuq. 8– Masjid Shalih Thalai', dibangun pada tahun 555 H pada masa pemerintahan raja al-A'dhid dari dinasti Fatimiyah. Letaknya dekat Babu Zuwailah. 9– Masjid Sultan Hasan dibangun pada tahun 757 H oleh Sultan Hasan salah satu raja dinasti Mamalik Bahriyyah. Masjid ini terletak di belakang Benteng Shalahuddin al-Ayyubi. 10– Masjid Imam Rifa'i berdiri megah di samping Masjid Sultan Hasan. Dibangun oleh Khudiyu Ismail atas permintaan sang ibu pada tahun 1286 H yaitu pada masa dinasti Turki Usmani. Masih banyak masjid bersejarah yang ada di Mesir, namun tidak saya sebutkan seluruhnya. Yang saya sebutkan di sini termasuk kategori masjid-masjid tua dan bersejarah di Mesir. Peninggalan berupa Makam di Cairo: 1- Makam 3 Sahabat Nabi, yaitu Uqbah bin Amir, Amr bin Ash, dan Abu Bashrah al-Ghifari. Tak jauh dari makam itu ada makamnya Rabi'ah alAdawiyyah, Dzunnun al-Mashri, Muhammad al-Hanafiyyah, dan Ali arRudzbari sahabatnya Imam Junaid al-Baghdadi. 2- Makam sekitar Imam Syafi'i: Imam Laits bin Sa'd, Imam Syafi'i, Zakariya alAnshari, Abu Ja'far ath-Thahawi, Ibnu Hajar al-Asqalani, keluarga Qasim athThayyib (Fatimah al-Aina', Umi kultsum, Abdullah, dan Yahya asy-Syabih bin-Nabi) dll. 3- Makam sekitar Sayidah Nafisah: Makam dan masjid sayidah Nafisah, sayyidah Ruqayyah, Ibnu Sirin, sayyidah Sukainah, Zaid al-Anwar dll. 4- Makam sekitar Ibnu Atha'illah: makam dan masjid Ibnu Atha'illah asSakandari, Ibnu Daqiq al-Ied, Imam Abdullah bin Jamrah, Sayyidun Naas, Kamal Humam, tempat khalwat Sayidah Nafisah, tempat khalwat Syekh Abdul Halim Mahmud. Di seberang jalan raya dekat Magzar Ali terdapat makam Sultanul Ulama Syekh Izzudin bin Abdus Salam dan Syekh Mahmud Syaltut (syekh Azhar) 5- Sekitar makam Sadah Wafa'iyyah: makam dan masjid sadah wafa'iyyah, makam Imam Syatibi qira'at, makam Sultanul Asyiqin Syekh Ibnu Faridh beserta gurunya. Dll. 6- Sekitar Medan Sayidah Aisyah: Makam dan masjid Sayidah Aisyah, Keluarga Sayyid Thaba-thaba, dan Makam Imam Jalaluddin as-Suyuti.
6
7- Sekitar Medan Sayidah Zainab: Makam dan Masjid Sayyidah Zainab dan Makam Imam Zaid bin Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib. 8- Makam sekitar Majid Azhar: Sayyidina Husain, Badruddin al-Aini (pengarang Umdatul qari syarah shahih bukhari), Ahmad al-Qasthalani, Imam Dardiri, Sayidah Fatimah binti Husain, Muadz bin Daud bin Muhammad bin Umar bin Husain. 9- Medan Babu Sya'riyyah dan sekitarnya: Makam dan Masjid Imam Sya'rani, makam Syihabudin ar-Ramli, makam Ali al-Khawwas, makam Ibnu Hisyam an-Nahwi, makam Jalaludin al-Mahali, makam Ibnu Khaldun, dll. 10- Sekitar Masyikhah dan Darul Ifta: makam dan masjid Sayyid Shaleh Ja'fari, Masjid Asyirah Muhammadiyyah dan makam Syekh Muhammad Zaki Ibrahim, makam Syekh Abdullah asy-Syarqawi (Syaihul Azhar), makam Muhammad Embabi (Syaihul Azhar), makam Muhammad Abduh, makam Hasunah an-Nawawi, makam Musthafa al-Bakri al-Khalwati, makam Syekh al-Hafani al-Khalwati, Syekh Amin al-Kurdi an-Naqsyabandi, syekh Abdul Khaliq asy-Syibrawi al-Khalwati, Syekh Bajuri, Syekh al-Jaberti (Ayah sejarahwan al-Jaberti), Syekh Ahmad bin Shidiq al-Ghumari, Syekh Ismail Shidiq al-Adawi, dll. Selain makam-makam di atas masih banyak makam lain yang tidak saya sebutkan di sini, baik yang di cairo maupun di luar cairo. Penutup Demikianlah sedikit pemaparan singkat sebagai pengantar mengenal Mesir dan peninggalan-peninggalannya. Sebenarnya masih banyak peninggalan-peninggalan lain yang juga bersejarah, namun tidak saya sebutkan di sini karena saya rasa ini sudah cukup untuk dijadikan sebagai acuan dasar mengenal sejarah Mesir dan tempattempat bersejarah di Cairo. Sebenarnya masih ada peninggalan-peninggalan lain di Mesir yang bersejarah, seperti tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan para Nabi. Misalnya tempat kelahiran Nabi Musa, Majma'ul Bahrain tempat pertemuan dua laut, danau Qarun, sungai Yusuf, pohon Maryam, babul futuh, babun Nashr, bab Zuwailah, benteng Shalahuddin, dan lain sebagainya. Akan tetapi biarlah semua menjadi kajian temanteman lain yang tertarik dengan sejarah. Referansi: 1- Al-Qur`anul Karim 2- Fathul bari dan syarah shahih Muslim 3- Nujum syahirah fii Muluki masr wal Qahirah 4- Subhul 'Asyaa – Abu Abbas Ahmad al-Qalqashandi 5- Masaajid Masr wa auliyaauhu – Dr. Suad Mahir Muhammad 6- Maraaqid Ahlil bait fil Qahirah – Syekh Muhammad Zaki Ibrahim 7- Fadhaa`il Mashr al-Mahruusah – Ibnul Kindi 8- Mursyidu Zuwaar ila Qubuuril Abraar * Tulisan ini dipresentasikan untuk mengisi acara di Radio PCI – NU Mesir. Rabu 5 November 2008.
7