Ayasha Tamara 1506716610 Study on the Impact of Accidents on Construction Projects Dalam jurnal yang diteliti oleh W.A Asanka, Senior Professor Departemen Teknik Sipil Universitas Moratuwa Sri Lanka dan M. Ranasinghe, Section Manager Reklamasi Pulau Ubin dan Pulau Tekong Singapura menjelaskan tentang permasalahan kebijakan peraturan yang ditetapkan pelaksana konstruksi terkait K3 masih sering diabaikan. Tujuan ditelitinya jurnal ini adalah untuk mengidentifikasi kecelakaan kerja yang terjadi, mengidentifikasi penyebab kritis dan efeknya serta mengaitkan hubungan kecelakaan kerja dengan biaya proyek tambahan, waktu, ruang lingkup, reputasi perusahaan, dan dampaknya terhadap indeks keamanan nasional. Variabel x pada jurnal ini adalah penyebab kecelakaan kerja, jenis kecelakaan kerja, komitmen menanggulangi kecelakaan kerja, dan pengetahuan K3. Dimana variabel x akan mempengaruhi keberadaan variabel y yaitu manajemen K3 sebagai pencegahan kecelakaan kerja. Metode yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah melakukan studi kasus dan analisa kuantitatif. Melalui studi kasus, ditemukan bahwa proyek konstruksi merupakan lokasi yang mempunyai potensi bahaya kecelakaan kerja yang tertinggi. Selain itu, terlepas dari peraturan yang ditetapkan pemerintah masing-masing negara tentang keselamatan dan kesehatan kerja yang dibentuk untuk mengurangi kecelakaan kerja, kenyataannya masih tidak efektif dan kecelakaan masih terus saja terjadi. Data dari Ministry of Manpower (MOM) Singapura, menunjukan bahwa fatalitas kecelakaan kerja pada sektor konstruksi masih terus meningkat dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2013. Kemudian dijelaskan juga bahwa kecelakaan kerja yang teerjadi dapat menyebabkan keterlambatan konstruksi dan menghancurkan reputasi organisasi serta menghilangkan kepercayaan para pekerja. Dalam teori efek domino, kesalahan manajemen K3 serta kesalahan manajemen dalam perencanaan operasional dan alur kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecelakaan. Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa kontribusi dari faktor kunci kecelakaan kerja adalah 70 % pekerja, 49% masalah di tempat kerja, 56 % masalah peralatan, 27 % kondisi material, dan 84 % kurangnya manajemen risiko. Maka dari itu, kecelakaan di sektor konstruksi dapat dicegah dengan menerapkan sistem manajemen K3 yang tepat. Kemudian dijelaskan juga bahwa, kinerja proyek dapat ditingkatkan dengan peningkatan
keselamatan. Peningkatan keselamatan harus diusulkan pada tahap desain/perencanaan proyek kecuali kita memiliki pengetahuan yang memadai tentang identifikasi risiko pada tahap desain. Kemudian tingginya angka frekuensi kecelakaan dan penyakit kerja dapat digunakan sebagai faktor penting untuk menentukan efektivitas standar keamanan nasional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui pembelajaran identifikasi penyebab kritis dan akibat kecelakaan, penelitian ini menjalinkan hubungan antara kecelakaan dengan biaya proyek tambahan, waktu, ruang lingkup, reputasi perusahaan, dan dampaknya terhadap indeks keamanan nasional. Studi ini mengeksplorasi keempat isu tersebut. Menurut saya sesuai dengan apa yang tertulis dalam penelitian jurnal ini, untuk mencegah kecelakaan kerja diperlukan suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mengatur dan dapat menjadi acuan bagi konsultan, kontraktor dan para pekerja kontruksi. Hal ini perlu dilakukan karena kesuksesan pelaksanaan proyek konstruksi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Critical Success Factors), salah satunya adalah kecelakaan kerja di proyek konstruksi, yang bisa mempengaruhi produktivitas dan tercapainya sasaran proyek. Kecelakaan kerja di proyek konstruksi bisa membuat pekerjaan berhenti, membuat rendah semangat kerja, sehingga produktivitas menurun. Sistem manajemen K3 diwajibkan untuk diterapkan pada saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi karena ini juga merupakan bagian dari perencanaan dan pengendalian proyek. Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.