Resume artikel Effectiveness of Nursing Management Information Systems Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem manajemen informasi keperawatan dan efektivitas yang dihasilkan dari berbagai sistem yang dijalankan. Sistem manajemen informasi dalam keperawatan digunakan untuk mengefisienkan pengeluaran dan menjaga kestabilan finansial suatu rumah sakit. Manajemen keperawatan mengatur banyak hal antara lain 1) manajemen unit pengaturan tenaga keperawatan 2) pendanaan, 3) Standar praktik keperawatan, dan 4) Pengembangan pelayanan keperawatan. Berdasarkan kegiatan tersebut, efektifitas manajemen Keperawatan bergantung pada penggunaan informasi terkini tentang aliran pasien dan kegawatannya, tenaga perawat, dan efektifitas biaya. hal ini diukur efektivitasnya melalui faktor, biaya, waktu dan sumber daya yang terlibat dalam pengembangan pelaksanaan sistem. Berbagai studi tentang efektifitas sistem manajemen informasi telah dilakukan dan diterbitkan, beberapa studi berfokus tentang manajemen keuangan atau efektifitas biaya, selain itu studi tentang manajemen staf atau sumber daya, manajemen pasien atau data rekam medis juga telah dilakukan, namun belum ada ringkasan atau bukti nyata dari kesimpulan studi tersebut. Sehingga penulis berupaya untuk mereview dan membuat kesimpulan efektifitas dari sistem manajemen informasi yang dapat digunakan dalam praktik keperawatan. Metode yang digunakan adalah melakukan sistematik review artikel dari berbagai database jurnal dari tahun 1970 hingga 2014 yang diterbitkan oleh PubMed, CINAHL, Embase, dan Cochrane. Database Jurnal tersebut banyak berisi artikel tentang kesehatan. Penulis menggunakan kata kunci pencarian dengan “ Informatics atau nursing informatics atau medical informatics atau medical informatics application atau management information system “ untuk studi sistem informasi, dan untuk artiel tentang evaluasi studi manajemen sistem informasi penulis menggunakan kata kunci pencarian “manag* atau admin*” dan menggunakan subjek nurse sebagai batas pencarian. Kriteria inklusi artikel yang dipilih yaitu; 1) Membahas sistem manajemen informasi keperawatan dan pengembangannya sebagai bagian dari manajemen keperawatan; 2) Riset asli; 3) Menggunakan perawat sebagai responden atau subjek penelitian. Sedangkan kriteria inklusi yang digunakan yaitu; 1) sistem yang digunakan di klinik keperawatan dirumah, komunitas atau fasilitas perawatan jangka panjang 2) evaluasi sederhana menggunakan peralatan teknologi informasi; 3) evaluasi aspek teknis dari pengembangan sistem; 4) evaluasi sistem yang tidak berhubungan dengan keperawatan, dan; 5) telah menjadi tesis, abstak, atau bagian dari konfrensi proceeding.Desain penelitian dari artikel yang dipilih, yaitu 2 artikel kuantitatif, 3 artikel campuran yaitu kuantitatif dan kualitatif, serta ada sebagian dengan desain deskriptif. Sumber data diperoleh menggunakan kuesioner untuk metode kuantitatif, dan interview melalui focus group interview sebagai cara untuk pendekatan kualitatif. data juga diperoleh melalui data rumah sakit seperti keuangan dan sumber data kepegawaian, serta laporan elektronik kinerja perawat Evaluasi dilakukan 2 kali program penjadwalan, untuk biaya program keperawatan, dan untuk manajemen perawatan pasien. Setengah dari studi diperoleh dari desain kuantitatif dan campuran kualitatif (n = 3), dan hanya satu studi yang di peroleh melalui perbandingan uji kelompok kontrol dan perlakuan. Evaluasi dengan desain ekperimental hasil dari sistem manajemen informasi keperawatan sangat sulit dilakukan, karena mempertimbangkan aspek multidimensi seperti manusia sebagai objek, kontekstual, dan aspek budaya, yang perlu metode lebih komplek dari apa yang dapat
desain eksperimental tawarkan. Karena Manajemen informasi keperawatan dilakukan dalam lingkungan rumah sakit yang dinamis dan kompleks, masalah yang mungkin timbul adalah interpretasi dari hasil berdasarkan aplikasi dari sudut pandang tertentu dalam berbagai penelitian. Sebagai contoh, dalam mengevaluasi hemat waktu, jumlah besar elemen data yang diperlukan sistem informasi adalah evaluasi yang negatif. Namun, dibandingkan dengan terjadinya masalah dengan sistem berbasis kertas, evaluasi negatif ini dapat ditafsirkan sebagai kegagalan sistem berbasis komputer untuk memenuhi harapan, bukan kegagalan dari sistem berbasis komputer untuk melampaui fungsi sistem berbasis kertas. Demikian juga, berbagai hasil harus dianalisis dan ditafsirkan sesuai berbagai situasi dan konteks.