Resume Jurnal Daun Sirih - Sahrul Fauzi.docx

  • Uploaded by: sahrul fauzi
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Resume Jurnal Daun Sirih - Sahrul Fauzi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,266
  • Pages: 7
RESUME JURNAL

TUGAS RESUME PRAKTIKUM FARMAKOLOGI FITOKIMIA 2

NAMA

: SAHRUL FAUZI

NIM

: 11151020000090

KELAS

: FARMASI B 2015

RESUME JURNAL JURNAL 1 (http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/265/254)

Perbedaan Daya Hambat Ekstrak Daun Sirih Hijau ( Piper betle L. ) dan Daun Sirih Merah ( Piper crocatum Ruiz & Pav ) terhadap Pertumbuhan Escherichia coli Salah satu tanaman obat yang dikenal oleh masyarakat awam adalah sirih hijau (Piper betle L) yang termasuk dalam kelompok tanaman obat yang mencapai lebih dari 1000 jenis. Terdapat berbagai macam jenis sirih hijau yaitu sirih hijau, sirih merah. Sirih hijau sering digunakan untuk mengatasi bau menghambat aktivitas bakteri. Salah satu cara menghambat pertumbuhan bakteri ialah dengan cara menghambat proses pembentukan dinding sel atau dengan melisiskan dinding sel yang sudah terbentuk. Pada penelitian, ekstrak daun sirih hijau yang diperoleh dengan pelarut etanol mempunyai aktivitas antibakteri terhadap beberapa bakteri Gram positif dan Gram negatif yang salah satunya adalah Escherichia coli, yang hasilnya pelarut etanol dapat menghambat pertumbuhan sebesar 14 mm dan untuk konsenterasi minimum penghambatan (Minimum Inhibitory Concentracion) didapatkan sebesar 1%. 1 Pengaruh ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan Escherichia coli dengan metode difusi disk didapatkan pada konsentrasi 2,5%, 5% dan 10% dengan daya hambat sebesar 10,00; 9,420; dan 10,57 mm. Metode yang digunakan : Penelitian ini bersifat eksperimental post test only control group design. Populasi adalah dua jenis daun sirih yang ada di Padang. Sampel adalah daun sirih (Piper betle l) dan daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav). Sampel diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling, yaitu menentukan ekstrak daun sirih dan daun sirih merah dengan konsentrasi 2,5%,5%,7,5% dan 10% berdasarkan rumus Kemas Ali Hanafiah. [ (t-1) (r-1) ≥15] ; t= perlakuan (konsentrasi), r= ulangan. Dari rumus diatas diperlukan pengulangan sebanyak 6 kali sehingga didapatkan 24 sampel.

RESUME JURNAL

Ekstrak daun sirih merah (Piper crocatum) memiliki efek daya hambat yang lebih baik terhadap pertumbuhan Escherichia coli dibandingkan ekstrak daun sirih hijau (Piper betle L.).

Semakin tinggi konsentrasi ekstrak, maka daya hambat terhadap bakteri akan semakin besar.

RESUME JURNAL JURNAL 2 (https://ojs.unud.ac.id/index.php/jchem/article/download/2737/1936) ISOLASI DAN UJI ANTIRADIKAL BEBAS MINYAK ATSIRI PADA DAUN SIRIH (Piper betle Linn) SECARA SPEKTROSKOPI ULTRA VIOLET-TAMPAK Sirih (Piper betle L.) termasuk tanaman obat yang sering digunakan, ini dikarenakan khasiatnya untuk menghentikan pendarahan, sariawan, gatal-gatal dan lain-lain. Ekstrak daun sirih digunakan sebagai obat kumur dan batuk. Ekstrak daun sirih juga berkhasiat sebagai antijamur pada kulit. Khasiat obat ini dikarenakan senyawa aktif yang dikandungnya terutama adalah minyak atsiri Persenyawaan fenol ini diketahui memiliki aktivitas antibakteri dan minyak atsiri dari daun sirih juga dapat digunakan sebagai antijamur dan antioksidan. Minyak atsiri dari daun sirih terdiri dari kavikol, eugenol, dan sineol, dilihat dari strukturnya senyawa-senyawa tersebut tidak atau kurang larut dalam pelarut polar, sehingga pada fraksinasi digunakan pelarut non polar dan semi polar. Pengujian antiradikal bebas senyawa senyawa bahan alam atau hasil sintesis secara UVTampak dapat dilakukan secara kimia menggunakan DPPH (difenilpikril hidrazil). DPPH berfungsi sebagai senyawa radikal bebas stabil yang ditetapkan secara spektrofotometri melalui persen peredaman absorbansi. Peredaman warna ungu merah pada panjang gelombang 517 nm dikaitkan dengan kemampuan minyak atsiri sebagai antiradikal bebas. Keaktifan dari golongan senyawasenyawa yang berfungsi sebagai antiradikal bebas ditentukan adanya gugus fungsi –OH (hidroksil) bebas dan ikatan rangkap karbonkarbon, seperti flavon, flavanon, skualen, tokoferol, -karoten, vitamin C, dan lain-lain. Kapasitas antiradikal bebas DPPH diukur dari peredaman warna ungu merah dari DPPH pada panjang gelombang 517 + 20 nm. Perhitungan kapasitas antiradikal bebas sebagai persen peredaman absorbansi pada puncak 517 menggunakan persamaan :

Absorbansi hitung sampel dan DPPH pada puncak 517 nm dapat dihitung menggunakan persamaan :

Hasil : Hasil fraksinasi minyak atsiri dengan nheksana, kloroform, dan metanol diperoleh fraksi n-heksana, kloroform, dan metanol masingmasing sebanyak 15 mL. Fraksi n-heksana dan kloroform berwarna kuning muda, sedangkan fraksi metanol bening. Hasil uji aktivitas antiradikal di atas menunjukkan bahwa fraksi n-heksana memiliki persen peredaman yang paling besar dibanding fraksi kloroform dan metanol pada menit ke60. Persentase peredaman dari fraksi n-heksanav kloroform, dan metanol berturut-turut sebesar 89,13%, 77,27%, dan 56,41%. Suatu bahan dikatakan aktif sebagai peredam radikal bebas jika memiliki persentase peredaman lebih besar atau sama dengan 50% (Rahmawati, 2004; Djatmiko, et al., 1998). Oleh karena

RESUME JURNAL itu, ketiga fraksi dikatakan aktif sebagai peredam radikal bebas, tetapi fraksi n-heksana merupakan fraksi yang paling aktif

Hasil analisis GC-MS menunjukkan dalam minyak atsiri yang tidak dipartisi dan fraksi nheksana terdapat 27 komponen senyawa antara lain bisiklo[3.1.0]hek-2-sen-2-metil- 5-(1-metiletil); alpha pinen; kampen; bisiklo[3.1.0]hek-2-sen-4-metil-1-(1- metiletil); beta pinen; 3-heksen-1-ol asetat; bisiklo[4.1.0]hep-2-ten-3,7,7-trimetil; 1- metil-2-(1-metiletil) benzena; beta pellandren; eukaliptol; 1,4sikloheksadiena- 1-metil-4-(1-metiletil); 1-metil-4-(1- metiletiliden)-sikloheksena; bisiklo[4.1.0]hep-3ten-3,7,7-trimetil; 4- metil-1-(1-metiletil)-3-sikloheksen-1-ol; palil- anisol; 4-(2-propenil) fenol; 4-(2propenil) fenol asetat; 2-metoksi-4-(1- propenil) fenol; alpha kuben; 1-etenil-1metil-2,4-bis(1-metiletenil) sikloheksana; kariofilen; alpha kariofilen;

RESUME JURNAL JURNAL 3 (http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/15.%20Daun%20Sirih.pdf) PENGARUH EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli DENGAN METODE DIFUSI DISK Daun sirih dapat digunakan sebagai antibakteri karena mengandung 4,2% minyak atsiri yang sebagian besar terdiri dari betephenol yang merupakan isomer Euganol allypyrocatechine, Cineol methil euganol, Caryophyllen (siskuiterpen), kavikol, kavibekol, estragol dan terpinen (Sastroamidjojo, 1997). Hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa infusa daun sirih dapat menghambat pertumbuhan bakteri penyebab pneumonia dan Gaseus gangrene. Air rebusan daun sirih dapat digunakan untuk mengobati batuk maupun berfungsi sebagai bakteriosid terutama terhadap Haemophylus influenzae, Staphylococcus aureus dan Streptococcus haemoliticus (Mursito, 2002). Pada uji antibakteri dengan metode dilusi air rebusan daun sirih jawa dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus pada konsentrasi 60% (Irmasari, 2002). Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan uji sensitifitas ekstrak daun sirih pada bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli. Pada prinsipnya terdapat tiga metode uji sensitifitas terhadap bakteri yaitu Tube dilution test, Agar plate dilution test dan Disk diffusion test. Hasil ekstraksi tersebut diuji dengan metode Disk diffusion test atau uji difusi disk dengan mengukur diameter zona terang (Clear zone) yang merupakan petunjuk adanya respon penghambatan pertumbuhan bakteri oleh ekstrak daun sirih. Hasil :

Hasil uji antibakteri ekstrak daun sirih (Piper betle L.) terhadap bakteri Staphylococcus aureus tampak bahwa perlakuan P1, P2 maupun P3 menghasilkan diameter daya hambat masing-masing sebesar 27,14; 28,28 dan 29,28 mm. Sedangkan diameter daya hambat P4 adalah 20,29 mm namun pada perlakuan P0 tidak menunjukkan respon penghambatan. Hal ini membuktikan bahwa konsentrasi ekstrak daun sirih 2,5; 5 dan 10 % dapat digunakan sebagai bahan antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil uji antibakteri ekstrak daun sirih (Piper betle L.) terhadap bakteri Escherichia coli tampak bahwa perlakuan P4 (antibiotika Sulfonamide) menghasilkan diameter daya hambat sebesar 26,21

RESUME JURNAL milimeter, sedangkan pada perlakuan P1, P2 maupun P3 menghasilkan diameter daya hambat masingmasing sebesar 10,00; 9,420 dan 10,57 mm namun pada perlakuan P0 tidak menunjukkan respon penghambatan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih berpengaruh terhadap bakteri Escherichia coli meskipun diameter daya hambat yang dihasilkan kurang dari standart yang ditentukan oleh Departemen Kesehatan yaitu berdiameter 12 sampai 24 milimeter. Perbedaan diameter daya hambat yang ditunjukkan daun sirih pada bakteri S. aureus dan E. coli karena perbedaan struktur dinding sel yang dimiliki oleh masing – masing bakteri. Diameter daya hambat ekstrak daun sirih pada S. aureus lebih lebar daripada E. coli karena dinding sel S. aureus hanya terdiri dari beberapa lapis peptidoglikan tanpa adanya tiga polimer pembungkus yang terletak diluar lapisan peptidoglikan yaitu lipoprotein, selaput luar dan lipopolisakarida seperti yang dimiliki oleh E. coli karena S.aureus hanya memiliki lapisan peptidoglikan maka selnya akan mudah terdenaturasi oleh bethel phenol yang terkandung dalam ekstrak daun sirih sehingga diameter daya hambatnya lebih lebar. Dari hasil penelitian tentang pengaruh ekstrak daun sirih (Piper betle L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan metode difusi disk diperoleh kesimpulan bahwa ekstrak daun sirih (Piper betle L.) berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli yang ditunjukkan dengan adanya daerah jernih (clear zona) yang terbentuk pada media uji.

Related Documents

Daun Sirih
October 2019 49
Sirih
November 2019 37
Resume Jurnal
August 2019 45
Daun
July 2020 32

More Documents from ""