Luka Bakar.docx

  • Uploaded by: ricky hutagalung
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Luka Bakar.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,368
  • Pages: 13
LUKA BAKAR Prasyarat Histologi kulit  Epidermis o Stratum basale o Stratum spinosum o Stratum granulosum o Stratum corneum o Stratum disjunctum  Dermis o Stratum retikulare o Stratum papilare Fisiologi kulit  Proteksi  Eskresi dan absorbs  Termoregulasi  Sintesis vit D  Reservoir darah  Organ sensoris Distribusi cairan tubuh 70% BB total, 20% ECF (15% interstitial, 5% plasma), 50%ICF hapalin gambar bejana Definisi Luka bakar: luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan bendabenda yang menghasilkan panas atau zat-zat yang bersifat membakar Epidemiologi Laki-laki > perempuan (67%0 Usia 20-29 tahun Etiologi api(37%), cairan panas (24%) Klasifikasi luka bakar Bedasarkan derajat luka Stadium I (epidermal burns) Stadium IIa (superficial partial thickness) Stadium IIb (deep partial thickness) Stadium III (full thickness) Stadium IV Bedasarkan American burn Association Minor burn injury Moderate, uncomplicated burn injury Major burn injury

Bedasarkan TBSA Rule of nine Palmar surface Lund-browder diagram Pembagian zona kerusakan jaringan Zona koagulasi Zona stasis Zona hiperemi Pathogenesis Luka bakar 1. lisis sel (hiperkalemi dan risiko GGA karena Hb masuk urin) 2. permeabilitas kapiler meningkat (hiponatremi, hipoksemia shg GGA) 3. hilangnya barrier kulit ggg termoregulasi dan ggg respon imun respon inflamasi menyebabkan disfungsi sel, kerusakan jaringan dan metab. Anaerob 4.nyeri  stress jar. Aktivasi simpatis  kortisol naik  takikardi  takipnoe PP Darah rutin Fx ginjal Penata Consensus Evans Brooke Parkland Penata kasus Airway Buka pakaian Hit cairan Pasang kateter Medikamentosa Cephalosporin Tramadol Profilaksis tetanus MEBO Komplikasi Infeksi Sepsis Hiponatremi Dehidrasi Sikatrik

Trauma abdomen Prasyarat Batas2 abdomen anterior Sup. Linea intermamilarry Inf. Simfisis pubis dan lig.inguinale Lat. LAA Batas abd lateral Sup. ICS 6 Inf. Crista iliaca Antara LAA dan LAP Batas abd. Belakang Belakang LAP Angulus scapulae sampai crista iliaca Abd dalam dibagi 3 rongga intraperitoneal, retro, dan cavitas pelvis Lien Organ retroperitoneal Digantung o/ lienorenale dan gastrolienale a.lienalis cabang truncus coeliaca dan v.lienalis dr vena porta trauma tumpul abdomen kompresi/ crush  benturan langsung ke pintu mobil atau setir mobil tarikan /shearing  alat pengaman digunakan tidak benar deselerasi  pergerakan tidak sama antara organ yang terfiksasi dan organ yg bergerak contoh limpa dan hati patgen

Pemeriksaan penunjang  x-ray datar : servical AP dan lateral  Foto polos abdomen dan pelvis  Golongan darah untuk transfuse  PT dan aPTT untuk operasi  Kata Andrew entit gula darah Penata  Primary Survey o Airway, menjaga saluran nafas dengan control servikal o Breathing, menjaga pernapasan dengan ventilasi o Circulation, dengan control perdarahan o Disability, pemeriksaan neurologis dengan GCS dan pupil o Exposure, buka baju penderita, tetapi cegah dengan hipotermi Tambahan :  Jika TV tdk stabil, lakukan USG abdomen terus rujuk ke dokter bedah utk laparotomy  Pemberian O2 2-4L/menit  Gastric tube  Kateter urin  Indikasi laparotomy o Trauma tumpul dengan hasil USG abd positip o Tanda – tanda peritonitis yang jelas o Tanda – tanda syok perdarahan

TRAUMA KAPITIS Definisi Trauma Kecelakaan kerja menurut UU no 1 thn 1970  Segala kecelakaan berhubungan dengan kerja, termasuk penyakit yang timbul krn hub kerja, demikian pula kecelakaan terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah ke tempat kerja, atau pulang ke rumah melalui jalan yang biasa atau wajar dilalui 2 golongan penyebab kecelakaan kerja :  Faktor mekanis dan lingkungan  Factor manusia itu sendiri Tujuan keselamatan kerja  Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dalam meningkatkan produksi serta prokdutivitas nasional  Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja  Sumber produksi digunakan secara aman dan efisien Anatomi kepala  Neurocranium : o 1 os frontale o 2 os parietale o 2 os temporale o 1 os occipital o 1 os etmo o 1 os speno  Scalp : o Skin o Conectiv…… taulahhhhh… ngapain ditulis lagi.. baca sendiri  Lapisan meningen o Taulaahhh.. baca sendiriii  Ruangan serta isinya o 1. Epidural : A. meningea media o 2. Sub dural : katanya hans sih vena o 3. Subarachnoidea : CSF  Pterion : pertemuan 4 lempeng Patfis

Pemeriksaan Penunjang o GCS : o Kesadaran o Pupil o Neurologis o Imaging : Xray tengkorak (Schaedel photo), CT-Scan, MRI

Penatalaksanaan kasus Non farko o Konsul ke bedah utk cito operasi o WTH o O2 : 4-6L/dl o Infus manitol 20% diguyur o Bolus 150ml dalam 8 jam Farko o Antibiotic : ceftriakson 2x1g IV o A. treksenamat : 2x250 mg IV o Follow up post operasi o Menilai fungsi kognitif menurut skala amigos o Menilai disability menurut Rappaport o Program rehabilitasi akut dibagi 3 :  Bed positioning : mirip tiap 3 jam utk mencegah decubitus  Latihan ROM pasif utk mencegah atrofi otot  Evaluasi lanjutan Prognosis : Sesuai yahhh.. <3 :*

DSS Virus dengue : Virologi Keseimbangan as basa dalam tubuh Mekanisme : o Buffer, reaksi cepat, o regulasi pernapasan, hitungan menit o regulasi ginjal : lambat Asidosis : kondisi dimana darah mengandung Asam Alkalosis : darah mengandung banyak basa Definisi syok hipovolemik : keadaan dimana kehilangan cairan yang cepat sehingga menyebabkan kegagalan multi organ yang disebabkan inadekuat volume dan sirkulasi dan perfusi Patgen : Patfis o febris il 1 merangsang hipotalamus mengubah set point o plasma leakage aktivasi sist.komplemen o trombositopenia destruksi trombosit dan reaksi silang antara prot. Dengue dengan trombosit, hiperaktivitas RES, pengaruh sitokin dan ROS o GGA iskemik p.d ginjal o Asidosis metabolic. Ggg system buffer PP: Darah rutin Urinalisis AGD Elektrolit fx ginjal fx hati pt apt d dimer fibrinogen gol.darah cross match foto,usg thorax ekg. Penata kasus O2 nasal kanul 2L/mnt Orogastric tube Observasi tanda vital, intake output cairan Resusitasi cairan: Ringer Laktat 20cc/KgBB dlm 15 menit Jika membaik: - lanjut RL 10cc/kgBB/jam dalam 1 jam - lalu 5-7cc/KgBB/jam dalam 1-2 jam - lalu3-5 cc/KgBB/jam dalam 2-4 jam

-

lalu 2-3 cc/KgBB/jam dalam 2-4 jam

tidak membaik  koloid 10-20 cc/kgBB dalam 30 menit – 1 jam  membaik 710 cc/KgBB 1-2 jam baru balik lagi kristaloid rencana hemodialysis dengan sustained low efficiency dialysis apabila sesuai indikasi dialisis komplikasi stroke + ggg neurologis lain serangan jantung gagal ginjal akut gagal hati gangrene ekstremitas

GAWAT JANIN Prasyarat Sirkulasi fetus Darah miskin O2 pd janin  plasenta melalui aa.umbilikalis  bercabang ke villi chorialis  darah kaya oksigen kembali ke plasenta melalui v. umbilikalis Sirkulasi maternal 1.Aliran vena ke decidua basalis o/ pengaruh tekanan arteri ke lempeng chorion ke segi lateral 2. setelah terisi ruangan intervillar darah mengalir kembali ke ostium pembuluh lempeng korion basal memasuki v.uterine factor uteroplasenta tekanan darah sistemik tekanan intra uterin pola kontraksi uterus perubahan hemodinamika selama kehamilan dipengaruhi o/ peningkatan volume darah tekanan darah menurun tahanan perifer menurun FDJ jantung meningkat Cardiac output meningkat Pernafasan bayi -Stimulasi fisik -Kurang O2 dan peningkatan CO2 meningkatkan frekuensi dan gerakan pernapasan bayi -Kompresi dinding dada -Perubahan sirkulasi setelah persalinan cairan alveolus residu diserap kompresi p.d pulmonal berkurang penutupan foramen ovale gawat janin adalah hipoksia janin yg terjadi baik antepartum maupun intrapartum e/ plasenta previa multi para kuretase umur lanjut abortus defek vaskularisasi plasenta besar dan luas perokok e/ KPD infeksi uteroplasental perfusi uterus turun

penggunaan jumlah cairan banyak pertumbuhan janin ibu hamil .35 th patgen dari jojeh penata kasus u/ibu o2 lembab 2-3 L/mnt kateter + infus RL pantau denyut jantung janin rujuk spesialis Obgyn u/neonates BLS u/neonates Komplikasi -

SYOK SEPSIS Prasyarat Definisi syok Adanya hipoperfusi (ditandai dengan perubahan status mental, oliguria, asidosis laktat) dan hipotensi ( sistol<90, MAP<60mmHg, penurunan 40mmHg lebih dari tekanan darah asal) Jenis syok Kardiogenik  ggg primer kontraksi dan fx jantung Hipovolemik  penurunan volum intravaskuler Distributive  penurunan volum intreavaskuler relative akibat adanya perubahan tonus otot vaskuler perifer Obstruktif  ggg cardiac filling yang adekuat Definisi sepsis: sindrom klinik krn infeksi berat ditandai adanya inflamasi sistemik dan kerusakan jaringan luas e/ bakteri  paling berat (-) pneumonia o/ pseudomonas aeruginosa epidemic meningkat dalam 20 th terakhir, insidensi 5-100 kasus/ 100rb orang Patgen pake modul jojeh Pp: hemostasis darah pt apt dll infeksi mikrobiologi CRP Penata Non farko Rawat di ruang intensif Resusitasi cairan kristaloid 30cc/KgBB/3 jam pertama VTP + ETT Monitor dengan kateter vena sentral dan kateter urin Farko Ab ceftriaxone 1gr/hr + levo 750mg Vasopressor norepinefrin 0,05UG/ml/menit Inotropic positif: dobutamin 20ug/ml/menit ‘ tujuan utama 1. resusitasi dan penanganan infeksi 2. mengembalikan perfusi jaringan dan tekanan darah arteri 3. penanganan sportif yang adekuat

Related Documents

Luka Memar.docx
December 2019 40
Luka Bakar.docx
April 2020 33
Luka Combustio.docx
December 2019 37
Merawat Luka
June 2020 30
Luka Bakar.docx
June 2020 16
Luka Bakar.docx
November 2019 43

More Documents from "rahma"