Ruang Luar Dan Ruang Dalam.docx

RUANG LUAR DAN RUANG DALAM A.Menurut Pendapat Yoshinobu Ashihara : Ruang diklasifikasikan menjadi, 1.Ruang Non Arsitektur Adalah ruang-ruang yang dihasilkan pada keadaan-keadaan tak disengaja atau tak direncanakan. Ciri khas dari ruang non arsitektural ini adalah tidak adanya penggunaan material-material arsitektur permanen. Ruang dibentuk oleh bayangan –yang dihasilkan dari penyinaran matahari-, suara -yang diteriakkan oleh manusia pada suatu titik tertentu-, nurani manusia –sepasang kekasih yang memayungi diri dari hujan, tikar -alas duduk-duduk rekreasi pantai- dan semacamnya. 2.Ruang Alam Adalah ruang yang belum atau tidak terjamah manusia. Misalnya lembah, ngarai, gunung dan semacamnya. 3.Ruang Luar Adalah ruang arsitektural yang terdiri dari elemen-elemen pembentuk ruang berupa alas dan dinding. Istilah lain ruang luar adalah arsitektur tanpa atap. Ekspresi dari ruang luar adalah banyak diwarnai pohon-pohonan, air, bebatuan alam, sculpture, furniture semen dan semacamnya. 4.Ruang Dalam Adalah ruang arsitektural yang terdiri dari elemen-elemen pembentuk ruang berupa alas, dinding dan atap. Expresi dari ruang dalam banyak diwarnai oleh keramik, batu bata , batu-batuan terolah dan semacamnya. Dalam skala besar/perkotaan, ruang luar dan dalam diistilahkan ruang urban. Dalam lingkup ruang urban ini, ada istilah mengenai street picture, yaitu merupakan jaringan jalan kendaraan. Oleh Yoshinobu Ashihara tentang ruang urban, street picture adalah sebagai ruang luar automobile dan ruang luar non street picture sebagai ruang luar human being.

B.Menurut Peraturan Membangun : Di beberapa kota besar, terutama DKI Jakarta, ada peraturan membangun yang menentukan batasan maksimal build up area (wilayah terbangun) dalam suatu site. Anda akan mengerti dengan mengikuti uraian berikut ini. Ruang diklasifikasikan menjadi, 1.Site : Adalah ruang untuk suatu proyek lingkungan buatan mencakup bangunan dan penghijauan. Dalam istilah lain, site adalah kavling kita. 2.Bangunan : Adalah ruang-ruang arsitektur dalam site yang masuk dalam perhitungan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) dan KLB (Koefisien Lantai Bangunan). KDB dan KLB adalah koefisien yang menyatakan angka wilayah terbangun (build up area) dalam site. Misalnya KDB.=50%, sementara site 100m2. Ini berarti bahwa luas total lantai dasar bangunan tidak boleh lebih dari 50m2. Misalnya KLB.= 2, sementara site 100m2. Ini berarti bahwa luas keseluruhan ruang-ruang dalam tidak boleh lebih dari 200m2 (200m2 : 100m2 = 2). Sisanya, merupakan wilayah terbuka (open space). Di lantai dasar ada 50m2 atau lebih. Pengejawantahannya yaitu ruang tamu, ruang garasi, ruang makan dan semacamnya. 3.Penghijauan : Adalah ruang-ruang arsitektur dalam site yang tidak termasuk dalam hitungan KDB dan KLB. Maka, open space identik dengan penghijauan atau taman. C.Kesimpulan Definisi Ruang Luar Dan Ruang Dalam Dari 2 referensi diatas, kita dapat mengambil kesimpulan sebagaimana berikut, 1.Ruang luar adalah ruang dimana elemen-elemen pembentuk ruang yang permanen ataupun konstruktif sekali hanya terdiri dari 2, yaitu elemen alas dan elemen dinding. Tergolong dalam ruang ini adalah carport mobil yang diberi elemen atap non permanent polycarbonate, gazebo yang merupakan elemen –hardscape- taman, gardu satpam di gedung atau di rumah nan megah dan semacamnya.

2.Ruang dalam adalah ruang dimana elemen-elemen pembentuk ruang yang permanen ataupun konstruktif sekali terdiri dari 3, yaitu elemen alas dan elemen dinding dan elemen atap. Tergolong dalam ruang ini adalah ruang tamu rumah, ruang mushalla, void rumah dan semacamnya.