Sap Personal Hygiene Edit.docx

  • Uploaded by: sofiyanti
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Personal Hygiene Edit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,659
  • Pages: 27
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT “PENATALAKSANAAN PERSONAL HYGIENE” DI RUANG SERUNI A RSUD DR. SOETOMO

Oleh: Kelompok 2 Laily Bestari Putri, S.Kep

(131823143009)

Choirina Nur Aziza, S.Kep

(131823143010)

Yeane Fiorola Ire, S.Kep

(131823143011)

Ida Berliana, S.Kep

(131823143012)

Sofiyanti Normalinda Banoet, S.Kep (131823143013) Vima Utya Cahyani, S.Kep

(131823143014)

PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN NERS FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA BEKERJA SAMA DENGAN TIM PKRS RUANG BEDAH DAHLIA IRNA MEDIK RSUD DR. SOETOMO 2019

SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang Studi : Keperawatan Dasar Manusia Topik

: Penatalaksanaan Personal Hygiene (Oral Hygiene & Genetalia Hygiene)

Sasaran

: Keluarga pasien di Ruang Seruni A RSUD Dr. Sutomo.

Hari/tanggal

: Rabu, 06 Februari 2019

Tempat: Ruang Pertemuan Seruni A, RSUD Dr. Soetomo Waktu

: 09.00-10.00 WIB

Pelaksana

: Mahasiswa Profesi Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga

I.

Tujuan Instruksional Umum Untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemampuan baik pasien

maupun keluarga pasien agar menjaga kesehatan diri sendiri terlebih dahulu, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan lingkungan sekitar. II.

Tujuan Instruksional Khusus Setelah diberikan pendidikan kesehatan keluarga pasien diharapkan dapat :

1) 2) 3) 4) 5) 6) III.

Mampu menyebutkan pengertian personal hygiene Mampu menyebutkan apa saja faktor yang mempengaruhi personal hygiene Mampu mengetahui dan memahami tipe personal hygiene Mampu menyebutkan jenis personal hygiene Mampu mengetahui dan memahami apa saja dampak yang sering ditimbulkan Mampu mendemostrasikan tata cara oral hygiene & genetalia hygiene Sasaran Keluarga pasien yang mendampingi pasien selama perawatan di ruang Seruni A.

IV. 1. 2. 3. 4. 5.

Materi Pengertian personal hygiene Faktor yang mempengaruhi personal hygiene Tipe personal hygiene Jenis personal hygiene Tatalaksana oral hygiene & genetalia hygiene

6. Dampak yang sering ditimbulkan V.

Metode 1) Ceramah 2) Demonstrasi 3) Tanya jawab

VI. N

Kegiatan Pendidikan Kesehatan Waktu

o 1.

Kegiatan

Pendidikan Respon

kesehatan 5 menit

Peserta Pelaksan

Pendidikan

Pembukaan: 1. Mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Kontrak waktu 4. Menjelaskan tujuan dari

pendidikan

kesehatan

dan

menyebutkan materi

kesehatan 1. Menjawab salam 2. Mendengarkan 3. Memperhatikan 4. Menjawaab,

a Moderator

memberikan klarifikasi/mencer itakan pengalaman

pendidikan kesehatan yang akan diberikan, menanyakan pengetahuan

awal

tentang apa personal hygiene oral

terutama,

hygiene

genetalia 2.

15 Menit

dan

hygiene

pada keluarga pasien Pelaksanaan : 1) Menjelaskan tentang pengertian hygiene 2) Menjelaskan

personal faktor

yang mempengaruhi personal hygiene

1. Mendengarkan 2. Memperhatikan penjelasan materi 3. Mencermati materi

Penyuluh

3) Menjelaskan

Tipe

personal hygiene 4) Menjelaskan jenis personal hygiene 5) Menjelaskan tentang tatalaksana

oral

hygiene & genetalia hygiene 6) Menjelaskan dampak yang

sering

ditimbulkan 7) Menunjukkan

salah

satu cara melakukan tatalaksana

oral

hygiene & genetalia 3.

8 menit

hygiene Diskusi dan evaluasi : 1. Memberikan kesempatan peserta

1. Mengajukan

Moderator dan

pada

pertanyaan 2. Menjawab

untuk

pertanyaan

fasilitator

mengajukan pertanyaan kemudian didiskusikan bersama dan 2.

menjawab

pertanyaan. Mengajukan pertanyaan

peserta. 3. Meminta

kepada peserta

untuk 5.

2 menit

mendemonstrasikan. Terminasi: 1. Menyimpulkan hasil pendidikan kesehatan 2. Mengucapkan terimakasih

kepada

1. Memperhatikan 2. Mendengarkan 3. Menjawab salam

Moderator

peserta 3. Membagi leaflet 4. Mengakhiri dengan salam VII.

Media

a. Lembar balik b. Leaflet

VIII. Pengaturan Tempat Keterangan: : Observer

: Moderator

: Peserta : Meja peserta : Pemateri : Fasilitator IX.

Pengorganisasian Pembimbing. Akademik Kepala ruangan Seruni A Pembimbing Klinik Moderator Pemateri Fasilitator Observer dan notulen

X. No 1.

: Media Layar PPT : Harmayetty, S.Kp., M.Kes : Retno : Khoirul Anam, S.Kep., Ns : Ida Berliana, S.Kep : Yeane Fiorola Ire, S.Kep (Pemateri) Sofiyanti N. Banoet., S.Kep (Demostrator) : Laily Bestari Putri, S.Kep Choirina Nur Aziza, S.Kep : Vima Utya Cahyani,S.Kep

Uraian Tugas Pengorganisasian Moderator

Uraian a) Membuka acara pendidikan kesehatan, memperkenalkan diri dan tim kepada peserta. b) Menyebutkan kontrak waktu pendidikan kesehatan. c) Memotivasi peserta untuk bertanya d) Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi

No

Pengorganisasian

2.

Penyuluh

Uraian e) Menutup acara pendidikan kesehatan. a) Menjelaskan materi pendidikan kesehatan dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta b) mendemonstrasikan tatalaksana

oral

hygiene dan genetalia hygiene c) Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan

3.

Fasilitator

proses

pendidikan

kesehatan d) Menjawab pertanyaan peserta. e) Memberikan atau mengajukan pertanyaan a) Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta b) Menjawab pertanyaan jika ada peserta yang bertanya kepadanya. c) Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas d) Menjelaskan tentang istilah atau hal-hal

4.

Observer dan notulen

yang dirasa kurang jelas bagi peserta a) Mencatat nama, alamat dan jumlah peserta, serta

menempatkan

memungkinkan

diri

dapat

sehingga

mengamankan

jalannya proses pendidikan kesehatan. b) Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta c) Mengamati perilaku verbal dan non verbal peserta

selama

proses

pendidikan

kesehatan. d) Mengevaluasi hasil pendidikan kesehatan dengan rencana pendidikan kesehatan e) Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak sesuai dengan rencana pendidikan kesehatan. f) Mencatat pertanyaan dan jawaban dari audience XI.

Evaluasi 1. Struktur a) Kesiapan materi

b) c) d) e) f)

Kesiapan SAP Kesiapan media: leaflet, lembar balik, alat demonstrasi Peserta hadir di tempat pendidikan kesehatan minimal 10 orang Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan oleh mahasiswa Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan di Ruang

Seruni A RSUD Dr.Soetomo Surabaya g) Pengorganisasian penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilakukan pada hari sebelumnya 2. Proses a) Fase dimulai sesuai waktu yang direncanakan b) Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan yang disampaikan oleh penyaji c) Peserta terlibat aktif dalam kegiatan pendidikan kesehatan d) Peserta mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan

dan

melakukan re-demonstrasi e) Penyuluh, fasilitator dapat menjawab pertanyaan dari peserta f) Suasana pendidikan kesehatan tertib dan interaktif g) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan 3. Hasil 1) Peserta yang datang 10 orang atau lebih 2) Acara dimulai tepat waktu 3) Peserta mengikuti acara sesuai dengan aturan yang disepakati 4) Peserta memahami materi yang disampaikan oleh penyaji 5) Ada umpan balik positif dari peserta seperti dapat menjawab pertanyaan dengan benar yang diajukan penyaji. 6) Peserta mampu menjawab minimal 3 dari sleuruh pertanyaan yang diajukan oleh pemateri

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Pengertian Personal Hygiene Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Menurut Poter. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000). Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004). Menurut Poter. Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisidimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (dalam Tarwoto dan Wartonah 2006). Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supayapersonal hygiennya dipelihara dan ditingkatkan. Kebersihan dankerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang disenangidan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat. 2. Faktor yang Mempengaruhi Personal Hygiene a. Citra tubuh Penampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien

rapi sekali maka perawat mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan keperawatan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka perawat harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene. b. Praktik Sosial Kelompok-kelompok sosial wadah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan. c. Status Sosio-Ekonomi Sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. Perawat hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. Perawat juga harus menentukan jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien. d. Pengetahuan Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan

mempengaruhi

praktik

hygiene.

Kendati

demikian,

pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi perawatan yang perlu. e. Kebudayaan Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan hygiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di negara-negara eropa,

bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu. f. Pilihan Pribadi Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Klien memilih produk yang berbeda (mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi) menurut pilihan pribadi. g. Kondisi fisik Orang yang menderita penyakit tertentu (mis. Kanker tahap lanjut) atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi. 3. Tipe Personal Hygiene 1. Kesehatan Gigi dan Mulut Mulut beserta lidah dan gigi merupakan sebagian dari alat pencerna makanan. Mulut berupa suatu rongga yang dibatasi oleh jaringan lunak, dibagian belakang berhubungandengan tengggorokan dan didepan ditutup oleh bibir. Lidahterdapat didasar rongga mulut terdiri dari jaringan yang lunakdan ujungujung syaraf pengecap. Gigi terdiri dari jaringan keras yang terdapat di rahang atas dan bawah yang tersusun rapi dalam lengkungan (Depdikbud, 1986:33). Makanan sebelum masuk ke dalam perut, perlu dihaluskan, maka makanan tersebut dihaluskan oleh gigi dalam rongga mulut. Lidah berperan sebagai pencampur makanan, penempatan makanan agar dapat dikunyah dengan baik danberperan sebagai indera perasa dan pengecap. Penampilan wajah sebagian ditentukan oleh tata letak gigi. Disamping itu juga sebagai pembantu pengucapan kata-kata dengan jelas dan terang (Soenarko, 1984: 28). Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu perawatan yang teratur dan seyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk pertumbuhan gigi yang sehat diperlukan sayur-sayuran yang cukup mineral seperti zat kapur, makanan dalam bentuk buah-buahan yang mengandung vitamin A atau C sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau cara yang terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali dalam sehari yaitu pagi dan pada waktu akan tidur. Dengan menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang. Hindari kebiasaan menggigit benda-benda yang keras dan makan makanan yang dingin dan terlalu panas (Depdikbud, 1986: 30). Gigi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih,

bercahaya,gigi tidak berlubang dan didukung oleh gusi yang kencang dan berwarna merah muda. Pada kondisi normal, dari gigi dan mulut 2. Kesehatan Rambut dan Kulit Rambut Rambut berbentuk bulat panjang, makin ke ujung makinkecil dan ujungnya makin kecil. Pada bagian dalam berlubang dan berisi zat warna. Warna rambut setiap orang tidak samatergantung zat warna yang ada didalamnaya. Rambut dapat tumbuh dari pembuluh darah yang ada disekitar rambut (Depdikbud, 1986:23). Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan hawa dingin. Dalam kehidupan sehari-hari sering nampak pemakaian alat perlindungan lain seperti topi, kain kerudung dan masih banyak lagi yang lain. Penampilan akan lebih rapi dan menarik apabila rambut dalam keadaan bersih dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat akan terkesan jorok dan penampilan tidak menarik. Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih, sehingga perlu perawatan yang baik. Untuk perawatan rambut dapat ditempuh dengan berbagai cara namun demikian cara yang dilakukan adalah cara pencucian rambut. Rambut adalah bagian tubuh yang paling banyak mengandung minyak. Karenaitu kotoran, debu, asap mudah melekat dengan demikian makapencucian rambut adalah suatu keharusan. Pencucian rambutdengan shampoo dipandang cukup apabila dilakukan dua kalidalam seminggu (Depdikbud, 1986:12). Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan patah, tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombe dan berkutu. Tujuan bagi klien yang membutuhkan perawatan rambut dan kulit kepala meliputi sebagai berikut: 1.

Pola kebersihan diri klien normal

2.

Klien akan memiliki rambut dan kulit kepala bersih yang sehat

3.

Klien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri

4.

Klien dapat mandiri dalam kebersihan diri sendiri

5.

Klien akan berpartisipasi dalam praktik perawatan rambut.

3.

Kesehatan Kulit Kulit terletak diseluruh permukaan luar tubuh. Secara garis besar kulit

dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian luar yang disebut kulit ari dan bagian dalam yang disebut kulit jangat. Kulit ari berlapis-lapis dan secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu lapisan luar yang disebut lapisan tanduk dan lapisan dalam yang disebut lapisan malpighi. Kulit jangat terletak disebelah bawah atau sebelah dalam dari kulit ari (Depdikbud, 1986:16). Kulit merupakan pelindung bagi tubuh dan jaringan dibawahnya. Perlindungan kulit terhadap segala rangsangan dar iluar, dan perlindungan tubuh dari bahaya kuman penyakit. Sebagai pelindung kulitpun sebagai pelindung cairan-cairan tubuh sehingga tubuh tidak kekeringan dari cairan. Melalui kulitlah rasa panas, dingin dan nyeri dapat dirasakan. Guna kulit yang lain sebagai alat pengeluaran ampas-ampas berupa zat yang tidak terpakai melalui keringat yang keluar lewat poripori. (Soenarko, 1984:4). Kulit yang baik akan dapat menjalankan fungsinya dengan baik sehingga perlu dirawat. Pada masa yang modern sekarang ini tersedia berbagai cara modern pula berbagai perawatan kulit. Namun cara paling utama bagi kulit, yaitu pembersihan badan dengan cara mandi. Perawatan kulit dilakukan dengan cara mandi 2 kali sehari yaitu pagi dan sore. Tentu saja dengan air yang bersih. Perawatan kulit merupakan keharusan yang mendasar (Depdikbud, 1986:23). Kulit yang sehat yaitu kulit yang selalu bersih, halus, tidak ada bercak-bercak merah, tidak kaku tetapi lentur (fleksibel). 4. Kesehatan Telinga Telinga dapat dibagi dalam tiga bagian yaitu bagianpaling luar, bagian tengah, dan daun telinga. Telinga bagian luar terdiri dari lubang telinga dan daun telinga. Telinga bagian tengah terdiri dari ruang yang terdiri dari tiga buah ruang tulang pendengaran. Di telinga bagian dalam terdapat alat keseimbangan tubuh yang terletak dalam rumah siput (Depdikbud, 1986: 30). Telinga merupakan alat pendengaran, sehingga berbagai macam bunyi-bunyi suara dapat didengar. Di samping sebagai alat pendengaran telinga juga dapat berguna sebagai alat

keseimbangan tubuh. Menjaga kesehatan telinga dapat dilakukan dengan pembersihan yang berguna untuk mencegah kerusakan dan infeksi telinga. Telinga yang sehat yaitu lubang telinga selalu bersih, untuk mendengar jelas dan telinga bagian luar selalu bersih. 5. Kesehatan Kuku Kuku terdapat di ujung jari bagian yang melekat pada kulit yang terdiri dari sel-sel yang masih hidup. Bentuk kuku bermacam-macam tergantung dari kegunaannya ada yang pipih, bulat panjang, tebal dan tumpul (Depdikbud, 1986:21). Guna kuku adalah sebagai pelindung jari, alat kecantikan, senjata, pengais dan pemegang (Depdikbud, 1986:22). Bila untuk keindahan bagi wanita karena kuku harus relatif panjang, maka harus dirawat terutama dalam hal kebersihannya. Kuku jari tangan maupun kuku jari kaki harus selalu terjaga kebersihannya karena kuku yang kotor dapat menjadi sarang kuman penyakit yang selanjutnya akan ditularkan kebagian tubuh yang lain. 6. Kesehatan Mata Perawatan Mata Pembersihan mata biasanya dilakukan selama mandi dan melibatkan pembersihan dengan washlap bersih yang dilembabkan kedalam air. Sabun yang menyebabkan panas dan iritasi biasanya dihindari. Perawat menyeka dari dalam ke luar kantus mata untuk mencegah sekresi dari pengeluaran ke dalam kantong lakrimal. Bagian yang terpisah dari washlap digunakan sekali waktu untuk mencegah penyebaran infeksi. Jika klien memiliki sekresi kering yang tidak dapat diangkat dengan mudah dengan menyeka, maka perawat dapat meletakkan kain yang lembab atau kapas pada margin kelopak mata pertama kali untuk melunakkan sekresi. Tekanan langsung jangan digunakan di atas bola mata karena dapat meyebabkan cedera serius. Klien yang tidak sadar memerlukan perawatan mata yang lebih sering. Sekresi bisa berkumpul sepanjang margin kelopak mata dan kantus sebelah dalam bila refleks berkedip tidak ada atau ketika mata tidak dapat menutup total. Mata dapat dibersihkan dengan kapas steril yang diberi pelembab normal salin steril. Air mata buatan bisa diperlukan, dan pesanan untuk itu harus diperoleh dai dokter. Tindakan pencegahan harus digunakan jika potongan kecil digunakan pada mata karena dapat meyebabkan cedera kornea.

7. Kesehatan Hidung Klien biasanya mengangkat sekresi hidung secara lembut dengan membersihkan ke dalam dengan tisu lembut. Hal ini menjadi hygiene harian yang diperlukan. Perawat mencegah klien jangan mengeluarkan kotoran dengan kasar karena mengakibatkan tekanan yang dapat mencenderai gendang telinga, mukosa hidung, dan bahkan struktur mata yang sensitif. Perdarahan hidung adalah tanda kunci dari pengeluaran yang kasar, iritasi mukosa, atau kekeringan. Jika klien tidak dapat membuang sekresi nasal, perawat membantu dengan menggunakan washlap basah atau aplikator kapas bertangkai yang dilembabkan dalam air atau salin. Aplikator seharusnya jangan dimasukkan melebihi panjang ujung kapas. Sekresi nasal yang berlebihan dapat juga dibuang dengan pengisap. Pengisap nasal merupakan kontraindikasi dalam pembedahan nasal atau otak. 8. Kebersihan Genetalia a. Vulva Hygiene Vulva hygiene adalah membersihkan vulva dan daerah sekitarnya pada pasien wanita yang sedang nifas atau tidak dapat melakukannya sendiri. Pasien yang harus istirahat di tempat tidur (misalnya, karena hipertensi, pemberian infus, section caesarea) harus dimandikan setiap hari dengan pencucian daerah perineum yang dilakukan dua kali sehari dan pada waktu sesudah selesai membuang hajat. Meskipun ibu yang akan bersalin biasanya masih muda dan sehat, daerah daerah yang tertekan tetap memerlukan perhatian serta perawatan protektif. Setelah ibu mampu mandi sendiri (idealnya, dua kali sehari), biasanya daerah perineum dicuci sendiri dengan menggunakan air dalam botol atau wadah lain yang disediakan khusus untuk keperluan tersebut. Penggantian tampon harus sering dilakukan, sedikitnya sesudah pencucian perineum dan setiap kali sehabis ke belakang atau sehabis menggunakan pispot. b. Penis Hygiene Membersihkan daerah genetalia pria bagian luar (penis dan skrotum) dengan menggunakan cairan anti septic atau air matang dan sabun setelah buang air besar dan buang air kecil. Khususnya klien yang tidak dapat melakukannya sendiri.

4. Jenis Personal Hygiene Berdasarkan waktu pelaksanaannya Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu pelaksanaannya dibagi menjadi empat yaitu: a. Perawatan dini hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk melakukan tindakan untuk tes yang terjadwal seperti dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine atau feses), memberikan pertolongan seperti menawarkan

bedpan

atau

urinal

jika

pasien

tidak

mampu

ambulasi,

mempersiapkan pasien dalam melakukan sarapan atau makan pagi dengan melakukan tindakan personal hygiene, seperti mencuci muka, tangan, menjaga kebersihan mulut. b. Perawatan pagi hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelah melakukan sarapan atau makan pagi seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan tempat tidur pasien. Hal ini sering disebut sebagai perawatan pagi yang lengkap. c. Perawatan siang hari Merupakan personal hygiene yang dilakukan setelahmelakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang dimana pasien yang dirawat di rumah sakit seringkali menjalani banyak tes diagnostik yang melelahkan atau prosedur di pagi hari. Berbagai tindakan personal hygiene yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien. d. Perawatan menjelang tidur Merupakan personal hygiene yang dilakukanpada saat menjelang tidur agar pasien relaks sehingga dapat tidur atau istirahat dengantenang. Berbagai

kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eliminasi (BAB / BAK), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung. 5. Tatalaksana Oral Hygiene dan Genetalia Hygiene A. Tata Cara Oral Hygiene Menurut Perry (2005), adapun perawatan oral hygiene pada pasien dengan penurunan tingkat kesadaran, sebagai berikut: a. Peralatan: 1. Air bersih 2. Spatel lidah dengan bantalan atau spons 3. Handuk wajah, handuk kertas 4. Kom kecil 5. Bengkok 6. Gelas dengan air dingin 7. Spuit ber-bulb kecil 8. Kateter pengisap dihubungkan dengan alat pengisap 9. Sarung tangan sekali pakai 10. Pinset 11. Depper b. Prosedur Tindakan: 1. Dekatkan alat-alat 2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan 3. Uji adanya reflex muntah dengan menempatkan spatel lidah diatas bagian belakang lidah (pasien dengan gangguan reflex menelan memerlukan perawatan khusus) 4. Inspeksi rongga mulut 5. Posisikan klien dekat ke sisi tempat tidur, balik kepala pasien ke arah matras, bila perlu nyalahkan mesin pengisap dan sambungkan slang ke kateter pengisap. 6. Tempatkan handuk dibawah wajah pasien dan bengkok di bawah dagu. 7. Secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah pasien dengan spatel lidah dengan memasukkan tong spatel secara cepat tetapi lembut, diantara molar belakang. Masukkan bila pasien relaks. (Jangan memaksa). 8. Bersihkan mulut pasien menggunakan spatel lidah yang dibasahi dengan air segar. Isap sesuai kebutuhan selama pembersihan. Bersihkan permukaan penguyah dan permukaan dalam pertama. Bersihkan atap mulut dan bagian dalam pipi dan bibir. Gosok lidah tetapi hindari

menyebabkan reflex muntah bila ada. Basahi aplikator bersih dengan air dan gosok mulut untuk mencuci. Ulangi sesuai kebutuhan. 9. Isap sekresi bila terakumulasi. 10. Lepaskan sarung tangan. 11. Kembalikan pasien pada posisi yang nyaman. 12. Bersihkan peralatan dan kembalikan pada tempatnya. B. Tata Cara Vulva Hygiene a. Peralatan a) Bak instrumen steril berisi : 1. Lidi waten 2 2. Hanschoen satu pasang 3. Kassa 4. Deppers 5. Kapas gulung kecil b) Kom Steril berisi betadin/ obat lain c) Larutan NaCl dalam kemasan d) Sarung tangan bersih e) Korentang f) Botol cebok berisi air hangat g) Plastik disposibel/ bengkok h) Selimut mandi i) Pembalut wanita dalam kemasan j) Celana dalam dan pakaian bersih k) Pengalas dan skerm bila perlu l) Tissue m) Pispot b. Prosedur Tindakan Vulva Hygiene 1. Menjelaskan prosedur pada klien 2. Dekatkan peralatan dekat pasien 3. Menyiapkan lingkungan pasien (menutup pintu dan jendela, memasang srem bila perlu) 4. Menyiapkan pasien dalam posisi dorsal recumbent 5. Memasang selimut mandi dengan posisi ujung dikaitkan pada kaki 6. Melepaskan pakaian bawah pasien 7. Memasang perlak bawah, pengalas dan pot 8. Cuci tangan 9. Memakai handschoen bersih 10. Vulva diguyur dengan air hangat bersih 11. Bersihkan dengan kapas NaCl 0,9%: a) Bagian sekitar genetalia b) Labia mayora c) Labia minora d) Vestibulum e) Perineum f) Anus

12. Dilakukan satu kali usapan dari atas ke bawah kemudian ganti sampai bersih dan kapas kita buang dalam plastik disposable 13. Keringkan daerah sekitar dengan tissue atau kassa kapas 14. Rapikan pasien 15. Handschoen dilepas, pasien dirapikan sesuai kenyamanan 16. Rapikan alat 17. Cuci tangan C. Tata Cara Penis Hygiene a. Peralatan 1. Baskom mandi/botol cebok berisi air hangat dengan suhu air 41°- 43°C. 2. Selimut mandi 3. Sabun 4. Waslap 2 buah 5. Handuk ukuran kecil/sedang 6. Bengkok 7. Handscon (sarung tangan) bersih dalam tempatnya 8. Tissue 9. Tempat kain kotor 10. Kapas air hangat dalam tempatnya b. Prosedur Tindakan Penis Hygiene 1. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien. 2. Dekatkan alat-alat pada klien. 3. Tutup pintu, jendela/tirai kamar klien 4. Atur tempat tidur klien untuk posisi kerja kita agar lebih nyaman 5. Mencuci tangan 6. Ganti selimut klien dengan selimut mandi, dengan satu ujung selimut diantara kedua tungkai klien, 2 ujung lainya mengarah ke masingmasing sisi tempat tidur, dan satu ujung yang lain pada dada klien. Jika selimut terlalu besar, maka selimut mandi digunakan seperti biasa. 7. Atur posisi klien dorsal recumbernt, dan lepaskan pakaian bawah klien. 8. Kemudian lilitkan ujung selimut ke sekeliling tungkai terjauh klien dengan menarik ujung selimut mandi dan melipatnya dibawah panggul. Lakukan demikian juga pada tungkai dekat perawat. 9. Gunakan handscone 10. Perlahan-lahan angkat penis dan letakkan handuk dibawahnya. Dengan perlahan pegang ujung penis. Bila klien tidak disirkumsisi, retraksikan dulu. Tunda prosedur bila klien mengalami ereksi. 11. Bersihkan ujung penis pada meatus uretral pertama kali. Lakukan gerakan memutar, bersihkan dari meatus kearah luar. Jangan biarkan sabun masuk ke dalam meatus. 12. Kembalikan kulup pada posisi asalnya.

13. Basuh batang penis perlahan, tetapi kuat dengan menggosok kearah pangkal penis, gunakan waslap dan air hangat. 14. Basuh dan keringkan penis secara menyeluruh. Minta klien untuk sedikit meregangkan kakinya. 15. Dengan perlahan bersihkan skrotum. Angkat skrotum dengan hati-hati dan cuci lipatan kulit dibawahnya. Basuh dengan waslap dan keringkan. 16. Lipat selimut mandi ke belakang perineum dan bantu klien untuk miring. 17. Bersihkan daerah anal dengan mengusap dari arah perineum ke anus dengan satu gosokkan, ulangi dengan waslap bersih sampai dengan bersih. 18. Keringkan dengan handuk kecil/tissu kamar mandi. 19. Bantu klien untuk terlentang. 20. Lepaskan handscone. 21. Bantu klien mengenakan pakaian bawahnya. 22. Ganti selimut mandi sengan selimut tidur. 23. Rapikan dan atur posisi klien agar nyaman. 24. Tanyakan apakah pasien telah merasa nyaman dan bersih. 25. Bereskan alat-alat kemudian cuci tangan 6. Dampak Yang Sering Ditimbulkan a. Dampak Fisik Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering

terjadi

adalah:

Gangguan

intergritas

kulit,

gangguan

membranemukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. b. Dampak Psikososial. Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri, dan gangguan interaksi sosial.

DAFTAR PUSTAKA Aziz Alimul Hidayat, 2002. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. EGC: Jakarta Bouwhuizen, M, 1999. Ilmu Keperawatan. EGC: Jakarta Carpenito, Lynda. Juall. 2000. Diagnosa Keperawatan. Aplikasi pada praktik klinis edisi 6. Jakarta : EGC Doengoes, Marilynn E, dkk. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC. http://www.simplyteeth.com/category/sections/adult/CaringTeethGums/OralHygie neProgra mme.asp?category=null§ion=4&page=2 diakses tanggal 2 Maret 2019 pukul 11.00 WIB.

Ida, dkk. 2009. Memahami kesehatan reproduksi wanita, edisi 2. Jakarta: EGC Johnson, Ruth. 2005, Buku Ajar Praktik Kebidanan, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG Murwani, Arita, 2009. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Keperawatan, Fitramaya, Yogyakarta Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan Praktik. Ed 4, vol 2. Jakarta : EGC. Rendy, M, 2010. Kerampilan Dasar Bidan dan Perawat. Nuha Medika: Yogjakarta Rohani, SST, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika. Uliyah, Musrifatul. 2011. Praktik Kebutuhan Dasar Manusia. Healt Books: Jakarta

DAFTAR HADIR PESERTA PKRS Ruang

: Seruni A RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tanggal

: Rabu, 05 Maret 2019

Waktu

: 09.00 – 10.00 WIB

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

Nama

TTD 1. 2. 3. 4.

5.

No 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

Nama

TTD 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

DAFTAR HADIR MAHASISWA PKRS Ruang

: Seruni A RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tanggal

: 06 Maret 2019

Waktu

: 09.00 – 10.00 WIB

No 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nama Laily Bestari Putri Choirina Nur Aziza Yeane Fiorola Ire Ida Berliana Sofiyanti Normalinda Banoet Vima Utya Cahyani

TTD 1. 2. 3. 4. 5. 6.

DAFTAR HADIR PEMBIMBING PKRS Ruang

: Seruni A RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Tanggal

: 06 Maret 2019

Waktu

: 09.00 – 10.00 WIB

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Nama

TTD 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN KESEHATAN KESEHATAN “PENATALAKSANAAN PERSONAL HYGIENE” DI RUANG SERUNI A RSUD DR. SUTOMO SURABAYA

No

Struktur Penilaian

Keterlaksanaan (Sesuai dengan Hasil yang Ingin Dicapai) Ya Tidak

Kriteria Struktur 1 Kesiapan Materi 2 Kesiapan SAP 3 Kesiapan media: Leaflet , LCD, dan 4

proyektor Kehadiran peserta pendidikan kesehatan

5.

(min. 10) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan

6.

dilakukan oleh mahasiswa Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan di Ruang Seruni A RSUD

7

Dr.Soetomo Surabaya Pengorganisasian

penyelenggaran

pendidikan kesehatan dilakukan pada hari sebelumnya Kriteria Proses Pembukaan: 1

Membuka acara dengan salam

2 3 4

Memperkenalkan diri Kontrak waktu Menjelaskan tujuan

5

kesehatan Menyebutkan

6

kesehatan Memberikan

dari

materi

pendidikan

pertanyaan

penyajian materi Pelaksanaan: 7 Penyampaian materi

pendidikan

sebelum

pendidikan

kesehatan dan mendemonstrasikan tehnik 8

distraksi dan relaksasi nyeri Memberikan kesempatan kepada sasaran pendidikan kesehatan untuk mengajukan pertanyaan disampaikan

mengenai

materi

yang

No

Struktur Penilaian

Keterlaksanaan (Sesuai dengan Hasil yang Ingin Dicapai) Ya Tidak

9

Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

peserta

pendidikan

kesehatan,

10

memberikan pertanyaan kepada peserta Peserta antusias dalam mengikuti

11

pendidikan kesehatan Moderator penyimpulkan

12 13 14

pendidikan kesehatan Membagikan leaflet Ucapan terimakasih kepada peserta Menutup acara dengan salam

hasil

Kriteria Hasil 18

Peserta yang hadir  10 orang Acara dimulai tepat waktu

19

Peserta mengikuti acara sesuai dengan

20

aturan yang disepakati Peserta memahami materi yang telah

17

disampaikan dan menjawab pertanyaan dengan benar LEMBAR NOTULEN Kegiatan : Pendidikan kesehatan Topik : Penatalaksanaan Personal Hygiene Hari/Tanggal : Rabu/ 06 Maret 2019 Tempat : Ruang Seruni A RSUD Dr. Soetomo Surabaya Waktu : 09.00 – 10.00 WIB Ja m

Kegiatan Diskusi 1. Nama Penanya............................................................................................................ Pertanyaan.................................................................................................................. . .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... . Jawaban...................................................................................................................... .

Ja m

Kegiatan Diskusi .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 2. Nama Penanya............................................................................................................ Pertanyaan.................................................................................................................. . .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... . Jawaban...................................................................................................................... . .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 3. Nama Penanya............................................................................................................ Pertanyaan.................................................................................................................. . .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... . Jawaban...................................................................................................................... . .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... 4. Nama Penanya............................................................................................................ Pertanyaan.................................................................................................................. . .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... . Jawaban...................................................................................................................... . .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... .................................................................................................................................... ....................................................................................................................................

Ja m

Kegiatan Diskusi

Surabaya, 06 Maret 2019 Notulen

(..................................................)

Related Documents


More Documents from "nina"

Ppt Trauma Kepala.pptx
December 2019 30
Leaflet Nyeri.docx
November 2019 44