Retraksi- Penggunaan mini-implan untuk membantu dalam fase retraksi anterior merupakan suatu manfaat untuk individu yang merasa sulit untukmenggunakan headgear, intermaxillary elastis atau metode penjangkaran tradisional lainnya dan mereka yang memiliki kebutuhan penjangkaran. Sebelum instalasi TADs dokter gigi harus memahami efek vertikal bahwa kekuatan vektor akan mendesak ke arah gigi anterior. Kekuatan retractive dapat memiliki kekuatan intrusif, ekstrusif dan menengah tergantung pada penempatan implan vertikal. 18 Sebuah RCT dilakukan oleh Sibaie et al. 19 menyimpulkan bahwa: 1.En-masse pencabutan dengan mini-implan tidak hanya memudahkan biomekanik terlibat, tetapi juga mengontrol antero-posterior dan gerakan vertikal dari gigi anterior dan posterior. 2. Menghindari rotasi disto-palatal dan tipping distal dari gigi taring diretraksi, dan menghilangkan space distal yang buruk sampai insisivus lateral diikuti retraksi caninus.. 3. Memperpendek durasi pengobatan secara signifikan.
Uprighting- uprighting molar sering diindikasikan untuk impaksi Molar kedua mesial seperti halnya molar satu yang telah berujung secara mesial diikuti premature loss dari molar kedua desidui. Pada gigi molar kedua yang cukup menjungkir, mini screw dapat ditempatkan antara premolar kedua dan molar pertama. Terbukanya coil spring dapat digunakan pada awalan untuk membuka molar kedua lalu uprighting spring molar kemudian dkaitkan pada kepala mini screw untuk meletakkan tip seperti semula. Untuk gigi molar kedua yang terjungkir parah, sebuah tombol terikat pada permukaan distal molar kedua dan miniscrew ditempatkan di wilayah retromolar. Molar tiga di ekstraksi dalam kasus ketika molar ketiga tumbuh saat menggerakkan molar kedua. tranverse correction- Miniscrews telah digunakan untuk membantu dalam koreksi diskrepansi melintang. Dari perspektif sistem ini adalah untuk TADs. Ekspansi dapat dengan mudah diperoleh dari sistem kekuatan yang sama dan berlawanan yang dilakukan oleh perangkat ortopedi (Misalnya: palatal expander) atau dengan kekuatan ortodontik konvensional dilakukan melalui archwire yang diperluas. 16 Tausche et al mengevaluasi perubahan 3D di gigi, alveolar, dan struktur tulang yang disebabkan oleh bone-borne implan didukung perangkat expansi rahang atas dengan menggunakan CT. Kenaikan rata-rata dalam dimensi melintang di tulang alveolar menjadi 7,52 mm di daerah premolar dan 7.17 mm di wilayah molar, tercatat bahwa ini merupakan perluasan tulang lebih baik dari studi sebelumnya menggunakan tooth borne ekspander. Namun, Langrave menggunakan CBCT menemukan bahwa secara tiba-tiba setelah aplikasi aktivasi secara lengkap, skeletal dan dental berubah pada kedua grup perawatan yang sama.