Revitalisasi Smk 2018.pdf

  • Uploaded by: Rizki Ilyas
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Revitalisasi Smk 2018.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 5,747
  • Pages: 58
REVITALISASI SMK M. BAKRUN

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DAFTAR ISI 1

KONDISI SMK

2

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

3

PENGEMBANGAN SMK

01

KONDISI SMK

UU 20/2003 Sisdiknas Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).

S M K

“Pendidikan Kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja pada bidang tertentu” (UU No. 20 Tahun 2003 Ttg Sisdiknas , Penjelasan Pasal 15)

TUJUAN REVITALISASI SMK

LULUSAN: Melahirkan Wirausahawan Baru (Self Starters/job Creators)

Menghasilkan Tenaga Kerja Kapabel dan Produktif selaras dengan Kebutuhan Industri

Pengembangan/teknologi Terapan (Mobilitas Vertikal/Proceed ke Politeknik)

Menghasilkan lulusan yang mampu:  Bekerja,  Mengembangkan Diri/ Melanjutkan, dan  Wirausaha Muda sesuai dengan kompetensinya.

KONDISI TENAGA KERJA INDONESIA 121,02 juta

Bekerja

Usia > 15 tahun

Angkatan Kerja

Sumber: Berita Resmi Statistik, November 2017

(42,13 %) (17,95 %)

< SD

: 50.985.972

SMP SMA SMK

: 21.722.513 : 21.134.039 : 12.590.816

DIPLOMA I/II/III

: 3.285.855

(2,71 %)

UNIVERSITAS

: 11.324.553

(9,35 %)

Pengangguran

128,06 juta Jumlah Penduduk Indonesia sekitar 250 juta orang

orang

(17,46 %) (10,40 %)

7,04 juta orang

orang

Usia 18-25 Tahun ……. ? < SD SMP SMA SMK DIPLOMA I/II/III

: : : : :

……….. ……….. ……….. ………. ………..

UNIVERSITAS

:

.……….

(………%) (………%) (………%) (………%) (……..%) (…….%)

< SD SMP SMA SMK DIPLOMA I/II/III

: : : : :

1.379.146 1.274.483 1.910.626 1.620.549 249.736

UNIVERSITAS

:

627.235

(19,53%) (18,05%) (27,06%) (22,95%) (3,54%) (8,88%)

7

PERKEMBANGAN SMK 2015-2017 Jumlah SMK 15,000

12.659

13.236

Jumlah Siswa SMK

13.926

6,000,000 5,000,000

4.682.913

4.911.184

4,000,000

10,000 9,339

9,802

10.389

3,000,000

2,678,858

2.792.029

1,825,155

2,004,055

2.119.155

Tahun 2015

Tahun 2016

Tahun 2017

2,509,832

2,000,000

5,000 0

4.334.987

3,320

3,434

Tahun 2015 Tahun 2016 Negeri Swasta

Sumber: Buku Data SMK 2017, 5 Desember 2017

3.537 Tahun 2017

1,000,000 0

Negeri

Swasta

• Pertambahan Jumlah Siswa Tiap Tahun Sekitar 250.000 Siswa 8 • Pertambahan Rombel / tahunSekitar= 250.000/36 = 6.944 Rombel

Jumlah Siswa SMK Berdasar Bidang Keahlian Pariwisata

Kemaritiman

1.633.251

332.886

24.854

Bisnis dan Manajemen

Kesehatan

1.260.671

Seni dan Kreatif

59.507

42.242

Teknologi Informasi dan Komunikasi

Agribisnis dan Agroteknologi

Energi

Teknologi dan Rekayasa

1.089.947

189.253

11.343

Total

4.911.184 Sumber: Diolah dari Dapodik data cut off 26 November 2017

9

Pengangguran Tamatan SMK Pengangguran Lulusan SMK Tahun 2016 berdasarkan Pengalaman Kerja Sebelumnya

593,264 , (44%)

755,063 , (56%)

Belum Pernah Bekerja Sudah Pernah Bekerja Sebelumnya

10

Inpres Nomor 9 Tahun 2016

1

Mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia; dan

2

Menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing dengan berpedoman pada peta jalan pengembangan SMK.

Dalam rangka penguatan sinergi antar pemangku kepentingan untuk merevitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia Indonesia, dengan ini menginstruksikan:

1. Para Menteri Kabinet Kerja;

2. Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi; dan

3. Para Gubernur;

Inpres Nomor 9 Tahun 2016 Revitalisasi SMK Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tingi

Menteri BUMN

Menteri Perindustrian Menteriof Tenaga Kerja Menteri Perhubungan

Menteri Kesehatan

Revitalisasi SMK

Badan Nasional Sertifikasi Profesi Menteri Keuangan

Menteri Kelautan dan Perikanan Gubernur

INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2016 KEMENTERIAN, LEMBAGA & GUBERNUR

TUGAS

Menteri Pendidikan dan a. Membuat peta jalan pengembangan SMK; Kebudayaan b. Menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna lulusan (link and match); c. Meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; d. Meningkatkan kerja sama dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/industri; e. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK; dan f. Membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

a. Mempercepat penyediaan guru kejuruaan SMK melalui pendidikan, penyetaraan, dan pengakuan; dan b. Mengembangkan program studi di Perguruan Tinggi untuk menghasilkan guru kejuruan yang dibutuhkan SMK.

Menteri Perindustrian

a. Menyusun proyeksi pengembangan, jenis, kompetensi (job title), dan lokasi industri khususnya yang terkait dengan lulusan SMK; b. Meningkatkan kerja sama dengan dunia usaha untuk memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dan program magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; c. Mendorong industri untuk memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrastruktur; dan d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2016 KEMENTERIAN, LEMBAGA DAN GUBERNUR

TUGAS

Menteri Ketenagakerjaan

a. Menyusun proyeksi kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK yang meliputi tingkat kompetensi, jenis, jumlah, lokasi, dan waktu; b. Memberikan kemudahan bagi siswa SMK untuk melakukan praktek kerja di Balai Latihan Kerja (BLK); c. Melakukan revitalisasi BLK yang meliputi infrastruktur, sarana prasarana, program pelatihan, dan sertifikasi; dan d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Menteri Perhubungan

a. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK yang terkait dengan bidang perhubungan; b. Meningkatkan bimbingan bagi SMK yang kejuruannya terkait dengan perhubungan; c. Memberikan kemudahan akses bagi siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk melakukan PKL dan magang, termasuk berbagi sumber daya (resources sharing); dan d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Menteri Kelautan dan Perikanan

a. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK yang terkait dengan bidang kelautan dan perikanan; b. Meningkatkan bimbingan bagi SMK yang kejuruannya terkait dengan kelautan dan perikanan; c. Memberikan kemudahan akses bagi siswa, pendidik, dan tenaga kependidikan untuk melakukan PKL dan magang; dan d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Menteri Badan Usaha Milik Negara

a. Mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyerap lulusan SMK sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan SMK; b. Mendorong BUMN untuk memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melakukan PKL dan magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; dan c. Mendorong BUMN untuk memberikan dukungan dalam pengembangan teaching factory dan infrastruktur.

Menteri Keuangan

a. Menyusun Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria pengelolaan keuangan teaching factory di SMK yang efektif, efisien, dan akuntabel; dan b. Melakukan deregulasi peraturan yang menghambat pengembangan SMK.

INSTRUKSI PRESIDEN NOMOR 9 TAHUN 2016

KEMENTERIAN, LEMBAGA DAN GUBERNUR

TUGAS

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

a. Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK yang terkait dengan bidang energi dan sumber daya mineral; b. Menyusun proyeksi pengembangan, jenis, kompetensi (job title), dan lokasi industri energi yang terkait dengan lulusan SMK; c. Mendorong industri energi untuk memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melakukan PKL dan magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; dan d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Menteri Kesehatan

a. Menyusun proyeksi pengembangan, jenis, kompetensi (job title), dan lokasi fasilitas kesehatan yang terkait dengan lulusan SMK; b. Mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memberikan akses yang lebih luas bagi siswa SMK untuk melakukan PKL dan magang bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK; c. Memberikan kesempatan yang luas kepada lulusan SMK bidang kesehatan untuk bekerja sebagai asisten tenaga kesehatan di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya; dan d. Mempercepat penyelesaian Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.

Kepala Badan Nasional Sertifikasi Profesi

a. Mempercepat sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK; b. Mempercepat sertifikasi kompetensi bagi pendidik dan tenaga pendidik SMK; dan c. Mempercepat pemberian lisensi bagi SMK sebagai lembaga sertifikasi profesi pihak pertama.

Para Gubernur

a. Memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan SMK yang bermutu sesuai dengan potensi wilayahnya masing-masing; b. Menyediakan pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana SMK yang memadai dan berkualitas; c. Melakukan penataan kelembagaan SMK yang meliputi program kejuruaan yang dibuka dan lokasi SMK; dan d. Mengembangkan SMK unggulan sesuai dengan potensi wilayah masing-masing.

Arahan Kebijakan Pengembangan Vokasi

Fokus Pemerintah pada Tahun 2018 & 2019 adalah pembangunan kualitas SDM, melalui pengembangan vokasi

“Kementerian terkait, yaitu Kemnaker; Kemdikbud; Kemristek Dikti; dan Kementerian lainnya harus mulai merancang apa yang akan dikerjakan dalam pembangunan SDM pada tahun 2018 dan 2019”

"Kita harus terus memperbaiki piramida kualifikasi tenaga kerja kita agar menjadi tenaga kerja yang terlatih, terampil agar terserap semuanya ke dalam industriindustri kita," kata Kepala Negara (Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 3 Januari 2018)

2015

2016 Percepatan Pembangunan Infrastruktur

(Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 12 Februari 2018) Presiden meminta Menko Perekonomian melaporkan hasil tindaklanjut Sidang Kabinet dalam waktu 2 minggu (sekitar tanggal 27 Februari 2018)

2017

2018

2019

Pembangunan SDM 3

02

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

REVOLUSI INDUSTRI KE - 4

Revolusi Industri

Revolusi Industri

Revolusi Industri

Revolusi Industri

1

2

3

4

Tenaga manusia digantikan oleh mesin (abad ke-18)

Penggunaan teknologi baru berupa mesin bermotor yang berbahan bakar listrik atau bensin (abad 19)

Penggunaan teknologi kimia-hayati berbahan bakar atom atau nuklir (abad 20)

Integrasi dunia online dengan produksi industri

Masyarakat Ekonomi ASEAN Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai akhir tahun 2015 memungkinkan peningkatan mobilitas dan persaingan tenaga kerja secara bebas antar sesama negara anggota ASEAN. Dalam cetak biru MEA, ada 12 sektor prioritas utama yang akan diintegrasikan:

Diperkirakan pada tahun 2010 hingga 2025, permintaan akan pekerja terampil di kawasan ASEAN akan naik sekitar 41% atau sekitar 14 juta orang. Separuh dari angka tersebut merupakan kebutuhan Indonesia dan disusul oleh Filipina dengan kebutuhan pekerja terampil sebesar 4,4 juta orang. Sesuai dengan skenario MEA, pada tahun 2025 di Indonesia akan terjadi kenaikan peluang kerja sebanyak 1,9 juta (sekitar 1,3 % dari total lapangan kerja) 19

SKILL YANG DIBUTUHKAN DALAM MENGHADAPI R.I 4.0 terdapat beberapa keahlian yang dibutuhkan agar dapat sukses menghadapi dinamika dunia kerja yang terus berubah. Terdapat 4 keahlian utama yang dibutuhkan seperti berikut :

• Media Literacy

• Creativity and Curiosity

• Visual Literacy

• Creativity and Curiosity

• Multicultural Literacy Information, Media and Technology Skills

• Problem Solving Skill

• Global Awareness • Technological Literacy

• Risk Taking Learning and Innovation Skills

• Leadership and Responsibility

• Team Work and Collaboration

• Ethical and Moral Values

Skill

• Productivity and Accountability

• Personal and Social

• Flexibilty and Adaptability Life and Career Skills

• Social and Cross Cultural • Initiative and Self Direction

Responsibility Effective Communication Skills

• Interactive Communication • National and Global Orientation 20

TEKNOLOGI YANG BERPENGARUH PADA PERKEMBANGAN R.I 4.0 Menurut World Economic Forum terdapat tiga perkembangan teknologi yang paling berpengaruh terhadap R.I 4.0 yakni; (i) perkembangan penggunaan komputer dan big data, (ii) perkembangan teknologi internet dan cloud technology, dan (iii) perkembangan energi baru dan terbarukan.

12% Crowdsourcing, the sharing economy and peer to peer platforms

Kemampuan pekerja untuk dapat menguasai perkembangan teknologi dengan cepat, terutama penggunaan perangkat komputer, internet, cloud teknology, pengolahan data dan informasi, dapat mengurangi resiko kehilangan pekerjaan akibat otomatisasi industri 4.0.

26% Advanced in computing power and Bigdata

9% Advanced robotics and autonomous transport

22% New energy supplies and technologies

Teknologi yang Berpengaruh 7% Artificial intelligence and machine learning

Solusi: 32% the internet of Thing and Cloud Technology

6% Advanced Manufacturing and 3D printing

Sumber: World Economic Forum, 2016

6% Advanced material, biotecnology and genomics

1. 2.

3.

Memberikan pelatihan dasar yang sesuai dengan perkembangan perubahan teknologi dan skill yang dibutuhkan dimasing-masing sektor. Memberikan pelatihan yang dapat mempercepat penguasaan perkembangan teknologi seperti penggunaan 3D printing, pemahaman terhadap penggunaan perangkat teknologi yang terintegrasi Internet. Memberikan pelatihan kewirausahaan dan akses terhadap permodalan yang dapat digunakan dalam membuka usaha yang sesuai dengan perkembangan industri 4.0 (pengolahan big data, reseller, dan produksi barang kreatif lainnya) 21

POTENSI E-COMMERCE

Proporsi e-commerce di Indonesia masih kecil (<3 persen) namun potensi ke depan cukup besar Tujuan Mengakses Internet (%)

Proyeksi Penjualan e-commerce 16.48 di Indonesia (USD miliar)

Media Sosial Mendapat informasi/berita 45.1

Mengerjakan tugas sekolah

5.78

8.59

7.06

27.8

Pembelian/penjualan barang/jasa

11.33

Fasilitas finansial

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

8.38

Penjualan E-commerce Menurut Kategori (%)

3.89

Proporsi e-commerce terhadap Total Penjualan Ritel, 2016 (%) 9.2

10.37

35.08

Mengirim/menerima email

13.8

12.34

73.5

Hiburan

Lainnya

14.42

82.05

Toys, Hobby, 19.8

7.2

4.1 1.6

Sumber: BPS, Euromonitor, Internet live stats, Similarweb, Statista, PWC, Alexa, Nomura Research

1.2

1

0.8

0.5

Furniture & Appliances , 17.1 Food & Personal care, 8.8

Fashion, 35.3

Electronics & Media, 19 22

Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri

lanjutan...

Sumber: BPS

Ket: Share dihitung dari total penduduk berumur 15 tahun keatas bekerja di sektor tsb dibagi dengan total penduduk 15 tahun keatas yang bekerja

Share tenaga kerja sektor industri pengolahan selama 10 tahun terakhir mengalami peningkatan 0.6% per tahun* *perhitungan CAGR

23

03

Program PENGEMBANGAN SMK

Intisari Isi Buku Roadmap Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Indonesia

LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI

Pertumbuhan Industri

Kondisi Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

Prioritas Pemerintah

Industri 4.0 & Digitalisasi

TEMUAN: KEBUTUHAN TENAGA KERJA

Produktivitas

30 Bidang Pekerjaan Menyerap TK Besar

Sektor Unggulan

5 Bidang Pekerjaan Berdasarkan Sektor Unggulan

Arahan Presiden 2018*

Metodologi

1

Transformasi KBJI-GICS

2

Baseline: 2014-2016, Perkiraan Hingga 2025

3

Korelasi Antara Resiko Otomasi dan Produktivitas TK

KEBIJAKAN YANG HARUS DILAKUKAN K/L

Perubahan Mendasar (Fundamental) Terhadap Pendidikan Vokasi

14 Bidang Pekerjaan Berdasarkan Prioritas Jurusan SMK 8 Bidang Pekerjaan Berdasarkan Prioritas Jurusan BLK 12 Bidang Pekerjaan Berdasarkan Prioritas Jurusan Politeknik

Melaksanakan Pilot Project Pada 5 bidang Sektor Unggulan

*Presiden Jokowi mengatakan bahwa setelah pembangunan infrastruktur yang banyak, di antaranya sudah mau selesai, pemerintah, mulai 2018 mendatang, akan masuk ke pembangunan Sumber Daya Manusia secara besar-besaran atau masif, dalam pidato pada acara penyerahan Sertifikat Kompetensi Pemagangan di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Bekasi, 27 Desember 2017. (Source: setkab.go.id, 2017 ) Sumber : Kemenko Ekonomi

25

5 Sektor Motor Ekonomi Indonesia

Peningkatan Penetrasi Internet dan Penggunaan Smartphone, Berpotensi Meningkatkan Transaksi E-Commerce

Penyumbang Devisa Terbesar Kedua.

AGRIBISNIS

Dalam upaya menyiapkan tenaga kerja untuk produkproduk unggulan yang mempunyai nilai tambah tinggi dan kebutuhan permintaan global.

E-COMMERCE

PARIWISATA

Penyerapan tenaga kerja besar untuk kelapa sawit, karet, tebu, teh, kopi, dan hortikultura

EKSPOR TENAGA KERJA

HEALTHCARE

Peningkatan Taraf Hidup Masyarakat, Berpotensi Meningkatkan Proporsi Pengeluaran untuk Kesehatan.

Meningkatkan Pengiriman Tenaga Kerja Terampil ke Luar Negeri

Sumber : Kemenko Ekonomi 2017

26

JURUSAN SMK YANG BERESIKO AUTOMATISASI AKIBAT PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Pekerja Indonesia

Resiko Otomatisasi Pekerjaan

56% PekerjaanTerkena Resiko Tinggi

Jurusan dengan Tingkat Risiko Automatisasi Tinggi

62%

Teknik Komputer dan Jaringan (13,9%)

Teknik Kendaraan Ringan (13,8%)

15%

HIGH RISK

Sumber: Kemenko Perekonomian, 2017

Akuntansi (10,4%)

Administrasi Perkantoran (10,3%)

MEDIUM - LOW RISK

• • • •

Teknika kapal niaga Teknik pendingin dan tata udara Fabrikasi logam Pengolahan minyak

23%

dari total jurusan yang terdapat di SMK memiliki resiko otomatisasipekerjaan yang rendah.

Beberapa jurusan yang memiliki resiko otomatisasi rendah (% dari total siswa SMK)

Geologi Pertambangan (0,2%)

Terdapat usulan untuk fokus kepada beberapa jurusan berikut :

Dibutuhkan Restrukturisasi Kebijakan Vokasi

Jurusan dengan Tingkat Risiko Automatisasi Rendah

dari total jurusan yang terdapat di SMK memiliki resiko otomatisasipekerjaan yang moderat.

Beberapa jurusan yang memiliki resiko otomatisasi menengah (% dari total siswa SMK)

Pemasaran-Multi Media (9,8%)

Diusulkan diarahkan dari high risk ke medium& low risk

70% Siswa SMK Terkena Resiko Tinggi

Jurusan dengan Tingkat Risiko Automatisasi Menengah

dari total jurusan yang terdapat di SMK memiliki resiko otomatisasipekerjaan yang tinggi.

Beberapa jurusan yang memiliki resiko otomatisasi tertinggi (% dari total siswa SMK)

62% Jurusan SMK Terkena Resiko Tinggi

Keperawatan (2,1%)

Farmasi (2,1%)

Desain Komunikasi Visual (0,2%)

Terdapat usulan untuk fokus kepada beberapa jurusan berikut :

• • • •

Perawat puskesmas Bidan dan PMI Apoteker Staff Event organizer

PENCIPTAAN KOMPETENSI SMK YANG TETAP RELEVAN TERHADAP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Penyediaan tenaga kerja berketerampilan yang memiliki kreativitas tinggi dan memiliki kemampuan untuk bekerja sama ANIMATOR

DESAINER

OPERATOR DESAIN GRAFIS

Jurusan SMK : Animasi

Jurusan SMK : Tata Busana Jumlah SMK : 513 Jumlah Siswa : 48.042

Jurusan SMK : Desain Komunikasi Visual Jumlah SMK : 75

Jumlah SMK

: 80

Jumlah Siswa : 6.310

Jumlah Siswa : 6.959

seniman yang menciptakan berbagai ragam gambar yang akan membentuk ilusi seolah-olah bergerak pada saat ditayangkan dengan cepat. SMK ini membutuhkan fasilitas yang maju, namun lulusannya sangat dibutuhkan

Desainer merupakan salah satu yang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh anak SMK, seperti yang telah dilakukan oleh SMK NU Banat di Kudus yang sudah menembus pasar dunia. Pekerjaan ini mendesain baju untuk dipasarkan.

Profesi ini membutuhkan kreativitas untuk memberikan sentuhan artistik pada suatu produk, materi presentasi ataupun media promosi

PEKERJA SENI

PENULIS KONTEN

AUDIO / VIDEO EDITOR

Jurusan SMK : Seni Jumlah SMK : 83 Jumlah Siswa : 6.897

Jurusan SMK : Multimedia Jumlah SMK : 2.031 Jumlah Siswa : 221.311

Jurusan SMK : Multimedia Jumlah SMK : 2.031 Jumlah Siswa : 221.311

Pekerja seni dapat berupa menari tradisional, seni lukis, seni patung, seni pedalangan, maupun seni musik

Sumber: Kemenko Perekonomian, 2017

Penulis konten bertugas untuk mengisi konten pada suatu media, baik media cetak, media online maupun media sosial, seperti Twitter, Instagram maupun Facebook

Audio / Video Editor merupakan profesi yang melakukan prodes penyuntingan pada audio ataupun video, pekerjaan ini tersedia luas di bidang media maupun teknologi informasi

Fokus Prioritas Jurusan SMK

Sektor Industri

Teknologi Informasi

Jenis Pekerjaan 1. Programmer 2. Software Engineer 3. Front-End Web Developer 4. Network Administrator

Kompetensi Keahlian • • • • •

Rekayasa Perangkat Lunak Teknik Komputer dan Jaringan Teknik Elektronika Komunikasi Teknik Jaringan Akses Teknik Transmisi Telekomunikasi

• • • •

5. Perawat 6. Perawat Gigi 7. Tenaga Farmasi

Keperawatan Keperawatan gigi Keperawatan sosial Farmasi

Kesehatan

Fokus kepada kebutuhan jurusan yang sejalan dengan Industri 4.0 dan mengurangi jurusan yang saat ini dan mendatang, tidak dibutuhkan.

Industri bahan pokok

Industri Barang Jadi

8. Pengendali Mutu Kelapa Sawit 9. Operator Otomatisasi Pertanian 10. Teknisi Teknologi Daur Ulang 11. Teknisi Biodisel dan Logistik

• • •

Agribisnis Tanaman Perkebunan Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Pengawasan Mutu Hasil Pertanian

12. Operator Pabrik Ban 13. Pengrajin Furnitur 14. Tenaga Produksi Seragam Militer

• • • •

Teknik Elektronika Industri Teknik Mekatronika Disain dan Produksi Kriya Kayu Desain dan Produksi Kriya Tekstile 29

Sektor Industri

Fokus pada jurusan yang sesuai dengan SMK, yaitu; i. Upskilling; ii. Menyiapkan tenaga kerja yang dalam proses pindah lapangan kerja, antara lain keluar dari pasar kerja ( iii. Lulusan yang baru masuk lapangan kerja.

Lintas Sektoral

Industri barang tersier

Jenis Pekerjaan 1. Administrasi Kantor yang sejalan dengan E-commerce bukan clerical 2. Pemasaran, utamanya dengan menggunakan teknologi digital 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Pelayanan Restoran Housekeeping Ticketing Resepsionis Operator Pabrik Tekstil Kapster

Kompetensi Keahlian • •

• • • • •

Administrasi Kantor yang sejalan dengan E-commerce bukan clerical Pemasaran, utamanya dengan menggunakan teknologi digital

Jasa Boga Akomodasi Perhotelan Usaha Perjalanan Wisata Tata Busana Tata Kecantikan Rambut

30

Sektor Industri

Industri Konstruksi dan Transportasi

Fokus pada jurusan yang mempunyai higher level thinking, white collar job dan dibidang-bidang yang membutuhkan program ilmu khusus.

Jenis Pekerjaan

1. Operator Alat Berat 2. Operator Peralatan Konstruksi 3. CNC Permesinan dan Manufaktur

• • •

Teknik Sipli Teknik elektro Teknik Otomasi Industri

4. Operator Mesin Pengeboran 5. Surveyor Pertambangan

• • • •

Teknik Geologi Teknik Geofisika Teknik Pertambangan Teknik Perminyakan

6. Programmer 7. Data Analyst 8. Software Engineer

• •

Teknik Telekomunikasi Teknik Infrmatika

9. Perawat 10.Bidan 11.Ahli Gizi 12.Asisten Dokter Gigi

• • • •

Keperawatan Kepewaratan Gigi Keperawatan Sosial Farmasi

Energi

Informasi dan teknologi

Kesehatan

Kompetensi Keahlian

31

Strategi Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di Indonesia Dalam mengembangkan pendidikan vokasi di 5 sektor yang menjadi motor ekonomi Indonesia, ada kebijakan dan perubahan mendasar (fundamental) yang harus dilakukan oleh Kementerian atau Lembaga terkait:

Membenahi penyaringan siswa agar yang masuk ke sekolah vokasi adalah siswa yang berkualitas

Menyusun kurikulum yang selaras dengan kebutuhan DUDI dan mengacu pada SKKNI dan KKNI serta perkembangan Revolusi Industri 4.0

Pemenuhan tenaga pengajar vokasi terutama yang memiliki keahlian tertentu (produktif)

Penggunaan platform digital dalam proses pengajaran dan informasi pasar tenaga kerja

Kolaborasi antara lembaga pendidikan vokasi dan DUDI melalui pemagangan

Memperkuat keterlibatan asosiasi, industri dan masyarakat dalam pengembangan vokasi

Menyediakan sarana dan prasarana peralatan praktek yang sesuai dengan kebutuhan DUDI 32

Tugas dan Peran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi

6. Membuat aturaan pembukaan dan penutupan program keahlian yang sesuai dengan perkembangan DUDI

5. Mengubah aturan penerimaan murid baru untuk menjaring murid sesuai dengan minat dan bakatnya

4. Membuat pedoman praktek kerja lapangan/industri sesuai dengan tuntunan Kurikulum dan perkembangan DUDI, dan sertifikasi kompetensi

1. Mensinkronkan kurikulum SMK yang sesuai dengan kebutuhan DUDI dan perkembangan Revolusi Industri 4.0

2. Menyediakan guru produktif untuk peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan vokasi

3. Membangun kerjasama dengan DUDI untuk praktek kerja industri, penyediaan alat praktek, penempatan lulusan

8

30 Bidang Pekerjaan Menyerap Tenaga Kerja Besar (1/2) Pekerjaan yang diperkirakan akan terus memiliki permintaan tinggi dengan mempertimbangkan:

(i) (ii)

1

jenis pekerjaan yang menyerap tenaga kerja besar; dan pekerjaan yang hilang dan juga pekerjaan baru yang muncul akibat otomatisasi.

Manajemen Konstruksi

22

6

7

Rendahnya Ketersediaan Tenaga Keperawatan Gigi

11

Tukang Ledeng Membantu Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum

3

Proyek Pembangkit Listrik 35 GW

Menyumbang 10,4% PDB

Perawat Gigi

Teknisi Tenaga Listrik

12

Operator Peralatan Konstruksi

8

Ahli Lingkungan dan Konservasi 75% dari Total Hutan Merupakan Hutan Konservasi. Mekanik dan Operator Alat Barat

4

Teknisi Alat Elektronik dan Perangkat Listrik

9

Teknologi Biodisel dan Logistik

Membantu Pembangunan Infrastruktur

Dibutuhkan untuk Agribisnis dan Teknik Pertanian dan Perkebunan

CNC Permesinan & Manufaktur

Teknisi Mesin Industri

Teknisi HVAC (Heating, Ventilation, & Air Conditioning)

Membantu Pembangunan Infrastruktur

Makin Berkembangnya Teknologi Industri

14

Dibutuhkan Untuk Mengatur Suhu Dalam Ruangan

Pengeboran Minyak & Gas Menyumbang 9,3% PDB

Elektronik Merupakan Industri Prioritas

Dibutuhkan oleh Sektor Manufaktur, Agribisnis, Transportasi, Logistik

13

5

10

Operator Laboratorium Dibutuhkan oleh Produk-Produk, Sabun, Pasta Gigi, Kosmetik, Makanan & Minuman

15

Teknologi Diesel Banyaknya Penggunaan Mesin Bertenaga Diesel

34

30 Bidang Pekerjaan Menyerap Tenaga Kerja Besar (2/2)

16

Tukang Kayu

17

Mendukung Industri Kecil Menengah (IKM)

21

Awak Kapal

22

Permintaan Dalam Negeri & Luar Negeri yang Besar

26

Network Support / IT Support Meningkatnya Era Industri 4.0

27

Supir Kontainer &Trailer

18

Perbaikan Body Mobil & Motor

Mendukung Logistik Nasional

Dibutuhkan untuk Low Cost Green Car (LCGC)

Profesional Koki

Barista

23

Mendukung Industri Kuliner

Mendukung Industri Kuliner

Welding (Teknik Las)

Teknologi Otomotif

Dibutuhkan di Sektor Konstruksi

28

Meningkatnya Jumlah Kendaraan Bermotor

19

Animasi

20

Mendukung Industri Fashion

Mendukung Industri Kreatif

24

Pengolahan Kayu Manis

Tukang Batu

25 Permintaan Industri Bangunan yang Tinggi

Mendukung Industri Kuliner dan Kosmetik

29

Ahli Hortikultura & BuahBuahan Mendukung Agribisnis

Fashion/Mod e

30

Pengolahan Sarang Burung Walet Indonesia Pengekspor Sarang Burung Walet ke Banyak Negara

35

Tantangan Sekolah Menengah Kejuruan Pengembangan dan modernisasi Bidang Keahlian SMK yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan di industri Identifikasi kualifikasi kebutuhan kerja masa depan yang berkesinambungan dgn keahlian yg dipelajari saat ini Identifikasi perkembangan struktur pekerjaan masa depan dan skema pelatihan berkelanjutan Pelaksanaan praktik kerja di industri yang terdokumentasi secara terstruktur. Penyusunan profil instruktur Industri dan pelaksanaan magang guru serta PKL siswa. Pelatihan bagi industri pemula yang dikolaborasikan dengan pendidikan di SMK Implementasi Pendidikan Kejuruan dlm melaksanakan kerjasama regional, internasional

MODEL REVITALISASI SMK

Bidang Keahlian Prioritas Revitalisasi AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI

KEMARITIMAN

PARIWISATA

INDUSTRI KREATIF

FISHBONE REVITALISASI PENDIDIKAN VOKASI Penguatan Strategi Implementasi

Integrasi intra-, ko-, dan ekstrakurikuler untuk penguatan karakter produktif dan kreatif

Penyelarasan Standar Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian

Penyelarasan Kurikulum Bermuatan Lokal* Penguatan Literasi TIK Penyelarasan Kurikulum dengan Perkembangan DU/DI

PENGEMBANGAN DAN PENYELARASAN KURIKULUM STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA UTAMA

Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Utama Laboratorium/Bengkel sesuai dengan Kebutuhan Sekolah Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Utama melalui Resource Sharing antar SMK dengan aliansi, Lembaga Kursus, SMA-LB dan Masyarakat*

Bimtek Pengembangan Pembelajaran Abad XXI bagi Guru dan Tenaga Kependidikan

Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Student Center Penguatan Tatakelola Praktik Kerja Industri Keberhasilan Lulusan di DU/DI*

Pengembangan Sistem Evaluasi dan Uji Kompetensi

Crash Program Pendidikan Guru Berkeahlian Ganda

Pengembangan Teaching Factory sebagai Pusat Kreativitas dan Inovasi

Pengembangan Kompetensi (Teknis Pedagogis) Guru*

Pengembangan Project-Based Learning sebagai Mainstream Model Pembelajaran Kecakapan Abad XXI (Literasi dan Four Cs)

PENGELOLAAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN

KERJA SAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA DAN INDUSTRI, SERTA PERGURUAN TINGGI Peningkatan Peran Industri dalam Pemagangan Guru dan Praktik Kerja Industri Siswa

Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK oleh DU/DI

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Utama melalui Resource Sharing dengan DU/DI

Profesionalisme Tenaga Kependidikan dan Laboran

PEMENUHAN DAN PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU DAN TENDIK

INOVASI PEMBELAJARAN

Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi dalam Riset dan Pengembangan SMK

Rekrutmen dan Sertifikasi Pendidik dari Industri sebagai Guru dan Instruktur di Industri

Resource Sharing dan Pengembangan Dual-System Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi dalam Riset dan Pengembangan

Pengembangan Teaching Factory**

Sertifikasi Kompetensi Guru/Siswa

Pengembangan LSP-P1 dan Perluasan Akses Sertifikasi Keahlian Siswa

KECAKAPAN 4C, KEBEKERJAAN, DAN LITERASI TIK

Pengendalian dan Penataan Program Keahlian sesuai dengan Kebutuhan Pembangunan*

Integrasi SMK, SMA-LB, Pemenuhan Perangkat Kursus, dan Pelatihan* Operasional Pembuatan Data Manajemen Mutu dan Base Kelulusan Kontrol Implementasi Optimalisasi Peran Komite Sekolah Refocusing Sekolah*

PERUBAHAN JUMLAH BIDANG, PROGRAM DAN KOMPETENSI KEAHLIAN ... (1) Perdirjen No. 06/D.D5/KK/2018

SK Dirjen No. 4678/D/KEP/MK/2016 No

Bidang

Prog.

Kompetensi 3 th

4 th

Total

Prog.

Kompetensi 3 th

4 th

Total

1

Teknologi dan Rekayasa

13

42

16

58

13

42

16

58

2

Energi dan Pertambangan

3

5

1

6

3

5

1

6

3

Teknologi Informasi dan Komunikasi

2

5

1

6

2

5

1

6

4

Kesehatan dan Pekerjaan Sosial

5

6

1

7

5

6

1

7

5

Agribisnis dan Agroteknologi

6

13

7

20

6

13

7

20

6

Kemaritiman

4

9

1

10

4

9

1

10

7

Bisnis dan Manajemen

3

5

0

5

4

6

1

7

8

Pariwisata

4

5

3

8

4

5

4

9

9

Seni dan Industri Kreatif

8

18

4

22

8

19

4

23

48

108

34

142

49

110

36

146

TOTAL

PERUBAHAN JUMLAH BIDANG, PROGRAM DAN KOMPETENSI KEAHLIAN ... (2) Tambahan 4 Kompetensi Baru No

Bidang

Program

Kompetensi

Program Pend. 3 th 4 th

7

Bisnis dan Manajemen

8

Pariwisata

9

Seni dan Industri Kreatif

7.1

Bisnis dan Pemasaran

7.1.2

Retail

7.4

Logistik

7.4.1

Manajemen Logistik

8.1

Perhotelan dan Jasa Pariwisata

8.1.4

Hotel dan Restoran

9.8

Seni Broadcasting dan Film

9.8.4

Produksi Film

√ √ √ √

PERUBAHAN STRUKTUR KURIKULUM ....(1) Perdirjen No. 07/D.D5/KK/2018

SK Dirjen No. 130/D/KEP/KR/2017 MATA PELA JARAN

X

KELAS XI

X

KELAS XI

XII

XII

3 2

3 2

3 2

3 2

3 2

3 2

4 4 3 3

3 4 3

3 4 4

4 4 3 3

3 4 3

2 4 4

3

-

-

3

-

-

2

2

-

2

2

-

24

17

16

24

17

15

-

-

9

-

-

31 31 48

33 33 48

A. Muatan Nasional (Kelompok A) 1 2

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 4 Matematika 5 Sejarah Indonesia 6 Bahasa Inggris B. Muatan Kewilayahan (kelompok B) 7 Seni Budaya 8

Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan

Jumlah A + B (41,43%)

(39,59%)

C. Peminatan kejuruan (Kelompok C) C1

Dasar Bidang Keahlian

9

C2 C3

Dasar Program Keahlian Kompetensi Keahlian Jumlah C (58,57%) Jumlah A +B + C

13 22 46

13 29 29 46

30 30 46

22 46

(60,41%)

PERUBAHAN STRUKTUR KURIKULUM ... (2) Perubahan Jam Mapel Bahasa Indonesia MATA PELA JARAN

X

KELAS XI XII

4

3

XIII

X

KELAS XI XII

-

4

3

XIII

X

KELAS XI XII

XIII

8

-

7

10

XIII

A. Muatan Nasional (Kelompok A) Bahasa Indonesia

3

2

-

Perubahan Jam Mapel Produk Kreatif dan Kewirausahaan MATA PELA JARAN

X

KELAS XI XII

-

5

C. Peminatan kejuruan (Kelompok C) C3. Kompetensi Keahlian Produk Kreatif dan Kewirausahaan

5

8

STRUKTUR KURIKULUM SMK (3 TAHUN) Bidang : Seni dan Industri Kreatif

A.

XI

XII

1

2

1

2

1

2

3 2 4 4 3 3

3 2 4 4 3 3

3 2 3 4 3

3 2 3 4 3

3 2 2 4 4

3 2 2 4 4

3 2 24

3 2 24

2 17

2 17

15

15

3

3

2

2

2

2

-

-

-

-

3

3

3

3

9

9

-

-

-

-

-

-

9

9

8

8

-

-

5

5

5

5

-

-

4

4

4

4

-

-

6

6

8

8

-

-

7

7

8

22 46

22 46

31 48

31 48

8 44 33

MUATAN UMUM NASIONAL 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Program : Seni Broadcasting dan Film KK : Produksi dan SiaranProgram Televisi

B

Pendidikan Agama dan Budi pekerti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia

Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya MUATAN UMUM KEWILAYAHAN

1. 2.

CONTOH 3 TAHUN

X

MATA PELAJARAN

Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Jumlah A +B C. MUATAN PEMINATAN KEJURUAN C1. Dasar Bidang Keahlian Simulasi dan Komunikasi Digital 1. Tinjauan Seni 2 Dasar-dasar Kreativitas 3. C2. Dasar Program Keahlian Komunikasi Massa 1. Dasar Seni Audio Visual 2. Produksi Audio Visual 3. C3. Kompetensi Keahlian Manajemen Produksi, Naskah dan Penyutradaraan 1. Kamera, Pencahayaan dan Tata Suara 2. Tata Artistik 3. Editing Audio dan Video 4. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 5. Jumlah C TOTAL

48

33 48

HASIL PENDAMPINGAN SMK REVITALISASI TAHUN 2017

PENGEMBANGAN DAN PENYELARASAN KURIKULUM Data berikut didapatkan dari hasil pengisian gdocs oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi Sub Aspek Pengembangan dan Penyelarasan Kurikulum Penguatan Strategi Implementasi

Pengembangan dan Penyelarasan Kurikulum

Penyelarasan Kurikulum dengan Perkembangan DU/DI

tidak menjawab 38%

sudah ada hasil 30%

melaksanakan dan sesuai 21%

Penyelarasan Standar Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian

belum melaksanakan 1% melaksanakan tapi tidak sesuai 6%

50,75%

51,72%

54,40%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

Penguatan Literasi TIK

Integrasi intra-, ko-, dan ekstrakurikuler untuk penguatan karakter produktif dan kreatif

Penyelarasan Kurikulum Bermuatan Lokal

merencanakan 4%

Berdasarkan data yang diisi oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi, ternyata sudah 51% SMK yang melakukan pengembangan dan penyelarasan kurikulum ditahun 2017 baik yang sudah memiliki hasil atau sedang melaksanakan proses tersebut. Sedangkan masih ada 49% SMK Revitalisasi yang membutuhkan pembinaan dan dukungan untuk mengembangkan dan menyelaraskan kurikulum.

49,74%

49,18%

47,85%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

INOVASI PEMBELAJARAN Data berikut didapatkan dari hasil pengisian gdocs oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi Sub Aspek Inovasi Pembelajaran Inovasi Pembelajaran sudah ada hasil 29%

melaksanakan dan sesuai 20%

Pengembangan Sistem Evaluasi dan Uji Kompetensi

Penguatan Tata Kelola Praktik Kerja Lapangan (PKL)

48,61%

55,38%

53,50%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

Keberhasilan Lulusan di DU/DI

tidak menjawab 38%

belum melaksanakan 2% melaksanakan tapi tidak sesuai 6%

Pengembangan Teaching Factory sebagai Pusat Kreativitas dan Inovasi

Pengembangan Project-Based Pengembangan Model dan Learning sebagai Model Metode Pembelajaran Student Pembelajaran Kecakapan Abad 21 Center

merencanakan 5%

Berdasarkan data yang diisi oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi, ternyata masih 49% SMK yang mengembangkan inovasi pembelajaran ditahun 2017 baik yang sudah memiliki hasil atau sedang melaksanakan proses tersebut. Sedangkan masih ada 51% SMK Revitalisasi yang membutuhkan pembinaan dan dukungan untuk mengembangkan inovasi pembelajaran.

41,96%

48,04%

45,55%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

PEMENUHAN DAN PENINGKATAN PROFESIONALITAS GURU DAN TENDIK Data berikut didapatkan dari hasil pengisian gdocs oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi Sub Aspek Pemenuhan dan Peningkatan Profesionalitas Guru dan Tendik Pemenuhan dan Peningkatan Profesionalitas Guru dan Tendik sudah ada hasil 28%

melaksanakan dan sesuai 17%

Pengembangan Kompetensi (Teknis Pedagogis) Guru

Crash Program Pendidikan Guru Berkeahlian Ganda

Profesionalisme Tenaga Kependidikan dan Laboran

tidak menjawab 38%

melaksanakan tapi tidak sesuai 7%

merencanakan 7%

belum melaksanakan 3%

Berdasarkan data yang diisi oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi, ternyata masih 45% SMK yang melakukan pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tendik ditahun 2017 baik yang sudah memiliki hasil atau sedang melaksanakan proses tersebut. Sedangkan masih ada 55% SMK Revitalisasi yang membutuhkan pembinaan dan dukungan untuk melakukan pemenuhan dan peningkatan profesionalitas guru dan tendik .

57,60%

52,18%

46,76%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

Bimtek Pengembangan Pembelajaran Abad ke-21 bagi Guru & Tenaga Kependidikan

Rekrutmen dan Sertifikasi Pendidik dari Industri sebagai Guru dan Instruktur di Industri

42,62%

31,43%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

STANDARISASI SARANA DAN PRASARANA UTAMA Data berikut didapatkan dari hasil pengisian gdocs oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi Standarisasi Sarana dan Prasarana tidak menjawab 37%

sudah ada hasil 30%

Sub Aspek Standarisasi Sarana dan Prasarana Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Utama

melaksanakan dan sesuai 21%

belum melaksanakan 2%

melaksanakan tapi tidak sesuai 5%

merencanakan 5%

Berdasarkan data yang diisi oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi, ternyata sudah 51% SMK yang melakukan standarisasi sarana dan prasarana ditahun 2017 baik yang sudah memiliki hasil atau sedang melaksanakan proses tersebut. Sedangkan masih ada 49% SMK Revitalisasi yang membutuhkan pembinaan dan dukungan untuk meningkatkan standarisasi sarana dan prasarana.

Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana Utama melalui Resource

56,49%

45,26%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

KERJA SAMA SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA & INDUSTRI, SERTA PERGURUAN TINGGI Data berikut didapatkan dari hasil pengisian gdocs oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi

Kerja Sama Sekolah dengan Dunia Usaha dan Industri, serta Perguruan Tinggi tidak menjawab 37%

sudah ada hasil 29%

melaksanakan dan sesuai 19%

melaksanakan tapi tidak sesuai 7%

belum melaksanakan 2% merencanakan 6%

Sub Aspek Kerja Sama Sekolah dengan Dunia Usaha dan Industri, serta Perguruan Tinggi Peningkatan Peran Industri dalam Pemagangan Guru & Praktik Kerja Industri Siswa

Sertifikasi Kompetensi Guru/Siswa

Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMK oleh DUDI

Pengembangan Teaching Factory

56,19%

54,92%

54,18%

45,75%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

Optimalisasi Peran Industri dalam Perencanaan & Pengembangan Kurikulum

Resource Sharing dan Pengembangan Dual-System

Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi dalam Riset dan Pengembangan SMK

45,18%

42,34%

32,68%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

Berdasarkan data yang diisi oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi, ternyata ada 48% SMK yang mengembangkan kerja sama sekolah dengan dunia usaha dan industri serta perguruan tinggi ditahun 2017 baik yang sudah memiliki hasil atau sedang melaksanakan proses tersebut. Sedangkan masih ada 52% SMK Revitalisasi yang membutuhkan pembinaan dan dukungan untuk mengembangkan kerja sama baik dengan DU/DI serta Perguruan Tinggi.

PENGELOLAAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN Data berikut didapatkan dari hasil pengisian gdocs oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi Pengelolaan dan Pemetaan Kelembagaan sudah ada hasil 31%

melaksanakan dan sesuai 18%

Sub Aspek Pengelolaan dan Pemetaan Kelembagaan tidak menjawab 38%

belum melaksanakan 2% melaksanakan tapi merencanakan tidak sesuai 5% 6%

Berdasarkan data yang diisi oleh Kepala Sekolah 219 SMK Revitalisasi, ternyata ada 49% SMK yang telah melakukan pengelolaan dan penataan kelembagaan ditahun 2017 baik yang sudah memiliki hasil atau sedang melaksanakan proses tersebut. Sedangkan masih ada 51% SMK Revitalisasi yang membutuhkan pembinaan dan dukungan untuk mengembangkan pengelolaan dan penataan kelembagaan.

Pemenuhan Perangkat Operasional

Manajemen Mutu dan Kontrol Implementasi

Optimalisasi Peran Komite Sekolah

54,60%

51,54%

50,81%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

Pengembangan LSP-P1 dan Perluasan Akses Sertifikasi Kehalian Siswa

Pembuatan Data Base Kelulusan

46%

44,85%

SMK yang sudah menjalankan

SMK yang sudah menjalankan

Related Documents

Revitalisasi
June 2020 18
Smk
June 2020 35
Smk
November 2019 41

More Documents from ""