SKENARIO ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN ( OTORITER )
Disusun oleh : KELOMPOK 2 Achmad Khoirun Nur Fiqri Jandika Ramandika Marti Cahyati Syahri Fadillah
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORNEO CENDEKIA MEDIKA PANGKALANBUN 2019
ROLE PLAY MANAJEMEN OTORITER A. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian Sebuah gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tujuan ,menganggap organisasi sebagai milik pribadi menyamakan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi,tergantung pada kekuasaan formal menganggap staff sebagai alat,tidak mau menerima kritik dalam menggerakan staff selalu memandang unsure paksaan atau hukuman,tidak tepat di gunakan pada organisasi yang persifat partisipatif. Ciri-ciri kepemimpinian Otoratik(Menurut Sudarwan Danim (2004: 75) ) Dan pada kasus yang kami ambil adalah manajemen nyeri dengan mengajarkan teknik relaksasi.
a. Beban kerja organisasi pada umumnya ditanggung oleh pemimpin. b. Bawahan, oleh pemimpin hanya dianggap sebagai pelaksana dan mereka tidak boleh memberikan ide-ide baru. c. Bekerja dengan disiplin tinggi, belajar keras, dan tidak kenal lelah. d. Menentukan kebijakan sendiri dan kalaupun bermusyawarah sifatnya hanya penawar saja. e. Memiliki kepercayaan yang rendah terhadap bawahan dan kalaupun kepercayaan diberikan, didalam dirinya penuh ketidak percayaan. f. Komunikasi dilakukan secara tertutup dan satu arah. g. Korektif dan minta penyelesaian tugas pada waktu sekarang.
Pemeran : Kepala Ruangan
: Achmad Khoirun Nur Fiqri
Ketua Tim
: Syahri Fadillah
Perawat
: Jandika Ramandika
Pasien ( Ny. M )
: Marti Cahyati
SKENARIO... Pada hari rabu di sebuah bangsal penyakit dalam, Dahlia di Rumah Sakit A, ada sebuah acara rutin, yaitu Pre dan Post Conference sebelum semua tenaga kesehatan melaku-kan tugas. acara Pre dan Post Conference di adakan di Nurse Station di bangsal Dahlia tersebut. Dalam acara tersebut di hadiri seorang Kepala Ruang, satu orang ketua tim dan satu orang perawat associate. Berikut percakapan yang terjadi saat pre conference berlangsung: Karu
: (Duduk di nurse station)
Katim
: Selamat pagi pak !
perawat
: Selamat pagi pak
Karu
: Sudah berkumpul semua disini ?
Semua
: Sudah
Karu
: Baiklah, marilah segera kita mulai. Assalamualaikum Wr. Wb Sebelum memulai acara pre conference pada pagi hari ini, marilah kita mulai dengan berdoa bersama-sama. Berdoa dimulai (doa) Berdoa selesai. Setelah tadi kita buka dengan berdoa, langsung saja ke acara inti yaitu penyampaian masalah, saya persilahkan kepada masing-masing katim untuk menyampaikan masalahnya.
Katim
Karu
: dari tim kami jumlah pasien ada 5, Ny. A tadi sudah dilakukan tranfusi, Tn. A mengeluh sesak dan sudah diberikan oksigen, Ny. C hari ini sudah boleh pulang. Ny. B pasien baru masuk dengan keluhan sesak, batuk lebih dari 2 minggu dan Ny. M tadi mengeluh sesak , nyeri dan susah tidur : baik terimakasih atas laporannya, kalau begitu kita langsung saja melakukan kegiatan pada pagi ini.
Setelah selesai operan para perawat melakukan verbed dan TTV lalu perawat beserta ketua tim da kepala ruangan mengecek pasien satu per satu hingga sampailah pada Ny. M Kepala Tim : Selamat pagi buk ... bagaimana tidurnya tadi malam? Nyenyak atau tidak? Pasien : Tidak mas, Kepala Tim : Kenapa??? Pasien : Ini mas, saya sesak nafas dan merasa nyeri jadi saya tidak bisa tidur. Kepala Tim : ya sudah sekarang istirahat dulu nanti ada perawat yang akan mengajari ibu teknik relaksasi agar ibu tidak merasa nyeri lagi. Pasien : Baik mas, Setelah mengecek satu per satu pasien, kembali ke ruangan untuk melakukan tindakan lebih lanjut kepada pasien.
Kepala Ruangan Perawat
: nanti pasien Ny. M tolong di ajarkan relaksasi ya? Supaya nyeri yang dia rasakan bisa berkurang. : baik pak. Saya akan lakukan.
Setelah itu perawat menuju ruang Ny. M untuk melakukan relaksasi. Perawat : selamat pagi bu? Pasien : Pagi Perawat : Bu, saya hari ini akan mengajarkan ibu teknik relaksasi supaya nyeri yang ibu rasakan sedikit berkurang,jadi ibu bisa tidur nyenyak. Ibu bersedia kan? Pasien : Iya saya mau. Perawat : Ibu bisa melihat saya terlebih dahulu setelah itu ibu sendiri sambil saya ajari. Pasien : (mengangguk) Iya. Perawat : Pertama ibu tarik napas,tahan 3 detik lalu hembuskan pelan-pelan lewat mulut (sambil mempraktekkan). Ini diulang beberapa kali sampai nyeri berkurang. Ibu sekarang sudah mengerti? Sekarang coba ganti ibu yang mempraktekkan? Pasien : (Melakukan relaksasi) seperti ini ya? Perawat : Iya , bu. Bagus. Sekali lagi bu. Nanti kalau ibu sudah capek, ibu bisa istirahat dulu. Pasien : Iya. Perawat : Ya sudah bu. Sekarang saya sudah selesai, ibu silahkan istirahat dulu saya mau kembali ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan ibu bisa panggil saya. Pasien : Baik. Setelah selesai melakukan teknik relaksasi perawat melapor pada Kepala Ruangan. Perawat : tok ,,, tok,,, permisi pak Kepala ruangan : oh ... iya silahkan masuk, silahkan duduk Perawat : maaf pak, saya mau melapor bahwa saya sudah mengajarkan teknik relaksasi kepada Ny. M Kepala ruangan : lalu bagaimana respon dari pasien? Apakah pasien bisa melakukan sendiri dan apakah nyerinya berkurang sekarang? Perawat : Pasien sudah bisa melakukannya sendiri dan nyeri yang pasien rasakan juga telah berkurang. Kepala Ruangan : Baik, nanti saya akan mengeceknya sendiri. Silahkan melanjutkan pekerjaan. Perawat : Baik pak. Setelah Kepala Ruangan menyelesaikan pekerjaannya, Kepala Ruangan mengunjungi Ny.M Kepala Ruangan : Selamat pagi bu? Pasien : Pagi pak. Kepala Ruangan : Bagaimana bu keadaannya? Tadi kan sudah diajarkan teknik relaksasi, apakah nyerinya sudah berkurang? Pasien : Anu pak. Nyerinya sudah berkurang tapi sedikit. Saya masih merasa nyeri walau saya sudah lakukan teknik relaksasi. Ini bagaimana pak? Kepala Ruangan : Baik bu. Saya akan berusaha membantu ibu untuk mengatasi masalah ibu. Saya mencari cara untuk mengurangi rasa nyeri yang ibu rasakan. Pasien : Iya pak. Terima kasih.
Setelah itu Kepala Ruangan, ketua tim dan semua perawat berdiskusi. Perawat : Permisi pak? Kepala Ruangan : Ya silahkan. Ketua Tim : Ada keperluan apa bapak memanggil kita semua? Kepala Ruangan : Begini, tadi kan saya sudah mengecek keadaan pasien Ny. M yang mengeluh nyeri. Dia berkata bahwa nyerinya hanya berkurang sedikit. Saya merasa bahwa pelayanan kita di manajemen nyeri masih kurang sehingga perlu ditingkatkan. Perawat : Iya saya rasa juga begitu. Bagaimana kalau kita juga melakukan distraksi dalam manajemen nyeri. Ketua Tim : Saya rasa itu ide yang baik. Saya setuju Kepala Ruangan : menurut saya itu kurang memuaskan, saya sudah mengambil keputusan, saya akan mengirim beberapa dari kalian untuk mengikuti pelatihan manajemen nyeri. Saya akan memberitahukannya secepatnya. Sekarang diskusi ini saya akhiri, terima kasih atas partisipasinya. Semoga nanti hasilnya memuaskan. Amin. Sekarang kalian bisa kembali melaksanakan pekerjaan yang tadi tertunda. Semua : Iya pak. Permisi. Setelah 2 hari beberapa perawat mengikuti pelatihan manajemen nyeri kemudian perawat menerapkan ilmu yang mereka dapat dipelatihan tersebut. Setelah beberapa hari cara ini diterapkan ada peningkatan dalam pelayanan di ruangan tersebut, dan pasien merasa puas dengan pelayanan di ruangan itu.