SCIENCEMUSEUM.ORG.UK HANGAT: Bayi prematur membutuhkan kehangatan layaknya rahim ibu hingga usia yang mencukupi. Setiap pasangan suami-istri tentu mendambakan bayi mereka lahir normal, dengan berat lahir antara 2.500-4.000 gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan cacat bawaan yang berat. Namun, ada kalanya keinginan tersebut tidak terwujud, misalnya bayi lahir kurang bulan atau bayi berat lahir rendah (BBLR). "Kenyataan ini sebetulnya jangan menjadikan orang tua patah semangat, karena kemajuan teknologi kedokteran dan didukung kemauan keras orang tua yang memiliki BBLR, maka bayi itu dapat bertahan hidup," ujar Ketua Umum PP Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Badriul Hegar, dalam temu media menjelang Hari Anak Nasional dan Ulang Tahun IDAI ke55, Rabu (22/7). Menurut Badriul, BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang usia kehamilan. BBLR dibedakan menjadi dua bagian: pertama, BBL sangat rendah bila berat lahir kurang dari 1.500 gram, dan kedua, BBLR bila berat lahir antara 1.501-2.499 gram. Penyebab BBLR, lanjut dia, sangatlah multifaktorial. "Antara lain asupan gizi ibu sangat kurang pada masa kehamilan, gangguan pertumbuhan dalam kandungan, faktor plasenta, infeksi, kelainan rahim ibu, dan trauma," jelasnya. Prinsip penting dalam perawatan BBLR, kata Badriul, setelah lahir adalah mempertahankan suhu bayi agar tetap normal, pemberian minum, dan pencegahan infeksi. Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hiportemia, karena tipisnya cadangan lemak di bawah kulit dan masih belum matangnya pusat pengatur panas di otak. ''Untuk itu, BBLR harus selalu dijaga kehangatan tubuhnya,'' cetusnya. Badriul menambahkan, cara paling efektif mempertahankan suhu tubuh normal adalah sering memeluk dan menggendong bayi. Ada suatu cara yang disebut metode kangguru atau perawatan bayi lekat, yaitu bayi selalu didekap ibu atau orang lain dengan kontak langsung kulit bayi dengan kulit ibu atau pengasuhnya dengan cara selalu menggendongnya. "Cara lain, bayi jangan segera dimandikan sebelum berusia enam jam sesudah lahir , bayi selalu diselimuti dan ditutup kepalanya, serta menggunakan lampu penghangat," imbuhnya. Minum, kata Badriul, sangat diperlukan BBLR. Selain untuk pertumbuhan juga harus ada cadangan kalori untuk mengejar ketinggalan beratnya. Minuman utama dan pertama adalah air susu ibu (ASI) yang sudah tidak diragukan lagi keuntungan atau kelebihannya. Disarankan bayi menyusu ASI ibunya sendiri, terutama untuk bayi prematur. "ASI ibu memang paling cocok untuknya, karena di dalamnya terkandung kalori dan protein tinggi serat elektrolit minimal," lanjutnya. Namun demikian, ujar Badriul, refleks menghisap dan menelan BBLR biasanya masih sangat lemah, untuk itu diperlukan pemberian ASI peras yang disendokkan ke mulutnya atau bila sangat terpaksa dengan pipa lambung. Susu formula khusus BBLR, lanjut dia, bisa diberikan bila ASI tidak dapat diberikan karena berbagai sebab. "Kekurangan minum pada BBLR akan mengakibatkan ikterus atau bayi kuning," tandasnya. eye/rif