Sap Jantung Koroner Diabetes.docx

  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sap Jantung Koroner Diabetes.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,002
  • Pages: 15
SATUAN ACARA PENYULUHAN RESIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER AKIBAT DIABETES MILITUS

Disusun Oleh : Wahyu Putro W.

(1510057)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA 2016-2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PADA ORANG DENGAN DIABETES MILITUS STIKES HANG TUAH SURABAYA

Pokok Bahasan

: Resiko Penyakit Jantung Koroner Akibat Diabetes Militus

Sasaran

: Orang dengan Diabetes Militus

Metode

: Ceramah Diskusi

Media

: Power Point

Waktu

: 30 menit.

Tempat

: Ruang Kelas F STIKES Hang Tuah Surabaya

Hari dan tanggal

: Selasa, 8 November 2016

Pukul

: 08.00-08.30

1.

LATAR BELAKANG Diabetes

mellitus

merupakan

kelompok

penyakit

yang

dikarakteristik dengan produksi insulin yang insufisien atau kegagalan respons insulin yang adekuat, menimbulkan hiperglikemia. Diabetes merupakan penyakit kronik yang paling sering di dunia, dialami sekitar 180 juta penduduk pada tahun 2008, dan diperkirakan mencapai 360 juta penduduk pada tahun 2030. Lima hingga 10 persen merupakan tipe-1 (tergantung-insulin) dan 90% hingga 95% merupakan tipe-2 (tidak tergantung-insulin). Diabetes mellitus, baik tipe-1 atau tipe-2, merupakan faktor resiko yang kuat untuk perjalanan penyakit jantung koroner (PJK), penyakit vaskular perifer dan stroke. Delapan puluh persen kematian pada pasien diabetes diakibatkan oleh aterosklerosis, dibandingkan dengan sekitar 30% pada pasien non-diabetes. Rasio resiko relatif penyakit jantung koroner baik untuk laki-laki dan wanita dengan diabetes semakin meningkat, dengan insidens pada pasien diabetes sekitar 2 hingga 4 kali lebih besar dibandingkan dengan non-diabetes. Dua tipe penyakit vaskular yang timbul yaitu penyakit makrovaskular, menyebabkan aterosklerosis

dan arteriosklerosis; dan penyakit mikrovaskular, menyebabkan retinopati, nefropati, neuropati, dan kemungkinan oklusi arteri kecil pada jantung. Gagal jantung telah menjadi permasalahan di bidang kesehatan pada tahun-tahun terakhir, dan merupakan penyebab hospitalisasi pasien diatas 65 tahun. Diabetes mellitus merupakan faktor resiko independen terhadap perkembangan gagal jantung. Beberapa penelitian yang ada menunjukkan resiko gagal jantung sekitar 2 kali lebih tinggi pada laki-laki dan 5 kali lebih tinggi pada wanita yang meengalami diabetes. Hubungan ini bahkan lebih meningkat pada pasien muda (<65 tahun), menjadi 4 kali dan 8 kali lebih tinggi pada laki-laki dan wanita dengan diabetes dibandingkan dengan pasien tanpa diabetes.

2.

TIU ( Tujuan Intruksional Umum ) Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat mengerti dan memahami

tentang penyakit jantung coroner akibat diabetes militus. 3.

TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )

a. Menjelaskan pengertian penyakit jantung koroner b. Menjelaskan faktor risiko penyakit jantung koroner akibat diabetes militus c. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit jantung koroner d. Menjelaskan pencegahan penyakit jantung kororner dan diabetes militus e. Menjelaskan diit pada penyakit jantung koroner yang disebabkan oleh diabetes militus.

4.

SASARAN Orang dengan penyakit Diabetes Militus.

5.

MATERI (TERLAMPIR)

6.

METODE a. Ceramah b. Diskusi

7.

MEDIA Powerpoint

8.

KRITERIA EVALUASI a. Kriteria Struktur : 1) Peserta hadir minimal 15 orang. 2) Penyelenggara penyuluhan dilakukan di Ruang kelas F STIKES Hang Tuah Surabaya. 3) Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat penyuluhan. b. Kriteria Proses : 1) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan 2) Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan 3) Paserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar c. Kriteria Hasil : 1) Menyebutkan pengertian jantung koroner 2) Menyebutkan faktor resiko jantung coroner akibat diabetes mulitus 3) Menyebutkan tanda dan gejala jantung koroner 4) Menyebutkan cara mencegah timbulnya jantung koroner 5) Mengerti diit pada Diabetes militus

9. No

KEGIATAN PENYULUHAN Waktu

Kegiatan penyuluhan

Kegiatan Audience

Pembukaan 1. Penyuluh

memulai

penyuluhan 1

5 Menit

1. Menjawab salam

dengan

mengucapkan salam 2. Memperkenalkan diri 3. Menjelaskan

2. Memperhatikan tujuan

3. Memperhatikan

4. Menyebutkan materi yang

4. Memperhatikan

penyuluhan

akan diberikan

Pelaksanaan 1. Menjelaskan pengertian

1. Memperhatikan

jantung koroner 2. Menyebutkan faktor resiko

2. Memperhatikan

jantung koroner 3. Menyebutkan tanda dan

3. Memperhatikan

gejala jantung koroner 2

10 Menit

4. Menyebutkan cara mencegah

4. Memperhatikan

jantung coroner dan diabetes militus 5. Menjelaskan diit pada

5. Memperhatikan

Diabetes militus 6. Memberi kesempatan untuk bertanya

6. Bertanya dan mendengarkan jawaban

Evaluasi : 1. Meminta menyebutkan

audience tanda

dan

gejala jantung koroner 3

10 Menit

2. Meminta

1. Menjelaskan tanda dan gejala jantung koroner

audience

2. Menyebutkan cara

menyebutkan cara mencegah

mencegah jantung

jantung koroner

koroner

3. Meminta menyebutkan

audience diit

untuk

diabetes militus

3. Menyebutkan diit untuk diabetes militus

Terminasi 4

5 Menit

1. Mengucapkan terima kasih

1. Memperhatikan

atas perhatian yang diberikan 2. Mengucapkan salam penutup

2. Membalas salam

10.

SETTING TEMPAT

Keterangan : : Pembawa acara dan moderator

: Observer

: Penyaji

: Audiance

: Fasilitator

11.

PENGORGANISASIAN a. Pembawa acara dan moderator

: Aprillia Putri Sartika

b. Penyaji

: Wahyu Putro W.

c. Observer

: Yogi Yussanto

d. Fasilitator

: Reni Susanti

e. Konsumsi

: Indah Susanti

f. Dokumentasi

: Erisky Try Prasetyaningrum

g. Perlengkapan

: Faisal Nursheha

Surabaya, 8 November 2016 Mengetahui, Penanggung Jawab Kegiatan

Ketua Kelompok

(Aprillia Putri Sartika)

(Wahyu Putro Wicaksono)

Pembimbing Institusi

(Ns. Iis Fatimawati, S.Kep.,M.Kes.)

MATERI PENYULUHAN

1.

Pengertian Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit yang ditandai dengan penyempitan pembuluh darah jantung (Joewono, 2003). Aterosklerosis merupakan suatu proses di mana terdapat suatu penebalan dan pengerasan suau arteri besar dan menengah, seperti koronaria, basilar, aorta, dan arteri iliaka, lesi-lesi pada arteri menyumbat aliran darah ke jaringan dan organ-organ utama yang dimanifestasikan sebagai penyakit arteri coroner, miokard infark, aneurisma, dan cerebro vaskuler accident. (Ruhyanudin, 2007:46) Jantung Koroner adalah penyempitan/penyumbatan di dinding nadi koroner

karena

adanya

endapan

lemak

dan

kolesterol

sehingga

mengakibatkan suplaian darah ke jantung menjadi terganggu 2.

Penyebab Jantung Koroner

Penyebab panyakit jantung koroner (PJK) adalah : 1. Lemak dan pengaturan makanan Terdapat hubungan langsung antara resiko penyakit jantung koroner dan kolesssterol darah. Kolesterol ditransport dalam darah dalam bentuk lipoprotein, 75% LDL (Lemak jahat) dan 20% dalam bentuk HDL. Kadar kolestrol yang rendah memiliki peran yang baik pada PJK dan terdapat hubungan terbalik antara kadar HDL dan insidensi PJK 2. Kebiasaan merokok Sekitar 24% kematian PJK pada laki-laki dan 11% pada perempuan disebabkan kebiasaan merokok. Pengaruh merokok terhadap kejadian PJK : a.

Timbulnya aterosklerosis

b. Peningkatan trombogenesisi dan vasokontriksi c.

Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung

d. Provokasi aritmia jantung e.

Peningkatan kebutuhan oksigen otot jantung

f.

Penurunan kapasitas pengangkutan oksigen

Setelah 1 tahun berhenti merokok risiko PJK turun menjadi 50% dan menjadi normal setelah 4 tahun berhenti merokok. 3. Kegemukan atau obesitas Terdapat saling keterkaitan antara berat badan, peningkatan tekanan darah, peningkatan kolesterol, diabetes mellitus dan tingkat aktivitas rendah. 4. Kencing manis atau Diabetes Resiko terjadinya PJK apada pasien diabetes mellitus adalah 2-4 kali lebih tinggi dari populasi umum dan tidak terkait dengan keparahan atau dengan durasi diabetes mellitus. Meskipun diabetes merupakan faktor risiko untuk PJK juga berkaitan dengan adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi sistemik dan peningkatan trombogenesis. Diabetes menyebabkan factor risiko terhadap PJK yaitu bila kadar glucose darah naik terutama bila berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga gula darah (glukoosa) tersebut dapat menjadi pekat, dan ini mendorong terjadinya pengendapan atherosclerosis pada arteri koroner. Pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah cenderung menaikan kadar kolesterol.

5. Hipertensi sistemik Resiko PJK berhubungan langsung dengan tekanan darah, untuk setiap penurunan tekanan diastolik sebesar 5 mmHg risiko PJK berkurang sekitar 16%. 6. Jenis kelamin dan hormon seks Morbitiditas PJK pada laki-laki 2 kali lebih besar dibandingkan perempuan, dan terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki-laki daripada perempuan. Estrogen endogen pada perempuan bersifat protektif terhadap insidernsi PJK. 7. Riwayat keluarga Riwayat keluarga PJK pada keluarga yang langsung berhubungan darah yang berusia kurang dari 70 tahun merupakan faktor risiko independen

untuk terjadinya PJK. Terdapat beberapa bukti bahwa riwayat keluarga yang positif dapat mempengaruhi usia terjadinya PJK pada keluarga dekat. 8. Kelas Sosial Resiko kematian akibat PJK lebih tinggi pada kelas sosial ekonomi rendah daripada kelas sosial ekomonomi tinggi. 9. Kepribadian Stres baik fisik maupun mental merupakan faktor risiko PJK. Perilaku yang rentan terjadinya PJK anaara lain : agresif, kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk dipandang, keinginan untuk mencapai sesuatu, gangguan tidur, dan kemarahan di jalam. 10. Aktivitas fisik Olah raga yang teratur berkaitan dengan penurunan insidensi PJK sebesar 20-40%. 11. Pembekuan darah Beberapa faktor pembekuan darah dapat mempengaruhi insidensi kejadian PJK termasuk kadar fibrinogen, aktivitas fibrinolitik endigen, viskositas darah, dan kadar faktor VII dan VIII. 12. Infeksi Infeksi oleh chlamidia pneumoniae tampaknya berhubungan dengan adanya penyakit koroner arterosklerotik. 13. Alkohol Alkohol

dalam dosis

rendah

meningkatkan trombolisis

endogen

mengurangi adesi platelet dan meningkatkan kadar HDL dalam sirkulasi, namun peningkatan dosis alkohol dikaitkan dengan peningkatan mortalitas kardiovaskuler karena aritmia, hipertensi sistemik dan kardiomiopathy dilatasi.

3.

Tanda-tanda Jantung Koroner Tanda dan Gejala Klinis a) Nyeri dada sebelah kiri{ dengan atau tanpa penjalaran ke bagian belakang lengan dan leher ) sampai dengan ulu hati, dengan sifat nyeri sebagai berikut :



Mencengkram dan diremas-remas



Rasa terbakar



Rasa penuh ( Merasa tertindih benda berat )



Rasa cekot-cekot ( seperti tertusuk pisau )Lama nyeri 5 menit- 10 menit

b) Lemah dan pusing c) Banyak keringat d) Gemetar dan perasaan mau mati

4.

Pencegahan Jantung Koroner dan Diabetes Militus Faktor risiko yang dapat diubah : a) Kurangi konsumsi makanan lemak atau minyak dalam makanan seharihari b) Hindari kebiasan merokok c) Kontrol berat badab dalam batas normal d) Olah raga teratur e) Ikuti pengaturan makanan bagi penderita kencing manis f) Hindari stres g) Hindari konsumsi alkohol

Faktor risiko yang tidak dapat diubah : a) Riwayat keluarga b) Jenis kelamin dan hormone seks c) Kepribadian d) Pembekuan darah

I.

Makanan Sehat Untuk Memelihara Jantung a) Omega 3 yang terdapat dalam aneka ikan laut misalnya lkan teri, tuna, tengiri dan minyak ikan yang dapat  Mengurangi penyumbatan pembuluh darah  Melancarkan aliran darah  Menurunkan factor Penyumbatan

 Menghambat kerusakan sel-sel akibat oksidasi radikal bebas  Meningkatkan HDL (lemak baik)  Membuat membrane sel-sel lebih elastic  Menurunkan tekanan darah b) Anti oksidan yang banyak terkandung dalam wortel, bamboo kuning, mangga, bayam, kailan, asparagus, taoge, kacang - kacangan, daun singkong, jeruk, brokoli dan jambu biji, yang dapat mencegah : Radikal bebas yang mengubah LDL menjadi plak (plak menempel sehingga akan menyumbat pembuluh darah) c) Asam Follat yang terkandung dalam kacang - kacangan (merah, hijau, tanah), hati ayam, Jeruk, bayam dll. d) Vitamin B 6 yang terdapat dalam pisang, beras merah, ikan laut, Asam folat dan B6 menghambat terjadinya penyumbatan pembulh darah e) Flafanoid terdapat dalam jeruk anggur, papaya, jambu biji (sebagai anti oksidan) f) Makanan tinggi serat, terdapat dalam kacang - kacangan, sayuran, buahbuahan ( dapat menurunkan kadar LDL aliran darah. g) Bawang Putih, mengandung 15 jenis anti oksidan yang dapat : 

Menghancurkan plak dan mencegah kerusakan pembuluh darah lebih lanjut



Menurunkan LDL



Meningkatkan HDL

h) Minyak Zaitun 

Menurunkan LDL



Menurunkan pengumpalan darah



Meningkatkan HDL



Mencegah kerusakan pembuluh darah

5.Diet Makanan Protein hewani Makanan yang boleh

: daging,

ayam,

ikan

tongkol,

tengiri, bandeng, keju, susu, telur

Makanan yang tidak boleh

: Sardiness/makarel, usus, kerang, paru, hati, limpa, otak, kornet, beef, kaldu, bebek, angsa, burung

4.

Karbohidrat Makanan yang boleh

5.

: Semua

Protein nabati Makanan yang boleh

: Kacang-kacangan kering maksimal 25 gr/hr, tahu, tempe, oncom maksimal 90 gr/hr

6.

Buah-buahan Makanan yang boleh

7.

: Semua

Sayuran Semua boleh diberikan kecuali aspargus, buncis, bayam, jamur, kembang kol maksimal 50 mg/hr

8.

Lemak Makanan yang boleh

7.

: Minyak dalam jumlah terbatas

Minuman Minuman yang boleh

: Teh, kopi

Minuman yang tidak boleh

: Minuman beralkohol, minuman bersoda

8.

Bumbu dan lain-lain Makanan yang boleh

: Semua

Makanan yang tidak boleh

: Ragi (Fitzgerald, 2004).

DAFTAR HADIR KEGIATAN PENYULUHAN PADA LANSIA MENGENAI OSTEOARTRITIS DI RUANG F STIKES HANG TUAH SURABAYA

No 1.

Nama

Tanda Tangan 1.

2. 3.

2. 3.

4. 5.

4. 5.

6. 7.

6. 7.

8. 9.

8. 9.

10. 11.

10. 11.

12. 13.

12. 13.

14. 15.

14. 15.

16. 17.

16. 17.

18. 19.

18. 19.

20. 21.

20. 21.

22. 23.

22. 23.

24. 25.

24. 25.

DAFTAR PUSTAKA

Gray, H. H. Et al. 2005. Lecture Notes : Kardiologi. Jakarta: Erlangga. Joewono. B. S. 2003. Ilmu Penyakit Jantung , Surabaya, Airlangga University Press Sarwono. 2002. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam ; Jilid I: Edisi 3. Jakarta. FKUI Suddarth & Brunner. 2007. Keperawatan Medikal Bedah; Edisi 8. Jakarta. EGC Baraas, Faisal. 1999. Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Related Documents