Sakit Dbd.docx

  • Uploaded by: Aan
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Sakit Dbd.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,604
  • Pages: 6
Nama kelompok 4B 1. AAN SINGA 2. FIDIA 3. SURYA TINAMBUNAN Sakit DBD ( Drama ) Seorang anak mengalami panas tinggi selama beberapa hari dan tak kunjung turun, meskipun si Ayah telah melakukan berbagai cara, seperti kompres hangat sampai pemberian obat penurun panas. Usaha itu memang membuahkan hasil, panas badan anak tersebut turun, namun tak selang beberapa lama, suhu badan anak tersebut naik kembali. Karena takut terjadi apa-apa terhadap anaknya, akhirnya si Ayah memutuskan untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit. Sesampainya di Rumah Sakit, ayah langsung menuju ke bagian pendaftaran.

Ayah

: “ Sus . . . . .Suster . . . . . .tolong anak saya sus, sudah 3 hari ini panasnya tak kunjung turun, Sus !!!

Perawat

: Tenang bapak, akan segera kami atasi. !!! Mari pak bantu saya untuk membawa anak bapak ke ruang pemeriksaan.

Ayah

: Baik Sus (sambil memapah anaknya dan mengikuti perawat)

Diruang pemeriksaan Perawat

: Adik tidur disini dulu ya !!! ( sambil membaringkan anak tersebut ke tempat tidur ). Bapak tunggu disini dulu sebentar, saya akan memanggilkan dokternya.

Ayah

: Agak cepat sedikit Sus !!! Saya tidak ingin terjadi apa-apa dengan anak saya.

Perawat

: Baik Pak !!

Sepeninggal Perawat Anak

: Ayah . . . . . dingin yah !!! Adik sudah gak kuat yah ( menggigil kedinginan )

Ayah

: Iya nak . . .. tunggu sebentar , suster masih memanggil dokter ( raut wajahnya mulai menunjukkan kegelisahan ).

Perawat

: Ayah . . . .mana dokternya ? Kenapa lama sekali ? ( rintih anak tersebut ).

Ayah

: Sebentar lagi datang nak, kamu tahan dulu . . . .!!

Anak

: Tapi adik gak . . . . . ( pingsan )

Ayah

: Nak . . . bangun nak. Dokter, suster tolong, tolong anak saya. ( Teriak bapak tersebut )

Seketika itu, dokter dan perawat datang dan langsung memeriksa si anak. Dokter

: Sudah berapa lama dia tak sadarkan diri Pak ? ( sambil memeriksa nadi anak tersebut ).

Ayah

: Baru saja, Dok !!!Ini gara-gara dokter terlalu lama ( Marah )

Perawat

: Tenang Pak, sabar. Tadi dokter masih ada keperluan sebenta

Dokter

: Maaf Pak, untuk sementara mohon bapak tunggu diluar. Saya akan memeriksa keadaan anak bapak ( seraya mengambil Stetoskop dan memeriksa keadaan si anak ). Sus, tolong bawa bapak ini keluar.

Perawat

: Baik dok. Mari pak . . . . ( membuka pintu untuk si Bapak )

Dokter

: Tekanan darahnya 90 / 70 Sus. Tolong dicatat, suhu tubuhnya 40 C, keluar bintik-bintik merah. Sus semua ini menunjukkan gejala demam berdarah. Tolong ambil sampel darahnya untuk di tes kembali di laborat. Dan tolong beri diobat penurun panas, agar suhu badannya turun.

Perawat

: Baik Dokter ( sambil mencatat hasil pemeriksaan ).

Sesaat setelah dokter keluar, perawat langsung melakukan apa yang diperintahkan oleh dokter. Perawat

: permisi adik, kakak akan mengambil darah adek untuk dilakukannya pemeriksaan lab, apakah boleh dek?

Anak

: apakah tidak akan sakit sus?

Perawat

: begini dik, ini akan terasa sakit sedikit seperti digigit semut tapi tidak anan lama dik, apakah adik bersedia?

Anak

: baiklah kalau begitu,silahkan sus

Perawat

: (dengan penuh hati-hati mengambil darah tersebut) baik dik, sudah selesai

Anak

: benar sus tidak terlalu sakit. Terimakasih sus.

Lalu suster pergi meninggalkan ruangan, kemudian datang lah dokter Ayah

: Dok, bagaimana keadaan anak saya ? Dia tidak apa-apa kan Dok .......?

Dokter

: Tenang Pak. Untuk sementara ini saya belum dapat memberi kepastian, sebelum mendapat hasil tes darah dari laborat. Tapi kami akan berusaha memberikan yang terbaik untuk anak bapak...!!!

Ayah

: Terima kasih Dokter ..!!

Dokter

: Sama-sama Pak ( sambil meninggalkan bapak tersebut ).

Sementara di ruang laborat, terlihat suster sedang menyerahkan sampel darah kepada petugas laborat.

Perawat

: Ini mas, tolong diperiksa sampel darah ini.

Petugas lab

: Baik Sus......

Perawat

: Usahakan hasilnya selesai secepatnya !

Petugas lab

: Baik sus, akan saya usahakan.

Di ruang anak tersebut dirawat Anak

: Ayah....

Ayah

: Kamu sudah sadar nak ......?

Anak

: Ayah...., adek haus !

Ayah

: Ini nak, minum dulu ( seraya memapah anaknya untuk minum ) Sementara itu, di ruang laborat.

Perawat

: Bagimana hasilnya mas ? Apa sudah selesai ?

Petugas lab

: Sudah sus. Pasien dinyatakan positif terjangkit DBD, dan ini bukti hasil tesnya ( sambil menyerahkan hasilnya ).

Perawat

: Terima kasih Mas, akan saya serahkan segera pada dokter.

Petugas lab

: Sama-sama Sus......

Kemudian, perawat langsung menuju keruang dokter untuk memberitahukan hasil lab tersebut. Perawat

: Permisi dok....!

Dokter

: Silahkan masuk sus. Ada apa Sus ?

Perawat

: Menurut hasil lab, pasien dinyatakan positif terjangkit DBD. Hal ini disebabkan karena trombositnya jauh dibawah normal. Dan ini hasil labnya Dok ( sambil memberikan hasil lab ).

Dokter

: Mmm . . . .. Baik, dan untuk sekarang tolong beri anak tersebut antibiotik dan obat penurun panas.

Perawat

: Bagaimana kalau pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi jambu klutuk dan

daging bebek yang notabennya dapat meningkatkan trombosit Dok ! Dokter

: Mmm . . . . Betul .........betul .......... betul !!!Usulan yang bagus itu Sus, dan

sekarang tolong panggilkan orang tua pasien untuk menghadap saya dan saya akan memberitahukan kondisi anak itu. Perawat

: Baik Dok, Permisi ..........!

Dokter

: Silahkan Sus ...........

Perawat tersebut langsung menuju ke Ruang dimana anak itu dirawat.

Perawat

: Adek sudah sadar ya ........?

Anak

: Iya Sus.....!

Perawat

: Bagaimana kalau suster suntik dulu ??? Supaya adik tidak kedinginan lagi !!!

Anak

: Nggak Sus, adik takut..

Perawat

: Nggak sakit ko’ kayak digigit. Adik mau sembuh kan ???

Anak

: Mau Sus . . .. .!

Perawat

: Ya.. kalau begitu sekarang suster suntik dulu ya....

Anak

: Tapi nggak sakit kan Sus .....

Perawat

: Nggak dik ( seraya menyiapkan alat injeksi ). Oh iya... Adik suka daging bebek ? ( sambil menginjeksi anak tersebut )

Anak

: Wow....... Suka banget Sus..........

Perawat

: Kalau jambu klutuk ?

Anak

: Suka sus, adek suka semua buah-buahan !

Perawat

: Ya sudah...nanti belikan ayah, daging bebek dan jambu klutuk

Anak

: Iya Suster....!

Perawat

: Nah.... udah selesai, nggak sakit kan.....!

Anak

: Nggak Sus, adek ngerasa apa-apa kok !

Perawat

: Ya sudah, sekarang suster mau merawat pasien yang lain. Adek istirahat ya...... ? Supaya cepat sembuh.

Anak

: Ya Suster.......!!! Sementara itu di ruangan dokter

Ayah Dokter

: Jadi anak saya terjangkit DBD, Dok ?? : Iya Bapak....., dan ini hasil lab nya yang menunjukkan bahwa anak bapak positif terjangkit DBD.

Ayah

: ( Melihat hasil lab dengan seksama ). Tapi dia bisa sembuh kan Dok?

Dokter

: Kami akan berusaha semampu mungkin. Bapak, untuk sementara itu

suster

telah melakukan penanganan terhadap anak bapak. Dan 2 jam lagi, kami akan melakukan pemeriksaan kembali kepada anak bapak.Saya akan memberikan resep obat kepada bapak,tolong ditebus di apotekya pak.

Ayah

: baik,terima kasih, Dok !!! Saya permisi dulu ...

Dokter

: Silahkan Pak.......!

Bapak tersebut pergi ke apotek untuk menebus obat

Asisten apoteker : Selamat siang pak, apakah ada yang bisa saya bantu? Ayah

: Saya ingin menebus obat yang ada diresep ini(sambil memberikan resep kepada apoteker)

Asisten apoteker : Baik bapak,silahkan tunggu sebentar (sambil menunjukkan ruang tunggu apotek),saya berikan dulu reserpnya ke apoteker. Ayah

: iya bu

Asisten apoteker : ini obatnya pak,obat ini diminum 3x sehari setelah makan ya pak, dan obat yang kedua ini diminum 2x sehari sebelum makan ya pak. Ayah

: Terimakasih bu.

Bapak itu kembali ke ruang dimana anaknya dirawat. Namun di tengah jalan dia bertemu suster. Ayah

: Gimana anak saya Sus ?? Dia baik-baik saja kan ???

Perawat

: Dia baik-baik saja pak. Saya sudah memberikan antibiotik dan obat penurun panas. Dan tolong Bapak juga memberikan jambu klutuk dan daging bebek untuk dikonsumsi anak bapak. Guna sebagai obat herbal.

Ayah

: Baik Sus, terima kasih. Tapi, mengapa harus menggunakan daging bebek dan jambu klutuk Sus ? bukan obat medis ?!

Perawat

: Itu semua guna meningkatkan trombositnya Pak .

Ayah

: Oh...... begitu Sus. Kalau begitu terima kasih Sus...

Perawat

: Sama-sama Pak ( sambil meninggalkan bapak tersebut ).

Setelah 2 jam, dokter dan perawat kembali menge-chek keadaaan anak tersebut, dan suhu badannya sedikit menurun tidak seperti waktu pertama kali dia dirujuk ke Rumah Sakit. Perawat dan dokter terus mencatat dan memantau perkembangan anak tersebut. Dan syukurlah keadaan anak tersebut berangsur-angsur membaik. Setelah 3 hari dalam pantauan dokter dan perawat, anak tersebut kembali pulih seperti sedia kala.

Dokter

: Adek.......sebentar ya...! Dokter akan memeriksa keadaan adek dulu...

Anak

: Iya dok ....

Dokter

: Kondisinya sudah membaik Sus...!

Perawat

: Iya dok..... ( sambil mencatat )

Anak

: Dokter, apa saya sudah boleh pulang ?

Dokter

: Oh.......Tentu, karena kondisi adek sudah membaik, adek boleh pulang !!

Anak

: Sekarang juga Dok !!

Dokter

: Iya sekarang juga.......!!!Tapi ingat ya, jaga kesehatan adek baik-baik.

Kesehatan itu mahal harganya. Dokter pergi dulu ya, mau memeriksa pasien-pasien lain !!!! Anak

: Berarti sehat itu bisa dijual ya, dok !!!

Dokter

: ( Tersenyum, sambil menggosok rambut anak tersebut kemudian pergi ).

Saat diluar ruangan Dokter

: Anak bapak sudah diperbolehkan pulang sekarang, kondisinya juga berangsurangsur normal.

Ayah

: Betul dok, terima kasih. !

Dokter

: Iya bapak, sama-sama. Berterimakasihlah kepada Allah, karena tanpa bantuanNya, usaha yang kami lakukan tidak akan berhasil ( sambil meninggalkan bapak tersebut ).

Ayah

: Alhamdulillah, Terima kasih Ya Allah..

Di kamar pasien Anak

: Jadi, saya sudah sembuh sus ? Sudah boleh pulang kan Sus ?

Perawat

: Iya dek.Adek sudah sembuh dan boleh pulang dan ingat pesan dokter ya dek?

Anak

: Horee............!!!

Akhirnya si anak itupun sembuh dari sakitnya dan kemudian dia pulang bersama ayahnya.

Related Documents

Sakit Rahasia
June 2020 15
Sakit Jiwa
June 2020 23
Sakit Perut.docx
April 2020 17
Sakit Kepala.docx
May 2020 18
Sakit Gagap
December 2019 25
Sakit Dbd.docx
May 2020 20

More Documents from "Aan"