Disusun Oleh : Afrina Dewi Puspita Anggraeni Fifi Mahfirotun Nafisah Rheika Amanda Arnelita
Sejarah kepanduan tidak dapat dipisahkan dengan terbitnya buku Scouting For Boys, karena buku itulah yang pertama kali menyebabkan anak – anak dan remaja beramai – ramai bergabung dalam kegiatan di alam terbuka yang dinamakan Gerakan Kepanduan ( Boy Scouts ). Buku Scouting for Boys, ditulis oleh BP di tahun 1908. Buku ini pertama kali diedarkan tanggal 15 Januari 1908, oleh penerbit Horace Cox, Windsor House, Bream’s, London E.C. Yang menarik dari buku Scouting For Boys selain isinya, BP juga melengkapi buku tersebut dengan gambar – gambar yang dibuat sendiri.
Selain mendirikan kepanduan putera, BP juga medirikan kapanduan untuk puteri dibantu oleh adik perempuannya, Agnes Baden Powell. Yang dikemudian dilanjutkan oleh Lady Baden-Powell.
Kepanduan Siaga didirikan pada tahun 1916, dengan ilustrasi kegiatannya diambil dari buku yang terkenal karya Rudyard Kliping “ The Jungle Book “, yang berisikan cerit tentang petualangan Mowgli si anak serigala beserta teman – teman binatangnya, Bagheera si Macan Kumbang dan Bugaloo si Beruang.
Dua tahun kemudian, yaitu pada tahun 1918 BP mendirikan kepanduan untuk golongan Penegak ( Rover Scouts ). Untuk meningkatkan kualitas para Penegak, BP menulis buku berjudul Rovering To Success atau “ mengembara untuk keberhasilan “ Di tahun 1922.
Buku “Rovering To Success” berkisah tentang petualangan seorang anak mudah yang sedang berperahu menuju sebuah pantai ( BP menyebutnya Pantai Bahagia ) dengan melewati berbagai rintagan berbentuk karang – karang tajam ( Karang Kehidupan ) yang berbahaya dan selalu menghalangi laju perahu pemuda tersebut.
Karang – karang kehidupan itu, adalah : 1. Karang Wanita 2. Karang perjudian 3. Karang minuman keras dan merokok 4. Karang mementingkan diri sendiri ( Egois ) dan mengorbankan orang lain. 5. Karang tidak bertuhan ( atheis )
Jadi dari semula Baden-Powell telah mengajarkan bahwa untuk bisa meraih keberhasilan, para pemuda harus bisa menahan diri dari berbagai macam tantangan dan rintangan. Selain itu BP juga menulis buku untuk pembina, pada tahun 1914 sampai 1919. BP menerima sebidang tanah dari seseorang sahabatnya, William F. DeBois Mc. Laren untuk dipergunakan sebagai tempat bermain dan berlatih. Taman ini diberi nama Gilwell Park. Pada tahun 1920, dibentuklah Dewan Internasional yang mempunyai sembilan anggota dan kantor pusatnya berada di London, Inggris. Kemudian dewan internasional berubah menjadi Biro Kepanduan Sedunia.
(World Scout Buereau), yang di tahun 1958 kantor pusatnya berkedudukan di kota Ottawa, Kanada. Pada tahun itu juga, tepatnya tanggal 1 Mei 1958 kantor pusatnya dipindahkan lagi ke Jenewa, Swiss. Kepala – kepala Biro Kepanduan Sedunia, antara lain : 1. Hubert Martin. 2. Kolonel J.S. Wilson. 3. Spry. 4. Lund. 5. Dr. Laszlo Nagy.
• Pemerintah kolonial Belanda melarang pemakaian istilah padvinder bagi organisasi kepanduan bangsa kita. Istilah “pandu” dan “Kepanduan” dikemukakan pertama kali dalam Kongres SIAP th.1928 oleh KH.Agus Salim di Kota Banjarnegara, Banyumas, Jawa Tengah.
• Gerakan Pramuka bukan badan pemerintah, semua organisasi kepanduan melebur diri masuk menjadi anggota Gerakan Pramuka, kecuali organisasi – organisasi kepanduan yang berhaluan kiri / komunis. Mulailah Gerakan Pramuka berkembang menjadi organisasi yang disegani. Kemudian sampai saat ini telah diselenggarakan beberapa Jambore Nasional ( Jamnas ), pertemuan pramuka penggalang yang diselenggarakan setiap 5 tahun sekali.
JAMBORE NASIONAL INDONESIA NO.
JAMBORE
TAHUN
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
I II III IV V VI VII VIII IX
1973 1977 1981 1986 1991 1996 2001 2006 2011
TEMPAT Situ baru, DKI Jakarta. Sibolangit, Sumatera Utara. Cibubur, DKI Jakarta. Cibubur, DKI Jakarta. Cibubur, DKI Jakarta. Cibubur, DKI Jakarta. Baturaden, Banyumas, Jawa Tengah. Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Teluk Gelam, Sumatera Selatan.
• Jambore Nasional IX 2011 Teluk Gelam Sumsel Jambore Nasional (Jamnas) IX Tahun 2011 dilaksanakan di Buper Teluk Gelam, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Provinsi Sumatera Selatan, pada tanggal 2 – 9 Juli 2011. Di ikuti oleh sekitar 30 ribu Pramuka Penggalang dari seluruh Indonesia.