BAB I PENDAHULUAN
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan RKL-RPL 1.2.1 Maksud Maksud pemrakarsa kegiatan menyusun RKL-RPL Rencana jalan tol Soroja sebagai berikut: a. Menjelaskan dampak penting yang timbul akibat dari setiap tahapan kegiatan pembangunan terhadap komitmen komponen geofisik-kimia, biologi, sosial ekonomi, budaya, dan kesehatan masyarakat. b. Menentukan langkah-langka kegiatan untuk menangani atau menanggulangi dampak negatif dan mengembangkan dampak positif dari kegiatan pembangunan jalan tol yang dinyatakan sebagai dampak penting. 1.2.2 Tujuan Tujuan penyusunan RKL-RPL rencana pembangunan jal tol Soroja adalah untuk: a. Mengoptimalkan pelaksanaa kegiatan pembangunan jalan tol yang berwawasan lingkungan. b. Melingungi lingkungan geofisik-kimia, biologi, sosial ekonomi, dan budaya dari kemungkinan timbulnya gangguan, kerusakan, dan pencemaran akibat pembangunan jalan tol Soroja.
1.2 Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup Komitmen KementerianPekerjaan Umum RI dalam hal ini diwakili oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU dalam pelaksanaan pembangunan yang berwawasan lingkungan berdasarkan PP no. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan yang sebagai berkut: a. Berwawasan lingkungan upaya sadar dan berencana untuk mengelola sumber daya secara bijaksana
b. Perlu dianalisis sejak awal perencanaan, sehingga langkah pengendalia dampak negatif dan pengembangan dampak positif c. Berkomitmen melakukan kordinasi dengan instansi terkait lainnya dalam rangka kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.
BAB II RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
2.1 Tahap Pra Konstruksi 1. Timbulnya Keresahan Sosial a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Timbulnya keresahan masyarakat akibat belum ada informasi yang tepat untuk kepastian dilaksanakannya proyek b. Indikator Keberhasilan Adanya pengaduan dari masyarakay terkait pembebasan lahan secara langsung dan tidak langsung c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Melakukan komunikasi dengan masyarakat
Berdasarkan peraturan terkait
Berkordinasi dengan aparat setempat.
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan berada di wilayah Desa Cingondewah Hilir, Desa Mekar Rahayu, Desa nanjung, Desa Margaasih, Deso Kopo, Desa Pemeuntasan, desa Parung Serab, Desa Gempol Sari. e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Dilakukan sekali selama kegiatan. f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
2. Penurunan Jumlah Penghasilan Masyarakat a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak
Dampak yang ditimbulkan adalah penurunan pendapatan masyarakat yang lahan dan asetnya digunakan dalam pembangunan proyek. b. Indikator Keberhasilan Keresahan di desa-desa yang lahannya digunakan akan diganti rugi. c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Sosialisasi mengenai rencana pembangunan
Sosialisasi terkait perilaku masyarakat agar tidak kosumtif dan lebih produktif.
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan berada di wilayah Desa Cingondewah Hilir, Desa Mekar Rahayu, Desa nanjung, Desa Margaasih, Deso Kopo, Desa Pemeuntasan, desa Parung Serab, Desa Gempol Sari. e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Sekali selama kegiatan pembangunan. f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
3. Ketidakcocokkan Harga Ganti Rugi a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Adanya kegelisahan dan kerugaian kelompok penduduk akibat proses jual beli lahan yang tidak cocok harga ganti rugi dengan spekulan pemilik modal. Serta kesulitan bagi pemrakarsa terkait mahalnya harga ganti rugi akibat adanya spekulan lahan. b. Indikator Keberhasilan Adanya pengaduan masyarakat terkait ketidakcocokan ganti rugi. c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Melakukan pendataan
Sosialisasi mengenai rencana pembanguna jalan tol
Berkordinasi dengan aparat setempat.
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Lokasi pengelolaan berada di wilayah Desa Cingondewah Hilir, Desa Mekar Rahayu, Desa nanjung, Desa Margaasih, Deso Kopo, Desa Pemeuntasan, desa Parung Serab, Desa Gempol Sari. e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Dilakukan minimal 3 kali atau sesuai kebutuhan intensitas selama program pembebasan f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
2.2 Tahap Konstruksi 1. Meningkatkan Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Meningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha bagi masyarakat sekitar b. Indikator Keberhasilan
Tingkat partisipasi tenaga lokal dan mitra
Meningkatkan kesejahteraan penduduk dari upah proyek
c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Identifikasi kebutuhan tenaga kerja serta potensi tenaga kerja masyarakat.
Mengatur rekrutmen pekerja
Mengatur partisipasi perushaan lokal.
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan berada di wilayah Desa Cingondewah Hilir, Desa Mekar Rahayu, Desa nanjung, Desa Margaasih, Deso Kopo, Desa Pemeuntasan, desa Parung Serab, Desa Gempol Sari. e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Dilakukan sekali secara intensif. f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
2. Penurunan Kualitas Udara dan kebisingan a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Adanya penurunan kualitas udara akibat polutan kendaraan proyek serta kebisingan alat-alat proyek. b. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan adalah baku mutu kualitas ambien menurut PP RI no. 41 tahun 1999 c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Menggunakan kendaraan proyek yang memiliki KIR
Penggunaan penutup pada truk kendaraan
Melakukan penyiraman
Pengaturan jadwal keberangkatan kendaraan proyek
Melakukan kordinasi dengan aparat terkait
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Sepanjang lokasi proyek dan jalan akses menuju proyek e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Minimal satu kali pengecekan kalayakan f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
3. Gangguan Lalu Lintas dan kerusakan jalan a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak
Kegiatan mobilitas kendaraan proyek
Bongkar muat kendaraan proyek dan alat-alat proyek
Mobilitas kendaraan bertonase besar
b. Indikator Keberhasilan Ketertiban dan kelamatan berlalu lintas kendaraan serta adanya kerusakan jalan c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Adanya petugas yang mengatur mobilitas kendaraan proyek keluar masuk lokasi proyek
Adanya rambu-rambu peringatan
Pengaturan jawdal keberangkatan proyek
Melakukan perbaikan jalan yang rusak
Berkordinasi dengan dinas terkait
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Sepanjang jalan akses yang digunakan mobilitas proyek e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengaturan kendaraan proyek dilakukan setiap hari selama kegiatan pembangunan dan perbaikan jalan rusak minimal sekali setelah proses konstruksi f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
4. Timbulnya getaran a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Terjadinya getaran akibat pekerjaan tiang pancang b. Indikator Keberhasilan Baku mutu menurut KEPMEN LH No. 49 tahun 1996 c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pembuatan pagar proyek
Melakukan kordinasi dengan aparat sekitar
Alat dilengkapi dengan alata peredam getaran
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Lokasi jembatan sungai citarum, simpang susun Margaasih dan simpang susun Katapang. e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Minimal sekali selama pemancangan f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
5. Berubahnya Pola Aliran Sungai a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Adanya perubahan pola air akibat berpotongan dengan jalan tol b. Indikator Keberhasilan
Adanya genangan/banjir
Adanya lahan pertanian yang tidak terairi
c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dibuatkan jembatan
Pembuatan pipa beton pada aliran irigasi kecil
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Sepanjang jalan tol yang berpotongan dengan sungai dan irigasi-irigasi teknis e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Minimal satu sekali selama kegiatan f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
2.3 Tahap Pasca Konstruksi (Tahap Operasi) 1.
Peningkatan Intensitas Kebisingan a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Kebisingan akibat lalu lalangnya kendaraan yang menggunakan jalan tol b. Indikator Keberhasilan Baku mutu menurut KEPMEN LH no. 48 tahun 1996 c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dinding pembatas antara jalan tol dengan lahan warga atau rumah warga
Penghijauan kembali dan lebih dirapatkan
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Sepanjang jalan tol Soroja e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Dimulai dari tahap konstruksi dan selama tahap operasional jalan tol f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
2.
Penurunan kualitas udara a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Adanya poutan akibat aktifitas kendaraan di jalan tol b. Indikator Keberhasilan Baku mutu kualitas udara ambien menurut PP RI no. 41 tahun 1999 c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup
Melakukan penghijauan kembali di sepanjang jalan tol di kiri dan kanan.
Membuat buffer dengan penghijauan di lokasi dekat permukiman
d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Sepanjang jalan tol soroja
e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Penghiajaun minimal satu kali f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
3.
Terganggunya mobilitas warga a. Dampak Lingkungan yang Dikelola dan Sumber Dampak Perkampungan dan desa warga terpisah oleh jalan tol soroja b. Indikator Keberhasilan Adanya keluhan menyangkut kesulitan akses ke perkampungan terdekat c. Bentuk Pengelolaan Lingkungan Hidup Membangun JPO d. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Sta 1+606, Sta 2+671, Sta 3+723, sta 4+166, sta 6+846 e. Periode Pengelolaan Lingkungan Hidup Dilakukan sejak tahap konstruksi f. Instansi Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pelaksana, BPJT Kementerian PU
Pengawas, BPLHD Jawa Barat, BPN Kabupaten Bandung dan Kota Bandung, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.
Pelaporan, BPLHD Jawa Barat, BPLH Kabupaten Bandung dan Kota Bandung
BAB III RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
3.1 Tahap Pra Kontruksi 1.
Timbulnya keresahan sosial a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Akibat belum ada informasi yang tepat untuk masyarakat mengenai kepastian dilaksanakannya proyek. 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Pengaduan masyarakat tertangani 3) Sumber Dampak Adanya kegiatan pembebasan lahan. b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Melakukan monitoring dan evaluasi, pengumpulan data survey, monitoring hasil kordinasi aparat terkait. 2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan berada di wilayah Desa Cingondewah Hilir, Desa Mekar Rahayu, Desa nanjung, Desa Margaasih, Deso Kopo, Desa Pemeuntasan, desa Parung Serab, Desa Gempol Sari. 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Sekali selama masa pra konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
2.
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
Perubahan pendapatan a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Perubahan pedapatan atau penurunan penghasilan masyarakat 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Perubahan pendapatan masyarakat 3) Sumber Dampak Adanya kegiatan pembebasan lahan b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Melakukan monitoring dan evaluasi, pengumpulan data survey, monitoring hasil kordinasi aparat terkait. 2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Desa-desa sekitar tapak proyek 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Sekali selama masa pra konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
3.
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
Ketidakcocokkan harga ganti rugi a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Adanya kegelisahan dan kerugian penduduk akibat proses jual beli lahan yan tidak sesuai. 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Pengaduan masyarakat tertangani 3) Sumber Dampak Adanya kegiatan pembebasan lahan. b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Melakukan monitoring dan evaluasi, pengumpulan data survey, monitoring hasil kordinasi aparat terkait. 2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi pengelolaan berada di wilayah Desa Cingondewah Hilir, Desa Mekar Rahayu, Desa nanjung, Desa Margaasih, Deso Kopo, Desa Pemeuntasan, desa Parung Serab, Desa Gempol Sari. 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Sekali selama masa pra konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3.2 Tahap Konstruksi 1.
Meningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Adanya kesempatan berusaha dan peluang berusaha 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Tingkat partisipasi tenaga kerja lokal 3) Sumber Dampak Mobilisasi tenaga kerja dan operasional base camp b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Pendataan jumlah tenaga kerja lokal dan kontraktor lokal 2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Di desa-desa sekitar proyek 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Sekali selama masa konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
2.
BPLH Kota Bandung
Penurunan kualitas udara dan kebisingan a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Adaya penurunan kualitas udara dan kebisingan 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Zat pencemar partikulat/debu tolok ukur dampak adalah menurut PP RI no. 41 tahun 1999 3) Sumber Dampak
Adanya mobilisasi alat dan bahan
Pengankutan timbunan tanah
Pekerjaan jalan tol
Pekerjaan pemancangan
Pekerjaan struktur
b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Mengecek uji kelayakan/KIR
Melakukan monitoring
Melakukan sampling di lokasi kegiatan
Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan SOP
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Jalur akses dan jalan yang dilalui kendaraan 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Sekali selama masa konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
3.
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
Gangguan lalu lintas dan kerusakan jalan a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Adaya gangguan lalu lintas dan kerusakan jalan pada jalan-jalan yang dilalui kendaraan proyek 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Tolok ukur lalu lintas adalah V/C < 1 atau tidak terjadi kemacetan dan kegiatan mobilitas kendaraan proyek 3) Sumber Dampak
Kegitan mobilitas kendaraan proyek
Pembersihan lahan dan pembongkaran bangunan
Pengangkutan tanah timbunan
b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Monitoring penempaan petugas proyek pengatur kendaraan keluar masuk proyek
Monitoring penyediaan rambu-rambu
Monitoring jadwal keberangkatan kendaraan
Pengamatan secara langsung tonase kendaraan material
Melakukan perbaikan jalan
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Jalur akses dan jalan yang dilalui kendaraan 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Minimal sekali selama masa konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU
2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
4.
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
Timbulnya getaran a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Getaran bersumber dari pekerjaan tiang pancang 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Baku mutu menurut Kepmen LH no. 49 tahun 1996 3) Sumber Dampak Adanya pekerjaan pemancangan b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Monitoring pemasangan seng pembatas lokasi pekerjaan
Evaluasi hasil kordinasi dengan dinas terkait
Pengukuran getaran menggunakan penangkap getaran
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Lokasi jembatan sungai citarum, simpang susun Margaasih dan simpang susun Katapang. 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Minimal sekali selama masa konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU
2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
5.
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
Berubahnya pola aliran sungai a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Perubahan pola aliran sungai/saluran 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Adanya perubahan pola aliran dibandingkan sebelum adanya proyek 3) Sumber Dampak Adanya pekerjaan proyek b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengamatan langsung di lapangan
Pembuatan jembatandan saluran drainase
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Sepanjang jalan tol yang berpotongan dengan sungai dan irigasi-irigasi teknis 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup Minimal sekali selama masa konstruksi. c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3.3 Tahap Pasca Konstruksi (tahap operasi) 1.
Peningkatan Intensitas Kebisingan a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Peningkatan kebisingan udara 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Kepmen LH no. 48 tahun 1996 3) Sumber Dampak Adanya operasional jalan tol b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengkuruan di lokasi kegiatan
Melakukan pengamatan terhadap penggunaan dinding pembatas
Melakukakn pengamatan terhadap penanaman penghijauan lebih dirapatkan
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Sepanjang jalan tol 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup 6 bulan sekali selama kegiatan operasional berlangsung c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
2.
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
Penurunan Kualitas Udara a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Kualitas udara 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Kualitas udara ambien menurut PP RI no. 41 tahun 1999 3) Sumber Dampak Adanya operasional jalan tol b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup
Melakukan pengkuruan di lokasi kegiatan
Melakukakn pengamatan terhadap penanaman penghijauan lebih dirapatkan
2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Sepanjang jalan tol 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup 6 bulan sekali selama kegiatan operasional berlangsung c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
3.
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
Terganggunya Mobilitas Penduduk a. Dampak Lingkungan Yang Dipantau 1) Jenis Dampak Yang Dipantau Terganggunya kegiatan mobilitas penduduk dari desa ke desa yang lainnya 2) Indikator/Parameter Lingkungan Hidup Yangg Dipantau Kesulitan masyarakat untuk mobilitas akibat terpotongnya dengan keberadaa jalan tol 3) Sumber Dampak Adanya operasional jalan tol b. Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Metode Pemantauan Lingkungan Hidup Melakukan pengamatan secara langsung dilapangan terhadap keberadaan JPO 2) Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Di lokasi JPO 3) Periode Pemantauan Lingkungan Hidup 6 bulan sekali selama kegiatan operasional berlangsung c. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup 1) Pelaksana Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana kegiatan adalah Badan Pengawas Jalan Tol kementerian PU 2) Pengawas Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPN Kab. Bandung
BPN Kota Bandung
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung
3) Penerima Laporan Pemantauan Lingkungan Hidup
BPLHD Jawa Barat
BPLH Kab. Bandung
BPLH Kota Bandung