SATUAN ACARA PENYULUHAN
Pokok Bahasan
: Luka Memar
Topik
: Perawatan Luka Memar
Sasaran
: Pasien Poli Bedah Dan Keluarga
Hari / Tanggal
: Sabtu, 25 Februari 2017
Waktu
: 30 menit
Tempat
: Di Poli Bedah Diabetes RSUD Dr. Moch Ansari Saleh Banjarmasin
A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU) Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan klien dan keluarga dapat memahami tentang Perawatan Luka Memar.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK) Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit, klien dan keluarga dapat : 1. Mengetahui pengertian luka memar. 2. Mengetahui Proses Penyembuhan Luka 3. Mengetahui Factor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka 4. Mengetahui Masalah Yang Terjadi pada luka 5. Mengetahui Pertolongan Pertama Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Memar Agar Proses Penyembuhan Atau Pemulihan Lebih Cepat
C. METODE Metode yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Ceramah 2. Diskusi / tanya jawab
D. MEDIA 1. Power point 2. Leaflet
2
E. MATERI Terlampir
F. KEGIATAN 1. Persiapan a. Berpakaian rapi dan sopan. b. Mempersiapkan media untuk penyuluhan, yaitu : power point, leaflet 2. Pelaksanaan NO WAKTU 1.
5 Menit
KEGIATAAN
KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
Pembukaan : o Membuka / memulai kegiatan dengan ·
Menjawab salam
mengucapkan salam
2.
15 Menit
o Memperkenalkan diri
·
Mendengarkan
o Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
·
Mendengarkan
o Menyebutkan materi penyuluhan
·
Mendengarkan
o Bertanya kepada peserta apakah sudah ·
Menjawab
mengerti tentang perawatan luka memar
pertanyaan
Pelaksanaan :
Menjelaskan pengertian luka memar.
Memperhatikan
Menjelaskan Proses Penyembuhan
Memperhatikan
Luka
Menjelaskan Factor Yang
Memperhatikan
Mempengaruhi Penyembuhan Luka
Menjelaskan Masalah Yang Terjadi
Memperhatikan
pada luka
Menjelaskan Pertolongan Pertama Yang
Memperhatikan
Dilakukan Untuk Mengatasi Memar Agar Proses Penyembuhan Atau Pemulihan Lebih Cepat
Menjelaskan Cara Menghilangkan Luka Memar Dengan Cara Alami
Memperhatikan
3
Memberikan kesempatan kepada
·
peserta untuk bertanya 3.
9 Menit
Mengajukan pertanyaan
Evaluasi : a. Menanyakan kepada peserta tentang
Menjawab
materi yang telah disampaikan dan
pertanyaan
memberikan reinforcement kepada peserta yang dapat menjawab b. Menanyakan kembali apakah ada peserta yang kurang jelas mengenai isi
Menjawab pertanyaan
penyuluhan 4.
1 Menit
Penutup : a. Mengucapkan terima kasih atas peran
Mendengarkan
sertanya b. Mengucapkan salam Penutup
G. PENGORGANISASIAN a. Penyaji
: Ilham Fitrian,S.Kep
b. Moderator
: Jamiatul Audah,S.Kep
c. Fasilitator
: Hayatun nufus, S.Kep
d. Notulen
: Ahmad Rifani,S.Kep
e. Observer
: Ria.K.Hutapea,S.Kep
H. SETTING TEMPAT LAYAR LCD
V
Menjawab salam
4
Keterangan : : Penyaji : Moderator : Fasilitator : Audien : Notulen : Observer LAYAR LCD
:Layar LCD
I. EVALUASI 1. Evaluasi Struktur a. Peserta duduk menghadap kearah papan penyuluhan. b. Setting tempat disusun sedemikian rupa sehingga peserta penyuluhan dapat memahami penjelasan penyuluhan. 2. Evaluasi Proses a. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan selama
kegiatan
berlangsung. b. Peserta aktif dan dapat memberikan tanggapan atau jawaban pertanyaan dengan tertib. c. Peserta dapat mengikuti penyuluhan dari awal maupun akhir dengan tertib dan bersifat kooperatif. 3. Evalusi Hasil 1) Peserta mampu mengetahui pengertian luka memar. 2) Peserta mampu mengetahui proses penyembuhan luka 3) Peserta mampu mengetahui factor yang mempengaruhi penyembuhan Luka 4) Peserta mampu mengetahui masalah yang terjadi pada luka 5) Peserta mampu mengetahui pertolongan pertama yang dilakukan untuk mengatasi memar agar proses penyembuhan atau pemulihan lebih cepat
5
Lampiran PERAWATAN LUKA MEMAR
A. Pengertian Luka Memar Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan dimana secara specific terdapat subtansi jaringan yang rusak atau terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat menyebabkan tergangunya fungsi tubuh sehingga dapat menggangu aktivitas sehari-hari. Apabila kulit terkena benturan yang memecahkan pembuluh darah kecil di bawah jaringan, maka kulit akan mengalami memar, yang juga dikenal sebagai “kontusi”. Sebagian besar memar disebabkan oleh benturan pada tubuh yang tidak terlalu serius sampai pasien harus mendapatkan pertolongan medis, namun beberapa benturan dapat membahayakan nyawa sehingga pasien harus segera mendapatkan pertolongan medis. Memar seringkali berwarna merah pada awalnya, namun warnanya akan berubah seiring proses pemulihan. Dalam 24 jam, memar akan berubah warna menjadi ungu. Setelah beberapa hari, warnanya berubah menjadi hitam kebiruan. Dalam 5-10 hari, warnanya akan berubah menjadi hijau dan akhirnya menjadi kuning sebelum akhirnya memar hilang sepenuhnya.
B. Proses Penyembuhan Luka Proses penyembuhan luka melalui 4 tahap yaitu: 1. Tahap Respons Inflamasi Akut terhadap Cedera. Tahap ini dimulai saat terjadi luka. Pada tahap ini proses hemostatis yang ditandai dengan pelepasan histamine dan mediator lain lebih dari sel-sel yang rusak, disertai peruses peradangan dan migrasi seldarah putih ke daerah yang rusak. 2. Tahap destruktif. Pada tahap ini terjadi pembersihan jaringan yang mati oleh leukosit polimorfnuklear dan makrofag.
6
3. Tahap Poliferatif. Pada tahp ini pembuluh darah baru diperkuat oleh jaringan ikat dan menginfiltrasi luka. 4. Tahap Maturasi. Pada tahap ini terjadi reepitelisasi, kontraksi luka, dan organisasi jaringan ikat.
C. Factor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa factor,yaitu; 1. Vaskularisasi, mempengaruhi luka karna luka membutuhkan peredaran darah yang baik untuk partumbuhan dan perbaikan sel 2. Anemia, memperlambat prosea
penyembuhan luka mengingat
perbaikan sel membutuhkan kadar protein yang cukup. Oleh sebab itu orang yang mengalami kadar heamoglobin darah akan mengalami proses penyembuhan yang sangat lama. 3. Usia, kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan dengan pertumbuhan atau kematangan usia seseorang. Namun selanjutnya, proses penuaan dapat menurunkan system perbaikan sel sehingga dapat memperlambat proses penyembuhan luka. 4. Penyakit lain, mempengaruhi proses penyembuhan luka. Adanya penyakit seperti diabetes militus dan ginjal dapat memperlambat proses penyembuhan luka. 5. Nutrisi, merupakan unsur pertama dalam membantu pertumbuhan sel terutama terdapat kandungan zat giji didalamnya, karna berfungsi fibroblast mencegah timbulnya infeksi dan membentuk kapiler-kapiler darah 6. Kegemukan, obat-obatan, merokok, dan stress, mempengaruhi proses penyembuhan
luka.
Orang
yang
terlalu
gemuk,
banyak
memngkonsumsi obat, merokok, atau stress, akan mengalami penyembuhan luka yang sangat lama.
7
D. Masalah Yang Terjadi pada luka Beberapa masalah yang dapat terjadi dalam proses penyembuhan luka adalah sebagai berikut: 1. Perdarahan, ditandai dengan adanya perdarahan diserati perubahan tanda vital seperti kenaikan denyut nadi,kenaikan pernapasan, penurunan tekanan darah, melemahnuya kondisi tubuh, kehausan, serta keadaan kulit yang dingin dan lembab. 2. Infeksi, terjadi bila terdapat tanda-tanda seperti kulit kemerahan, demam, atau panas, rasa nyeri, dan timbul bengkak, jaringan disekitar luka mengeras, serta adanya kenaikan leukosit. 3. Dehiscene, merupakan pecahnya luka sebagian atau seluruhnya yang dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti kegemukan, kekurangan nutrisi, terjadinya trauma, dan lain – lain. Sering ditandai dengan kenaikan suhu tubuh(demam) taikardia, dan rasa nyeri pada daerah luka. 4. Evisceration, yaitu menonjolnya organ tubuh bagian dalam kea rah luar melalui luka. Hal ini dapat terjadi jika luka tidak segera menyatu dengan baik atau akibat proses penyembuhan yang lama.
E. Pertolongan Pertama Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Memar Agar Proses Penyembuhan Atau Pemulihan Lebih Cepat Adalah Sebagai Berikut
1.
:
Sesaat setelah terjadi benturan untuk secepatnya memberikan kompres dengan air dingin atau es pada bagian tubuh yang mengalami benturan. Dengan pemberian kompres air dingin atau es akan membuat pembuluh darah menjadi mengecil sehingga akan menekan terjadinya perdarahan di bawah kulit dan juga dapat mencegah terjadinya pembengkakan. Kompres dingin sebaiknya digunakan sesaat setelah terjadi benturan saja dan maksimal pemberiannya hanya 24 jam pertama.
8
2.
Hindari pemberian kompres hangat sesaat setelah terkena benturan. Karena hal tersebut bisa menimbulkan memar semakin parah dan bahkan
bisa
terjadi
pembengkakan.
Biasanya
orang
awam
mengunakan balsem atau sejenisnya. 3.
Apabila memar sudah melampaui 24 jam gunakan kompres hangat (bisa juga di gunakan balsem atau sejenisnya). Dengan memberikan kompres hangat akan melancarkan peredaran darah akan mempercepat proses penyembuhan memar.
4.
Apabila
benturan
pada
daerah
kaki
atau
tangan
sesegera
mungkinmengelevasikan (mengangkat bagian tubuh tersebut lebih tinggi dari jantung). Hal tersebut mampu mengurangi aliran darah yang menuju ke daerah yang mengalami memar karena benturan 5.
Apabila memar bertambah parah dan bahkan terjadi pembengkakan dan disertai dengan rasa nyeri yang hebat sesegera mungkin di bawa ke rumah sakit terdekat dikarenakan kemungkinan tidak hanya memar yang terjadi tetapi bisa juga terjadi robekan tendon bahkan juga terjadi patah tulang.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://vickymoos.blogspot.co.id/2016/05/9-cara-menghilangkan-luka-memar.html http://first-treatment.blogspot.co.id/2013/02/pertolongan-pertama-bila-lukamemar.html Brinker MR, O’Connor DP, Almekinders LC, et al. Physiology of injury to musculoskeletal structures: 1. Muscle and tendon injury. In: DeLee JC, Drez D Jr, Miller MD, eds. DeLee and Drez’s Orthopaedic Sports Medicine. 3rd ed. Philadelphia, Pa.: Elsevier Saunders; 2009:chap 1, section A.
10
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) “PERAWATAN LUKA MEMAR” DI POLI BEDAH RSUD Dr.H.MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN
SEKOLA H
ATAN EH ES
GI ILMU K NG I T
C
SA
S T I K E S
A
B
H
AN
G AY A BAN
JARMAS
IN
OLEH KELOMPOK 4: AHMAD RIFANI,S.Kep HAYATUNNUFUS S.Kep ILHAM FITRIAN, S.Kep JAMIATUL AUDAH, S.Kep RIA K.HUTAPEA, S.Kep
PROGRAM PENDIDIKAN NERS STIKES CAHAYA BANGSA BANJARMASIN TAHUN 2016/1017
11