SATUAN ACARA PENYULUHAN
Teknik menyusui Sasaran
: Ibu Bayi
Hari/Tanggal : Jam
: 09.00 – 10.45 Wib
Tempat
: Posyandu
1. Latar Belakang Bayi baru lahir adalah bayi yang berusia 0 – 4 minggu atau 28 hari setelah dilahirkan (Wong, 2008). Ada beberapa perawatan yang dibutuhkan atau harus diberikan kepada bayi baru lahir diantaranya memberikan ASI, memandikan bayi, mengenakan pakaian, perawatan tali pusat, perawatan hidung, mata, telinga, kuku dan kulit. Perawatan bayi yang terpenting didalamnya mencegah komplikasi akibat perawatan yang kurang baik. Perawatan bayi baru lahir diantaranya adalah perawatan kulit, memandikan bayi, merawat tali pusat, mengganti popok dan menyusui bayi. Faktor terpenting dalam perawatan bayi setiap hari adalah menyusui bayi (Bobak,2005). Menyusui adalah suatu proses yang alamiah namun tetap harus dipelajari bagaimana cara menyusui yang baik dan benar, karena menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan kepada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik saja tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang stabil, perkembangan spiritual yang baik serta perkembangan sosial yang lebih baik. Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan mencukupi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4 – 6 bulan (Sulistyawati, 2009: 12). Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Sulistyawati, 2009:12). Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pada kehamilan,
payudara
semakin
padat
karena
retensi
air,
lemak
serta
berkembangnya kelenjar-kelenjar payudara yang dirasakan tegang dan sakit. Bersamaan dengan membesarnya kehamilan, perkembangan dan persiapan untuk memberikan ASI makin tampak. Payudara makin besar, puting susu makin menonjol, pembuluh darah makin tampak, dan aerola mamae makin menghitam. Pada dasarnya, segera setelah melahirkan, secara naluri setiap ibu mampu menjalankan tugas untuk menyusui bayinya. Namun, untuk mempraktekkan
bagaimana menyusui bayi yang baik dan benar, setiap ibu perlu mempelajarinya. Bukan saja ibu-ibu yang baru pertama kali hamil dan melahirkan, tetapi juga ibuibu yang baru melahirkan anak yang ke-2 dan seterusnya. Karena setiap bayi lahir merupakan individu tersendiri. Dengan demikian ibu perlu belajar berinteraksi dengan bayi yang baru lahir ini, agar dapar berhasil dalam menyusui. 2. Tujuan a. Tujuan Umum Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan ruang bayi di harapkan audien dapat memahami cara menyusui bayi dengan benar. b. Tujuan Khusus Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga mampu : 1) Mengetahui dan memahami tentang pengertian ASI 2) Mengetahui manfaat pemberian ASI 3) Mengetahui tentang langkah –langkah pemberian ASI 3. Strategi Pelaksanaan Topik
: Teknik pemberian ASI
Metode
: Ceramah dan Diskusi,
Media dan Alat : Flip chart, Leaflet Tempat
: Posyandu
Hari/Tanggal
:
Jam
: 09.00 – 10.45 WIB
Setting tempat
:
Keterangan : : Moderator : Flip chart : Penyaji : Audiens : Fasilitator : Obsever 1. Pengorganisasian Pembimbing Akademik
:
Penyaji
:.
4. Kegiatan Penyuluhan No
Kegiatan
1
Pembukaan
Kegiatan Penyuluhan 1. 2. 3. 4.
2
Penyampaian materi/isi penyuluhan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9.
3
Penutup
1. 2.
3. 4. 5.
Memberi salam Memperkenalkan pembimbing dan anggota kelompok Membuat kontrak waktu dan bahasa Menjelaskan tujuan kegiatan Menggali pengetahuan klien tentang pengertian ASI Memberikan reinforcement positif Menjelaskan pengertian ASI Menggali pengetahuan audiens tentang manfaat ASI Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang manfaat ASI Menggali pengetahuan audiens tentang langkahlangkah pemberian ASI Memberikan reinforcement positif Menjelaskan tentang langkahlangkah pemberian ASI Memberikan kesempatan kepada audiens untuk bertanya Menanyakan kembali tentang materi penyuluhan Teknk pemberian ASI Memberi reinforcement positif Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama audiens mengakhiri kontrak waktu
Kegiatan Klien Menjawab salam Mendengarkan
Mengucapkan salam
5. Kriteria Evaluasi a. Evaluasi Struktur.
5 menit
Menyetujui kontrak waktu dan bahasa. Mendengarkan Mengemukakan pendapat
20 menit
Mendengarkan Mendengarkan dan memperhatikan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Mendengarkan dan memperhatikan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Mendengarkan dan memperhatikan
Mengajukan pertanyaan Mengemukakan pendapat Mendengarkan Bersama menyimpulkan hasil penyuluhan Mendengar dan memperhatikan Menjawab salam
6.
Waktu
10menit
-
Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
-
Peran dan tugas sesuai dengan perencanaan
-
Minimal 70% dari pasien dan keluarga hadir mengikuti acara penyuluhan
b.
Evaluasi Proses. -
Pasien dan keluarga berperan aktif selama kegiatan berlangsung
-
Minimal 70% dari pasien dan keluarga yang hadir mengikuti acara penyuluhan sampai selesai
c.
Evaluasi Hasil. Setelah dilakukan penyuluhan tentang teknik pemberian ASI, diharapkan : -
Minimal 70% dari audiens yang mengikuti penyuluhan mengetahui dan memahami tentang ASI
-
Audiens dapat menyebutkan Manfaat ASI.
-
Audiens dapat menyebutkan 2 dari langkah-langkah pemberian ASI
MATERI TEKNIK PEMBERIAN ASI A. Pengertian ASI Air Susu Ibu Adalah Makanan Terbaik Dan Alamiah Untuk Bayi. Asi Eksklusif Adalah Pemberian Hanya Asi Saja Tanpa Makanan Dan Minuman Lain. B. Manfaat Pemberian Asi Bagi Ibu Dan Bayi 1. Manfaat Pemberian Asi Bagi Ibu a. Merangsang kembalinya kandungan ke bentuk dan ukuran semula, sehingga mengurangi perdarahan sesudah melahirkan. b. Menjarangkan kelahiran, karena pada ibu yang menyusui secara eksklusif, ASI menekan kesuburan. c. Tidak perlu mengeluarkan biaya. d. Mempunyai keuntungan psikologis, karena menimbulkan rasa bangga dan diperlukan. e. Mengurangi kejadian kanker payudara. 2. Manfaat pemberian ASI bagi bayi a. Mengandung zat gizi (protein, lemak, karbohidrat, garam dan mineral serta vitamin) yang cukup dan sesuai untuk bayi. b. Mengandung zat pelindung terhadap infeksi oleh berbagai kuman penyakit. c. Bayi tidak mudah menderita diare d. Tidak menimbulkan alergi. e. Mengurangi kejadian gigi keropos f. Mengurangi kejadian pertumbuhan gigi yang kurang baik g. Memberikan keuntungan psikologis, karena bayi berhubungan erat dengan ibu sehingga timbul rasa aman dan kepercayaan pada bayi. C. Langkah-Langkah Pemberian ASI 1.
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibu / payudara. Ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebihbaik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. 3. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayiterletak pada lengan . kepala bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. 4. Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan. 5. Perut bayi menempel pada ibu, kepala bayi menghadap pada payudara.
6. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus 7. Ibu menatap bayi dengan rasa kasih sayang 8. Payudara di pegang dengan ibu jari di atas dan ibu jari yang lain menopang di bawah. 9. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi mulut bayi. 10.Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara dan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi, setelah bayi mulai menghisap payudara tidak perlu ditopang lagi.
DAFTAR PUSTAKA Doenges, M (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC Junaidi Iskandar, 2006. ”Stroke A-Z”. Jakarta. PT. Buana Ilmu Populer Smeltzer C.Suzanne, Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah , Jakarta: EGC , 2002 `
LAPORAN HASIL KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PENCEGAHAN STROKE DI POLI NEURO TANGGAL 20 JULI 2013
I. Tahap Persiapan Tahap persiapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah pembuatan Satuan Acara Penyuluhan persiapan penyajian (power poin, Leaflet). Tempat dan alat-alat lainnya disiapkan oleh semua anggota kelompok sesuai dengan tanggung jawab masing-masing. Pembuatan power poin dan leaflet dimulai pada hari selasa tanggal 16 Juli 2013, setelah perbaikan SAP oleh pembimbing ruangan dan pembimbing akademik. Pada hari Sabtu tanggal 20 Juli 2013 jam 11.00 WIB dilakukan persiapan tempat acara Penyuluhan, dimana dilakukan setting tempat dan pengaturan tempat penyuluhan. Untuk
perlengkapan
dan
peralatan
yang
dibutuhkan,
mahasisiwa
menggunakan power poin dan leaflet. Mahasiswa telah membentuk kepanitiaan untuk melakukan kegiatan ini, kepanitiaan ini terdiri dari 1 orang moderator (Putri Intan Rina Susanti, S.Kep), 1 orang penyampai materi ( Dewi Sasma Murni S.Kep ) dan 3 orang fasilitator + 1 orang Observer. Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di Poli Neuro Rumah Sakit Umum Solok, dimana keadaan diruangan ini telah bersih dan kegiatan ini dilakukan dengan setting tempat duduk dikursi. Mahasiswa hanya perlu mengumpulkan keluarga pasien neuro agar berkumpul di ruang tunggu dan meminta partisipasi pembimbing ruangan II. Tahap Pelaksanaan Kegiatan penyuluhan dilakukan jam 10.15 WIB sampai jam 12.00 WIB, pada penyuluhan peserta yang hadir sebanyak 30 orang klien dan anggota keluarga, 6 orang mahasiswa. Secara umum kegiatan berjalan dengan baik, tapi setting tempat tidak sesuai dengan yang diharapkan, peserta berperan aktif dalam penyuluhan dan ada 3 pertanyaan ,semua pertanyaan dapat dijawab. Rincian kegiatan penyuluhan tentang stroke ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pembukaan oleh Moderator yaitu Putri Intan Rina Susanti S,Kep, pada jam 10.15 WIB 2. Penyajian oleh Dewi Sasma Murni S,Kep selama lebih kurang 25 menit dengan media penyampaian berupa power poin 3. Acara diserahkan kembali ke moderator pada jam 10.40 WIB dan peserta diberi kesempatan untuk bertanya 4. Acara ditutup oleh moderator pada jam 12.00 WIB. III. Evaluasi
a. Struktur Peserta yang hadir sebanyak 30 orang Setting tempat tidak sesuai dengan rencana yang telah dibuat dan perlengkapan yang digunakan selama penyuluhan (laptop, infokus, leaflet dll ) tersedia dan digunakan sebagaimana mestinya. Peran setiap mahasiswa sudah sesuai dengan uraian tugas yang ditetapkan baik sebagai moderator, penyampaian materi dan observer Penggunaan bahasa sudah komunikatif dalam penyampaian, dan paham dengan apa yang disampaikan. Mahasiswa mampu memfasilitasi peserta selama jalannya kegiatan. b. Proses Pelaksanaan kegiatan jam 10.15 WIB sampai dengan 12.00 WIB Peserta yang hadir mengikuti kegiatan 30 orang dari awal sampai akhir Peserta berperan aktif selama jalannya penyuluhan tentang pencegahan stroke c. Hasil Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu menyebutkan pengertian, penyebab, faktor resiko, tanda dan gejala serta pencegahannya.