Salis Saevy Maulani Bab Ii.pdf

  • Uploaded by: Bahrul Ulum
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Salis Saevy Maulani Bab Ii.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,803
  • Pages: 18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori Penelitian tentang pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015 membutuhkan kajian teori sebagai berikut: 1. Teori Stakeholder Teori Stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang beroperasi hanya untuk kepentingan sendiri namun harus memberikan manfaat bagi stakeholder-nya (shareholders, kreditor, konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis, dan pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan) (Permatasari, 2014). Grey et, al (1994) dalam Ghozali dan Chariri (2007) menyebutkan bahwa kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada dukungan stakeholders, dukungan tersebut harus dicari oleh perusahaan. Dukungan tersebut dapat dicari melalui kegiatan atau aktifitas perusahaan sehari-hari. Pengungkapan CSR dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menjalin hubungan dengan stakeholders-nya, sehingga semakin luas pengungkapan CSR tersebut maka akan semakin baik dukungan dari stakeholders. Dukungan yang baik dari stakeholders kepada perusahaan akan membuat perusahaan semakin berkembang dan sustainable.

10 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

2. Teori Legitimasi Teori legitimasi dapat menjelaskan alasan dibalik pengungkapan CSR oleh perusahaan, karena teori legitimasi meyakini bahwa sebuah organisasi (khususnya perusahaan) akan mampu untuk bertahan lama dan berkelanjutan jika komunitas disekitarnya memiliki persepsi dan keyakinan bahwa organisasi tersebut beroperasi dalam sistem nilai yang sama dan diterima oleh komunitas tersebut (Sari, 2013). Teori

legitimasi

juga

memfokuskan

perusahaan

terhadap

interaksinya dengan masyarakat, sehingga sebuah organisasi mampu untuk menciptakan keselarasan antara nilai-nilai sosial yang melekat pada kegiatannya dengan norma-norma perilaku yang ada dalam sistem sosial masyarakat dimana organisasi adalah bagian dari sistem tersebut. 3. Teori Signaling Signalling Theory (Teori Sinyal), teori ini memberikan suatu sinyal dimana dari pihak pengirim atau pemilik informasi berusaha memberikan suatu informasi relevan yang dapat dimanfaatkan oleh pihak penerima informasi. Kemudian pihak penerima akan menyesuaikan pengambilan keputusannya sesuai dengan pemahamannya terhadap sinyal tersebut. Kegiatan-kegiatan

yang dilakukan perusahaan secara tidak

langsung pasti juga berdampak pada stakeholders seperti karyawan, investor, pemasok, pemerintah, konsumen, serta masyarakat sehingga kegiatan-kegiatan tersebut menjadi perhatian dan minat dari para stakeholders, terutama para investor dan calon investor sebagai pemilik

11 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

dan penanam modal. Maka dari itu dirasa perlu oleh perusahaan untuk memberi suatu informasi yang lengkap bagi para calon stakeholder tersebut. Sehingga perusahaan melaporkan lebih dari sekedar laporan keuangan, dengan mengungkapkan laporan tambahan yaitu pelaporan tahunan tentang aktivitas CSR perusahaan. 4. Pengungkapan Corporate Social Responsibilty a. Definisi Corporate Social Responsibility Tanggung jawab sosial atau pengungkapan corporate social responsibility adalah suatu kewajiban perusahaan yang tidak hanya menyediakan barang dan jasa, baik bagi masyarakat maupun dalam mempertahankan kualitas lingkungan sosialnya secara fisik maupun memberikan kontribusi secara positif terhadap kesejahteraan masyarakat dimana mereka beroperasi. Perusahaan bertanggung jawab secara sosial ketika manajemennya memiliki visi atau kinerja operasionalnya, tidak hanya mengutamakan atas laba atau profit perusahaan saja tetapi juga dalam menjalankan aktivitasnya

memperhatikan

lingkungan

yang

ada

di

sekitarnya.

Perusahaan tidak hanya memandang laba sebagai satu-satunya tujuan dari perusahaan tetapi juga ada tujuan lainnya yaitu kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, karena perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih luas dibanding hanya mencari laba untuk pemegang saham (Gray dkk, 1995 dalam Sembiring, 2005).

12 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Ambadar (2008:31) dalam Kartikasari (2011) mengemukakan bahwa fenomena yang sedang berkembang dewasa ini menuntut perubahan tatanan kehidupan baru dalam berbagai bidang mulai dari politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kecenderungan tersebut terus menjadi agenda perubahan besar masyarakat dan memunculkan berbagai opini dalam sistem sosial kemasyarakatan yang mengharapkan lebih adil dan memberi peluang untuk mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable development). Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki adanya hubungan yang harmonis antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat (stakeholders). Perusahaan harus terus menerus berjuang untuk mencapai kecemerlangan dengan keunggulan bersaing di pasar sebagai hasil dari perencanaan strategis dan operasional. Dengan kata lain, perusahaan harus dapat menciptakan strategi untuk menyampaikan produk dan jasa mereka sedemikian rupa, sehingga dapat menciptakan nilai yang lebih besar untuk pelanggan. Dauman dan Hargreaves (1992) dalam Hasibuan (2001) menyatakan bahwa tanggung jawab perusahaan dapat dibagi menjadi tiga level sebagai berikut: 1) Basic responsibility (BR) Pada level pertama, menghubungkan tanggung jawab yang pertama dari suatu perusahan, yang muncul karena keberadaan perusahaan tersebut seperti; perusahaan harus membayar pajak, memenuhi hukum, memenuhi standar pekerjaan, dan memuaskan pemegang saham. Bila

13 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

tanggung jawab pada level ini tidak dipenuhi akan menimbulkan dampak yang sangat serius. Usaha yang ramah lingkungan. 2) Organization responsibility (OR) Pada level kedua ini menunjukan tanggung jawab perusahaan untuk memenuhi perubahan kebutuhan ”Stakeholder” seperti pekerja, pemegang saham, dan masyarakat disekitarnya. 3) Sociental responses (SR) Pada level ketiga, menunjukan tahapan ketika interaksi antara bisnis dan kekuatan lain dalam masyarakat yang demikian kuat sehingga

perusahaan

berkesinambungan,

dapat

terlibat

tumbuh dengan

dan apa

berkembang yang

terjadi

secara dalam

lingkungannya secara keseluruhan. Untuk dapat menentukan ruang lingkup dari tanggung jawab sosial, mengidentifikasi isu-isu yang relevan dan menentukan prioritasnya terhadap tanggung jawab sosial, suatu perusahaan harus dapat mengerti elemen dasar yang terdapat dalam tanggung jawab sosial. Di dalam Global Reporting Initiative Generation 4 (GRI G4) dijelaskan 6 elemen dasar dari praktik CSR yang dapat dilakukan oleh perusahaan, yaitu: a) Ekonomi Mencakup 4 aspek yang meliputi kinerja ekonomi (economic performance), keberadaan pasar (market presence), dampak ekonomi tidak langsung (inderect economic impacts), Praktik pengadaan (procurement practices).

14 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

b) Lingkungan Mencakup bahan (materials), energi (energy), air (water), keanekaragaman hayati (biodivesity), emisi (emissions), elfuen dan limbah (effluents and waste), produk dan jasa (products and services), kepatuhan (compliance), transportasi (transport), lainlain (overall), asesmen pemasok atas lingkungan (supllier enviromental assesment), mekanisme pengaduan masalah lingkungan (Environmental Grievance Mechanisms) c) Praktik ketenagakerjaan dan kenyamanan bekerja Mencakup 9 aspek meliputi kepegawaian (Employment), hubungan industrial (Labor/Management Relations), kesehatan dan keselamatan kerja (Occupational Health and Safety), pelatihan

dan

pendidikan

(Training

and

Education),

keberagamaan dan kesetaraan peluang (Diversity and Equal Opportunity), kesetaraan remunerasi perempuan dan laki-laki (Equal Remuneration for Women and Men), asesmen pemasok atas praktik ketenagakerjaan (Supplier Assessment for Labor Practices), mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan (Labor Practices Grievance Mechanisms) d) Hak asasi manusia Mencakup 10 aspek meliputi investasi (invesment), nondiskriminasi (nondicrimination), kebebasan berserikat dan perjanjian kerja bersama (freedom of association and collective

15 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

bergaining), pekerja anak (child labor), pekerja paksa atau wajib kerja (forced or compulsory labor), praktik pengamanan (security practices), hak adat (indigenous rights), asesmen (assesstment), asesmen pemasok atas hak asasi manusia (Supplier Human Rights Assessment), mekanisme pengaduan masalah hak asasi

manusia

(Human Rights

Grievance

Mechanisms). e) Masyarakat Mencakup 7 aspek meliputi masyarakat lokal (Local Communities), antikorupsi (Anti-corruption), kebijakan publik (Public Policy), anti persaingan (Anti-competitive Behavior), kepatuhan (compliance), asesmen pemasok atas dampak pada masyarakat (Supplier Assessment for Impacts on Society), mekanisme

pengaduan

dampak

terhadap

masyarakat

(Grievance Mechanisms for Impacts on Society). f) Tanggung jawab atas produk Mencakup 5 aspek meliputi kesehatan dan keselamatan pelanggan (Customer Health and Safety), pelabelan produk dan jasa (Product and Service Labeling), komunikasi pemasaran (Marketing Communications), privasi pelanggan (Customer Privacy), kepatuhan (Compliance)

16 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

b. Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Hendriksen dalam Nurlela dan Islahudin (2006) mendefinisikan pengungkapan sebagai penyajian sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian optimal pasar modal yang efisien. Pengungkapan ada yang bersifat wajib (mandatory) yaitu pengungkapan standar tertentu, dan ada yang bersifat sukerala (voluntary) yang merupakan pengungkapan informasi melebihi persyaratan minimum dari peraturan yang berlaku. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Ghozali (2007:377) menunjukkan bahwa pengungkapan (disclosure) apabila dikaitkan dengan data berarti memberikan data yang bermanfaat kepada pihak yang memerlukan. Apabila dikaitkan dengan laporan keuangan, disclosure mengandung arti bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi dan penjelasan yang cukup mengenai hasil aktivitas suatu unit usaha. Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sangat perlu dilakukan, karena bagaimanapun juga perusahaan memperoleh nilai tambah dari kontribusi masyarakat di sekitar perusahaan termasuk dari penggunaan sumber-sumber sosial (social resources). Jika aktivitas perusahaan menyebabkan kerusakan sumber-sumber sosial maka dapat timbul adanya biaya sosial (social cost) yang harus ditanggung oleh masyarakat, sedangkan apabila perusahaan meningkatkan mutu social

17 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

resources maka akan menimbulkan manfaat sosial (social benefit) (Rosmasita, 2007). Stakeholder pada dasarnya cepat mengendalikan atau memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber ekonomi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu power stakeholder oleh besar kecilnya power yang mereka miliki atas sumber tersebut. Power tersebut dapat berupa kemampuan untu membatasi pemakaian sumber ekonomi yang terbatas, misalnya, modal dan tenaga kerja, akses terhadap media yang berpengaruh, kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. a) Untuk menarik dana investasi. Pihak yang bertanggung jawab dalam meranking organisasi tertentu untuk tujuan analisis portofolio menggunakan informasi dari sejumlah sumber termasuk informasi yang dikeluarkan oleh organisasi tersebut. b) Untuk memenuhi persyaratan industri. Jadi dalam sebuah perusahaan terkadang ada tekanan dari pihak stakeholder aturan tersebut dapat mempengaruhi persyaratan pelaporan. c) Untuk memenangkan penghargaan pelaporan tertentu. Ada berbagai penghargaan yang diberikan oleh beberapa Negara kepada perusahaan yang melaporkan kegiatannya termasuk kegiatan

18 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

yang berkaitan dengan aspek sosial dan dampak lingkungan. Banyak organisasi berlomba-lomba memenangkan sebuah penghargaan dengan

harapan

memperbaiki

image

positif

perusahaan.

Memenangkan penghargaan memiliki implikasi positif terhadap reputasi perusahaan di mata stakeholdernya. Disamping

itu,

pertanggungjawaban

sosial

perusahaan

diperlukan untuk menilai apakah kegiatan perusahaan telah memenuhi ketentuan, standar, dan peraturan yang berlaku. Misalnya mengenai polusi, kesehatan dan keselamatan, bahaya penggunaan bahan-bahan yang beracun, dan lain-lain. Pada saat perusahaan mulai berinteraksi dan dekat dengan lingkungan luarnya (masyarakat), maka berkembang hubungan saling ketergantungan dan kesamaan minat serta tujuan antara perusahaan dengan lembaga sosial yang ada. Interaksi ini menyebabkan perusahaan tidak bisa lagi membuat keputusan atau kebijakan yang hanya menguntungkan pihaknya saja. Tetapi perusahaan juga harus memikirkan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (stakeholder needs). Jika tekanan dari stakeholder berpengaruh kuat terhadap kontinuitas dan kinerja perusahaan maka perusahaan harus bisa menyusun kebijakan sosial dan lingkungan yang terarah. c. Likuiditas Likuiditas menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan liabilitas lancarnya. Rasio

19 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

likuiditas

merupakan

suatu

indikator

mengenai

kemampauan

perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia Kamil dan Antonius (2012) berpendapat bahwa likuiditas merupakan suatu indikator untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan entitas untuk membayar semua kewajiban keuangan jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aset lancar yang tersedia. Perusahaan dengan likuiditas yang tinggi akan memberikan sinyal kepada perusahaan yang lain, bahwa mereka lebih baik dari pada perusahaan lain, dengan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan sosial. Sinyal tersebut dilakukan dengan cara memberikan informasi yang lebih luas tentang tanggungjawab sosial dan lingkungan yang mereka lakukan. Menurut Syahrir dan Suhendra (2010) menemukan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Sedangkan penelitian yang dilakukan Kamil dan Antonius (2012), hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas tidak terbukti berpengaruh pada pengungkapan CSR d. Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan entitas dalam menghasilkan laba pada tingkat penjualan, aset dan modal selama periode tertentu. Profitabilitas merupakan faktor yang membuat manajemen menjadi bebas dan fleksibel untuk mengungkapkan

20 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

pertanggungjawaban sosial kepada pemegang saham. Sehingga semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial. Menurut Putri dan Christiawan (2014) menemukan tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan informasi sosial dengan kepeduliannya terhadap masyarakat (sosial). Kamil dan Antonius (2012) berpendapat bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dapat mengatasi timbulnya biayabiaya atas pengungkapan tanggung jawab sosial tersebut. Tingkat profitabilitas yang semakin tinggi mencerminkan kemampuan entitas dalam menghasilkan laba yang semakin tinggi, sehingga entitas mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya dalam laporan keuangan dengan lebih luas. B. Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang terkait mengenai pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No 1.

Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Rafika Anggraini Putri dan Yulius Jogi Christiawan (2014)

Judul Penelitian Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Dan Leverage Terhadap Pengungkapan

Hasil Penelitian Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR

21 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Corporate Social Responsibility

2.

Ryandi Iswandika, Murtanto, Emma Sipayung (2012)

Pengaruh Kinerja Keuangan, Corporate Governance, dan Kualitas Audit Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

Likuiditas berpengaruh negatif terhadap pengungkapan CSR Leverage tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR Profitabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR Likuiditas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR Solvabilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR Kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR Proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR

3.

Reka Maiyarni, Susfayetti, Misni Erwati (2014)

Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social

Ukuran komite audit berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR Kualitas audit berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan CSR Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap

22 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Responsibility (CSR) Pada Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012

4.

Risky Latif Rosyadi (2015)

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Likuiditas, Dan Media Exposure Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility

pengungkapan CSR Likuiditas berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR Leverage berpengaruh negatif siginifikan terhadap pengungkapan CSR Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan CSR Likuiditas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR Media Exposure berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan CSR

5.

Rizkia Anggita Sari (2012)

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tipe industri berpengaruh negatif terhadap CSRD Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap CSRD Profitabilitas berpengaruh positif terhadap CSRD Leverage tidak berpengaruh terhadap CSRD Pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap CSRD

23 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

6.

Anastasia Indah Ayu Purnama, Anantawikrama Tungga Atmaja, Nyoman Ari Surya Darmawan (2014)

Pengaruh Size, Profitabilitas, Leverage, dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR Disclosure) Dalam Laporan Tahunan Perusahaan Manufaktur Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013

Size perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap pengungkapan CSR Kepemilikan institusional berpengaruh positif signifikan terhadap pengungkapan CSR

C. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini meliputi likuiditas dan profitabilitas. Sedangkan variabel dependen adalah pengungkapan Corporate Social Responsibility. Kerangka pemikiran teoritis untuk mengembangkan hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut: Likuiditas (X1)

H1 (+)

H2 (+) Profitabilitas (X2)

Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

Gambar 2.1 Model Penelitian

24 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

D. Perumusan Hipotesis 1.

Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Likuiditas adalah ukuran yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau melunasi hutanghutang jangka pendeknya. Berdasarkan teori legitimasi berkeyakinan bahwa kekuatan perusahaan yang ditunjukan rasio likuiditas tinggi akan berhubungan dengan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial yang tinggi. Hal ini didasarkan bahwa kuatnya keuangan suatu perusahaan akan cenderung memberikan informasi yang luas dari pada perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang lemah. Menurut penelitian Rosyadi (2015) menyebutkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan CSR. Penelitian yang dilakukan oleh Hussainey et. al. (2011) menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara likuiditas dan pengungkapan CSR. Penelitian yang dilakukan Syahrir dan Suhendra (2010) menemukan bahwa likuiditas memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan CSR. Atas dasar alasan tersebut maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

H1 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).

25 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Penelitian yang dilakukan oleh Nurkhin (2010) menunjukkan bahwa variabel profitabilitas mempunyai hubungan positif dengan kelengkapan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Veronica (2009) berhasil menunjukkan adanya pengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Ramdhaningsih dan Utama (2013) menemukan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pula tingkat pengungkapan profitabilitas

tanggung perusahaan

jawab yang

sosial semakin

perusahaan. tinggi

Tingkat

mencerminkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang semakin tinggi, sehingga entitas mampu untuk meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya dalam laporan keuangan secara lebih luas. Pengaruh profitabilitas didasarkan pada legitimacy theory yang mengakui adanya hubungan antara kebijakan pengungkapan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan dengan profitabilitas perusahan yang bersangkutan. Perusahaan dengan manajemen yang memiliki pengetahuan akan mampu menciptakan profit dan akan memahami pentingnya tanggung jawab sosial dan lingkungan, yang pada akhirnya akan diungkapkan dalam laporan tahunan. Atas dasar alasan tersebut maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

26 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

H2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR).

27 Pengaruh Likuiditas dan..., Salis Saevy Maulani, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMP, 2017

Related Documents


More Documents from ""